Cermin Negatif dan Cermin Positif

Assalamualaikum sahabat-sahibit blogger se-dunia di manapun kalian berada. Masih ingatkah kalian pada sebuah dongeng berjudul Snow White and Seven Dwarfs atau Putri Salju dan Tujuh Kurcaci yang populer dengan kalimat "Mirror Mirror On The Wall". Ya, itu adalah adegan saat sang permaisuri yang juga merupakan ibu tiri dan Sang Putri Salju sedang berbicara dengan Cermin Ajaib-nya. Dalam artikel ini saya juga akan membahas kisah tentang Cermin Negatif dan Cermin Positif. Namun cermin-cermin ini tidak bakalan bisa menjawab secara ajaib seperti dalam kisah dongeng di atas, akan tetapi jawabannya dapat ditemukan dan ada dalam jiwa setiap orang.

Cermin Negatif Atau Cermin Positif

Kita sekarang hidup pada zaman ketika manusia telah terbiasa terbagi menjadi dua kelompok besar yang dipisahkan oleh kata "PRO" dan "KONTRA". Ketika kita menyatakan sepakat dengan segala sesuatunya maka boleh jadi kita termasuk golongan yang “Pro”. Dan bilamana kita menyatakan tidak sepakat dengan segala sesuatunya maka kita dinyatakan termasuk dalam golongan “Kontra”. Adapun pihak yang menyatakan dirinya berada pada posisi “Netral”, sebenarnya dalam lubuk hatinya yang paling dalam sedang terjadi pertarungan maha dahsyat antara bahasa kalbu yang “Pro” dan bahasa kalbu yang “Kontra”.

Bila sahabat-sahibit termasuk golongan “Pro” maka itu tidak akan jadi masaalah. Yang menjadi soal adalah golongan “Kontra”, karena golongan ini akan selalu menyuarakan ketidaksetujuannya akan segala sesuatu yang dilihat tidak sejalan dan searah dengan pemahaman mereka. Maka lahirlah berbagai macam kritikan yang berusaha mengintervensi agar kelompok “Pro” beralih haluan berubah menjadi satria baja hitam pendukung kelompok “Kontra”.

Sejujurnya kalau boleh dikatakan bahwa sebenarnya mengkritik itu sangatlah mudah sekali dilakukan oleh siapapun juga, karena begitu mudahnya kita melihat kesalahan orang lain, sehingga kesalahan sendiri menjadi terlupakan, ibarat pepatah kuman di seberang lautan nampak, namun gajah di pelupuk mata tak nampak.

Terkadang saat melakukan kritikan senantiasa didasari dengan berusaha mencari-cari kesalahan orang lain. Bahkan waktu dan tenaga terkuras habis hanya untuk menilai dan menemukan apakah orang lain telah melakukan kesalahan atau sesuatu yang benar. Sekali lagi saya katakana bahwa mengkritik kesalahan orang lain itu sangat mudah, namun sesungguhnya hal yang paling sulit dilakukan adalah saat kita melihat diri kita sendiri untuk menemukan kesalahan yang telah kita lakukan.

Ketahuilah wahai sahabat sahibit blogger se-dunia, bila kalian termasuk orang-orang yang mempunyai kemahiran untuk melakukan kritikan terhadap apapun yang telah dilakukan orang lain. Bila kalian termasuk orang yang pandai menguliti seseorang dengan kritikan, maka waspadalah da waspadalah, karena boleh jadi kalian termasuk orang-orang yang sulit untuk menemukan dan melihat kebenaran. Dan yakinlah, bahwa sesungguhnya orang yang paling buta mata hatinya adalah orang yang tak mampu melihat seberkas cahaya kebenaran dari siapapun jua.

Melakukan kritikan itu ibarat candu yang membuat pelakunya selalu ketagihan terus menerus tanpa dapat berhenti. Pada saat berada pada posisi puncak kegembiraan karena berhasil menemukan kesalahan orang lain walau besarnya hanya sebutir debu, maka itu akan menjadikannya dahaga dan haus untuk bergiat demi menemukan sebuah kesalahan yang butirannya lebih besar lagi. Butiran butiran kesalahan yang ditemukannya tanpa disadari akan semakin membesar dari debu menjadi kerikil, dari kerikil akan menumpuk hingga menjadi sebuah gunung yang akan dibebankan kepada orang yang dikritik.

Semua kritikan yang kita lontarkan itu awalnya memang menyenangkan, dan seakan-akan kita menjadi sebuah bayangan laksana sebuah cermin bagi orang lain. Namun cermin itu tak akan pernah menyenangkan bagi yang melihatnya, karena itu adalah cermin negatif yang selalu memantulkan bayangan kelam akan kesalahan dan kekurangan setiap orang menatap cermin tersebut, dan itu adalah sesuatu yang tak pernah disukai oleh orang-orang. Itu akan menyebabkan segala sesuatu yang awalnya kita anggap menyenangkan dan membahagiakan menjadi sesuatu bumerang bagi diri kita sendiri. Karena orang yang kita kritik juga akan ikut berubah menjadi cermin negatif yang sifatnya memantulkan bayangan kelam tentang diri kita sendiri yang efeknya lebih dahsyat daripada apabila kita mengkritik orang lain.

Ingatlah wahai sahabat-sahibit blogger se-dunia, bilamana kesalahan orang lain kita tunjuk dengan jari telunjuk, maka ke empat jari lainnya akan berbalik menunjuk ke arah kita. Demikianlah sebuah pepatah warisan leluhur mengilustrasikan dengan tepat apa jadinya bila kita gemar melakukan kritikan pada orang lain. Karena sekali lagi, melakukan kritik itu sangatlah gampang, apalagi kalau hanya mencari-cari kesalahan orang lain, itu semudah membalikkan telapak tangan. Akan tetapi, ingatlah sahabat-sahibit blogger se-dunia, sebelum mengkritik orang lain, tengoklah kepada diri kita sendiri terlebih dahulu, apakah kita sudah melakukan sesuatu yang lebih baik daripada orang yang akan kita kritik atau kita sebenarnya belum melakukan apa-apa. ??

Daripada kita menjadi cermin negatif yang selalu menjadi pemantul bayangan kelam kesalahan bagi orang lain, apa salahnya bila kita merubahnya dari cermin negatif menjadi cermin positif yang senantiasa memantulkan sisi positif bagi siapa saja yang menatap cermin itu. Dengan demikian maka orang lain juga akan berubah menjadi menjadi cermin positif yang akan memantulkan bayangan positif tentang diri kita sendiri. Semoga artikel ini bermanfaat bagi sahabat sahibit blogger se-dunia, terutama bagi diri saya sendiri.

Salama' ki'..mari ki' di.
Keep Happy Blogging Always...Salam :-)

71 comments:

zachflazz said...

ya Mas, bener banget. mengingatkan saya untuk selalu bercermin.
memang saya nggak seganteng Kang Cilembu

Anonymous said...

.

lang lang blog said...

lo terus apa memang semua kritikan itu demikian ya mas, saya tetap percaya kok kritikan tetap diperlukan demi perbaikan, mungkin yang dimaksud cermin negatif itu adalah kritik yang tidak membangun tapi hanya ingin mencari-cari kesalahan orang lain

Kang Muroi said...

Mengkritik itu hal yang mudah, tapi tentunya ada seninya, yang mengkritikpun seperti sudah disampaikan diats harus melihat diri sendiri dulu, jangan sampai kita mengoreksi orang lain, sementara kita banyak yg harus dikoreksi...cermin sepertinya sebuah perumpamaan yang pas...

Anonymous said...

bila sudha tidak kuat maka tinggal belah saja cermin tersebut. :D

Reo Adam said...

sepakat bang
dulu arwah nenek saya juga slalu berpesan "jgn suka menyalahkan orang lain,kalau gak tau persis persoalannya,takut jd fitnah"

Karrysta said...

Salam kenal sebelum nya Mas,. Menarik artikel Cerminya
Izin simak agar, selelu kita bisa mendalami artian dengan
Dengan apa yang maksud artikel Sobat ini.

Salam sukses Bang...

Payz0 said...

sebelumnya gak paham..
rupanya sindiran buat yang ngatain orang to mas... mantab.. saya setuju banget...

ririe said...

jika mnegkritik, baiknya mmg perlu tahu berbagai variabel yg menyebabkan suatu kondisi terjadi. Karena bisa seseorang melakukan tindakannya sdh berdasarkan pertimbangan yg menurt dia benar.

Cermin negatif VS positif...kira-2 kalau muncul bersamaan akan gimana ya? #comment nglantur

Anonymous said...

mungkin lebih baik mengkritik diri sendiri daripada nanti dikritik sama orang lain ya mas,tp ya kalo kritiknya itu membangun saya sih ya knapa nggak :)

Unknown said...

benar pak har, mengkritik memang bagai candu gurih,, namun seperti pepatah semut disebrang lautan nampa keliatan dan gajah bengkak nabrak mo nabrak hidung sipenrkritik tetap tak keliatan, hehehe

ngomong ngomong cermin asal jangan muka buruk cermin dopecah aja ya, hehehe

Staff Administrator said...

Mudah di lakuin...namun emang susah buat di terima...pd diri sendiri ya bang.. :)

Topics said...

menujuk 1 kembali tertunjuk 4 -_-'
semoga kita bisa saling menasihati ya om ^_^

rafinblog.blogspot.com said...

Awalnya gak paham :D

Wahyu Eka Prasetiyarini said...

Sebelum mengkritik orang lain, lebih baik mengkritik diri sendiri. Karena dengan adanya kritikan, hidup kita akan jadi tangguh :)

Bengkel Bangun said...

Emang beda-beda tipis mas antara kritikan dan masukan, tergantung dari niat dan kepada siapa kritikan tersebut diberikan.

Rohis Facebook said...

memberi kritik dan menerima kritik sebenarx sama.., sama2 hrs disikapi dgn bijak.., *smile

Anonymous said...

Setuju mas bro, artikelnya menarik

Ade Anita said...

Sepakat nih... gimana kita bisa maju kalo gak dikritik orang lain? Menurutku lebih baik segera memperbaiki kesalahan ketimbang dibohongi tapi kita nya malah gede rumangsa

Lyliana Thia said...

Kalau sy pribadi tetep lebih enaj netral.,, hehe.. Tp tergantung jg apa perihalnya mgkn ya.. :-)

Arham Alpian said...

iya ... kebanyakan kritik biasa lupa kesalahan sendiri

Rizkyzone.com said...

kalau saya dengan senag hati menerima setiap kritikan mas, buat saya pribadi kritikan adalah sebuat kata lain dari bentuk perhatian,walaupun kadang kritikan yang saya terima membuat saya emosi, jdi di kritik sama dengan di perhatikan

Jery Yanuarlan said...

Terima kasih mas nasehatnya...mmang qt jangan pernah berhenti untuk introspeksi diri y..

Anonymous said...

betul sekali Bang Har, kita harus selalu bercernin, jadi bawa cermin kemanan - mana...

Rawins said...

pro kontra wajarlah pak, namanya juga manusia. suka atau ga suka juga manusiawi. yang penting kan tidak dikembangkan jadi kebencian. sama kaya aku ga suka front preman indonesia. yang ga aku sukai kan tindakan merusaknya. orangnya tak pernah aku benci. ketemu ya biasa nyapa. paling nyeletuk doang, songong lu... :D

SAZLINA COMP said...

nyimak lagi kawan.... lama nggak berkunjung ketinggalan semua :)

Yanuar Catur said...

Selalu instrospeksi diri mungkin dari setiap apa yang kita lakukan. termasuk sewaktu memberikan kritik terhadap sesuatu

Indra Kusuma Sejati said...

Terkadang kita memang harus selalu belajar untuk melihat dari hal negatif, dimana kemungkinan disana ada sebuah cahaya pembelajaran untuk diri sendiri. Terimakasih atas sharingnya Kang.

Salam wisata

vlog media news said...

Dengan kata lain sebelum mengkritik orang ada baiknya kita bercermin ke pada diri sendiri dulu ya..

Unknown said...

Ulasan yang kritis dan menarik. Kritis mencermati apa yang ada di sekitar kita. Menarik kita untuk merenung sejenak sudah pada posisi manakah kita saat ini. Amat menarik ketika kita membaca sejarah perjalanan bangsa ini misalnya, ada orde lama kemudian diteruskan orde baru dan saat ini menginjak orde reformasi. Bagaimana hiruk pikuk 'politik dan segala asesorisnya' pasca kejatuhan suatu rezim ? Atau ketika seseorang memegang amanah rakyat dan yang lain berperan sebagai 'oposisi' ? Begitu juga ketika melihat, mendengar, dan membaca media massa baik cetak maupun elektronik. Dari sinilah pentingnya filter. Filter telah ada pada diri kita masing-masing tinggal meng-on-kan atau meng-off-kan. Mana informasi yang boleh masuk dan mana yang tidak perlu. Sedangkan pro dan kontra tentang sesuatu hal adalah wajar dan manusiawi. Asal tetap saling menghargai pendapat atau persepsi masing-masing, toleransi, dan santun. Mari kita ciptakan suasana yang sejuk dan damai dalam membangun negeri ini. Bersatu kita teguh, bercerai kita jatuh. Terima kasih sharingnya. Salam cemerlang!

ndop said...

Aku sekarang ketat dalam menerima kritik. Kalau nggak membangun akan aku cuekin. Biar gak mengganggu identitas. Hehe

Adjie Umbara said...

Sebuah renungan yang sangat bernilai, thanks sobat

Beben Koben said...

cermin tak akan pernah bohong :)

Alfiansyah said...

Oleh karena itu boleh saja kita tak setuju pendapat orang lain.. tapi kita tak boleh merasa paling benar dan saling menyalahkan.. benar begitu Mas?

astin-umminya Faiz said...

Jadi inget, hihiii pernah ditegur suami masalah menunjuk *yang emapat ke kita lo de* OMG...Ya Allah terima kasih untuk artikelnya *

Anonymous said...

Assalaamu'alaikum wr.wb, mas Hariyanto....

Setiap perkataan dari mulut dan tulisan yang kita terbitkan, semuanya akan diminta tanggungjawab atasa dasar apa kita melakukannya. Posting di atas amat mengesankan saya, juga amat bermanfaat buat kita mencermin diri agar sentiasa berwaspada atas setiap yang kita ingin lakukan.

Mudahan setiap ingatan, pesan dan apa sahaja nukilan yang kita paparkan untuk dibaca dan didengar orang lain, tidak akan membawa bencana kepada diri sendiri. Sebaiknya, lakukan yang sesuatu yang meninggalkan kesan positif dan menambah iman.

Tulisan mencerahkan dan menjernih hati. Senang membaca buah fikiran yang selalu membuat saya mencerminkan diri sendiri dan berharap sentiasa mengajak kebaikan.

Salam sejahtera dan hormat dari Sarikei, Sarawak. :D
SITI FATIMAH AHMAAD

Idah Ceris said...

Kalau tidak tahu duduk permasalhannya, netral menjadi pilihan, Pak. Kalau tidak mempunyai solusi permasalan, netral juga menjadi pilihan. Hihihihi

Mulutmu, Harimaumu. .waaaaaaawe

Agus Setya said...

lebih baik saya bercermin dulu aja dari pada memberi kritikan ke orang lain.

Rahasia Hidup Sehat said...

apapun yang kita perbuat terhadap orang lain haruslah selalu bercermin dulu apakah kita sudah benar, pastinya kita tak lebih baik dari pada orang lain hehe...

Kang Ucup said...

orang yang suka mencari-cari kesalahan orang lain sebenarnya akan mendapat kerugian karena dia sendiri tidak sempat memperbaiki kesalahan/ kekurangan yang ada pada dirinya...

Anonymous said...

Itu Lah Manusia Bisanya Hanya Menyalahkan Tnpa sadar Akan Kesalahan Sndiri hhehe
Nice Post dah Gan Artikel agan Telah Memberi Motivasi yang Lebih kpada Diri saya :)

Ririn Agustin said...

pro kontra dalam kehidupan suatu yang wajar saya anggap, karena manusia berfikir dari cara dan sudut pandang yang berbeda. tapi alangkah indahnya kalau pro dan kontra itu bukan celah untuk menimbulkan permusuhan, pertengkaran bahkan peperangan. salam happy selalu Pak Har...

M A Vip said...

cermin oh cermin

Sigli Cyber said...

sebuah renungan yg sngat bermanfaaT

Djangkaru Bumi said...

menyalahkan orang lain itu lebih gampang ya pak dari pada memperbaiki diri sendiri. Kadang kita lebih suka dipuji dari pada kritikan. Semoga kita bisa menjadi orang yang saling menasehati dengan cara baik.

TUKANG CoLoNG said...

s7

MF Abdullah said...

Semoga cerminnya gak retak karena kebanyakan bercermin..... *apa hubungannya ?? hahaha :D *

SaHaTaGo [Salam Hangat Tanpa Gosong] dari pemuda asal Mempawah yang menetap di Jogja, gak suka marah apalagi mencela, mudah-mudahan bisa senantiasa membuat orang lain bahagia dan semoga anda berkenan dengan komentar saya, haha :D

Admin said...

wah iya bener, melihat kesalahan orang lain itu lebih muda daripada melihat kesalahan sendiri.

makanya banyak orang-orang besar yang lebih suka dikritik daripada dipuji. karena dengan dikritik dia dapat mengetahui kesalahannya, dan akhirnya dapat memperbaiki kesalahan tersebut.

Inge Lakawa said...

ku mw dong di kritik :D

Invite you to enter my giveaway with mignon mignon here

visit my blog ^_^
www.LuchLuchCraft.com
My online store ^_^
www.TokoLuchLuchCraft.biz

no data said...

keren kang artikelnnya..
#salam blogger

STAR-US

Jos Bloko said...

Pro kontra itu sudah biasa dalam kehidupan.

Nuranuraniku said...

asalamualaikum
iya benar, bercermin dulu diri kita sendiri
diri kita belum tentu baik

Unknown said...

iya, bercermin merefleksikan diri. Mudharabah...

Unknown said...

di kritik emg paling menyebalkan , namun memabangun juga..... tinggal gmn kita menyikapinya ? :D jadi PRO

Rully Ardiansyah said...

saya harus banyak bercermin diri sendiri nih,,

Blog Kesehatan said...

Artikel nya sangat bagus sekali, salam kenal kakak

Ən Yeni Mahnı Sözləri 2 said...

saya terima kritkkan, tapi nggak mau mengkritik kalau nggak diminta >_<

DESA CILEMBU said...

cermin negatif dan cermin positif apalagi kalau ditambah cermin cembung dan cermin cekung, atau kalau iseng ditambah lagi dengan cermin retak dan cermin ketinggalan kereta-pun saya tetep pada pendirian dan selalu bersahaja pada apa yang ada didalam pikiran bersihku bang....apa coba maksud saya?....coba tolong tebak...kalau ketebak nanti abang tak kasih hadiah....hadiahnya apa coba kira-kira...?!tunggu azh y

munir ardi said...

semoga kita tetap sibuk dengan urusan sendiri sehingga tidak sibuk mencari-cari kekurangan orang lain salam

Masnady said...

memang semua orang itu sangat gampang dengan yang namanya "Mengkritik". tanpa melihat diri sendiri.. intinya orang cuma bisa melihat baik buruknya orang lain, dan susah mengkritik diri sendiri....

Claresta said...

benar sekali mas,,, org yg suka mencari2 kesalahan org lain adalah termasuk orang-orang yang sulit untuk menemukan dan melihat kebenaran.

Seperti pepatah diatas benar adanya, jika satu jari telunjuk kita menyalahkan orang lain, maka 4 jari lainnya akan menyalahkan kita.

sebenarnya sebagian besar kesalahan terletak pada diri kita sendiri jika kita bisa berpikir dgn pikiran yg jernih sebelum menyalahkan org lain.

nice share!

Mugniar said...

Memang ada orang yang hobinya mengkritik dan menghujat, saya pernah bertemu. Sangat tidak nyaman berada dekatnya, sedikit2 mengkritik, sedikit2 mengkritik. Buat orang2 spt ini, mengkritik memang jadi candu ...

Tapi kalo meresensi buku, bagusnya kita jadi pengkritik juga asal yang proporsional ... :)

Anisayu Nastutik said...

ia memang orang yg mengkritik itu aku anggap iri hati jadi ga terasa kalau menghina atau menyalahkan orang lain itu sama dg menunjukkan dirinya tak baik ..

aku kalau dikritik ga aku gubris karena lebih baik berkarya dan berkarya dan yakin :)

zachflazz said...

nggak ngeliat Mamang Hadi, Mas?
lagi ngapain tu ya si Om?

duniaely said...

sepakat dgn endingnya mas :)

agusbg said...

lagi molor mas zach...

eksak said...

Postingan yg sangat super sekali, Bang! Walopun gue jarang bercermin tapi InsyaALLAH gue suka ngaca .. *tsaaah

mas-andes.blogspot.com said...

okee pak har saya setuju :) perbanyak bercermin dan ketahui dulu kesalahan diri sendiri baru menilai orang lain

a said...

kunjungan pagi sob

Radja Blangkon said...

betul sekali, memkritik itu mudah sekali, yang susah itu membenarkan jika kita benat dan meluruskan kalau kita salah. jaman sekarang lagi musim menjatuhkan.

Keke Naima said...

mengkritik itu memang mudah, sp akhirnya ada orang2 yg gak bs membedakan antara mengkritik membangun dengan mencaci-maki.

Kl kyk gitu emang hrs sering2 ngaca, ya :)