Swiss-Belhotel Kendari Bintang Empat Rasa Angkot

Assalamualaikum sahabat-sahibit blogger se-dunia di manapun kalian beraktifitas di permukaan bumi ALLAH Subḥānahu wa ta'āla yang maha luas dan penuh dengan segala kenikmatan. Sahibul hikayat, hari Kamis sekitaran jam 09.00 pagi (06092013), alhamdulillah saya tiba dengan selamat di Bandar Udara Haluoleo Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, setelah melakukan penerbangan dari Kota Makassar dengan menggunakan bus udara Lion Air. Dari bandara saya langsung menuju ke Rumah Sakit Umum Propinsi Bahtera Mas untuk melakukan kunjungan kerja di ruangan Instalasi Bedah Sentral. Sesudah menunaikan amanah dan tugas seharian, sayapun menuju ke Swiss-Belhotel Kendari yang beralamatkan di jalan Edi Sabara No. 88 Bypass Kendari, Sulawesi Tenggara.

Swiss-Belhotel Kendari

Terbayang sudah kenyamanan saat menginap Swiss-Belhotel Kendari, yang konon kabarnya merupakan hotel bintang empat terbaik di Kota Kendari. Dengan memiliki kamar sebanyak 109 buah, serta memberikan layanan yang bernuansa budaya lokal yang hangat dengan standar kualitas pelayanan setaraf hotel bertaraf internasional, membuat saya tergoda untuk menginap di hotel ini. Harganya juga cukup terjangkau , yaitu Rp. 590.000,- permalam untuk kamar type Superior yang saya minati. Namun disinilah letak persoalannya berawal, terutama bagi saya yang baru pertama kali mencoba merasakan empuknya kasur bila menginap di Swiss-Belhotel Kendari.

Sambil check in saya mencoba berbasa-basi dengan receptionist hotel, menanyakan tarif sebenarnya, maklumlah saya termasuk "Katrok" bila menginap di hotel berbintang, dan ternyata oh ternyata harga Rp 590.000,- itu hanya berlaku buat satu orang saja, dan bila sahabat-sahibit blogger se dunia ingin menginap berdua bersama teman dalam satu kamar, maka harga yang harus dibayarkan adalah Rp. 655.000,- permalam untuk dua orang. Saya merasa ragu dengan apa yang saya dengar dari petugas di front office itu, sehingga saya menanyakan lagi, dan jawabannya tetap sama. Lalu saya menanyakan bagaimana bila kamar yang memiliki twin-bed atau dua tempat tidur terpisah, lagi-lagi jawabannya tetap sama., bila menginap dua orang, maka biayanya lebih mahal daripada menginap sendirian. Benar-benar mengherankan, lalu apalah gunanya twin-bed itu, apakah digunakan hanya untuk selonjoran kaki saja :-D

Kali ini saya benar-benar heran, bukankah harga yang ditawarkan seharusnya adalah harga perkamar, jadi bilamana saya atau sahabat-sahibit blogger se-dunia hendak menginap, tidak peduli apakah sendirian atau berdua , harganya tetaplah harus sama. Seperti tarif kamar-kamar hotel lain yang sudah saya kunjungi di seluruh belahan bumi nusantara ini. Karena badan sudah terasa lelah, lagipula esoknya saya harus berangkat ke Rumah Sakit Antam Pomalaa di Kabupaten Kolaka, yang jarak tempuhnya sekitar empat jam dari Kota Kendari, maka tanpa cas cis cus lagi, saya pun akhirnya jadi mengambil kamar untuk menginap semalam. sebelum menuntaskan tugas tour of duty hingga malam tiba  dan gelap kelam mulai menyelimuti Kota Kendari.

Swiss-Belhotel Kendari

Swiss-Belhotel Kendari

Swiss-Belhotel Kendari

Kalau dipikir-pikir, sepertinya tarif ini sifatnya menjebak konsumen, karena tentunya para penikmat hotel sudah terbiasa dengan tarif yang dihitung per kamar, bukannya per kepala. Bila sudah begini, bukan bermaksud menjelekkan, namun ini adalah kenyataan mengenai apa yang saya alami ini saat menginap di Swiss-Belhotel Kendari  benar-benar pengalaman yang sungguh unik, sehingga tak salah kalau saya mengibaratkan Swiss-Belhotel Kendari Bintang Empat Rasa Angkot, karena tarifnya dihitung perkepala, sama seperti bila kita naik angkot, yang dihitung ongkos angkot-nya pastilah perkepala dan bukan permobil. Itu kalau dipikir-pikir, tapi kali ini saya tak mau pikir-pikir, saya hanya mau memposting untuk berbagi kisah dan pengalaman dengan sahabat-sahibit blogger sedunia.

Dan akhirnya memang benar kejadian, esok harinya, saat saya duduk di lobby menunggu teman yang akan menjemput untuk berangkat ke Rumah Sakit Antam Pomalaa di Kabupaten Kolaka, ada seorang ibu dan keluarganya yang menginap dan memesan beberapa kamar mendadak ribut di depan front office saat hendak check out. Karena ibu itu merasa kaget, ketika mengetahui bahwa tarif kamarnya ternyata di hitung perkepala dan bukan per kamar seperti yang dia biasa temui di hotel-hotel lainnya. Saya saja kaget bin heran mengetahui bahwa ternyata system tarif Swiss-Belhotel Kendari berbeda dengan tariff hotel yang saya ketahui selama ini, apalagi orang lain yang sudah biasa menginap di hotel-hotel lain yang ada di selurun dunia dan baru pertama kali menginap di Swiss-Belhotel Kendari, pastilah mereka akan merasa ikutan kaget dan heran :-)

Apakah sahabat-sahibit blogger mempunyai pengalaman yang sama saat menginap di Swiss-Belhotel yang letaknya bisa dimana saja di seluruh dunia ini, atau mungkin sahabat-sahibit blogger se-dunia memiliki pengalaman dengan hotel-hotel lainnya yang menggunakan system tarif yang sama seperti tarif yang digunakan oleh Swiss-Belhotel Kendari ini. Sebagai referensi, saya cantumkan flyer resmi yang memuat daftar harga sewa kamar di Swiss-Belhotel Kendari di bawah ini.

Salama' ki'..mari ki' di.
Keep Happy Blogging Always...Salam :-)

Swiss-Belhotel Kendari
Flyer Resmi Swiss-Belhotel Kendari

46 comments:

Topics said...

asiik tuh..
alhamdulillah om, aq sering ke hotel gratis lagi ^_^

Djangkaru Bumi said...

saya baru menemui tarif yang ginian. biasanya mah tarif di hitung perkamar, entah mau diisi berapa nyawa, maksudnya orang.

Anonymous said...

wah saya kalo nginep dihotel gak pernah ngurusin biayanya soalnya udah ditanggung perusahaan, hehe ^_^

Pakies said...

kok aneh ya Pak Har, baru kali ini saya dengar tarif hotel seperti itu. Biasanya waktu booking awal kan dijelaskan harga sewanya

Kang Muroi said...

judulnya lucu....eh ternyata mirip tarifnya yah hehe...

Ahlun Nazar said...

Senengnya bisa jalan-jalan ... :D

Rohis Facebook said...

aneh jg dihitung per-kepala, mgkn kepala manajemenx dlux bekas sopir angkot kali pak..., jd namax diubah aja bukan bintang empat tp bintang berkepala empat *smile

emank bintang pny kepala ya?? hehe...

Wahyu Eka Prasetiyarini said...

Wah nyaman sekali ya hotelnya :)

Unknown said...

hehehe. memang agak aneh ya pak, itu ada kesalahan pada management difront,, semestinya setiap orang pesan kamar harus di jelaskan ini untuk kafasitas berapa orang,

vlog media news said...

Tarip perkepala tentunya mengagetkan para tamu ya menginap ya..

Indra Kusuma Sejati said...

Kamarnya luas sekali Kang, enak juga tuh hotel buat menginap akalu lagi di daerah itu.

Salam wisata

Mang Lembu said...

bandinginnya jangan sama hotel dijakarta atuh....lagian lumayan dapet handuk dan sendal hotel baru kan....hehehe

Rawins said...

kok aneh
baru denger ada hotel yang kayak gitu. biasanya biaya tambahan kan berlaku kalo kita minta ekstra bed.

atau malah sebenarnya kita dirugikan ya dengan tarif hotel umumnya. tarif diitung dua orang walau yang nginep satu orang

Esti Sulistyawan said...

Kok lucu ya...klo nambah extra bed emang nambah biaya tapi ini kan emang udah satu kamar 2 bed...

putra said...

Wah, saya blm pernah nginap di swiss Pak.
Aneh juga ya, syukur tanya duluan ya. Kalau ga tanya, bisa apes donk. Hahaa

HP Yitno said...

Seharusnya memang begitu pak. Harga tiap kamar meskipun diisi dua orang, harganya tetap sama.

zachflazz said...

swisbel yang paling asyik sejauh pengalaman saya sih kayaknya yang ada di palangkaraya, Mas. kalo yang di jakarta, malah paling nggak saya sukai.

Unknown said...

aneh juga ya om ? tp gpp lah, jadi tau aja... nanti jangan kesitu lagi.. kalo nginepnya rombongan bisa tekor dong :(

liannyhendrawati said...

baru kali ini tahu ada tarif perkepala, makasih sudah share jadi tau ada beginian :)

momtraveler said...

Hahh?? Baru tau nihh ada hotel yg pasang tarif per kepala.. Kok aneh.. Trs kl nginep nya Bwa keluarga jd mkin mhal lahh? Menjebak bgt ni :(

Achmed Islamic Hernawan said...

asiknya bang, nginep disana, hehehe

Keke Naima said...

Kl camp area memang ada yg tarifnya per kepala per malam. Dan dari awal memang udah dikasih tau

Tp saya baru tau ada hotel dengan tarif per kepala? rasanya masih asing buat sy.

Mbak Iis said...

hotelnya bersih dan nyaman...

AZLA said...

Terus terang saya sangat salut dengan sahabatku yang satu ini pengalamannya begitu banyak keliling dunia, kalau saya punya pengalaman biasanya menginap di hotel murahan jadi biayanya perkamar bukan perkepala..hehe
salam sukses selalu sobat

Masnady said...

masih mending pakhar katrok tapi pernah nyobaik ngorok di hotel.. nah sedang kan saya.. katrok abis pak.. seumur2 nggak pernah ngorok di hotel, jangan kan yang berbintang.. yang biasa saja saya nggak pernah nginjak hahahaha

Unknown said...

Wah.. Menarik hotel ni.. Boleh disinggahi kalau tersesat ke sanan nanti. Hehe

kakaakin said...

Wah... baru tau ada tarif hotel per kepala. Udah kayak penginapan aja ya...

Kata Bijak said...

Keren banget hotelnya dikotamu Kawan,Kebayang aja enaknya nginap dihotel bintang enam...he,,he,,he,, kayaknya seven shadow semakin keren aja nich...

munir ardi said...

WAH MENDING DIHINDARI hotel ini kalau pingin cari hotel terimakasih pak atas sharenya mesti diingat nih nama hotelnya

Anisayu Nastutik said...

sepertinya itu untuk menjebak orakg yg nginep di hotel

kalau perkepala ngitungnya pasti kapok semua

hehe

Hermanbagus said...

wah asik itu :)

Ferry Nurse said...

Saya malahan baru tahu kalau kamar hotek tarifnya berdasarkan jumlah orang yang menginap.
Sepanjang pengetahuan saya, harga kamar hotel ya tetap walau nantinya akan ditempati 1 2 sampai 3 orang...
Aneh juga yah

mas-andes.blogspot.com said...

saya malah baru tau pak har kalo ada hotel dengan tarif sewa per kepala bukan per kamar, aneh juga sih

Unknown said...

baru tahu ya, ada hotel dengan standar begitu...

Anonymous said...

wah hebat nih Bang Hari.. main hotel terus, saya paling di bedeng proyek berbaur dengan pekerja proyek....

tapi seru juga ya hitungannya perkepala... kalau anak - anak atau mahasiswa dihitung setengah mungkin ya Bang... atau jauh dekat tarip sama eheheh ... salam

Mugniar said...

Astaga per kepala? ck ck .. ini seperti orang naik bentor tapi dihitung per kepala ongkosnya ... :D

Niken Kusumowardhani said...

Wah, kalau saya menginap di sana bisa bros banget. Anak banyak soalnya. Belum pernah mengalami yang seperti itu, mas Hari.

lina@family tips said...

Baru tau nih Bang, ada rate per kepala. Bisa jadi satu2nya di Indonesia :D

Agus Setya said...

hehehe , seperti indekos aja kang har, harga per kepala beda dengan per dua kepala, padahal satu kamar, hehehehe
hotel bintang rasa kos kosan, hehehehehe

Kang Ucup said...

kalau tarifnya dihitung perkepala mending pesen kamar ndiri-ndiri aja bang ya ..., untung kepala kita cuma satu :)

Guru Pantura said...

Kalau nginepnya ber-3 atau ber-4 bisa insomnia mikirin tarifnya pak... hahaha

TONGKONANKU said...

Mungkin mereka ngitungnya dari pemakaian air dan fasilitas hotel lainnya. Jadi kalau lebih dari satu orang, otomatis jumlah saldal dan handuk hotel serta jumlah air yg dipakai khan lebih banyak. :D

Kang Yusup said...

tadinya niat mereka mau cari untung, tapi kemungkinan besar system tarif seperti itu akan menimbulkan masalah, yg pada akhirnya orang akan menjelek2n hotel tsb

amaq aziz said...

entar kalo ke sulteng, ke kendari, boleh tuh bermalam di sana. apa lagi hitungannya gak per hari, seperti kebanyakan hotel bintang empat di sini.

Unknown said...

Hotel bintang empat tentu dengan standar mutu dan layanan yang sangat baik dan memuaskan termasuk tarifnya. Bila kemudian berbeda dengan umumnya yang berlaku di hotel bintang lainnya, tentu menjadi pertanyaan kita ? Pengalaman yang unik dan 'mengesankan'. Salam cemerlang!

ndop said...

harga "tidur" setara beli HAPE yaaa.. HAHAHAHA...

*tapi sekali2 kepingi nginep di hotel mewah ah.