Propinsi Gorontalo Barisan Kota Sejuta Warna

Assalamualaikum sahabat-sahibit blogger se-dunia.

Kali ini saya berkisah tentang perjalanan menyusuri kota yang di Propinsi Gorontalo, propinsi yang terletak di sebelah utara pulau Sulawesi ini.

Sebenarnya ini bukanlah cerita yang baru terjadi, melainkan sudah lama kejadiannya, sekitar bulan Februari 2011 (ups lama banget ya), dan sepertinya akan banyak postingan-ku yang diangkat dari kisah-kisah perjalanan yang lama tapi baru.

Berawal dari kota Gorontalo, kami , Pak Salam, Pak Abdullah dan Saya, berangkat menuju Limboto, kota yang keindahannya tidak dimiliki oleh kota-kota lainnya. Di sini kami menikmati sajian pemandangan kota yang religius, dan ada satu yang unik yaitu Menara Kota Paris atau Menara Eiffel juga ada di kota ini.

Konon ada kisah duka di menara kebangaan masyarakat Limboto ini, tentang seorang Jejaka, yang kisah asmaranya di tolak, lalu mati bunuh diri di menara ini.

Kisah yang tragis sekali, memutuskan hubungan dengan dunia nyata hanya karena cinta di tolak.

Apapun itu, menara ini tetaplah tegak berdiri sebagai symbol dan masyarakat tak henti bangga bercerita tentangnya.

Sholat Dhuhur-pun di laksanakan di Masjid Agung Limboto, alangkah nikmat dan syahdunya, sholat di tengah-tengah kekhusyukan masyarakat yang ber-ibadah. Melihat indah-nya ornamen-ornamen masjid yang ada, menunjukkan kelas dari golongan mana mereka berada.
Selepas dari Limboto, kamipun menuju ke Boalemo. Dalam perjalanan ke Boalemo sepanjang jalan yang dilalui, ada rasa yang dibarengi tanda tanya kala memandang rumah-rumah penduduknya.

Aneka warna saling tabrak menabrak, tak perduli warna apapun tetaplah sangat layak mendapat tempat di dinding rumah. Dan memang benar kata orang, Propinsi Gorontalo, dengan Barisan Kota Sejuta Warna, seakan menghiasi berbenturan tapi rapi, rumah-rumah yang beraneka bentuk dan beraneka warna hadir tertata rapi sepanjang jalan. Tak hanya dua warna dalam satu rumah, tapi bahkan ada yang berani bermain hingga empat dan lima warna dalam sapuan kuas menghias tembok-tembok rumah yang ada.

-->

Dari rumah penduduk, hingga ke rumah pejabat, lalu ke gedung-gedung ibadah dan juga tempat rakyat menitipkan nasibnya, yaitu di Kantor Bupati. Semuanya sama, berani bermain warna dengan aneka warna yang dipilih untuk meramaikannya.

Tak sabar kami-pun sempat melepas lelah di Pantai Bolihutuo Indah - Boalemo, gugusan pantai yang indah dan asri, serta tertata rapi. 

Selanjutnya mengikuti langkah kaki meneruskan langkah ke Pohuwato.

Sungguh masih banyak lagi sebenarnya yang bisa diceritakan di Pohuwato, namun suasananya tidak beda jauh dengan tempat sebelumnya. Suasananya sama saja, nuansa pelangi sejuta warna tetap saja hadir di Pohuwato. Seakan ingin menyeragamkan suasana di Propinsi Gorontalo ini, sebagai Barisan Kota Sejuta Warna. Kesan yang sangat menarik saat berkunjung ke Propinsi Gorontalo, entah kapan lagi bisa kembali datang berkunjung di sini .