Assalamualaikum friends of blogger around of the world. My family has a habit of making a note of any items to be purchased as household needs, both clothing and food, and the goods were then divided into several categories. For the nine basic material is rice, vegetables, sugar, cooking oil, milk, eggs, salt, kerosene or liquefied petroleum gas as well as fish or chicken and meat, put in the highest priority category, because they want or do not want, like or dislike , although the price is raised or lowered again if the government had, whose name groceries should be made available stocknya remain at home, if not, might starve all residents.
Assalamualaikum sahabat-sahibit blogger di seluruh dunia, keluarga saya punya kebiasaan membuat catatan mengenai barang-barang apa saja yang ingin dibeli sebagai kebutuhan rumah tangga, dan barang-barang itu kemudian dibagi dalam beberapa kategori. Untuk sembilan bahan pokok atau sembako yaitu, beras, sayur, gula, minyak goreng, susu, telur, garam, minyak tanah atau elpiji serta ikan atau ayam atau daging, dimasukkkan dalam kategori prioritas utama, karena mau atau tidak mau, suka atau tidak suka, meskipun harganya dinaikkan ataupun kalau sempat diturunkan lagi pemerintah, yang namanya sembako tetap harus diupayakan tersedia stocknya di rumah, kalau tidak, bisa-bisa penghuni rumah kelaparan semua.
As for the category of secondary needs, is all that is not included in the top priority category. In the secondary category, also divided into two, there is a secondary category that had to be purchased because it is needed, and there were to be purchased as well, but waiting for the price drops, or when the funds are there. But most of us do, wait for the price drops.
Sedangkan untuk kategori kebutuhan sekunder, adalah semua yang tidak termasuk dalam kategori prioritas utama. Di dalam kategori sekunder ini , juga dibagi dua, ada kategori sekunder yang memang harus dibeli karena sudah sangat dibutuhkan, dan ada yang harus dibeli juga, namun menunggu harganya turun atau bila dananya sudah ada. Namun kebanyakan kami melakukan, menunggu harganya turun.
For the secondary category, my family has a habit, which turned out to be decreased as well to me, which is a discount hunters, the hunting goods with discount prices. Hunting goods with discount prices we usually do in traditional markets, supermarkets-supermarkets that cost could be trusted,mini market, online shopping via the internet. Of course, not all incoming targets discount shopping, we also have to sort out which ones are real and which ones are discount discount fake. That included fake discount, ie the price of goods has been raised beforehand exceeds the actual market price, then the price is labeled with a discount price tag.
Untuk kategori sekunder inilah keluarga saya memiliki kebiasaan yang ternyata menular juga ke saya, hingga saya berkeluarga, yaitu berburu discount, yakni berburu barang dengan harga discount. Berburu barang dengan harga discount biasanya kami lakukan di pasar-pasar tradisional, swalayan-swalayan yang harganya bisa dipercaya, mini market, hingga belanja online melalui internet. Tentunya tidak semua discount yang masuk target belanja, kami juga harus memilah-milah mana yang discount beneran dan mana yang discount abal-abal. Yang termasuk discount abal-abal adalah harganya sudah dinaikkan terlebih dahulu melebih harga pasaran yang sebenarnya, baru kemudian harga tersebut dilabeli dengan label harga discount.
One of the negative side is the discounted price could trigger a consumptive nature while shopping, when meeting with discount prices, a strong urge to immediately buy it soon appeared, without thinking about whether or not the goods it needed. To overcome this, our family get used to carrying a note about what we would need and we would buy if the price is already labeled with discount prices. So if we look at the discount goods, note that we immediately go and see, whether the item was included in the list of goods that become a necessity or not.
Satu sisi negatif dari harga discount adalah bisa memicu sifat konsumtif saat berbelanja, saat bertemu dengan harga discount, dorongan kuat untuk segera membelinya segera muncul, tanpa memikirkan apakah barang itu dibutuhkan atau tidak. Untuk mengatasi hal ini, kami sekeluarga membiasakan diri membawa catatan mengenai apa saja yang akan kami butuhkan dan akan kami beli bila memang harganya sudah dilabeli dengan harga discount. Jadi kalau ketemu barang discount, catatan itu segera kami buka dan lihat, apakah barang itu masuk dalam list barang yang menjadi kebutuhan atau tidak.
I do not know how many items the family needs that we get with the discount price. We've bought a grill fish in one of the famous supermarket in Makassar, the normal price of eighty-five thousand dollars, but we bought it for only fifteen thousand dollars. Not only that, my wife saw a fry pan on the online shopping site, the price of two hundred and sixty thousand dollars, whereas the normal price of six hundred and eighty thousand dollars, after a fry-pan turns seen in the record needs, quickly fry-pan alone was purchased, moreover turned out to Makassar postage free.
Entah sudah berapa barang kebutuhan keluarga yang kami peroleh dengan harga discount. Kami pernah membeli alat pemanggang ikan di salah satu supermarket ternama di Kota Makassar, harga normalnya tujuh puluh lima ribu rupiah, namun kami membelinya dengan harga hanya lima belas ribu rupiah. Tidak itu saja, istriku pernah melihat fry pan di situs belanja online dengan harga dua ratus enam puluh ribu rupiah, padahal harga normalnya enam ratus delapan puluh ribu rupiah, setelah dilihat ternyata fry-pan ada dalam catatan kebutuhan, segera sajalah fry-pan itu dibeli, apalagi ongkos kirimnya ke Makassar ternyata gratis.
Nine basic material categories including top priority, however, if the price was also more discount, there is no harm in it when we bought it too, although the stock is still available at home. And how many times did we get a discounted price, especially for cooking oil and milk and sugar. For laundry soap, toothpaste, bath soap, shampoo, and toothbrushes, no question about it, how often we buy them at a lower price than the normal price in the public market. In fact I never buy koi food that originally cost fourteen thousand dollars a pack, but because it didiskount, it costs the rest of one thousand two hundred dollars a pack, I bought it immediately to supply the next few months.
Sembako memang termasuk kategori prioritas utama, akan tetapi, kalau harganya ternyata juga lagi diskount, tak ada salahnya kan, kalau kami membelinya juga, walau stocknya masih ada di rumah. Dan memang kami berapa kali mendapatkan harga diskount, terutama untuk minyak goreng dan susu serta gula. Kalau sabun cuci, odol, sabun mandi, shampoo, serta sikat gigi, jangan ditanya lagi, betapa seringnya kami membelinya dengan harga yang lebih rendah dari harga normal di pasaran umum. Bahkan saya pernah membeli makanan ikan koi yang semula harganya empat belas ribu rupiah perbungkus, tapi karena sudah didiskount, harganya sisa seribu dua ratus rupiah perbungkus, segera saja saya membelinya sebanyak mungkin untuk kebutuhan beberapa bulan ke depan.
Similarly for the needs of clothing, my family shopped clothing, eve feast or a few weeks after the holidays, because there is usually a special price, especially for Muslim clothing, we would rather buy it after Idul Fitri or Idul Adha, because it tends to have become cheaper.
Demikian juga untuk kebutuhan sandang, keluargaku biasa berbelanja kebutuhan sandang menjelang hari raya atau beberapa pekan sesudah hari raya, karena biasanya ada special price, apalagi untuk baju muslim, kami lebih suka membelinya sesudah hari raya Idul Fitri atau Idul Adha, karena harganya cendrung sudah menjadi lebih murah.
Because accustomed discount hunters, we finally begin to learn and to know, that every supermarkets and mini markets, it turns out different day when they held a discount price. There is every Thursday and Friday, and there is every Monday and Tuesday. If the traditional market, usually the prices began to fall after 13:00 noon, especially when it's over at 16:00 pm, the price of vegetables can go down up to sixty percent.
Karena terbiasa berburu harga discount, akhirnya kami pun mulai bisa mempelajari dan mengetahui, bahwa setiap supermarket dan mini market, ternyata berbeda-beda harinya saat mereka menggelar harga discount. Ada yang setiap hari kamis dan jum’at, dan ada yang setiap hari senin dan selasa. Kalau pasar tradisionil, biasanya harga-harga mulai turun setelah jam 13.00 siang, apalagi kalau sudah di atas jam 16.00 sore, harga sayuran bisa turun hingga enam puluh persen.
In an age of globalization, the prices tend to soar like crazy, following the erratic fluctuations in the dollar, while the stagnant income. If not careful to shop around and carefully interrogate the family finances, cash flow might be broken household budgets.
Di zaman globalisasi sekarang ini, harga-harga cenderung membumbung tinggi gila-gilaan mengikuti fluktuasi dollar yang tidak menentu, sementara penghasilan berjalan ditempat alias stagnan. Kalau tak teliti untuk berbelanja serta tidak cermat mensiasati keuangan keluarga, bisa-bisa cash flow anggaran rumah tangga jadi jebol karenanya.
Apparently, the discount hunters are very useful for my family, first we can save the family finances, because the shop items with discount prices, and second, the difference could still needs to buy another, or if nothing else is purchased , excess money could be to increase the number of existing savings. If calculated difference that we get for saving money during shopping, a lot of the rupiah that can be saving ... Alhamdulillah :-)
Ternyata dengan kebiasaan berburu barang dengan harga diskount ini sangat bermanfaat bagi keluargaku, pertama kami bisa menghemat keuangan keluarga karena berbelanja barang dengan harga discount, dan yang kedua, selisihnya masih bisa untuk membeli kebutuhan yang lain, atau kalau tidak ada lagi yang dibeli, selisih uang bisa untuk menambah jumlah tabungan yang sudah ada. Kalau dihitung-hitung selisih yang kami peroleh untuk penghematan uang belanja selama ini , cukup banyak juga rupiah yang bisa di hemat…Alhamdulillah :-)
Tabe, salama' ki'
Keep Happy Blogging Always, mari ki' di', salam :-)
69 comments:
Nah ini mas yang ditunggu2, kalau saya memang belanjanya nunggu yang sudah diskon.
kalau saya nunggu turun dulu harganya mas Hariyanto hahaha
Semoga sukses Daeng cari harga dikonnya, salam dari Makasar :)
Tabe'....
kalau bahan pokok nggak bisa ditinggal pasti ya mas...kalau pas lagi discon weh...pengen diborong itu juga lumrah kok
saya juga senang jadi diskon hunter mas, biasanya yang di hunting itu pakaian
hidup diskoooon....aku juga pecinta diskon....malah mengejar ke sumbernya :D...ada kepuasaan tersendiri kalau bisa mendapatkan apa yang kita mau dan butuhkan dengan harga miring...thanks for sharing ya mas...
jujur kalo untuk anak kosan seperti saya, diskon itu merupakan pilihan bijak, apalagi dijaman yang serba mahal seperti ini diskon sepertinya semacam peluang bagi yang tak beruang untuk menikmati barang yang mampu dimiliki oleh kaum beruang hahaha
yah,, saya juga gk bakalan nolak kalo ada diskon yang gede tapi beneran diskon bukan diskon yang sengaja harganya dinaikin lalu dikasih diskon wkwkwk
Kayaknya yang disini discount hunter semua nih ... :D (Termasuk saya) :o
Manajemen pengeluaran rumah tangga yang menarik, bisa mendapatkan kebutuhan dengan harga yang lebih murah, bisa dicontoh ini mas .. hehe
Berburu barang diskon memang sangat menyenangkan. Tinggal bersabar aja dan nunggu barang inceran didiskon :D
Terima kasih sudah ikutan GA Irit tapi Bukan Pelit. Sudah tercatat sebagai peserta :)
pak har orangnya rapi ya,, klo saya sendiri urusan yg ginian ga pernah tahu pak , , mungkin karena saya ini seniman murni ya pak,, kadang waktu aja ga kepikir, keuali jam shalat..
terimakasih sudah menuliskan kisah ini bisa jadi motivasi mulai merubah kebiasaan lama
paling suka sama yang namanya diskon, apalagi diskon 90 persen
paling suka sama yang namanya diskon, apalagi diskon 90 persen
wkwkwk Diskom gede gede serunih kaya nya :D
saya juga diskon hunter, apalagi kalo ada shampo yang promo gratis kondisioner pasti saya beli tuh wkwkwk =))
Biasanya ada alasan mengapa pedagang memberi diskon karena itu harus diperhatikan alasan memberi diskon. Tapi yang utama adalah memperhatikan kode akhir penggunaan terutama untuk bahan pokok dan bentuk kemasan.
Saya emak-emak paling suka dengan discount. Paling suka kalau ada Extrafill atau jika ada hadiah langsung he he
Wah saya juga suka banget diskonan hihi
saya kalau ada diskon beras dan minyak pasti saya beli buat bulan depan :D
itu barang yang terpampang di photo bikin tangan gatel pastinya tuh ...hehehehe
dulu waktu di Makassar saya juga rajin hunting discount sekarang di Pinrang nggak ada diskon pak
siapa sh yg gk mau diskon? apalg klo gratis hehe...
Umymnya super atau hyper market selalu menggelar diskon besar2an di akhir weekend,sanking banyknya ngebuat persaingan di bisnis retail semakin jor joran
Tak heran mereka berlomba saling mangkas harga,cuma biasanya ada jenis barang lain yg juga dinaikan seperti kebutuhan bayi dan barang urgen lainnya... :)
Kalo saya nunggu ada duitnya dulu baru belanja.. Biar diskon gede-gedean tapi uangnya belum ada ya enggak bealnja juga he he..
Saya tunggu harga discount baru belanja tapi untuk makanan we have no choice...Di Malaysia sekarang rakyat sedang merasa kesukaran karena harga barang semuanya naik....sakittt!!
Salam dari saudara serumpun di Kedah, Malaysia....
kok sama ya dengan saya suka harga diskon, hitung-hitung ngirit dikit
kalau ada diskon nya, pasti langsung di serbu ya pak hhehee :D
saya juga suka banget kalau ada diskon di super market hehe :D
Terima kasih infonya sob
wah... info yg berguna....
terima kasih mas..
Salam
www.android-id.info
Saya mah malah jadi konsumtif kalau nemu barang diskon, gara-gara ga buat list kebutuhan yg harus dibeli soalnya.
wah ngomongin soal diskon, saya juga suka tuh yang namanya diskon ini..ya asal benar-benar diskon loh, bukan akal-akalan penjual untuk menarik pembeli..karena biasanya harga dinaikkan dulu, baru diskon, sama saja kan hehe...
good luck GA-nya....
nice artikel gan :)
selamat malam Mas... dulu waktu saya kuliah di Makassar paling senang jika berbelanja di MP kemudian bisa temukan ada yang diskon, ya maklumlah namanya juga dulu masih anak Kuliahan... dan akhirnya kebiasaan itu juga saya bawa sampai saat ini, akhir akhir ini saya juga selalu mencari cari harga diskon karena 2 kali dalam seminggu saya biasa ke Supermarket untuk beli biaya sehari hari untuk Orang Tua di rumah... Alhamdulillah saat ini sudah bisa membelikan Gula dan Minyak untuk Orang Tua dari hasil Honor di Sekolah Dasar dan Hasil dari 7 website yang saya kelola Mas...
klo suddah diskon pasti borong sana sini
akuu juga suka yang diskonan :D hhe tapi yaa itu malah suka yg gak terlalu butuh di beli, gegara diskon --"
kwkwk diskon oh diskon
Hehehe. Kayaknya hampir semua orang suka barang diskonan, apalagi kalau barang bermerek, atau dikenal sangat berkualitas.. Pastinya bakal dikejar dimana pun :)
Asyyyk nih Diskon hehehe.....
Diskon Hunters
Yang sering saya tunggu diskonannya itu popok anak he he. Diskon 20ribu saja itu sudah alhamdulillah sekali :D
Sepakat dengan ini: Satu sisi negatif dari harga discount adalah bisa memicu sifat konsumtif saat berbelanja
Kita mesti pintar dalam belanja, agar tidak tergoda barang-barang yang tidak perlu :)
hahay... lau udah diskon mau banget... langsung aja menuju ke tempat tujuan....
i don't think that i need to buy the nine of premiere needs, since my emak use to do that. so.. i mah tinggal makan ajar..
hehehee
Saya sering banget tuh nemu diskon abal-abal. Termasuk diskon2 di internet.
wah.... bilinggual ternyata blognya.... mantap.
saya termasuk orang jarang yang belanja dan seringnya tertipu dengan diskon harga :D
saya juga sukakan diskaun.. lebih menjimatkan jika membeli barangan diskaun..
hati-hati dgn diskon besar, bisa jd akal-akalan penjual biar barang dagangannya laku
siip Mas. cuma harus hati2 sekali loh, terutama kadang mal2 ini udah naikin harga duluan sebelum mereka bilang diskon.
apapun diskonnya yang pasti saya support GA-nya
Kontrolnya memang ada pada kita ya Pak. Walau diskon selalu menggoda untuk membat kita konsumtif, tapi kalau kukuh "memegang prinsip" pasti tidak goyah
wah kayaknya perlu diterapkan juga nih ke aku... secara suka kalap kalo liatt diskonan xD
yang perlu saya adopsi dan saya tiru adalah mencatat segala kebutuhan bulanan, jika ada diskonpun tidak kepincut untuk membeli barang lainnya. sangat bagus kebiasaannya
Kebiasaan bagus itu pak, apalagi bisa mencari diskon dimanapun. Benar tadi, mengirit pengeluaran bulanan
samaki' saya juga modis alias modal discount...:D
Klo discount juga saya mau Pak.. malahan kalau ada discount begitu saya bukan malah ngirit. Habisnya beli karena discount, bukan beli karena butuh :D
mendengar kata diskon biasanya langsung pada kalap, termasuk saya hahaha...
seronoknya membeli belah semasa diskaun.. hehe. boleh beli bermacam barang. salam dari penang :)
Berburu diskon emang enak om.
Apalagi ditemenin seseorang. #hehehe
Waktu belnja yang paling nikmat itu pas ada discount ya Kang, jadi bisa pengiritan. he,, he,, he,,,
Salam
Saya jarangbelanja ke supermarket kang ... hehehe. Asyiknya belanja di pasar tradisional ... banyak pilihan dan bisa ditawar ... heheh
Wahahaaa keren dwi bahasa. Saya juga suka diskon, kecuali produk makanan, takut udah nggak prima kualitasnya.
Walau diskon selalu menggoda untuk membat kita konsumtif
Terimakasih, karena anda tidak menghapus sumber dan link asli artikel ini.
Iya kadang kalau diskonnya OK gak niat beli pun jadi beli. Ini memang sesuai tujuan diskon itu sendiri sebagai teknik dan strategi marketing. Semakin banyak pemburu diskon berarti strategi ini effektif ;)
terima kasih informasinya
http://goo.gl/3ot4Ki
Assalaamu'alaikum wr.wb, mas Hariyanto... Saya termasuk orang yang suka menyediakan senarai semak belian terlebih dahulu. Hal ini memudahkan kta menyemak bajet dan suka juga membeli dijualan diskaun atau biasa jika barangan keperluan mesti dibeli tanda diskaun. Salam hormat takzim dari Sarikei, Sarawak.
SITI FATIMAH AHMAD
Saya kalau beli pakaian seperti baju kerja atau celana panjang juga nunggu ada diskonan, Pak. Biasanya menjelang Idul Fitir, hehehe....
Semoga artikel nya bermanfaat terima kasih pak
Lebih baik nunggu diskon untuk menghemat uang, tapi kalau kebanyakan beli boros juga ya Mas.. sesuai kelemahan di atas
saya kalau belanja pasti nunggu hari minggu krn pasti ada diskon besar2an, hehhee :D
suka diskon juga ya mas, hmmm :)
New comments are not allowed.