Masjid Agung Al Munawwarah Banjarbaru

Assalamualaikum friends of blogger globally wherever you are. This article is about Banjarbaru City in South Kalimantan. There are so many worthy icon of a trade mark Banjarbaru City, among which is the field that has Murjani I review the previous post of Exotic Animals in Lapangan Murjani Banjarbaru and Sugar Glider. In addition there is a mosque in Banjarbaru magnificent visible because of the simplicity of the mosque itself, namely the Masjid Agung Al Munawwarah.

Assalamualaikum sahabat-sahibit blogger di manapun kalian berada. Artikel kali ini masih berkisah tentang kota Banjarbaru di Kalimantan Selatan. Ada begitu banyak ikon kota yang layak menjadi trade mark Kota Banjarbaru, di antaranya adalah Lapangan Murjani yang telah saya bahas pada postingan sebelumnya yaitu Exotic Animals in Lapangan Murjani Banjarbaru dan Sugar Glider. Selain itu di Banjarbaru terdapat satu masjid yang nampak megah karena kesederhanaan masjid itu sendiri, yaitu Masjid Agung Al Munawwarah.

The mosque is located on the Trikora road in Banjarbaru Kalimantan Selatan, distance of approximately 600 meters from where I live, in Kompleks Perumahan Green Tasbih, the extent of building area 50x50 meters, or 2,500 square feet, built in 2002, on an area of 3.1 hektoare. Wow, really spekatakuler. At the outset I said that this mosque is simple, but looks magnificent, as does the interior and exterior constructed in such a way, with the amount of green and beige, and ornate calligraphy that exist only on the mihrab of the mosque.

Masjid yang terletak di jalan Trikora Banjarbaru, Kalimantan Selatan ini, jaraknya kira-kira 600-an meter dari tempat tinggalku, di Kompleks Perumahan Green Tasbih,  luas bangunannya 50x50 meter, atau 2500 meter persegi, dibangun sejak tahun 2002, di atas lahan seluas 3,1 hektoare. Wow, sungguh spekatakuler. Di awal tulisan saya mengatakan bahwa masjid ini sederhana namun kelihatan megah, karena memang interior dan eksteriornya dibangun sedemikian rupa, dengan dominasi warna hijau dan krem, serta hiasan kaligrafi yang hanya ada pada mihrab masjid saja.

Expanse of roof construction has been designed very carefully and taken into account, resulting in a very spacious room for the use of prayer, without a single pillar and roof support columns that we find in this mosque. Thus, the recommendation to enhance the prayer with pursed rows (without a break) in the prayer can be realized when a friend of blogger around the world prayers at the Masjid Agung Al Munawwarah Banjarbaru.

Bentangan konstruksi atap telah didesign dan diperhitungkan dengan sangat teliti, sehingga menghasilkan satu ruangan yang sangat luas untuk digunakan sholat, tanpa satupun tiang dan kolom penyangga atap yang kita temukan dalam masjid ini. Dengan demikian, anjuran untuk menyempurnakan sholat dengan merapatkan shaf (tanpa putus) dalam shalat bisa terwujud bila sahabat-sahibit blogger se-dunia sholat berjamaah di Masjid Agung Al Munawwarah Banjarbaru.

The mosque is the entire building surrounded by a high and a large door, which is said with a capacity of approximately five thousand worshipers, was inaugurated on July 1, 2010 by walikota Banjarbaru that time, Rudy Resnawan. Construction of the Great Mosque of Al Munawwarah has spent over Rp.33, 6 billion, but construction has not stopped to this day, because there are a lot of developments that make this mosque as an icon of Banjarbaru as well as a center for the spread of Islam and the religious tourism in Banjarbaru.

Masjid yang seluruh bangunannya di kelilingi oleh pintu yang tinggi dan besar ini, yang konon kabarnya berkapasitas sekitar lima ribuan jamaah, diresmikan pada tanggal 01 Juli 2010 oleh Walikota Banjarbaru saat itu, Rudy Resnawan. Pembangunan Masjid Agung Al Munawwarah telah menghabiskan dana sebesar Rp.33,6 milyar, namun pembangunannya belum berhenti sampai hari ini , karena masih banyak pengembangan-pengembangan yang menjadikan masjid ini sebagai ikon Kota Banjarbaru juga sebagai salah satu pusat penyebaran agama Islam dan tempat wisata religi di Banjarbaru.

Tempat Sholat Wanita, Dibatasi Hijab Yang Ukuran Luasnya Bisa Disesuaikan

Masjid Agung Al Munawwarah has ablution and toilet facilities are quite nice and clean and well maintained. Rows of large doors will greet us when stepping foot into this mosque. For women, there is a special prayer place bounded by hijab with poles made ​​of chrome steel, the extent size can be adjusted by the number of women pilgrims who pray.

Masjid Agung Al Munawwarah memiliki sarana wudhu dan toilet yang cukup bagus dan bersih serta terawat. Jejeran pintu yang berukuran besar akan menyambut kita saat melangkahkan kaki ke dalam masjid ini. Untuk kaum wanita, tersedia tempat sholat khusus yang dibatasi oleh hijab dengan tiang-tiang terbuat dari besi chrome, ukuran luasnya bisa disesuaikan dengan jumlah jamaah wanita yang sholat.

As mosques in Indonesia, in Masjid Agung Al-Munawwarah Banjarbaru also seems Bedug with a large enough size adorn the porch of the mosque, minaret adjacent to the Plaza , with a building area consists of Plaza Tower extent of 20 x 20 meters , the tower building 8 x 8 meters tall hinggga it tapers to about 80 meters. Although the court parking yet still look neat and barren, because there are no trees and plants that grow decorate, but the area is wide enough for cars to accommodate dozens, if not thousands of motor that can be accommodated.

Sebagaimana masjid-masjid yang ada di Indonesia, di Masjid Agung Al Munawwarah Banjarbaru ini juga nampak satu bedug dengan ukuran yang cukup besar menghiasi teras masjid, berdekatan dengan Plaza menara masjid, dengan luas bangunan terdiri dari Plaza Menara luasnya 20 x 20 meter, bangunan menara 8 x 8 meter hinggga mengerucut ke atasnya setinggi sekitar 80-an meter. Pelataran parkirnya walau belum tertata rapi dan masih kelihatan gersang, karena belum ada pohon dan tanaman yang tumbuh menghiasinya, namun areanya cukup luas buat menampung puluhan mobil, kalau motor mungkin ribuan yang dapat ditampung.

Pelataran parkir dipadati jamaah usai melaksanakan sholat berjamaah

When I visited this mosque (032013), I saw the condition of the damaged ceiling and holes, especially on the terrace of the mosque. Probably due to exposure to high winds and rain, where the natural conditions Banjarbaru city is somewhat extreme when the rainy season arrives, where heavy rains accompanied by hurricane winds constantly coloring Banjarbaru city weather, and the possibility that causes the ceiling of the mosque being damaged.

Saat saya berkunjung ke masjid ini (032013), saya melihat kondisi plafondnya yang rusak dan bolong, terutama di teras masjid. Mungkin karena terkena angin kencang dan air hujan, dimana kondisi alam kota Banjarbaru memang agak ekstrim bila musim penghujan tiba, dimana hujan deras disertai tiupan angin badai senantiasa mewarnai cuaca kota Banjarbaru, dan kemungkinan inilah yang menyebabkan plafond masjid menjadi rusak.

But according to the news I heard the news, the local government has budgeted for the renovation ceiling of the  Masjid Agung Al-Munawwarah. The amount of funds approved for renovation quite fantastic, which amounted to Rp1,4 billion. However, these funds are not just for the ceiling alone, but the funds are used to repair gutters and ekstrior mosques were damaged, besides lisplang and ceiling repairs by replacing the original material of gypsum, ceiling material and replaced with lisplang of Aluminum Composite Panel ( Alcopon ).

Namun menurut kabar berita yang saya dengar, pemerintah setempat telah menganggarkan dana untk renovasi plafond Masjid Agung Al-Munawwarah. Jumlah dana yang disetujui untuk renovasi cukup fantastis, yakni sebesar Rp.1,4 milyar. Akan tetapi dana ini bukan hanya untuk plafond saja, melainkan dana itu digunakan juga untuk perbaikan talang air dan ekstrior masjid yang mengalami kerusakan, selain perbaikan lisplang dan plafond dengan mengganti bahan yang semula dari gypsum, diganti dengan bahan plafond dan lisplang dari Aluminium Composite Panel (Alcopon).

Is a friend of blogger know about is the Alcopon??? To be sure Alcopon has nothing to do with Al Capone, famous mafia figures from America. I know, Alcopon is indeed quite popular among enthusiasts of construction and property, as it turns out Alcopon is waterproof , so it does not rot when exposed to water , thus longer durability . If Gypsum, it is not waterproof, so contact with water, melted , broken definitely happens .

Apakah sahabat sahibit blogger tahu mengenai yang dimaksud dengan Alcopon ??? Yang pasti Alcopon ini tak ada hubungannya dengan Al Capone, tokoh mafia terkenal dari Amerika. Yang saya tahu, Alcopon ini memang cukup popular dikalangan penggiat konstruksi dan property, karena ternyata Alcopon ini tahan air, sehingga tidak lapuk bila terkena air, dengan demikian daya tahannya lebih lama. Kalau Gypsum, memang tidak tahan air, begitu kena air, langsung meleleh, rusak dech jadinya.

Karcher, Cleaning Service Do Not Know Tired
By the way with a building area of 2500 square meter, how to clean it. Moreover, I noticed that the floor of the Masjid Agung Al Munawwarah always appear shiny, well-maintained and clean. Approximately how much manpower is required in order to maintain the floors stay clean when used to pray five times a day.

Karcher, Petugas Kebersihan Yang Tidak Kenal Capek.
Omong-omong dengan luas bangunan 2500 meter persegi, bagaimana cara membersihkannya. Apalagi saya melihat bahwa lantai Masjid Agung Al Munawwarah selalu nampak berkilau, terawat dan bersih. Kira-kira berapa banyak tenaga manusia yang diperlukan demi menjaga lantainya tetap bersih saat digunakan untuk sholat lima kali dalam sehari.

Apparently it had been considered by the board of the Masjid Agung Al Munawwarah Banjarbaru, they do not want to use a lot of human labor, which would make the cost of special operational hygiene becomes swollen. As a solution they use a Karcher power services, cleaning service Do Not Know Tired, to clean the entire floor in the Masjid Agung Al Munawwarah. Cleaning Service is always wearing a yellow uniform markings are machines made in Germany for cleaning and sweeping and mopping floors, branded Karcher, driven by electricity. When finished cleaning , Karcher was parked and to be charged again by plugging the cord into an outlet, to be ready to use for subsequent clean-up activities .... really a wise choice :-)

Rupanya hal itu telah dipikirkan oleh pengurus Masjid Agung Al Munawwarah Banajrbaru, mereka tak mau menggunakan banyak tenaga manusia, yang tentunya akan membuat biaya operasional khusus kebersihan menjadi membengkak. Sebagai solusinya mereka menggunakan jasa tenaga KARCHER, Petugas Kebersihan yang tidak mengenal capek, untuk membersihkan seluruh lantai yang ada di Masjid Agung Al Munawwarah. Cleaning Service yang selalu memakai seragam warnah kuning ini adalah mesin buatan Jerman untuk mengepel dan membersihkan serta menyapu lantai, bermerek Karcher, digerakkan oleh listrik. Setelah selesai membersihkan, Karcher pun diparkir dan dicas lagi dengan mencolokkan kabelnya ke stop kontak, agar siap digunakan untuk kegiatan bersih-bersih selanjutnya….benar-benar pilihan yang ajib :-)

Karcher, Petugas Kebersihan Yang Tidak Kenal Capek.

Behind the simplicity that characterizes the physical manifestation of the Masjid Agung Al Munawwarah Banjarbaru, visible splendor indescribable by words, can only be felt with the heart, as soles of feet climbing the steps set down the stairs one by one, slowly entered the high-nan wide door into the room is quite spacious. I pondered for a moment, I feel rustling in my heart, imagine yourself in the room is so small that no single mosque poles and columns supporting the roof that is in, is really roomy. This is just the feeling that comes when in a mosque called the Mosque of Al-Munawwarah, somehow the real sense, when this self-aware has been at the center of the earth God Almighty this area, and indeed the Earth and the Universe is a mosque.

Dibalik kesederhanaan yang mewarnai wujud fisik Masjid Agung Al Munawwarah Banajrbaru, nampak kemegahan yang tak terlukiskan oleh kata-kata, hanya dapat dirasakan dengan hati, saat telapak kaki menjejakkan langkah meniti anak tangga satu persatu, perlahan memasuki pintu lebar nan tinggi ke dalam ruangan yang cukup luas. Sejenak aku merenung, kurasakan desiran dalam hatiku, membayangkan diri ini begitu kecil dalam ruangan masjid yang tanpa satupun tiang dan kolom penyangga atap yang ada ditengah, benar-benar lapang. Ini baru perasaan yang hadir saat berada disebuah masjid yang bernama Masjid Agung Al Munawwarah, entah bagaimana rasa yang sebenarnya, bila diri ini menyadari telah berada di tengah-tengah bumi Allah yang Maha Luas ini, dan bukankah sesungguhnya Bumi dan Alam Semesta adalah Masjid.

Tabe, Salama' Ki'

Keep Happy Blogging Always, Mari' Ki' Di'...Salam :-)