For a Moment Feel TransJakarta Articulated Bus

Almost bored I read the news about the TransJakarta bus procurement, which is considered problematic by many people, because the bus had just imported from China, it turns rusty on certain parts, causing Joko Widodo governor DKI Jakarta and vice governor Basuki Tjahaja Purnama be disappointed by it. And it's been one trend topic on various social networking media that exist in cyberspace.


Hampir bosan saya membaca berita mengenai pengadaan Bus Transjakarta yang dianggap bermasalah oleh masyarakat banyak, sebab bus yang baru saja didatangkan dari negeri China ini, ternyata karatan pada bagian-bagian tertentu, menyebabkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan wakil gubernur Basuki Tjahaja Purnama menjadi kecewa karenanya. Dan hal ini menjadi salah trend topk pada berbagai media jejaring social yang ada. .

Perhaps because of the influence that news, so that prompted me to try TransJakarta bus service is still relatively new, when I was in Jakarta, in the framework of the national meeting my office colleagues. As long Sunday (09032014), I had the time to Blok M to try to feel, how it feels to ride TransJakarta Bus Articulated or TransJakarta Bus Hold, which supposedly said the current number of operating articulated buses that amounted to 90 pieces. .

Mungkin karena pengaruh berita itulah, sehingga mendorong saya untuk mencoba layanan Bus Transjakarta yang tergolong masih gres itu, saat saya berada di Jakarta, dalam rangka temu nasional rekan-rekan sekantor. Mumpung hari Minggu (09032014), saya pun menyempatkan diri ke Blok M untuk mencoba merasakan, bagaimana rasanya naik Bus Transjakarta Articulated atau Bus Transjakarta Gandeng, yang konon katanya saat ini jumlah bus gandeng yang operasional jumlahnya mencapai 90 buah. .

After buying a bus ticket at Rp. 3.500, - per person, I was joined together other TransJakarta bus passengers in corridor I Blok M that has begun no longer maintained. The heat and jostling, became increasingly hot and sultry, as Air Conditioner existing facility was already not working anymore. Fortunately, as it turned out it did not last long, because I was waiting for a bus that had arrived, and we got into the bus through three doors in the bus. .

Setelah membeli tiket bus senilai Rp. 3.500,- per orang, saya pun bergabung bersama-sama calon penumpang Bus Transjakarta lainnya di Koridor I Blok M yang sudah mulai tidak terawat lagi. Suasana panas dan berdesak-desakan, menjadi semakin panas dan gerah, karena fasilitas Air Conditioner yang ada ternyata sudah tidak berfungsi lagi. Beruntunglah karena ternyata hal itu tidak berlansung lama, sebab bus yang saya tunggu sudah tiba, dan kami pun naik ke atas bus dengan masuk ke dalam bus melalui tiga pintu yang ada di bus gandeng tersebut. .

Tata Tertib Yang Terpajang Di Pintu Koridor Bus Sebelum Naik Ke dalam Bus

Suasana Dalam Bus Gandeng Transjakarta

Suasana Dalam Bus Gandeng Transjakarta

The cold air that blows from the Air Conditioner bus, say hello and browse through the entire skin of my body clad only Koko, as well as long pants, without wearing a jacket, so that I had a moment withstand the cold chills. I understand, these articulated buses are new, not how long it operates, so AC is still blowing cold air cooling the passengers. Who knows how long, the cold airflow can be maintained, because the buses were there before, the air conditioning was not cold anymore. .

Udara dingin yang berhembus dari Air Conditioner bus menyapa dan menelurusi seluruh kulit tubuhku yang hanya berbaju koko serta bercelana panjang saja, tanpa memakai jaket, sehingga akupun sesaat sempat menggigil menahan dinginnya. Aku maklum, bus gandeng ini masih gres, belum berapa lama beroperasi, jadi AC-nya masih menghembuskan udara dingin yang menyejukkan para penumpang. Entah sampai berapa lama, bisa dipertahankan hembusan udara dinginnya, karena bus-bus yang ada sebelumnya, AC-nya sudah tidak dingin lagi. .

The articulated buses branded Zhong Tong, made in the country of China, the color of the bus combinations of Red, Yellow and Black. Has a length of 18 meters, with a passenger capacity of 160 people, consisting of 120 passengers and 40 standing passengers sit. Knowing that 160 people were in the bus, I imagine it is like a bus loaded with canned sardines packed up, was a mode of transportation still adheres to the old system, have not been able to provide comfort to the passengers. Although there is also provided passenger seat as many as 40 seats, tinted alloy White and Blue. On the windshield of the bus there is an electronic board that displays a bus majors in the form of running text, as well as on the bus there is a similar electronic boards. .

Bus gandeng bermerek Zhong Tong ini berasal negri tirai bambu, warna bus kombinasi Merah, Kuning dan Hitam. Memiliki panjang 18 meter, dengan kapasitas angkut penumpang sebanyak 160 orang, yang terdiri dari 120 orang penumpang berdiri dan 40 penumpang duduk. Mengetahui bahwa 160 orang berada dalam bus ini, saya membayangkan bus ini ibarat satu kaleng yang dijejali dengan ikan sarden hingga penuh sesak, ternyata moda transportasinya masih menganut sistem lama, belum bisa memberikan kenyamanan kepada para penumpang. Walaupun ada juga kursi penumpang yang disediakan sebanyak 40 kursi, berwarna paduan Putih dan Biru. Di kaca depan bus terdapat papan elektronik yang menampilkan jurusan bus dalam bentuk running text, demikian juga di dalam bus terdapat papan elektronik serupa. .

The passenger and driver space separated by a wall which barred, and the door, something like the train driver cabin space, it seems deliberately designed to increase the safety of passengers and the driver. Buses worth 3.7 billion dollars per unit, the use Doosan branded machine, made in South Korea, and wearing gas fuel standard Euro 5. .

Ruang penumpang dan ruang pengemudinya dipisahkan oleh dinding yang berteralis dan berpintu, mirip-mirip dengan ruang kabin masinis kereta api, hal ini rupanya sengaja didesain untuk meningkatkan keamanan penumpang dan pengemudi. Bus seharga 3,7 milyar rupiah perunitnya ini, menggunakan mesin bermerek Doosan buatan Korea Selatan, dan memakai bahan bakar gas standar Euro 5. .

Ruang Pengemudi Yang Dilindungi Dengan Dinding Berpintu dan Berteralis

But why I do not like the feel on the Bus Hold for 3.7 billion dollars, while the bus is running, it felt like I was bobbing and crashing, unstable, like when I climbed the previous TransJakarta bus. Is it because the suspension system is too lenient or how. As the bus was about to stop when entering the corridor stop, I like pushed back and forth, probably due to braking that does not fit or whatever his name. As I recall, it feels the same as the sense Bus Kopaja :-)

Tapi kenapa saya tidak seperti merasakan naik Bus Gandeng seharga 3,7 milyar rupiah ya, saat bus berjalan, rasanya saya seperti terombang-ambing terhempas, tidak stabil seperti saat saya menaiki bus Transjakarta sebelumnya. Apa karena system suspensinya yang terlalu lunak atau bagaimana ya. Saat bus hendak berhenti ketika memasuki koridor perhentian, saya seperti terdorong maju mundur, mungkin karena pengeremannya yang tidak pas atau apalah namanya. Seingatku rasanya sama dengan rasa Bus Kopaja :-)

In this there TransJakarta bus have conductor named Teddy Pria Lasmana, the man was very friendly and very flexible in assisting and providing information to the TransJakarta passengers who ask for directions to her destination. Teddy Pria Lasmana always give an answer with a smile, really sympathetic, even he did not hesitate to ask the bus driver if there is something he does not know, and inform the passengers who asked. It was the officer who prioritizes satisfactory service to passengers, four thumb salute to Teddy Pria Lasmana. .

Di atas Bus Transjakarta ini ada seorang kondektur yang bernama Teddy Pria Lasmana, orangnya ternyata sangat ramah dan sangat supel dalam membantu serta memberikan informasi kepada para penumpang bus transjakarta yang menanyakan arah tujuan kepadanya. Teddy Pria Lasmana selalu memberikan jawaban sambil tersenyum, sungguh mengundang simpatik, bahkan dia tak sungkan untuk bertanya kepada pengemudi bus bila ada hal yang ia tidak ketahui, lalu menyampaikannya kepada penumpang yang bertanya. Sungguh petugas yang mengutamakan layanan memuaskan untuk penumpang, salut empat jempol untuk Teddy Pria Lasmana. .

Kondektur Bus Bernama Teddy Pria Lasmana Yang Sangat Ramah

Kalau ini saya lagi "selfie in action" di dalam Bus Gandeng Transjakarta

Finally the bus arrived at the Dukuh Atas, the place where I had to go down to continue the journey through the city of Jakarta, Bekasi and Tangerang. Thus, it is sufficient here to me is about the For a Moment Feel TransJakarta Articulated Bus is still new. Regarding the story of the new TransJakarta but rusty, I do not want to discuss it here, let it be business related parties alone. Hopefully this bus service life can last a long time and useful for many people. .

Akhirnya bus pun tiba di Dukuh Atas, tempat di mana saya harus turun untuk melanjutkan perjalanan menjelajahi kota Jakarta, Bekasi dan Tangerang. Dengan demikian cukuplah sampai di sini saya berkisah tentang pengalaman menggunakan layanan Bus Transjakarta Gandeng yang masih baru. Mengenai kisah bus Transjakarta yang baru tapi berkarat, saya tak ingin membahasnya di sini, biarlah itu menjadi urusan pihak-pihak yang terkait saja. Semoga saja umur pakai bus ini bisa bertahan lama dan bermanfaat buat masyarakat banyak. .

Tabe, salama' ki'
Keep Happy Blogging Always. mari ki' di'..salam :-)

39 comments:

Unknown said...

Kalo bus-bus yang gandeng sekarang ini cukup nyaman Pak dinaiki.. :)

ndop said...

Wooow.. Aku baru tau ada bus gandeng. Bener bener ndeso ya diriku hahaha.. Lama lama nanti busnya kayak kereta api, gandengannya buanyak ke belakang haha..

Unknown said...

ahaiiii, dari mirota kampus jogja sekarang meloncar ke trans jakarta.
memang benar benar sang petualang.. hehe

iya tu pak katanya dari pengadaannya yang kurang fair alias mau cari untung gede

Muhammad A Vip said...

memang supirnya masih banyak yang gak beda dengan sopir metromini atau kopaja, jadi masih gak nyaman. semoga akan ada perbaikan terus

Anak jambi said...

Wah itu bus transjakarta yang pada karatan di bagian tertentu lebih baik di kandangin saja gan daripada dioperasikan ntar menimbulkan masalah.

Obat Sakit said...

jujur bang saya belum pernah naik ini bus. Bagaimana bentuk aslinya juga belum pernah aku lihat dengan mata saya sendiri. Apakah bus-bus ini bisa menepi kemacetan lalu lintas di Jakarta ya bang..? Belum ya..

Seputar Dunia Ponsel dan HP said...

lha importnya dari cina itu apa, dari sisi kualitas masih sangat meragukan. Mungkin saja baik dari sisi luarnya saja dan itu pun hanya beberapa belan saja, setelah itu kelihatan belangnya

Gupitan said...

Trans jakarta ini skarang sedang menjadi sorotan.
Mudah mudahan cepat selesai masalahnya sehingga tidak ada lagi masyarakat yang jadi korban :)

Jaswan said...

Saya belum pernah naik Transjakarta. Karena belum pernah kesana. Infonya lengkap Pak. Disamping ketidaknyamanan penumpangnya, namun saya rasa ide pemerintah setempat sudah lumayan bagus untuk mengurangi kemacetan.

irpan destarata said...

semoga kedepnnya transportasi di negara kita semakin baik ya pak.. aamin

Anisayu Nastutik said...

Saya sudah tahu rasanya
Naik transjakarta
Bahkan tersungkur juga
Tapi indah karena bersama dia

Hehe

Ternyata mahal ya harga busnya
Ko kurang empuk rasa

Unknown said...

Yang saya bingung, kenapa harus gandeng-gandeng ya ??

Coba anak-anak otomotif di indonesia diarahkan ke pembuatan alat transportasi massal kayak bus-gandeng/ bus-tingkat, Siapa tahu bisa lebih murah dan lebih bagus :D

Elfrida Chania said...

Saya belum pernah naik Trans Jakarta nih, soalnya gak tinggal di Jakarta hehe :D

SmuaInfo said...

jadi pengen nyoba juga tuh naik bisnya, di makasar juga udah ada :)

nchie hanie said...

pernah kejakarta sengaja, hanya pengen naik trans jakarta keliling2 (ongkosnya murah)
waktu itu hari minggu, udah antri, penuuh, panaas, (gimana kalo weekday ya). Orang2 pada sibuk semua saling sikut pengen masuk Trans Jakarta.

Dan Ga nyaman aja dengan suasana di jakarta dengan hiruk pikuk kehidupan disana, yang penting pernah merasakan naik Trans Jakarta beberapa kali :v

Unknown said...

Saya percaya Pemerintah DKI memberikan layanan terbaik bagi warganya termasuk dengan adanya bus TransJakarta ini. Sarana transportasi yang amat dibutuhkan oleh warga Jakarta dan sekitarnya. Terus pertahankan dan tingkatkan layanan terbaik bagi masyarakat pengguna TransJakarta! Salam cemerlang!

Aldino Sya said...

pengalaman yg seru ini pak...!, pelyanann kondekturnya jg bgus..!,, tp sayang..tampilan busnya gak sesuai yg di harap ya ..!, puyeng lg nih,,.pak jokowi,,

Staff Administrator said...

Sanking banyak bus yg udah di datengin
Konon juga..sampe kekeurangan byk pengemudi ya bang :)

Asep Haryono said...

Wah foto adminnya narsis

Lidya Fitrian said...

cukup lama say atidak pernah naik bus trans Jakarta

Mang Lembu said...

komentar kang asep : Wah foto adminnya narsis

masa seh kang asep kura kura dalam perahu....kan emang udah bawaan lahirnya doyan narsis...;o)

giewahyudi said...

Ini bis yang karatan itu ya. Wah, saya yang tinggal di Jakarta aja malah belom pernah naik yang baru ini. :D

Mas Marnes said...

Waktu pertama ada Transjakarta emang ngerasa nyaman banget, gak berdesak-desakan, adem lagi tapi sekarang sama aja kayaknya soalnya penumpangnya juga udah bejibun ditambah lagi kalo nunggu transjakarta lama banget plus harus ngantri pula lagi :)

Unknown said...

Saya sampai sekarang ini belum pernah naik Bis trans Jakarta Mas Hari
Tapi saya lihat Bis tran jakarta belum lama tapi nampaknya sudah banyak
Yang berkarat pada bagian tertentunya, mungkin kurangnya penanganan khusus
Yah Mas Hari. terima kasih atas info nya Mas. salam hormat selalu dari Saya

Saud Karrysta said...

Kalau Mas Hariyanto pastinya sudah pernah naik Bis trans Jakarta ini yah Mas?
Sepertinya Moment ini sangat indah yah Mas? sukses selalu buat Mas Hariyanto :)

Unknown said...

Moment yang Indah ini tentunya sangat berkesan buat Mas Hari yah
Salam hormat dari saya Subang-Jabar buat Mas Hariyanto hum sekeluarga

Rohis Facebook said...

smg aja awet, gk ada tangan2 jahil
sy ada rencana mau ke jakarta jg ni, mudah2an jadi..., insya Allah *smile

dunia maya said...

Wuaduh,,,,, harga segitu mahalnya berkarat ya?

Moga dengan transportasi baru ini bsa mengurangi kemacetan

Beby said...

Sayang ya Bang, masih baru tapi uda karatan. :(

Menurut saya di China ada banyak sekali vendor mobil. Tidak semuanya jelek, mungkin hanya salah pilih aja dan kebetulan dapetnya yang jelek. Apalagi kalo belinya banyakan gitu ya.. Intinya jangan tergiur dengan harga yang terlalu murah. Semoga bisa jadi pelajaran buat kita semua, untuk ke depannya.

Mizz Aiza said...

semoga faciliti bas begini memudahkan orang ramai yag ingin menaiki bas.. mungkin juga pihak management perlu improve facaliti ini..

kk ps said...

Jadi pengen nyoba naik TransJakarta.tapi belum ada rencana kesana mas.tar kloberkunjung k jkt langsung tak tunggangin hehe..

FREE MOVIE said...

kapan balik modalnya yah kalo anggaran tinggi tuk keluarin bus ini lalu pemasukan hanya 0,000 sekian

hehehe
rakyat memang merdeka tapi kedepannya gimana, masa mw pinjam trus ma IMF

hehehehhe
mohon pencerahannya bang

Unknown said...

wah keren sob sudah pernah naik bus trans jakarta. ane malah belum pernah sob, selama ini hanya pernah lihat di tv saja sob ane haha
makasih sobat ulasannya keren pake bilingual

Edi Padmono said...

Bagaimanapun juga Trans jakarta banyak membantu transportasi di jakarta walaupun sering dijadikan polemik oleh pihak tertentu.
Saya kurang tahu perkembangannya sih, karena sejak 2009 udah nggak pernah naik kendaraan ini.

Catatan Kecilku said...

Jadi pengalamannya kurang berkesan nih ceritanya?
Mungkin sopirnya juga kurang piawai dalam mengemudi, sehingga kurang nyaman.
Aku malah belum pernah merasakan naik bus transjakarta hehehe

Kang Muroi said...

wah saya malah belum pernah naik TransJ hehe....
kapan2 deh Insaa Allah...

Unknown said...

Gk pernah naik trans jakarta mas, soalnya sayi di kalimantan gk ada begituan

Crecester said...

Wah baru tapi berkarat, jadi bus ini yang di permasalahkan itu, tampilan luarnya menawan juga ya pak

Dhicomp said...

Birokrasi Bus Trans Jakarta masih banyak yang harus diperbaiki, tapi kalau menurut kami paling OK lah dari yang sudah ada.

Om, kami suka "selfie in action" nya. hee......hee....