At this time South Kalimantan is one of the very popular tourist destination for local and foreign tourists. There are some very famous tourist attraction in South Kalimantan, which are Martapura, town center diamonds, then there Floating Market, then there is the Flower Island, and much more.
Pada saat ini Kalimantan Selatan termasuk salah satu tujuan wisata yang sangat popular bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara. Ada beberapa obyek wisata yang sangat terkenal di Kalimantan Selatan, di antaranya adalah Martapura, kota pusat intan permata, kemudian ada Pasar Terapung, lalu ada Pulau Kembang , dan masih banyak lagi.
Among the many attractions that this time I invite friends of blogger worldwide to visit one of the attractions are quite unique in South Kalimantan, namely Flower Island, an island formed from a delta in the middle of the Barito river. The island is administratively included in the District Alalak, Barito Kuala, South Kalimantan Province.
Diantara sekian banyak obyek wisata tersebut, kali ini saya mengajak sahabat-sahibit blogger sedunia untuk mengunjungi salah satu obyek wisata yang cukup unik di Kalimantan Selatan, yaitu Pulau Kembang, sebuah pulau yang terbentuk dari sebuah delta di tengah sungai Barito. Pulau ini secara administratif termasuk dalam wilayah Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, Propinsi Kalimantan Selatan.
Why is unique, because there lived Flower Island long-tailed monkeys, or in Latin is called Macaca fascicularis, are huge numbers. The entire area of the flower island of dominated by the long-tailed creature, so it is not wrong if people dubbed as the Royal Fireworks Island Long Tailed Macaques or monkey kingdom. Because of its uniqueness and for the sake of preserving the Flower Island, then by the government, since 1976, designated as Forest Flower Island Tourism, based on the Decree of the Minister of Agriculture No. 788/Kptsum12/1976.
Kenapa dikatakan unik, karena di Pulau Kembang hiduplah kawanan hewan kera berekor panjang atau dalam bahasa latin disebut Macaca Fascicularis, yang jumlahnya sangat banyak. Seluruh kawasan pulau kembang dikuasai oleh mahluk berekor panjang ini, sehingga tak salah bila orang-orang menjuluki Pulau Kembang sebagai Kerajaan Kera Berekor Panjang atau Kerajaan Monyet. Karena keunikannya dan demi menjaga kelestarian Pulau Kembang, maka oleh pemerintah, sejak tahun 1976, Pulau Kembang ditetapkan sebagai Hutan Wisata, berdasarkan SK Menteri Pertanian No 788/Kptsum12/1976.
Location of Flower Island not far from the location of the Floating Market, so often to tourists, combined one-way to two of these attractions. I had the opportunity to visit the Flower Island twice, in the year two thousand and twelve. After visiting the Floating Market, the taxi ride motorized boat called Klotok or Jukung, who drove in the course of Traveling Along The Barito River with a distinctive engine sound, not long after, Flower Island bustling docks filled with boats containing tourists who want to enjoy the beauty of the Flower Island.
Letak Pulau Kembang tak jauh dari lokasi Pasar Terapung, sehingga sering untuk wisatawan, digabungkan sekali jalan untuk dua obyek wisata ini. Saya berkesempatan mengunjungi Pulau Kembang sebanyak dua kali, pada tahun dua ribu dua belas. Setelah mengunjungi Pasar Terapung, dengan menumpang taxi perahu bermesin yang disebut Klotok atau Jukung, yang melaju dalam perjalanan menyusuri sepanjang Sungai Barito dengan suara mesinnya yang khas, tak berapa lama kemudian , maka nampaklah dari kejauhan dermaga Pulau Kembang yang ramai dipenuhi oleh perahu-perahu yang memuat wisatawan-wisatawan yang hendak menikmati keindahan Pulau Kembang tersebut.
In the dock appeared a group of monkeys that greet the tourists, the monkeys seem to already be familiar with the surrounding human existence. Usually the tourists prepare himself, peanuts or bananas, to be given to the monkeys, but if forgotten, Flower Island there are also vendors selling peanuts to give to the monkeys occupants Flower Island.
Di dermaga nampaklah sekelompok kera yang menyambut kedatangan para wisatawan, kera-kera ini nampaknya sudah akrab dengan keberadaan manusia disekitarnya. Biasanya para wisatawan menyiapkan bekal berupa kacang atau pisang, untuk diberikan kepada kera-kera tersebut, namun bila terlupa, di Pulau Kembang juga ada pedagang yang menjual kacang untuk diberikan kepada kera-kera penghuni Pulau Kembang.
After paying the entrance fee of five thousand per person for local tourists, the Flower Island adventure was right about to begin. You can walk around Flower Island alone, or by using the services of an ape handler as a tour guide for the Flower Island, this handler also doubles as a security guard, so that visitors avoid interference monkeys are sometimes fraudulent and mischievous. The apes most like to take a hat or glasses, or other objects that interest them, so be careful with your belongings.
Setelah membayar karcis masuk lima ribu perorang untuk turis lokal, maka petualangan di Pulau Kembang pun kan segera di mulai. Kalian bisa berkeliling Pulau Kembang seorang diri, atau dengan menggunakan jasa pawang kera sebagai pemandu wisata selama di Pulau Kembang, pawang ini juga merangkap sebagai petugas keamanan, agar pengunjung terhindar dari gangguan kera-kera yang terkadang iseng dan nakal. Kera-kera itu paling suka mengambil topi atau kacamata, atau benda-benda lainya yang menarik perhatian mereka, jadi berhati-hatilah dengan barang bawaan kalian.
When the foot enters the Flower Island area, you will see two statues of white apes, which in the world of puppetry known as Hanoman. This statue stands in front of a table, which is usually used as a place for visitors offerings of Chinese descent. The legend says that they believe that, in monkeys Flower Island are descendants of the followers of the Monkey Gods.
Saat melangkahkan kaki memasuki area Pulau Kembang, kalian akan melihat dua buah patung kera putih, yang dalam dunia pewayangan dikenal dengan nama Hanoman. Patung ini berdiri di depan sebuah altar, yang biasanya dijadikan tempat sesaji bagi para pengunjung keturunan China. Konon kabarnya mereka mempercayai bahwa, kera-kera di Pulau Kembang adalah keturunan pengikut dari Dewa Kera tersebut.
Forward tracing footsteps Pulau Kembang Monkey Kingdom in South Kalimantan, friends of blogger of the world will feel as if it really were in the area of the monkey kingdom. Because stepped foot anywhere, wherever the eye could see, then all you see is a herd of long-tailed macaques alone. There are some other animals such as birds and lizards, but the majority of the residents still flock apes, whose numbers may be hundreds of tails, or tails thousands. The walkways are made of concrete and surround Flower Island, there was traversed in order to see and enjoy the thrill of imagining yourself in the middle kingdom where monkeys led by Hanoman, but why is it suddenly so I imagine the movie Planet of the Apes :-)
Meneruskan langkah kaki menelusuri Pulau Kembang, Kerajaan Kera di Kalimatan Selatan, sahabat-sahibit blogger sedunia akan merasakan seolah-olah benar-benar berada dalam wilayah kerajaan para kera. Karena di manapun kaki melangkah, kemanapun mata memandang, maka yang terlihat hanyalah kawanan kera berekor panjang saja. Memang ada beberapa hewan lain seperti burung dan biawak, namun mayoritas penghuninya tetaplah kawanan kera yang jumlahnya mungkin ratusan ekor, atau bisa jadi ribuan ekor. Jalan setapak yang terbuat dari beton dan mengelilingi Pulau Kembang tak terasa dilalui demi melihat dan menikmati sensasi membayangkan keberadaan diri di tengah kerajaan kera yang dipimpin oleh Hanoman,..,tapi kenapa tiba-tiba saya jadi membayangkan film Planet of The Apes ya :-)
Do not be surprised, if you will hear the sound of shouts and screams while in this island, the sound coming from the visitors which was invaded by monkeys inhabitants of the island of flowers, you may even own that was screaming hysterically when dozens of monkeys came closer, looking for banana fruit or nuts :-D
Jangan heran, bila kalian akan mendengar suara teriakan dan jeritan selama berada di pulau ini, suara yang berasal dari para pengunjung yang diserbu oleh kera-kera penghuni pulau kembang, malahan bisa saja kalian sendiri yang sedang berteriak histeris saat puluhan monyet tersebut datang mendekat, mencari buah pisang atau kacang :-D
Kakakku, Hartoni, menyerah diserbu oleh pasukan kera penguasa Pulau Kembang :-D
Biawak, salah satu hewan penghuni Pulau Kembang
Flower Island is in plain view did not seem well maintained, due to appear dirty and unkempt. Some public facilities provided also was not functioning properly, such as toilets and bathrooms. This should be the manager's attention, in order to maintain and preserve these places better, so that it can attract more visitors. But if you want to travel other than others, for example, traveled to the habitat of the ancestral origins of human beings according to Darwin's theory of evolution, Flower Island could possibly be an impressive alternative destinations for you.
Pulau Kembang ini secara kasat mata sepertinya tak terpelihara dengan baik, karena nampak kotor dan tak terawat. Beberapa fasilitas umum yang disediakan juga sudah tidak berfungsi dengan baik, seperti toilet dan kamar mandi. Hal ini harus menjadi perhatian pengelola, agar bisa menjaga dan memelihara obyek wisata ini lebih baik lagi, sehingga bisa menarik para pengunjung lebih banyak lagi. Namun bila kalian ingin melakukan perjalanan wisata yang lain daripada yang lain, misalnya berwisata ke habitat mahluk leluhur asal muasal manusia menurut teori evolusi Darwin, mungkin Pulau Kembang bisa menjadi tujuan wisata alternatif yang mengesankan bagi kalian.
WARNING!!!1. Take good care of your luggage, such as hats, sunglasses, mobile phones, cameras and so on, so as not to be taken by the monkeys inhabitants of the island of flowers.2. The food is allowed to be given to the monkeys bananas and peanuts are just only, otherwise it is not allowed.PERINGATAN !!!1. Jagalah baik-baik barang bawaan anda, seperti topi, kacamata, handphone, kamera dan lain sebagainya, agar tidak diambil oleh kera-kera penghuni Pulau Kembang.2. Makanan yang diperbolehkan untuk diberikan kepada kera-kera hanyalah pisang dan kacang saja, selain itu tidak diperbolehkan.
Finally after joking satisfied and take pictures and enjoy the uniqueness and beauty of the Flower Island for nearly a half hour., Now it is time to leave the Island Flower, left the kingdom Apes and back to the real world, a world overrun by millions of men with ambition and lust stored in him.
Akhirnya setelah puas bercanda dan berfoto ria serta menikmati keunikan dan keelokan Pulau Kembang selama hampir setengah jam., kini sudah saatnya untuk meninggalkan Pulau Kembang, meninggalkan Kerajaan Kera dan kembali ke dunia nyata, dunia yang dikuasai oleh manusia-manusia dengan jutaan ambisi serta nafsu yang tersimpan dalam dirinya.
Tabe, salama ki'
Keep Happy Blogging Always, mari ki' di'..salam :-)
34 comments:
Barito tempat yang indah, dan pengen ke sana nih jadinya Kang. He,, he,, he,, he,,,
Salam
indah sekali mas, banyak keranya :D
Ke Martapura saya sudah pernah ...
Pasar terapung saya juga sudah pernah melihat ...
tetapi ... pulau kembang ?
saya belum pernah melihatnya ...
pingin juga suatu saat nanti saya kesana ... (tapi berani nggak ya ... berhadapan dengan satwa yang satu itu ...)(takut dirogoh-rogoh kantongnya ...)(hahaha trauma ...)
Salam saya Pak Har
(4/3 : 12)
Wah kalau komen di sini kok musti harus mengulangi dua kali :((
Suka banget tuh sama gerbang yg dijaga sama dua kera itu! Keren! Semoga suatu saat nanti, gerbang itu akan tetap dijaga sama kera-kera beneran, bukan berubah jadi patung..
Kalau saya sangat ingin mengunjungi pasar terapung mas..sepertinya asyik sekali..pernah budhe saya ngomong kalau pasar terapung yang unik dan eksotik ini ketika saya masih remaja..
wah sepertinya menyenangkan sekali yia bos
sayang seru kelihatannya.., doain ya pak semoga kapan2 saya bisa kesana.. aamin :)
wah pengin rasanya bercengkerama dengan para monyet2 itu mas, kayanya asyik tuh
Kamar mandi, fasum lainnya tak terurus. Maklumlah mas, penghuninya jan monyet. Ehg.... hi....7x
kalau gw malah gak mau kalau banyak monyet nya, paling anti ama hal begituan.. Katakan tidak pada monyet.. brrrrrrrrrrrrr
kalimantan pulau besar yang kaya akan faunanya termasuk ya kera2
Pulau yang Indah , para satwa dan fauna hdup damai berdampingan.
Gk salah namanya monkey, ternyata memang banyak monkey disana :D
Yang aneh, nama pulau sama penghuninya beda. Namanya pulau kembang, saya pikir kera penghuni pulau itu suka sama kembang.
Hem…. Pariwisata yang menyenangkan.
Tempatnya indah sob..
Banyak banget Pak keranya -,-
Saya belum pernah ke Kalimantan sih *hiksss
wow .. byk bener monyetnya mas
loh ternyata diKalimantan ada Hutan wisata alam ya...kirainwisata alam itu adanya di Jawa doang yang udah ngga punya hutan....hadeuh, kemana azja sisaya ini ya...koatroktragis deh ih...;o)
saya suka takut kalo dikerubungi monyet seperti itu.. Pulaunya unik juga ya ada di tengah sungai seperti itu.
wah, abis main ke kerajaan leluhur nih ya, hihihihi dasar monyet, gak dimana dimana sukanya ngambil barang yang nyentrik aja yah, hihihihi ... disalamin dong kalo kesono lagi dari stumon ...
kapan-kapan kalau ke sampit Rumah mertua saya sepertinya harus kesini juga pak asyikk tempatnya, thanks for your share
Kalau gak salah, dulu saya pernah liat liputan tentang tempat ini di televisi. Jadi ingin ke sana, apalagi pas liburan hehe :D
ikutan piknik lagi ah mo silaturahmi dengan sodara saya di pulau kembang...;o)
keren banget pak,, like banget buat panorama alam nya ,,
Saya kira pulau kembang itu banyak kembangnya pak... hehehe
pas mbaca judulnya, lgs ke ingetan sama mas stumon lho Bang? Semoga mas stumonnya gak mbaca komentarku deh.
Saya masing ingin puter puter di blog ini.. hehehe
kalau di Manado tepatnya di Cagar Alam Tangkoko, adanya Monyet pantat merah (Macaca Nigra), wih galak dia mah hehehe
Pulau Monyet ini jadi ingat Uluwatu, banyak monyetnya dan nakal2 suka usilin wisatawan..
Kapaan ya bisa ke Kalsel.. Walau belum sempat, baca cerita ini terobati dah :)
Salam kenal Pak dari Manado ^.^
deuhh kok pulau monyet..pulau kembang maksudnyaa *self toyor*
Waduh banyak bgt tuh monyet
seremm....
Assalaamu'alaikum wr.wb, mas Hariyanto...
Perjalanan wisata yang menarik dan unik bagi mereka yang belum ke sana. Kalau saya, tidak berani untuk ke sana kerana saya geli dengan kera. malah rupa wajah merkeka cukup menakutkan saya.
Cukuplah membaca keasyikan mas Hariyanto dan mbak Wieka yang tentunya banyak kenangan bersama kerajaan kera dan pemandangan yang menarik di Pulau Kembang.
Mungkin juga prasarana yang disediakan itu tidak terawat kerana "tentera kera" selalu melakukan ekploitasi kepadanya dan tidak betah untuk pihak penguasa tempatan selalu merawatnya. Kerna hewan Kera ini selalu dianggap hewan yang suka merosakkan apa sahaja harta awam.
Salam sejahtera dan hormat dari Sarikei, Sarawak. :D
SITI FATIMAH AHMAD
Pasti seru banget ya liburan di pulo kembang ini, banyak banget monkeynya :)
Seandainya punya uang banyak pasti aku berkunjung ke Kalimantan Pak. Sudah geregetan pengen jalan-jalan.
Hmmm...
baru tau soal Pulau kembang
kera nya lucuuuu
New comments are not allowed.