Raden Adjeng Kartini adalah seorang Pahlawan Kemerdekaan Nasional Indonesia yang terkenal sebagai tokoh pelopor kebangkitan perempuan Indonesia, yang telah ditetapkan oleh Presiden Sukarno berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No,. 108 tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964.
Sebagai wujud penghargaan dan apresiasi atas segala sumbangsih jasanya, maka bulan April ini dirayakan sebagai bulan Kartini. Tepatnya tanggal 21 April, yang merupakan tanggal kelahiran Raden Adjeng Kartini, adalah puncak perayaaan yang kita kenal sebagai Hari Kartini. Di mana-mana kita akan melihat kaum wanita berpakaian ala RA Kartini, yakni mengenakan stelan kain dan kebaya serta bersanggul konde ala RA Kartini. Ini dilakukan dengan maksud, agar semangat RA Kartini tetap terpelihara dan jiwa setiap kaum perempuan Indonesia.
Namun tentunya hal itu tidak terpaku pada asumsi, bahwa sosok Kartini itu harus dihadrikan dalam wujud simbolisasi stelan kain dan kebaya serta sanggul konde ala RA Kartini. Sebab banyak perempuan-perempuan Indonesia yang memiliki semangat Kartini dalam dada mereka, namun penampilan mereka sangat jauh dari penampilan seorang RA KArtini yang kita ketahui selama ini.
Dan salah satu diantaranya sempat saya temui ketika sedang berada di Banjarbaru, tepatnya tanggal 29 Desember 2013, di Hotel Montana, itupun setelah saya dan istri-ku membuat janji untuk ketemu dengannya secara dadakan, karena hari itu dia harus kembali ke Jakarta. Sebagai sesama blogger, pertemuan ini adalah pertemuan dunia nyata yang pertama kali antara aku dan dirinya, sebenarnya ada rasa penasaran dalam hati yang bertanya-tanya, apakah orangnya sama dengan foto-foto yang sering terlihat di blog yang ia miliki ???
Wanita yang akan kami temui ini memiliki nama yang agak unik terdengar oleh telingaku, Nitaninit Kasaping, pemilik dan pengelola blog “ERROR”. Tak lama kami menunggu, sudah terdengar suara roda koper yang ditarik menuju ke lobby hotel. Dan memang itu memang benar mbak Nitaninit. Tak ada perbedaan sedikitpun antara penampilan di dunia nyata dengan di dunia maya, benar-benar identik, lah iyalah, kan memang cuma dia orangnya. Dari tampilan mbak Nitaninit memang tidak seperti perempuan lainnya yang lebih menonjolkan sisi feminim-nya, apalagi pernah mengalami peristiwa dipanggil Abang oleh seorang sekuriti, namun Mbak Nitaninit tetap saja memiliki sisi feminim, dan itu tidak bisa disembunyikan.
Kedekatan dan keakraban yang terjadi antara saya, istri-ku “Wieka Wintari” dengan mbak Nitaninit terjadi tanpa rekayasa dan tanpa di buat-buat. Gelak tawa canda selalu mewarnai pertemuan kami saat itu. Dari komunikasi yang terjalin antara kami, disertai berbagi kisah-kisah dan cerita kehidupan, saya perlahan-lahan bisa memahami dan mengenali siapa mbak Nitaninit, meskipun tidak secara mendetail. Nama sebenarnya sich menurut pengakuan mbak Nita sendiri adalah “Nita Indah Sartika”, karena sering dipanggil Nita dan Ninit, akhirnya dia memakai nama Ninaninit. Sedangkan Kasapink, itu singkatan nama anak-anaknya, Ngka, Esa dan Pink.
Adapun nama “ERROR” yang menjadi ciri khasnya, adalah panggilan yang diberikan oleh salah seorang sahabatnya, yang menganggap bahwa mbak Nita itu orangnya memang error. Dan anehnya mbak Nita malah bahagia dengan panggilan itu, karena merasa bahwa itulah dirinya yang sebenarnya, seperti yang tertulis dalam http://errornita.blogspot.com/2013/03/tentang-asal-muasal-nama-error-untuk-gw.html.
Semenjak dtinggal sang suami tercinta, Mbak Nitaninit praktis menjadi orang tua tunggal yang dengan segala aktifitasnya selalu berusaha membagi waktu antara pekerjaan mencari nafkah dengan kewajiban tugas sebagai orangtua untuk menjaga dan mendidik serta membesarkan ketiga anak-anaknya. Sebagai seorang anak yang pernah mengalami dibesarkan oleh seorang ibu yang telah dtinggal pergi suami, saya bisa memahami bagaimana berat beban kehidupan yang ada dipundak mbak Nitaninit.
Mbak Nitaninit tidak pernah membedakan sikapnya kepada tiga orang belahan jiwanya, tak pernah ia memilih satu yang terbaik di antara mereka bertiga, melainkan ia memilih ke tiga anaknya untuk satu dalam hati dan juga dalam jiwanya. Ia menjadikan keluarganya sebagai satu team, yang saling bantu, saling menyemangati, saling mendoakan dalam menghadapi dan menjalani kehidupan. Dan kebanggaan itu hadir dalam keluarga Mbak Nitaninit , bangga sebagai team error family,yang selalu diwarnai tawa bersama, istilah kerennya be errorist be happier.
Sebagai manusia biasa mbak Nita juga mengalami apa yang dinamakan lelah, baik secara fisik maupun secara psikis. Namun hal itu sebenarnya bisa diatasi, dan ada solusinya, seperti yang ia ungkapkan dalam sebuah artikelnya di http://errornita.blogspot.com/2014/02/error-danlelah.html, “Jangan panggul semua masalah hidup di setiap detik yang ada. Peran kita sewaktu hidup di dunia amatah banyak. Peran sebagai teman, peran sebagai sahabat, peran sebagaoi saudara, peran sebagai anak, peran sebagai orangtua, peran sebagai pasangan hidup, peran sebagai kekasih, peran sebagai pekerja, dan masih banyak lagi.”
Semua yang dialami oleh Mbak Nitaninit itu sangat manusiawi sekali, karena bagaimanapun juga mbak Nitaninit bukanlah seorang manusia super atau manusia robot, melainkan hanyalah manusia biasa yang memiliki kelebihan dan juga kelemahan dalam dirinya. Adakala ia menghadapi hal yang benar-benar melelahkah, namun ketika hal tersebut mulai diletakkan, maka mulailah terasa ringan, karena sudah meletakkan semua masaalah yang ada untuk sebuah peran yang dijalani. Dan memang selalu saja kita harus memprioritaskan sesuatu hal dibandingkan hal lainnya, karena hal tersebut lebih membutuhkan konsentrasi pikiran.
Apa yang dilakukan oleh Mbak Nitaninit itu saya rasa sejalan dengan pemikiran RA Kartini yang ia tuangkan dalam suratnya kepada Nyonya Abendanon (12 Desember 1902), dalam buku Habis Gelap Terbitlah Terang yang bunyinya sebagai berikut “Kami beriktiar supaya kami teguh sungguh, sehingga kami sanggup diri sendiri. Menolong diri sendiri. Menolong diri sendiri itu kerap kali lebih suka dari pada menolong orang lain. Dan siapa yang dapat menolong dirinya sendiri, akan dapat menolong orang lain dengan lebih sempurna pula.”
Semangat RA Kartini senantiasa tergambarkan dalam aktifitas keseharian mbak Nitaninit, dengan kata lain Kartini Selalu Ada Di Dada Walau Tidak Berkebaya dan Berkonde. Sebagai penutup, ada satu yang saya suka dari sikap optimis Mbak Nitaninit yaitu bahwa apapun yang terjadi dalam kehidupan yang dijalani, senyum jangan pernah hilang :-)
Tabe' salama' ki'
Keep Happy Blogging Always, mari ki' di'..salam :-)
44 comments:
Terima kasih atas partisipasi sahabat dalam Giveaway Ada Kartini di Dadamu di BlogCamp.
Segera didaftar
Salam hangat dari Surabaya
Artikel yang begini yang paling saya suka bang Har...hahhayyy
inspiratif sekali mas, Kartini modern namanya...yang penting semangat juangnya yang perlu kita tiru dari sosok Kartini ini...
jaman sekarang masih ada juga ya kang kartini2 yg muncul.. semangatnya kartini tak pernah hilang dan ada dalam diri setiap wanita masa kini
jaman sekarang masih ada juga ya kang kartini2 yg muncul.. semangatnya kartini tak pernah hilang dan ada dalam diri setiap wanita masa kini
Kartini modern ya mas. Sekarang peranya hampir sama dengan laki laki ya mas. Hehehehe
Mb Ninit memang luar biasa, Pak Hari. Dia selalu tampil tegar dan ceria.
anyway semoga menang GA-nya.... ^^
selalu aja ada artikel bagus ditulis ama bang harianto, mantap.... semangat kartini memang selalu dijaga. apapun masalah yang ada senyum dibibir tidak boleh hilang, keren bgt.... terus tersenyum mbak nitaninit :D :D :D :D :D
nice articles mas H
Kartini modern sekarang banyak bermunculan ya Kang, namun asal jangan ke bablasan melampaui kodratnya saja ya Kang :D
Salam
aah.. mba nitaninit.. saya juga suka dengan beliau.. semangat berdikarinya memang luar biasa sekali.. :)
Ibu Kita Kartini....
Emansipasi wanita, petunjuk bagi kaum wanita masa kini untuk eksis di dunia modern.....
:)
semoga akan banyak kartini-kartini sejati di indonesia ini
Salut sama beliau, meski baru mengenalnya sekarang. tapi dari perjalanan hidupnya bisa dijadikan teladan. perjuangan mengurus anak-anaknya seorang diri. kesibukannya dan membagi waktu ngeblog, hebat yah, Om.
memang betul sob saya suka banget artikel nya tentunya kartini kartini muda akan berbeda dengan kartini dulu karena menyesuai kan jaman nya tetapi pemikirannya akan tetap sama :)
Wah, baru tau ttg mbak Nitaninit. Insya Allah mau bw ke blognya. :D
artikelnya inspiratif daeng, nitip lapak, maaf baru berkunjung, nich daeng...!! salam....
sekarang yang penting semangat Kartininya yang diambil yah mas biar para wanita bisa maju dan memeberikan yang terbaik bagi bangsa dan juga keluarga.
Salut kepada semua ibu, apalagi yang berperan sebagai orangtua tunggal.. :)
makasih mas, udah jadiin aku kartini tanpa kebaya dan konde... :D. Untung aku lahir di jaman sekarang yang bebas bercelana panjang jeans yah :D Ga terbayang harus berkebaya dan berkonde... :D makasih reviewnyaaaaa.... :D. Salam untuk istri tercinta ;)
salam senyum ;)
Pak Hariyanto sudah ketemu mbak Nita, saya belum padahal sam-sama di Bekasi
Wah iya dikit lagi 21 April nih ya Hari Kartini.. Masih banyak Kartini-kartini di Indonesia ini
silahturahmi sekaligus pengalaman yang sangat menyenangkan yaa mas, semoga ke akrabannya semakin erat :)
semangat perempuan seperti ini harus menjadi contoh buat wanita yang lain :)
hhmmm... klo pahlawan wanita namanya kartini... klo istri namanya....
happy blogging..
Wah aku salut deh sama isi artikelnya ini, juga kagum sama personilnya mba Ninit yang hangat, supel dan baik hati. Salam sukses untuk GAnya ya ;)
Semangat dan perjuangan dari sosok kartini yang bisa kita contoh, meski tak berkebaya dan berkonde...
Keren artikelnya Bang. Kagum juga dengan Mbak Nita. Salam hormat buat semua ibu terutama yang single parent!
siyeeee... :D ahahah
kapan ya ada sesosok Kartini yang akan menemani ku? :D
Jadi pengen nikah... hahaha
Wah, jadi inget, sebentar lagi kan hari Kartini, ya.... Semoga semakin banyak perempuan di Indonesia ini yang menginspirasi orang-orang di sekitarnya :)
Di tinggal pergi itu cerai apa meninggal ya? Duh mbak nita sama dong kek ibukku, anaknya banyak trus sendirian ngurusi anaknya. Keluargaku itu, walaupun ibukku anaknya sudah besar2 tapi anak2nya belum "sanggup" hidup sendiri. Masih tiap hari ke rumah. Kalau istilah jawanya "MBOK MBOKEN", alias gak betah kalau jauh dari ibu hahaa
Memang kita hendaknya tidak terlalu terpaku pada simbol, ciri khas, atau model. Namun yang lebih penting adalah semangatnya, keteladanannya, atau perjuangannya untuk diteladani. Inilah sisi plus yang banyak dimiliki oleh wanita Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Salam cemerlang.
sosok yg inspiratif :)
wah iya ya, sebentar lagi bangsa Indonesia memperingati hari Kartini.
Sungguh besar jasa dari ibu Kartini ini
hehehe ... kok error family, keren dah :)
siap siap nih liat pawai para pelajar memperingati hari kartini, hmmm ... boking kostum buru bur dah ya sob :)
Yang penting sekarang ini semangatnya kok bang. jaman boleh berubah, dandanan boleh berganti, tapi semangat kartini harus tetap abadi...hehe..
Mbak Nita kartini masa kini :)
Kopdar itu menyenangkan!
salut sama mbak nitaninit walau sudah ditinggal suaminya dia masih tegar,,mendidik 3 buah hatinya,,,10 jempol buat mbak nitaninit...
wew, sangat bermanfaat gan
jangan lupa kunjungan balik ya : azami-rahman.blogspot.com
artikelnya bermanfaat daeng.
jangan.ki' lupa nah singgah di blog.ku... :)
luar biasa ya kartini sebagai pejuang untuk para wanita, semoga senantiasa jasa-jasa nya selalu dikenang selama nya ;)
hidup indonesia, merdeka!
Hidup Kartini kartini Indonesia
New comments are not allowed.