Assalamualaikum sahabat-sahibit blogger se-dunia di manapun kalian beraktifitas. Dalam tubuh manusia ada segumpal daging, jika daging itu baik maka seluruh tubuhnya akan baik, dan jika daging itu buruk, maka seluruhnya akan buruk, demikianlah sabda Rasulullah SAW. Pada dasarnya hati adalah pangkal segala kebaikan dan keburukan, dan obat yang paling mujarab untuk hati hanya ada satu, yaitu ikhlas.
Manusia dalam kehidupannya mungkin pernah mengalami perselisihan satu sama lain, dan pangkal masaalah pada umumnya adalah karena kecenderungan mengikuti hawa nafsu yang mengutamakan kepentingan duniawi sehingga menguasai dan merusak hati. Itulah sebabnya bila manusia ingin kembali menjadi manusia sebagai hamba ALLAH yang sejati, maka pengobatan hati menjadi pilihan utama daripada pengobatan fisik, karena dari hatilah ikhlas itu berwujud, dan semuanya akan terasa indah ketika ikhlas berbicara.
Makna ikhlas secara gramatikal berarti bebas dan bersih dari segala kotoran dan menjadikan segala sesuatu yang bersih bebas dari kotoran. Kemudian makna ikhlas secara harafiah berarti memurnikan segala niat dari segala hal yang bisa mengotorinya dan menjadikan niatan tulus mengharap ridho ALLAH SWT semata dalam melakukan amal saleh, tanpa menyekutukan-NYA dengan yang lain. Dengan kata lain, ikhlas merupakan buah dan intisari dari iman.
Begitu banyak kisah dalam kehidupanku yang membuat diri ini belajar banyak tentang bagaimana ketika ikhlas berbicara. Salah satunya kisah yang terjadi sekitar tahun dua ribuan. Saat itu saya pernah merasa dikerjai oleh salah seorang sahabat yang juga kawan semasa kuliahku, yang sudah seperti saudara sendiri, (mohon maaf bila saya tak berkeinginan menyebutkan nama dan inisialnya di sini).
Pada waktu itu, saya bersama seorang kawan dari suku Tiongkok yang Muslim, bersama-sama akan menggarap pekerjaan pemasangan listrik masuk desa di Kabupaten Sengkang dan Kabupaten Mamuju. Dengan seizin kawanku itu pula, saya lalu mengajak sahabatku tersebut, mengingat pesan dari mertuanya, bilamana saya mendapatkan pekerjaan, agar saya tidak melupakan sahabatku, dan mengajaknya ikut serta, karena sahabatku itu sudah lama menganggur.
Pada waktu itu, saya bersama seorang kawan dari suku Tiongkok yang Muslim, bersama-sama akan menggarap pekerjaan pemasangan listrik masuk desa di Kabupaten Sengkang dan Kabupaten Mamuju. Dengan seizin kawanku itu pula, saya lalu mengajak sahabatku tersebut, mengingat pesan dari mertuanya, bilamana saya mendapatkan pekerjaan, agar saya tidak melupakan sahabatku, dan mengajaknya ikut serta, karena sahabatku itu sudah lama menganggur.
Pekerjaan pertama di Kabupaten Sengkang, Sulawesi Selatan bisa kami selesaikan dengan baik, tanpa ada masaalah yang berarti. Lalu kami melanjutkan ke Topoyo, di Kabupaten Mamuju, yang saat itu masih bergabung dengan propinsi Sulawesi Selatan. Menjelang batas akhir kontrak pekerjaan, mulailah timbul permasalahan yang sungguh saya tak menduganya sama sekali. Sebab yang menjadi pemicu dan provakatornya adalah sahabat saya sendiri, yang saya ajak bergabung dalam pekerjaan ini.
Hujan deras turun membasahi bumi, di saat saya dan kawanku yang Tionghoa sibuk bolak balik Makassar-Topoyo, Mamuju yang berjarak sekitar 456 kilometer, untuk mengambil material proyek. Bolak balik, jadinya 912 kilometer, dan itu kami lakukan berkali-kali. Saat itupula sahabatku yang standby di lokasi proyek, memanfaatkan kepergian kami untuk memprovokasi para pekerja yang kami bawa dari Makassar, agar semuanya mogok kerja dan berangkat menyusul kami ke Makassar. Semua pekerja terprovokasi, merekapun mogok kerja, dan berangkat ke Makassar. Saya dan kawanku yang sedang mengumpulkan material untuk dibawa ke lokasi proyek, terkejut saat mengetahui semuanya sudah ada di Makassar dipimpin oleh sahabatku itu.
Dari hasil pembicaraan dengan para pekerja, para pekerja itu rupanya tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, mereka benar-benar terpengaruh oleh sahabatku itu. Namun nasi telah menjadi bubur, pekerjaan menjadi terbengkalai hingga batas waktu kontrak berakhir, yang menyebabkan kami kena penalty dari pihak PLN selaku pemilik proyek, karena dianggap tidak mampu menyelesaikan pekerjaan.
Usut punya usut, rupanya selama ini sahabatku mencoba menghitung sendiri, berapa margin keuntungan yang bisa didapatkan setelah proyek selesai. Dan hal itu yang membuat matanya menjadi hijau, sehingga ia bermaksud mengambil alih pekerjaan tersebut, dengan cara membuat laporan palsu kepada pihak PLN. Harapannya adalah, bila kami dianggap gagal, maka pihak PLN akan menyerahkan proyek tersebut kepada sahabatku untuk melanjutkan dan menyelesaikannya. Sungguh benarlah apa yang dikatakan dalam Al Quran, “Sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada.” [Al-Hajj: 46].
Setelah kami kena penalti, ternyata sahabat saya itu ternyata tak juga bisa mengambil alih pekerjaan tersebut, sehingga membuatnya meradang, marah dan kecewa kepada kami. Kawanku yang Tionghoa diterrornya sepanjang waktu, menuntut pembayaran gaji dan pembagian hasil keuntungan selama ia bekerja sama di proyek. Bahkan motor kawan itu diambilnya, mungkin karena kawanku itu orang Tionghoa, jadi sahabatku berani bertindak seperti itu. Kawan Tionghoaku hanya tersenyum saat menceritakan hal itu kepadaku, seakan-akan hal itu tak menjadi beban baginya. Malahan saya yang jadi emosi akan kelakuan sahabatku itu, sementara kawanku hanya berkata, bahwa semua kebenaran kelak akan terungkap, cepat atau lambat.
Aku tahu persis masaalah keuangan pada proyek tersebut, jadi aku tahu, bahwa keuntungan termasuk gaji untuk saya, kawan Tionghoaku dan sahabatku akan dibagi setelah proyek itu selesai. Kawanku juga sudah membuat hitungan-hitungan dengan rinciannya, hasilnya lumayanlah bila dibagi tiga untuk kami, bisa cukup untuk menghidupi keluarga selama satu tahun.
Sahabatku itu juga mendatangiku bersama istrinya, dan menuntut pembayaran gaji serta pembagian hasil. Namun saya meminta sahabatku itu menceritakan apa yang sebenarnya terjadi dihadapan istrinya, kenapa dan bagaimana ia memprovokasi para pekerja, sehingga mereka mogok kerja, dan berangkat ke Makassar, menyebabkan pekerjaan terbengkalai dan akhirnya diberhetikan oleh pihak PLN. Sahabatku terdiam dan tidak berkutik, hingga akhirnya pulang dengan tangan hampa. Meskipun beberapa kali sahabat-ku datang menemuiku, namun saya selalu memintanya untuk berterus terang atas peristiwa itu, tapi sahabatku tetap diam di depan istrinya.
Tidak berhasil mendapatkan apa yang menjadi keinginannya, akhirnya sahabatku itu melaporkan kawan Tionghoaku ke polisi, namun setelah di kantor polisi, teman Tionghoaku membawa segala bukti pekerjaan proyek yang sudah digarap dan segala bukti administrasi keuangan lainnya. Akhirnya oleh polisi dikatakan, bahwa bila sahabatku ingin terus melanjutkan kasus ini hingga ke pengadilan, maka yang bakalan menjadi tersangka bukanlah teman Tionghoaku, namun sahabatku itulah yang bakal menjadi tersangka. Mendengar hal tersebut, sahabatku kaget dan tidak melanjutkan lagi kasus tersebut.
Teman-teman semasa kuliah rupanya mendengar juga akan kasus ini, lalu mereka menghubungiku, dan menceritakan bahwa memang sahabatku itu sikapnya begitu. Beberapa orang teman pernah mengajaknya bekerja sama mengerjakan proyek, namun menjelang batas akhir proyek, sahabatku itu berbuat ulah, dan hampir membuat proyek mereka berantakan. Namun aku sungguh tak menyangka, bahwa dia yang saya anggap sebagai sahabat terdekat, bahkan ke dua orangtuanya juga sudah saya anggap seperti orangtua sendiri, demikian juga adik-adiknya sudah seperti adik sendiri, namun ternyata dia tega melakukan hal itu kepada diriku... sungguh terrrlaluuuu, kata bang Haji Rhoma Irama.
Jujur saja, sempat mewujud rasa sakit hati, nafsu amarah berbibit dendam dalam hatiku saat mengalami peristiwa itu. Namun almarhumah Mamaku saat itu bisa menenangkan diriku, dan berkata bahwa semua kejadian ini ada hikmahnya, dan bisa saja ini adalah ujian dari-NYA, agar kita bisa mengetahui bagaimana karakter sebenarnya dari teman-teman kita, dan bila kita bisa menerimanya sebagai salah satu nikmat ujian dari-NYA, maka hal ini berarti bisa menjadi pembuka pintu rezeki lainnya.
Cukup lama saya mencoba menghilangkan sakit hatiku, nafsu amarah serta menghapus bibit dendam dalam hatiku. Jujur saja, saya tidak mengetahui secara pasti, apakah saya mencoba belajar menerima semua itu dan mengikhlaskannya. Membayangkan harus kehilangan kesempatan untuk memiliki hasil keuntungan yang bisa dinikmati keluarga selama setahun, sungguh membuatku sangat terpukul.
Saya mencoba beralih mencari sesuatu kesibukan dan pekerjaan yang bisa saya kerjakan untuk mendapatkan rezeki, sesuap nasi dan kalau memungkinkan juga sepiring berlian, namun bayang-bayang kejadian itu seakan menghalangi dan membatasi segala langkah baruku. Dalam kesibukanku mencari rezeki, aku juga berusaha mengembalikan dan mendekatkan serta membenamkan diriku ke hadirat-NYA. Kembali belajar dan belajar serta belajar menjadi hamba-NYA yang sejati, mencoba menepis keinginan duniawi yang hadir dalam setiap langkah kehidupanku.
Kabar terakhir yang saya dengar tentang sahabatku adalah, saat ini dia berada di propinsi Sulawesi Barat bersama istri dan anak-anaknya. Di sana sahabatku itu mencari rezeki untuk dirinya dan keluarganya, dan Alhamdulillah usahanya cukup berkembang. Senang hati ini saat mendengarkan hal itu, semoga saja ALLAH SWT senantiasa selalu melindungi-NYA beserta seluruh keluarganya., serta melimpahkan rezeki-NYA untuk sahabatku itu...aamiinn
Kalau saya mengatakan bahwa saya sudah bisa menghilangkan rasa sakit hati, nafsu amarah dan menghapus bibit dendam, karena hatiku sudah mengikhlaskan akan hal itu, saya malah jadi kuatir terjebak dalam perangkap riya, yakni memperlihatkan dan menunjukkan kepada sahabat-sahibit blogger se-dunia sehingga muncul sifat jumawa dan bangga diri, bahwasanya saya telah berlaku ikhlas. Sebab seseorang yang ikhlas seseorang yang menyembunyikan segala amalan baiknya sebagaimana dia menyembunyikan dosanya, ibarat ikhlas itu adalah seekor semut hitam yang berjalan di atas batu hitam di malam yang sangat kelam, hanya berupa wujud namun teramat sulit untuk terlihat.
Meskipun saya juga menyadari, bahwa dengan berlaku ikhlas, maka segala amal saleh perbuatan akan menjadi terasa ringan saat melakukannya dengan segala kenikmatan yang tak terkira, karena tujuannya semata untuk Allah, demi mengharap ridho dan pahala-Nya dalam segala aktivitas kehidupan, tanpa melihat pada kekayaan dunia. Namun bila tiada keikhlasan dalam diri, maka segala amal saleh perbuatan akan terasa menjadi beban berat saat melakukannya, membuat perasaan menjadi mudah menyerah dan kecewa, karena cenderung berpatokan pada keinginan duniawi.
Namun saya haqul yakin bahwa ALLAH SWT maha melihat dan maha mengetahui apa yang tersembunyi dalam kalbu setiap hamba-NYA. Keyakinan itulah yang membuat kehidupanku mulai kembali tenang, dan saya bisa kembali menjalani aktifitas kehidupan dalam mencari rezeki di jalan yang telah ditetapkan-NYA untukku ketika ikhlas berbicara. Tahukah sahabat-sahibit blogger se-dunia, bahwa ada kalanya segala usaha kita ternyata dinilai tidak penting maka saat itulah kita sedang belajar arti keikhlasan, sebab bukanlah keikhlasan jika sakit hati, dendam dan amarah masih menguasai hati. Hingga hari ini pun saya masih belajar dan belajar serta belajar memaknai dan mengaplikasikan arti ikhlas sesungguhnya dalam aktifitas kehidupanku.
Yaa Allah yaa Rabb, sesungguhnya saya berlindung kepada-MU dari segala rasa jumawa, bangga diri, penghargaan dari sesama manusia,kesombongan serta sifat riya dalam diri ini.
Tabe, salama’ ki’
Keep Happy Blogging Always, mari ki’ di’.. salam :-)
Tulisan ini diikut sertakan dalam
83 comments:
hmmmm mas hariyanto emang penulis yang profesional,,, tulisannya panjang, namun enak dibaca...
gimana tipsnya mas, saya serig habis kata-kata kalau lagi buat artikel
wow pak har kalau biara begini mirip guru spiritual yang mumpuni sangat menguasai materi yg dibahas, dengan menyertakan dalil untuk referensi.. terimakasih pak har sudah mengingat pada kita semua yang membaca tulisan bermanfaat ini.
happy blogging
dalam banget pembahasan Ikhlasnya Om. Ikhlas itu harus belajar dan mau berusaha ikhlas.
dalem banget ya mas :)
thx udah berbagi mas..
artikel yang sangat menarik untuk dibaca,
ikhlas memang sangat penting, ketika ikhlas berbicara semuanya akan terasa indah :D
ketika kita ikhlas berbicara semua itu terasa indah, karena ikhlas berbicara berarti sama aja kita jujur tuk berbicara ya mas....
tulisannya sangat baik sekali mas....
kalau mas hariyanto menulis yang begian sunggu sangat baik sekali. bacanya artikel ini sungguh enak aja...
thanks ya mas...
berbicaralah jujur dan ikhlas itu lebih indah :D
Turut merasakan Sakitnya di hianati teman sendiri apalagi teman begitu dekat dan pernah sebagai sahabat bahkan sersa keluarga saja, Bagai tertikam dari belakang rasanya. Namun apapun yang pernah terjadi tak layak menyimpan benci dan dendam di hati yang hanya akan mengotori hati dan jadi penyakit saja dan seyogyanya berusaha untuk mengiklashkannya dan ambil hikmah darinya. Iklash begitu mudah terucap namun begitu sulit diwujudkan dalam hati.
belajar ikhlas memang tidak akan pernah berakhir ya pak...ujiannnya setipa hari setiap saat..
Selamat malam bang,
lama tidak menjumpai sahabat yang jauh dimata tappi selalu dekat dihati.
Turut prihatin bang dengan kejadian diatas semoga menjadikan hikmah yang
bisa diambil manfaat dalam kehidupan mendatang.
Happy blogging always
seorang sahabat takkan berbuat seperti itu sob mungkin itu lebih cocok nya menjadi teman saja :)
ketika keikhlasan di uji coba bila lulus dan tak ada rasa sedikit pun benci insya ALLAH drajat pak har akan dinaikkan.... amin
Jadi teringat sama Almarhum Guru saya,yang menerangkan dengan penuh semangat mengenai ( Segumpal Daging alis Hati ,) persis seperti dengan artikel diatas,Luarbias saya jadi berterimakaish kepada mas Hariyanto yang telah mengingatkan saya melalui tulisanya ,Terimakaish yah Mas,,,,,,
sipp...melalui kisah di atas saya bisa belajar ilmu ikhlas dari bang har...trimakasih untuk artikelnya njih...salam sukses dan hormat dari blogger yogya ;D
Dalam banget... Ikhlas sebenarnya sederhana, tetapi beagi beberapa orang kadang sulit ikhlas, seperti saya, hehehe :D
benar2 pengalaman hidup yang memainkan beribu perasaan di dalamnya karaeng..!, dilema yg mampu dikontrol dgn baik, ini karena kelapangan hatita karaeng..!,..
Selamat malam Mas Hariyanto, subhanallah artikelnya sangat dalam sekali
Kajianya Tentang Ikhlas. Berbicara soal IKHLAS Sampai sekarang ini
saya sersa belum dapat, dari diri saya namun saya masih tetap berusha makasih Mas
Pada artikel Ikhlas yang Mas Hariyanto posting ini saya mendapat
Pengalaman hidup yang bermanfaat. makasih yah Mas atas ilmunya :)
kalau bisa ikhlas dalam setiap kejadian... bisa bahagia banget hidup kita mas..
sebuah kisah perjalanan usaha yang menggetirkan tapi akhirnya melegakan karena ternyata helaan nafas dan kelapangandada telah membuat kehidupan menjadi lebih berarti, prilaku sahabatnya itulah yang membuat akang jadi seperti sekarang ini, kalm, dan bijaksana....proses....proses...proses kang...;o)
inspiratif mas,0saya sudah mengerti garis besarnya..
jd keingat satu ucapan yg pernah jg disampaiin oleh alm ustad sejuta umat
pengertan ikhlas..diumpamakan sama ketika saat membuang hajat...
serasa plong..dan ga bakalan nginget apa yg udah pernah di buangnya :)
good luck buat kontesnya bang...
setelah saya membaca tulisan di atas saya mengambil kesimpulan seperti kata pepatah air susu di balas air tuba, Kang Hari sudah berniat baik membantu sahabatnya yang lagi menganggur tetapi yang balasannya malah tidak baik. keep spirit mas, ikhlas dan sabar :)
Selamat malam pak haryanto
semoga kisah diatas menjadi petikan hikmah bagi pribadi kita semua
lagi merenung,.........................
karena tulisan nya sangat berkesan (y)
Selalu ikhlas dalam menghadapi suatu cobaan atau musibah, karna di balik semua itu pasti ada hikmahnya. :)
memang benar apa yang di katakan orang tua, bahwa sahabat tidak selamanya akan membela kita.
dari dlu postingannya mas hariyanto selalu banyak,, kok bisa posting sebanyak itu ya,,
Blogwalking mas
ikhlas itu mudah diucapkan tapi susah untuk dilakukan, tapi kita perlu belajar untuk ikhlas dalam segala hal terutama dalam kehidupan kita sehari-hari, makasih sharingnya mas :)
Menarik sekali artikelnya, banyak pelajaran yang bisa diambil dari cerita diatas. Tak selamanya sahabat adalah teman disaat suka dan duka akan tetapi juga bisa menjadi musuh paling berbahaya karena mengetahui kelemahan kita. Iklash merupakan hikmah dari semuanya :)
Subhanallah, sungguh pembahasan yang menarik. Ikhlas lah seperti Allah memberi kita nafas dengan penuh ikhlas walau kita kadang berbuat salah sekalipun.
Ketika keikhlasan itu telah datang sebagai obat dari sakitnya hati, maka mulialah hati dan ALLAH tidak pernah tidur untuk manusia yang bersandar penuh pasa-NYA.
Selamat untuk Anda yg mampu melaluu fase tidak menyenangkan hingga menuju pada ikhlas yang sempurna.
Semoga ALLAH melimpahkan rizkinya pada Sahabat. Aamiin.
Selamat ngontesnya ya mas..semoga sukses. Eh makasih sering main ke tempatku. betewe, pekerjaan mas nyambi keliling nusantara ya??..bisa dibuat tulisan travelling tuh mas..trus kirim ke media semacam republika gitu. kan seru tuh..sisi lain indonesia :)
Jiao hati sudah buta
bukan hanya mata
Tapi jiwapun tertutup dosa
Oh oh
Maka aku berusaha untuk bisa
ikhlas hati pada semua
Benar banget mas, ketika masih ada rasa marah dan sakit hati semuanya manjadi berat dan selalu saja kepikiran, tp bgt direlakan dengan keikhlasan mendadak hati menjadi plong, ringan tanpa beban.. Tapi buat benar2 ikhlas bukan jg perkara yg mudah..
Goo luck, salam dari Medan :)
People can change, Bang. Orang bisa berubah wataknya. Bisa jadi lebih baik, bisa juga jadi lebih buruk. Kadang-kadang kecewa ya kalo yang ngalamin itu sahabat sendiri. Aku dulu sering berharap sahabat ku bisa kayak dulu lagi, tapi mungkin dia punya pilihan kan ya..
In Shaa Allah bisa ikhlas lebih dalam lagi, masih terus belajar nih aku. Heheh.. Makasih sharingnya Bang, ngademin hati banget. Moga menang giveawaynya ya :D
belajar dari postingan2 GA ini tentang ikhlas
Assalaamu'alaikum wr. wb, mas Haritanto...
Tidak apa-apa, riyak hanya berlaku apabila kita mahu menunjuk-nunjuk dengan sengaja. tetapi untuk suatu pengajaran ia dinamakan pengajaran. Yang penting adalah ikhlas. kemudian biarkanlah terjadi apa yang terjadi. Serahkan semua niat yang baik kerana Allah semata-mata. Semoga sukses GA-nya mas.
Salam hormat dari Sarikei, Sarawak
SITI FATIMAH AHMAD
memang salah satu hal yang bisa meretakkan hubungan pertemanan itu ya uang. makanya harus hati2 dalam bertindak :-)
sahabat yang picik, kiranya tidak bisa disebut sahabat bang..
ikhlas menjadi solusi yang menetramkan, kisah yg luarbiasa dan bisa diambil peljarannya
sukses juga untuk GA nya
Super sekali mas.hehe.. sayangnya terkadang ikhlas itu susah banget ya. Apalagi kalo masalah cobaan. Terkadang sulit untuk merelakan dan mengikhlaskan sesuatu...
thanks ilmunya mas. Salam dai jogja.. :)
sebuah pengalaman yang menarik, apalagi saat jarang sekali ada orang yang masih tetap sabar dan ikhlas meskipun telah dikianati oleh sahabat dekatnya sendiri
Dan sampai sekarang, aku masih belum menguasai ilmu ikhlas.... :(
shalut sama abang saya satu ini, selalu punya ide untu ikutan kontes....gimana caranya sih?
moga kali ini hadiahnya dikirim ke cilembu
Benaar sekali,,perselisihan memang ditimbulkan dari hawa nafsu,,,untuk menerapkan ikhlas dibutuhkan usaha yg besar :) usaha mengendalikan hawa nafsu :)
ikutan nyimak aja kang,ceritanya inspiratif dan menarik
kunjungi balik ya :)
Jujur, saya belum menumbuhkan sikap sabar dan ikhlas sepenuhnya dalam diri saya. saya akui itu memang sulit. tapi, saya berusaha untuk menjadi orang yg tidak mudah terpancing emosi dan marah.
keren banget mas desainnya gambarnya...
Berbicara soal ikhlas ... wiiihh sikap hidup yang paling dan sangat sulit di aplikasikan dalam kehidupan,,,,
Panjang dan berbobot.
Kata org ikhlas itu mudah diucap namun susah dilaksanakan. H-hee, butuh waktu memang. Tp saya yakin kita smua bisa. Yakini saja bhwa semua yg ada pd diri kita -bhkn diri kita sendiri- bukanlah milik kita.
Artikelnya dalem banget mass
ikhlas ini merupakan sifat yang bagus
ikhlas pada akhirnya akan menuju rasa syukur yang tinggi kepada Tuhan
Belajar iklas ini tidak gampang kalau tidak benar-benar dari hati ya...
sabar pak ya? dikhianati sahabt sendiri itu sangat tragis dan pasti sangat sakit.
"bahwa ada kalanya segala usaha kita ternyata dinilai tidak penting maka saat itulah kita sedang belajar arti keikhlasan, sebab bukanlah keikhlasan jika sakit hati, dendam dan amarah masih menguasai hati"
Pelajaran berharga ya pak, bagaimana menyikapi kekecewaan dan mengelola hati. Semoga kita termasuk hamba-Nya yang dilindungi Allah SWT dari segala penyakit hati. Amin YRA...
Makasih sudah mampir di blog saya ya :)
kalo orang udah gelap mata memang bisa menghalalkan segala cara.. ya harus hati2 ama orang sperti itu..
ane salut om, bisa mengiklaskan semua nya.. padahal semua orang gak dapat seperti itu
Sakitnya tuh disini, tapi mau gimana lagi harus ikhlas saja :(
dalem banget, kakak...
dalam keadaan sesulit dan semenjengkelkan apapun, harus tetap ikhlas...
Iklas gampang diucapkan tapi sulit untuk dilaksanakan
kalau ikhlas, semua jadi lebih ringan ya :)
Mari belajar ikhlas...
orang yang ikhlas pasti banyak pahalanya yah mas, jadi kita sama-sama belajar untuk ikhlas dalam segala hal :)
cukup inspirasi mas, oh ya, sekedar saran mas, mengapa begitu banyak widget yang anda tampilkan? padahal widget2 itu menurut saya tidak berguna dan menghambat loading saja.
ikhlas itu misterius ya kang. kita bilangnya ikhlas tapi hatinya ngerundel...biarlah Allah yang menilai kadar keikhlasan seseorang
semoga kita tetap ikhlas dalam menjalankan sesuatu dan sadar bahwa mata hati kita selalu melihat apa yang kita kerjakan dan sungguh mata asli kita tertutup dengan ha yang menyenangkan namun hati kita tidak bisa dibohongi
iklas itu susah bgt :(
insiparatif sekali pak. Thanks for sharing :)
selama ini ikhlas mudah keluar dari mulut tapi susah terealisai. di dunia ini kalau masih ada orang yang jahat pasti akan di ikuti orang baik. tinggal pilih kita mau jadi bagian yang mana.
goodluck untuk GAnya..
ikhlas dalam bekerja juga bisa memberikan manfaat bagi diri sendiri
ikhlas... mudah di ucapkan tapi susah di lakukan. untuk menjadi ikhlas biasanya kita harus ngedumel dulu.. baru setelah rasa dongkol hilang baru bilang mengihlaskan. he he he
Inspiratif ceritanya, emang bener yak kalo kita ikhlas tuh pasti aja ada kenikmatan setelahnya. Gw sering bgt tuh mengikhlaskan sesuatu apalagi duit ilang, haha.. Eh taunya beberapa hari kemudian ada aja rezeki datang. Harus ikhlas yang bner2 ikhlas, itu yg susah biasanya.
Emang teman gak selalu gitu.. apapun modelnya, ikhlas aja hoho
Duh pak.. Aku juga pernah punya sahabat yg begini. Gka profesional dan dia mendekati aku cuma untuk memanfaatkan aku, mencuri ilmuku, lalu kabur entah kemana setelah dapat ilmuku.. Beuuh, licik ya..
Tapi tetep aja, dia tetep aku anggap sahabat, tapi dia sendiri yg menghindar dariku. Mungkin dia merasa bersalah kali ya sama aku. Ya biarkan waktu saja yg menyembuhkan persahabatanku ini..
Hahaha tuh aku jadi curhat... maklum ini khan postingan curhat juga ehhe
Gw Pasti dah gak mau kenal lagi kalau udah begitu. Air susu d balas air tubah. Emosi saya... padahal saya tidak mengalami. Orang tamak. Tapi pak hari patut d contoh belajar iklas. Walau sulit setidaknya usaha pak. Salut
Proses perjalanan hidup yang selalu mengalir, di mana di satu titik dia akan menghadapi suatu kebuntuan dan di sanalah letak tirai yang akan terungkap dengan sebuah pertolongan yang Nyata ya Kang ? Hm.... Mantap nih.
Salam
salut buat mas Hari, orang seperti itu masih dianggap sebagai sahabat...ini juga jadi wujud keihlasan yang sebenarnya...barakallah mas.
ikhlas itu sulit sekali ya
ketika ikhlas berbicara, maka hati menjadi tenang.
kunjungan balik, semoga menang ya :)
Menurt Imam Hambali, Ikhlas itu sesuatu yang sangt rahasia, sampai hati seseorang pun tidak mengetahui kalo Hatinya itu Ikhlas atau tidak, lalu siapa yg mengtahui. hanya Alloh yg esa yang tahu..:)
Sungguh mulia hatinya pemilik blogger ini. Saya sebagai manusia awam yang banyak dosa, belum tentu bisa se ikhlas bapak Hariyanto. Semoga saya bisa belajar ikhlas, dan semoga amalan ibadah bapak Hariyanto di terima Allah SWT.
kerjasama kadang memang harus berakhir dengan kehancuran kerena merasa pandai dan tahu hasil keuntungan. atau merasa dirinya diperlakukan tidak adil akan pembagian hasil. itulah lika-liku dari kerjasama. tidak semua berbuah manis.
ikhlas kan saja mas, jangan mengungkit2 masa lalu, hehehe
inilah yang sulit saya lakukan mas... soalnya saya ngga ikhlas bicara sama orang yang skurang saya sukai, ini semua karena dia yang bikin masalah duluan. kalau sama teman yang lain saya baik2 saja
Jiah, 2 tahun ribuannn....
Hehehe ada ada saja mang harianto ini.
Iklas itu sesuatu yang sederhana namun.sulit. terkadang hanya ada alam kata saja
dengan adanya postingan dari Bang Hari, saya jadi lebihtahu dan bisa memahami tentang ilmu ikhlas
New comments are not allowed.