Obor Rakyat

Obor Rakyat

Sebagaimana sahabat-sahibit blogger sedunia mengetahui, Obor adalah benda yang berfungsi sebagai alat penerangan di malam hari ini sudah lasim kita temui di pedalaman atau kampung-kampung yang terdapat di seluruh Indonesia. Benda berupa suluh yang terbuat dari daun kelapa kering atau seruas bambu yang diisi minyak tanah, lalu ujungnya disumpal dengan secarik kain atau sabut, yang kemudian disulut dengan api.

Lalu apakah makna dari penggabungan kata Obor dan Rakyat menjadi Obor Rakyat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata "OBOR" definisinya adalah “Pemberi penerangan, Petunjuk, Penuntun”, sedangkan definisi kata “RAKYAT” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah “Penduduk Suatu Negara”.

Apabila kedua kata tersebut digabungkan menjadi satu kalimat yaitu “OBOR RAKYAT”, maka definisinya adalah “Pemberi Penerangan, Petunjuk dan Penuntun kepada Penduduk Suatu Negara”. Di mana negara yang dimaksud dalam hal ini adalah Negara Indonesia, dan bukan negara lain di dunia ini.

Obor Rakyat sebagai Pemberi Penerangan, Petunjuk dan Penuntun kepada Penduduk Suatu Negara yakni Negara Indonesia, tentunya seperti pada umumnya mempunyai tujuan yang baik yaitu memberikan sinarnya agar menerangi sesuatu yang samar atau sesuatu yang gelap agar menjadi terang benderang, dengan maksud agar Penduduk Indonesia bisa mengetahui mana yang benar dan mana yang salah, sehingga penduduk Indonesia diharapkan agar tidak terjebak dan terperangkap kedalam jalan yang sesat, melainkan bisa memilih dengan bijak jalan kebaikan yang lurus.

Namun tentunya adalah hal yang berbeda bila Obor Rakyat digunakan untuk membuat yang jelas menjadi samar dan yang terang menjadi gulita. Apalagi bila digunakan untuk menyampaikan sesuatu yang belum bisa dipastikan kebenarannya dan juga tidak bisa dipastikan kesalahannya. Dan bila sesuatu yang disampaikan itu ternyata tidak benar, apapun alasannya, maka itu bisa menjadi fitnah, akan tetapi bila sesuatu yang disampaikan itu memang benar, sekali lagi, apapun alasannya maka itu bisa menjadi ghibah.

Sebagai pemberi penerangan, petunjuk dan penuntun kepada Penduduk Indonesia, maka Obor Rakyat selayaknya harus berani bertanggung jawab akan segala aktifitasnya, setidaknya memberikan tuntunan alamat jelas yang akurat dan benar agar penduduk Indonesia bisa mengetahu dari mana datangnya sumber cahaya yang dibawa oleh obor rakyat itu, bukan malah memberikan alamat yang ternyata niotabene tak jelas alias palsu yang membuat penyanyi Ayu Ting Ting bakalan kerepotan mencarinya sambil menyanyi di mana di mana.

Belum lagi nama-nama penyebar cahaya obor rakyat yang hanya ditulis dengan nama samara, kenapa bukan nama sebenarnya saja yang ditulis. Bukankah Obor Rakyat ini sebagai pemberi penerangan, petunjuk dan penuntun kepada Penduduk Indonesia, agar penduduk Indonesia bisa mengetahui mana yang benar dan mana yang salah. Namun bagaimana bisa penduduk Indonesia mengetahui bahwa itu adalah hal yang benar dan hal yang salah, bila pihak penyebar cahaya Obor Rakyat dari awal sudah berusaha menutupi kebenaran tentang keberadaan siapa mereka dan di mana alamat mereka yang sebenarnya.

Mengapa tidak berani untuk berkata dan bersikap jujur tentang siapa jati diri penyebar cahaya obor rakyat sebenarnya, bila memang merasa yakin bahwa segala sesuatu yang disampaikan melalui obor rakyat adalah benar adanya tanpa rekayasa apapun juga. Sebab bila untuk berkata dan bersikap jujur saja sudah tidak mampu, maka boleh jadi inilah yang dikategorikan sebagai sikap munafik.

Menurut saya pribadi, apabila dari semula sesuatu itu sudah disembunyikan sumber kebenarannya, maka segala sesuatu yang kelak disampaikan akan sulit diterima sebagai sesuatu yang benar. Apalagi bila sesuatu itu berasal dari sumber yang dikategorikan sebagai sosok yang munafik, yang tidak layak untuk dipercaya.

Masih ingatkah sahabat-sahibit blogger se-dunia dengan pepatah lama, yakni, "sepandai-pandainya menyimpan bangkai, suatu saat bau-nya akan tercium juga",dan yakinlah bahwa yang namanya kebenaran suatu saat akan muncul ke permukaan dengan jalan yang terkadang sama sekali tidak pernah diduga oleh siapa-pun jua.

Mungkin saja ada di antara para sahabat sahibit blogger se-dunia yang berbeda pendapat dengan saya, bagi saya tak mengapa. Bukankah perbedaan itu adalah rahmat dan membuat kehidupan di dunia ini menjadi penuh warna. Yang penting kita bisa menerima perbedaan itu dalam damai, dan tidak menjadikan perbedaan itu sebagai suatu alasan untuk menebar kebencian dan membuat kerusuhan atau huru hara...wallahualam.

Tabe, salama ki’
Keep Happy Blogging Always, mari ki’ di’ :-)



50 comments:

IQROZEN said...

Ulasan yg membuka wacana brpikir cerdas...
Trims pak...
Salam dari Pulau Dollar

Adhy Suryadi said...

Betul mas Hari, bagaimana kita bisa percaya pada orang yang munafik, menyebarkan kebencian sementara mereka bersembunyai rapat-rapat... hadeueuehh... mudah-mudahan kita dijauhkan dari hal-hal yang demikian mas...amiin.

Mang Lembu said...

setuju, sepakat dan sepaham tentang keberadaan Obor Rakyat = Orang munafikyang dimaksudkan, oleh karenanya rakyat harus lebih cerdas menyerap dan menerima informasi yang belum ke atauntikannya... kalau emang berniat menyampaikan informasi mana yang bener mana yang salah, ngapain juga bersembunyi...kalo kata si boy mah, "NORAK LU'

zachflazz said...

berkunjung sebentar dulu. keburu "isya nih. nanti kesini lagi ya Mas

R10 said...

aku kurang suka sama kampanye hitam

jenuh lihat di pendukung capres berantam sampai unfriend/unfollow

Kang Ucup said...

obor rakyat sekarang kurang terang Pak Har karena harga minyak mahal :)

fb said...

Kita jangan ikut-ikutan aja.. apalagi sumber nya juga enggak jelas. Banyak dari pengguna social media yang juga menyebarkan berita yang belum tentu benar.

Yanto cungkup said...

mungkin mereka punya alasan2tertentu sehingga tidak mau membuka jati diri yg sesungguhnya mas

Staff Administrator said...

terakhir yg saya denger..malah
aktifis para penulisnya sendiri
merasa kayak udah siap.. kalo sekiranya dateng panggilan hukum ya bang..

Unknown said...

mungkin cari aman mas, kalau ternyata banyak yang pro dengan apa yang di ungkapkan, baru keluar orangnya mas...

Unknown said...

sering saya mendengar sesuatu yang entah benar atau salah, tapi saya cari tahu siapa yang pertama kali mengatakan tidak jelas siapa orangnya, jadi meskipun benar, saya malas untuk mempercayainya...

ali imron said...

obor memang harus jadi penerang bukan penyamar

Unknown said...

Sekarang sudah waktunya rakyat yang menyalahkan obar dan membawanya. :D

Salam

Noe said...

kita ambil sisi lainnya dari obor yaitu api. Api untuk pemanas, pemicu panas, atau penghasil panas. artinya api dari obor untuk memanasi rakyat. hehehe..!
btw, apapun itu saya yakin rakyat kita udah pintar semua. tidak ada lagi keterisolasian saat ini. hampir dipedalaman org bisa menikmati televisi atau bermain internet. Jadi Obor Rakyat tidak akan berpengaruh di Kalimantan Khususnya

Anonymous said...

duh saya gelap soal ginian, yang kemarin saja saya golput. tapi ternyata golput pun salah, kemarin di daerah saya yang golput hampir 70 persen, eh ternyata yang golput itu dibeli suaranya oleh PDI dan kami yang tidak bersuara dianggap bersuara dan memilih mereka, astagfirulloh

jadi sepertinya jika Golput itu seharusnya ikutan pemilu tapi diacak2 kertasnya :v

Maaf kalo oot

Queenara Putri said...

bisa jadi nanti pada tanggal 9 juli saat pemilu para pasangan capres dan wapres adalah calon obor rakyat. Jadi harus hati2 dalam memilih, jangan sampai obor yang kita pilih mati atau bahkan menyebabkan kebakaran pada orang yang membawa, terlebih pada lingkungan yang disinarinya. :)

Ibrahim said...

Saya setuju mas kalau obor rakyat menggambarkan sejatinya rakyat yang makmur dan berani serta sejahtera

Wahyu Eka Prasetiyarini said...

perbedaan itu akan indah apabila bersatu ya pak, jadi jangan jadikan perbedaan sebagai pemisah, akan tetapi jadikan perbedaan sebagai pemersatu. Indonesia harus tetap satu always forever ;)

Ferry Bachtiar said...

Membaca Artikel Obor Rakyat, jadi ingat semasa kecil dulu saat ikut lomba obor pada kegiatan 17 agustusan... :)

Anonymous said...

Obor seharusnya menjadi penerang.. bukan pembakar apalagi jadi kompor..
waduh jadi gak nyambung :D
Salam Blogger mas..

Unknown said...

hehe masih satu saudara atau bin mundasir ya pak si munafik itu

btw
uraian tentang obor yang bisa menjadi pelita bagi pembaca pak. khususnya yang merasa menjadi obor .thx

Evi ARENGA said...

Sayang banget cahaya obornya tak menerangi tapi malah bikin bingung rakyat ya Pak Hari

Blog Pendidikan said...

Salam blogger Palu. Maaf baru bisa berkunjung.....
Menarik tulisannya, mengaitkan dengan berita yang mencuat sekarang dengan mendefinisikan 'Obor Rakyat' salam.....

Mohammad Fanirifanto said...

Saya setuju dengan ulasan mas Haryanto ... sepandai-pandainya bangkai disimpan, tetap akan tercium baunya ... :)

Astri Damayanti said...

Sudah lama sekali aku gak menjumpai obor ... tapi menurutku filosofi obor itu adalah sederhana tapi bisa memberikan cahaya yang sangat dinantikan setiap manusia ketika berada dalam kegelapan .

Obat Sakit said...

obor sebagai penerangan
fungsinya untuk itu tapi jangan terlalu terang obornya karena bisa menjadi nyal tak karuan yang akibatnya timbul kebakaran yang malah bisa meresahkan masyarakat. Memang sesuatu yang berlebihan itu bisa menjadi bumerang untuk orang lain bahkan bisa jadi untuk dirinya sendiri. Dsri itu jadilah penerang yang pas pada tempatnya

Seputar Dunia Ponsel dan HP said...

kalau terlalu jujur bisa hancur sendiri bang
jadi masih ada yang tidak jujur

Unknown said...

Waksss abang lagi bahas ini juga, lagi seru baca di socmed kayak nya lagi heboh semua haha

Ficri Pebriyana said...

pelaku di balik obor rakyat sudah ditangkap ya mas...

ndop said...

Oknum Obor Rakyat ini bikin malu negara kita aja.. :( Yang harusnya pemilu berjalan damai, lha kok jadi runyam. Terutama buat orang awam, yg masih gampang terombang-ambing sama isu gak jelas..

Lihat tadi malam, capresnya berpelukan loh, aku aja sampe terharu. Coba pendukung capres mau gak berpelukan begitu? Kok gak mau mencontoh capres dukungannya?

:(

vlog media news said...

Di tempat kami obor juga sering di gunakan untuk acara arak-arakan pada saat takbiran gan..

Mew da Vinci said...

siapakah gerangan obor rakyat?

Anonymous said...

saya jadi ingat dengan kasus tabloid obor rakyat itu hehehehe,... salam dari bulukumba pak

Eka said...

terima kasih Pak atas pencerahan tentang Cahaya Obor Rakyat nya, semoga menjadi pencerahan bagi kita semua :)

Unknown said...

saya sih belum ada pilihan, cuma sangat disayangkan apa yang dilakukan oleh para pendukung capres, hujat sana sini merasa diri paling benar :)

Dunia Ely said...

Perbedaan khan indah ya mas?

Sobat Bonsai said...

saya suka bermain obor waktu kecil .hehee.
"obor rakyat",memang sih tetap saja ada perbedaan antara penerang dengan yang diterangi. .

Anisayu Nastutik said...

Kemanapun sembunyi pasti ketahuan
Karena ada Tuhan
yang lebih terang dari segala obor penunjuk jalan

Berarti mas Hariyanto Wijoyo bukan samaran,
Jelas dan baik dan pengetahuan..

Seperti namaku dimanapun anisayu nastutik kan

Ainur Rofiq said...

Obor Rakyat harus menerangi rakyat, bukan rakyat menerangi si empunya obor. Hehehehe...

Anonymous said...

Assalaamu'alaikum wr.wb, mas Hariyanto...

Dalam menyampai apa sahaja maklumat kepada rakyat, seharusnya telus amanah dan "tidak ada udang di sebalik batu". Jika benar menjadi Obor Rakyat, maka bersikap dengan tanggungjawab dan amanah agar apa yang disampaikan tidak menjadi fitnah dan memecahbelahkan rakyat.

Salam hormat dari Sarikei, Sarawak
SITI FATIMAH AHMAD

Beby said...

Jadi inget kasus yang diberitakan, Bang.. Katanya uda sampe ke jalur hukum ya?

Putri said...

hehehee... pak hariyanto ini ternyata humoris juga ya

Syuri said...

ingat saat kecil dulu kalau malam minggu sering ngadain permainan pake obor gitu

Riri said...

berkunjung kemari sambil menyimak

Lidya Fitrian said...

sebagai obor rakyat di harapkan bisa menerangi rakyat tapi jangan sampai membakar rakyat ya pak

ysalma said...

Obor itu memang dulunya sumber penerangan, sekarang jarang dipergunakan secara listrik udah masuk kampung katanya.
Berbeda itu rahmat.

Akhmad Muhaimin Azzet said...

Jika memang isinya itu tidak benar, menjelek-jelekkan, dan fitnah, saya hanya membayangkan bagaimana ya perasaan atau hati si pembuatnya. Orang yang tidak biasa berbohong, bila berbohong sekali saja hatinya akan bergetar, gelisah, bahkan tidak bisa tidur. Ini hanya sekali berbohong. Padahal, ini berisi berbaris-baris kalimat, berlembar-lembar. Ini jika isinya tidak benar lho.

Admin said...

salut deh ulasannya mas

Gupitan said...

Seharusnya memang Obor Rakyat ini menjadi penerang, tapi malah membuat suasana menjadi panas.
Jika ingin menyampaikan informasi seharusnya berimbang dan sesuai dengan fakta supaya jauh dari fitnah. Semoga ini bukan cermin dari Indonesia yang sesungguhnya.

pakde sulas said...

obor rakyat? itu hanya kerjaan orang iseng, dan tak punya nurani