Idul Qurban di Masjid Miftahul Khayr Makassar

Usai pelaksanaan Sholat Ied Idul Adha, sekelompok lelaki berjalan serentak penuh semangat melangkahkan kaki dengan hentakan yang cepat dan tegap menuju masjid Miftahul Khayr, Makassar. Di pinggang mereka masing-masing terselip sebilah golok yang masih bersarung. Gulungan tali nylon besar melingkar di bahu mereka.

Mereka adalah para pemuda tangguh yang mewakili sekelompok manusia untuk merealisasikan ritual sakral penyembelihan hewan qurban sebagai wujud nyata bentuk amal ketaatan dan kesyukuran yang sangat utama dari seorang hamba kepada Sang Khaliq dalam menjalankan perintah-NYA.

Gerakan mereka sungguh lincah dan tangkas, karena mereka tahu ini adalah hari Yaum Al-Nahr, hari disunnahkan untuk menyembelih hewan qurban untuk dibagikan kepada kaum fakir miskin. Dalam sekejap saja mereka mulai beraksi siap untuk menyembelih dua puluh dua ekor sapi dan sepuluh ekor kambing yang disiapkan oleh panitia Idul Adha atau Idul Qurban.

Kala kaki-kaki hewan qurban itu telah terikat erat, tubuhnya pun terhempas tergolek pasrah menerima nasib sebagai medium pelaksanaan ibadah manusia kepada Sang Khaliq, seketika itu jua seiring lantunan takbir, tahlil, dan tahmid, sebilah golok yang teramat tajam berkilau berkelebat menebas menyembelih leher hewan kurban itu. Laksana menebas dan menyembelih nafsu dan sifat kebinatangan yang teramat buas, mengendap erat lekat mencengkram dalam nurani manusia.

Sehingga sifat manusiawi yang saling menyayangi, saling merindukan, saling mengasihi antara sesama manusia, yang selama ini tertutupi oleh nafsu dan sifat kebinatangan, bisa muncul dan menyinari kehidupan manusia hingga akhir zaman.

Luapan darah hewan qurban memerah mengalir bagaikan anak sungai dari leher yang tertebas oleh sebilah golok, biarlah tumpah membasahi bumi, untuk membersihkan diri manusia dari nafsu angkara murka menumpahkan darah antara sesama manusia.

Penyembelihan Hewan Qurban Kambing

Penyembelihan Hewan Qurban Sapi

Kulit dan bulu-bulu hewan qurban pun menjadi kotor penuh debu pasir tanah dan noda dunia, karena padanya terdapat suatu kebaikan sudah terpakai untuk membersihkan segala kekotoran yang ada melekat pada diri manusia, sehingga sang manusia menjadi lebih bersih dan lebih suci sebagai hamba Sang Khaliq.

Daging dan tulang tersayat dan terpotong untuk dibagikan kepada sesama umat muslim, sebagai wujud nyata bahwa rasa kebersamaan itu masih ada, dan berbagi untuk saudara-saudara umat muslim merupakan kebahagian dan keindahan yang sungguh luarbiasa.

Pemotongan dan Penimbangan Daging Qurban oleh pengurus masjid, H. Sahlan, Pak Hamka dan pak H. Amir, Untuk Dibagikan kepada Yang Berhak

Pembagian Daging Hewan Qurban oleh Saudara Ilo, Kepada Yang Berhak Menerima

Jika saja sahabat-sahibit blogger sedunia memiliki harta yang berlebih, sebaiknya melaksanakan ibadah qurban, karena itulah sebaik-baiknya ibadah pendekatan diri seorang hamba kepada ALLAH Subhanahu Wa Ta'Ala, dengan demikian semoga saja harta dan rezeki pun semakin barokah karenanya.

Masjid Miftahul Khayr Makassar

Para Pemuda Tangguh Remaja Masjid Miftahul Khayr Sedang Beristirahat Usai Menunaikan Tugasnya

"Daging dan darah qurban tidaklah sekali-kali dapat mencapai (ridla ALLAH), tetapi ketakwaan dari kamu sekalianlah yang akan dapat mencapaiNYA" [QS al-Hajj ayat 7]

أَللهُ أَكْبَرْ – أَللهُ أَكْبَرْ – أَللهُ أَكْبَرْ – اَللهُ أَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً, لاَ اِلَهَ اِلاَّاللهُ وَلاَ نَعْبُدُ اِلاًَّ اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ, لاَاِلَهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَ وَحْدَهُ , لاَاِلَهَ اِلاَّاللهُ وَاللهُ أَكْبَرْ, اَللهُ أَكْبَرْ وَلِلًَّهِ الْحَمْدُ.

Sekilas info :
Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Idul Qurban 1435 H
Tanggal Pelaksanaan : 5-6 Oktober 2014
Lokasi : Masjid Miftahul Khayr, Jalan Sungai Walanae No 50 Makassar, Sulawesi Selatan
Jumlah Hewan Qurban : 22 ekor sapi dan 10 ekor kambing

Tabe, salama ki’

Keep Happy Blogging Always
Selamat Lebaran Idul Adha, mari ki’ di’ :-)