Dear Ranii, How Are You Today ?

Dear Ranii, how are you today ??? Aku mengenalmu belumlah cukup dua tahun, namun rasanya seperti kawan lama yang sudah berteman selama ratusan tahun. Meskipun dirimu jauh berada di kota Bogor dan aku berada di Kota Makassar, namun jarak yang terbentang dipisah oleh luas samudra dan angkasa, bukanlah menjadi hambatan untuk bisa menjalin komunikasi antara kita, ibarat rembulan yang selalu menantikan kehadiran sang bintang.

Dear Ranii, kemajuan tehnologi internet membuat dunia kita menjadi semakin sempit, sebagai sesama blogger komunikasi bisa kita lakukan setiap saat dan kapan saja serta di manapun kita berada. Bisa melalui media komentar blogger di Blog, atau di media social seperti Facebook dan Twitter serta Gplus. Pokoknya, selama jaringan internet lancar, dan selama ada pulsa di modem, maka bisa dipastikan kita semua akan online terus selamanya.

Dear Ranii, nama dan sosokmu itu mengingatkan aku akan seorang wanita bernama Drupadi, wanita kemayu yang berasal dari kerajaan antah berantah bernama Panchala. Wanita yang dalam raut ayu wajahnya menyimpan ketegaran dan keteguhan hati laksana karang, membuat ia dipuja setulus hati oleh lima pria perkasa satu darah satu ibu satu bapak, yang menyatukan jiwa dan keinginan untuk menjadikannya sebagai istri mereka bersama.

Dear Ranii, tapi tentunya dikau tak akan mau mengikuti alur perjalanan hidup Drupadi yang penuh suka duka, yang bersedia menjadi istri bagi ke lima bersaudara itu. meskipun banyak lelaki yang jadi pemuja rahasiamu. Karena dari balik hijab-mu aku bisa menduga, hati, jiwa dan raga-mu akan bakal dikau serahkan kepada satu pria, hamba ALLAH SWT yang se-iman dengan-mu, yang entah keberadaan-nya di mana, karena hanya dirimu dan ALLAH SWT-lah yang mengetahuinya.

Dear Ranii, sungguh tampilan blog-mu semakin asyik dan ciamik, isinya juga semakin beragam, hampir serupa dengan isi blog-ku. Beragam postingan yang membahas serba aneka kisah tertuang manis di blog-mu yang sudah beralih dari blog free domain menjadi blog dengan domain berbayar. Kisah tentang perjalanan bersama sang “Mobi”, hingga kisah petualangan lintas alam yang penuh kesan, serta berbagai kisah tentang aktifitas-mu di Kota Bogor tersaji dengan lugas dan elegan, ibarat bunga-bunga indah bermekaran di taman-taman surga.

Dear Ranii, membaca semua kisah dalam blog-mu seolah-olah membaca riwayat hidup yang jujur dan tulus dari seorang bernama Ranii Novariany. Tutur kata yang lincah menari-nari memikat mata para pengunjung blog-mu untuk membaca setiap detail kata demi kata, tak puas hati bila tak membaca hingga tuntas, seakan-akan ingin menggali lebih dalam tentang siapa dirimu yang sebenarnya.

Dear Ranii yang mencoba terlahir kembali seperti burung Phoenix yang mewujud dari api yang melahapnya, walaupun berjuta kata tak akan cukup rasanya untuk mengungkap rasa dan asa tentang dirimu, apalagi bila kata-kata yang telah ditentukan batasannya. Cukuplah melalui keterbatasan ini saya menyatakan dari lubuk hati yang terdalam, senang bisa berkenalan dan mengetahui tentang-mu, walau itu hanya sekilas, dan saya juga gembira bisa menjadi salah seorang teman-mu di dunia maya.

Dear Ranii, how are you today, semoga saja pertemanan ini bisa terjalin selama-nya, di dunia maya dan di dunia nyata, dan bisa bertahan abadi meskipun jaringan internet tak lagi mendukung, dan pulsa di modem sudah habis terpakai. Terimakasih sudah diberi kesempatan untuk turut serta ber-romantisin ria dirimu, semoga saja aroma romatisnya berkenan di hati. Akhirul kata, terucap salam tabe salama’ ki, keep happy blogging always, salam dari Makassar.

"Surat Romantis ini diikutsertakan dalam Novariany's Romantic Giveaway"