Apakah yang paling menyakitkan selain dari mengetahui bahwa seseorang telah membohongi diri kita, bahkan yang lebih menyedihkan bila yang melakukan kebohongan itu adalah Mama kita sendiri, perasaaan sakit itu begitu dalam meresap ke dalam sanubari mengalir melalui urat nadi ke seluruh tubuh, sehingga wajarlah kalau ada di antara sahabat-sahibit blogger se-dunia yang berkata..”Sakitnya Tuch Di sini.”
Mama kau senantiasa berkata bahwa dirimu belumlah merasa lapar, saat kau memberi makan untuk kami anak-anakmu. Meskipun lambat, namun akhirnya kutahu bahwa saat itu kau berbohong hanya demi meyakinkan bahwa anak-anakmu tidak akan kekurangan makanan. Bahkan dirimu selalu menyisihkan lauk ikan dan daging untuk kami anak-anakmu sembari berkata, Mama tak suka daging dan ikan, ambillah semua untukmu nak.
Begitu pula saat kau meluangkan waktu mengupas buah-buahan, rambutan, salak dan mangga. Lalu menaruh buah hasil kupasanmu di piring dan meletakkan di meja dekat tempat tidurmu. Ternyata buah-buah itu kau siapkan untuk anak-anakmu, tak satupun dari buah itu yang kau santap untuk dirimu sendiri, semuanya habis oleh kerakusan kami anak-anakmu, tanpa pernah sekalipun terlintas dalam pikiran kami untuk menyisihkan sebagian dari buah-buahan itu agar bisa dinikmati olehmu.
Begitu pula saat kau meluangkan waktu mengupas buah-buahan, rambutan, salak dan mangga. Lalu menaruh buah hasil kupasanmu di piring dan meletakkan di meja dekat tempat tidurmu. Ternyata buah-buah itu kau siapkan untuk anak-anakmu, tak satupun dari buah itu yang kau santap untuk dirimu sendiri, semuanya habis oleh kerakusan kami anak-anakmu, tanpa pernah sekalipun terlintas dalam pikiran kami untuk menyisihkan sebagian dari buah-buahan itu agar bisa dinikmati olehmu.
Saat anak-anakmu menderita sakit, dirimu selalu menjaga dan merawatnya dari pagi hingga tengah malam, sambil berkata, istirahatlah dan segeralah tidur anakku, agar dirimu cepat sembuh. Ketika anakmu meminta agar engkau istirahat dan tidur pula, dirimu menjawab, bahwa kau belum ngantuk, dan kutahu itu juga adalah sebuah kebohongan darimu, agar kami anak-anakmu tak cemas dan bisa segera terlelap dalam tidur yang pulas.
Dan kebohongan terbesar yang Mama lakukan adalah ketika aku akan berangkat menuju Ibukota untuk mengikuti kegiatan kantoku dan mencoba meraih masa depanku yang lebih baik, dan saat aku menanyakan bagaimana kondisi kesehatan Mama, apakah semua baik-baik saja, engkau menjawabnya sambil tersenyum, berusaha meyakinkan diriku bahwa dirimu sehat-sehat saja. “Berangkatlah nak, raihlah keinginan dan impianmu selama ini.”
Meskipun aku ragu akan kesehatan Mama, karena kutahu beberapa hari sebelumnya beliau mengeluh akan perutnya yang selalu sakit, namun akhirnya aku memutuskan tetap berangkat. Kucium tangannya yang mulai keriputan termakan usia, sebelum aku berpamitan untuk berangkat ke ibukota.
Meskipun aku ragu akan kesehatan Mama, karena kutahu beberapa hari sebelumnya beliau mengeluh akan perutnya yang selalu sakit, namun akhirnya aku memutuskan tetap berangkat. Kucium tangannya yang mulai keriputan termakan usia, sebelum aku berpamitan untuk berangkat ke ibukota.
Ucapan terakhir darimu yang kemudian menjadi penyesalan seumur hidupku, setelah dua hari kita berpisah, aku mendengar kabar bahwa Mama masuk rumah sakit karena penyakit maag akut yang diderita. Hanya sehari semalam di rumah sakit, tanggal 28 Desember 2010, kabar dukapun hadir menyentak menggelegar laksana petir di dini hari, Mamaku tercinta telah pergi memenuhi panggilan Sang Khaliq.
Subuh itu juga aku segera ke bandara Soekarno Hatta untuk kembali ke Makassar, namun semuanya memang sudah terlambat. Yang kujumpai hanyalah jazadmu yang terbujur kaku, tak ada lagi tegur sapamu yang selalu mengingatkanku. Walau demikian hatiku agak sedikit tenang saat melihat wajahmu yang tenang layaknya orang tertidur dan sedang bermimpi indah, dan bibirmu yang tersenyum membuat yakiniku bahwa engkau pergi dalam damai demi memenuhi panggilan Sang Penciptamu.
Subuh itu juga aku segera ke bandara Soekarno Hatta untuk kembali ke Makassar, namun semuanya memang sudah terlambat. Yang kujumpai hanyalah jazadmu yang terbujur kaku, tak ada lagi tegur sapamu yang selalu mengingatkanku. Walau demikian hatiku agak sedikit tenang saat melihat wajahmu yang tenang layaknya orang tertidur dan sedang bermimpi indah, dan bibirmu yang tersenyum membuat yakiniku bahwa engkau pergi dalam damai demi memenuhi panggilan Sang Penciptamu.
Mama, kebohongan demi kebohongan yang kau lakukan hanyalah semata untuk membahagiakan anak-anakmu. Kenapa kesadaran selalu hadir dibelakang dan menjadi sebuah penyesalan, ketika diri ini mengetahui, bahwa semua ucapan Mama hanyalah sebuah kebohongan belaka, karena beliau tak ingin ada rasa cemas, kuatir dan gelisah yang hadir dalam jiwa dan raga anak-anaknya.
Mama selalu ingin terlihat sehat dan kuat di mata anak-anaknya, walau usianya sudah tak muda lagi. Tak peduli seberapa dewasanya anak-anaknya, Mama selalu memperlakukannya sebagai anaknya yang kecil, yang selalu dimanja dan disayang. Senantisa mengkuatirkan anak-anaknya setiap saat setiap waktu tanpa pernah mengkuatirkan dirinya sendiri.
Bukanlah kebohongan itu yang menyebabkan hati dan rasa ini menjadi perih tak terkira, namun fakta dan kenyataan yang ada sehingga Mama harus berbohong itulah yang membuat luka di hati ini. Luka ketika diri ini tersadar bahwa betapa begitu banyak kebohongan yang aku lakukan di hadapan Mamaku, hanya untuk kesenangan dan kepuasan diriku semata.
Sementara Mama melakukan untuk kebahagiaan anak-anaknya, untuk kebahagiaan diriku…..benar-benar aku harus mengatakan bahwa Sakitnya Tuch Di sini. Tapi, Mengapa Mama Bohong Padaku ? Seandainya saja saat itu aku mengetahui bahwa Mama berbohong padaku, pastilah aku tak akan berangkat, dan mungkin saja aku bisa bersama menemani dalam sakitmu dan memelukmu erat-erat di saat-saat terakhirmu, ach...itu hanya seandainya seandainya dan seandainya ;-(
Sementara Mama melakukan untuk kebahagiaan anak-anaknya, untuk kebahagiaan diriku…..benar-benar aku harus mengatakan bahwa Sakitnya Tuch Di sini. Tapi, Mengapa Mama Bohong Padaku ? Seandainya saja saat itu aku mengetahui bahwa Mama berbohong padaku, pastilah aku tak akan berangkat, dan mungkin saja aku bisa bersama menemani dalam sakitmu dan memelukmu erat-erat di saat-saat terakhirmu, ach...itu hanya seandainya seandainya dan seandainya ;-(
Mama, dalam kehidupan ini dirimu bisa menggantikan siapapun di dunia ini, akan tetapi dirimu tak kan bisa digantikan oleh siapapun di dunia ini. Bahkan seorang Mama sanggup memelihara sepuluh orang anak, akan tetapi sepuluh orang anak belum tentu mampu untuk memelihara satu orang Mama.
Tahukah sahabat-sahibit blogger se-dunia, bahwa kemungkinan kalian sebagai anak-anak tidak memiliki segala yang kalian inginkan dalam kehidupan ini, namun kalian tetap memiliki seorang Mama, Ibu atau Bunda yang akan menyayangi kalian melebihi dari apapun di dunia ini.
Mungkin saja seorang Mama tak bisa bersikap dan berkata romantias seperti yang dilakukan oleh pacar atau kekasih pujaan hatimu, tetapi seorang Mama kan selalu berusaha melakukan hal yang terbaik walaupun itu tanpa mengumbar kata-kata romantis yang indah di telingamu. Karena hati Mama seluas samudra, dan karena Mama adalah cinta yang tak berbatas.
Mama, aku merindukanmu, aku mencintaimu, I miss u and I love you Mama. Kini dirimu telah tiada, semoga Allah SWT meluaskan kuburmu dan mengharumkannya dengan bunga-bunga taman surgawi, meneranginya dengan Cahaya diatas Cahaya, dan melapangkan jalanmu menuju surga-NYA.
Sebagai penghargaan dan penghormatan kepada kaum ibu diseluruh dunia, telah diterbitkan sebuah buku antologi berjudul Hati Ibu Seluas Samudra. Buku hasil gagasan Pakde Abdul Cholik ini berisi 125 karya tulis yang bertutur tentang aneka ragam kisah nyata dari yang dialami oleh 125 orang blogger se-Indonesia mnegenai ibu yang mereka kenal dan mereka ketahui selama ini dalam kehidupan di dunia ini.
Sebuah buku yang luarbiasa, dan sangat layak untuk dijadikan sebagai sebuah kado istimewa buat para ibu, calon ibu dan para pecinta ibu-ibu. Untuk pemesanan bisa melalui saya, atau sahabat-sahibit blogger sedunia bisa menghubungi penerbit Sixmidad dan ke 125 blogger kontributor buku Hati Ibu Seluas Samudra di Penulis Naskah Buku Hati Ibu Seluas Samudra.
Selamat Hari Ibu, Happy Mother Day’s untuk semua ibu yang ada di seluruh dunia, terkhusus untuk almarhumah Christina Nanti Manikallo, My Lovely Mother, tanpa doa dan bimbingannya, mungkin aku tidak akan seperti ini. Karena ku tahu pasti, bahwa seorang Mama akan selalu berusaha membahagiakan anaknya, meskipun mungkin itu akan mengorbankan kebahagiaannya sendiri.
Tabe' salama' ki'
Keep Happy Blogging Always, Mari ki' di' :-)
24 comments:
Jadi kangen sama mamah yang selalu berkorban untuk kita demi buah hatinya dia selalu mengenyampingkan untuk kepentingan pribadinya. Selamat hari Ibu untuk semua para ibu di dunia.....
menghela nafas dalam...dan tak bisa banyak berkata..
selamat hari ibu..
mama oh mama :) tanpa mama kita bukanlah siap siapa ... salam hangat untuk semua mama :)
Jangankan bohong, Mati pun mama siap demi kebahagiaan putra-putrinya... Semoga diampunkan segala khilaf Mama tersayang...
Neng kagak kuat ngebaca artikelnya...
I LOVE YOU FULL.....Mom
betul banget pa, bohong yg dilakukan ibu semata2 agar anak nyaman, kenyang, aman...
Insyaallah Mama mendapatkan tempat terbaik disisi Nya...Mama berbohong pasti ada sesuatu hal yg memang tidak ingin memberatkan anak2nya...Selamat Hari Ibu Om :)
jadi pengen nangis bacanya. Yang atas foto mamanya ya? cantik deh.. mamanya :)
Semoga mendapat tempat terindah di sisi Nya
Selamat Hari Ibu. Mari kita meningkatkan bakti kita kepada Ibu baik yang masih hidup maupun yang sudah mendahului kita dengan cara mendoakan dan meneladani ucapan, sikap, dan tingkah laku yang baik dari beliau.
Terima kasih telah bergabung dalam penyusunan naskah buku monumental ini.
Salam hangat dari Surabaya
Mama berbohong demi kebaikan ya, Bang.. :'
pasti ada alasan yang sangat masuk akal ya mas..
Sekuat apapun orangnya, setinggi apapun jabatanya, jika mengetahui pengorbanan hati seorang ibu, maka dia tidak akan sanggup membendung airmata nya.
Doa ku untuk semua semoga kita semua tetap bisa berbakti kepada ibu kita, walaupun sang ibu sudah tiada, walaupun umur kita semakin bertambah. Namun kita tetaplah anak dari seorang ibu. Selamat hari ibu dan mohon maaf agak terlambat mengucapkannya.
pasti mempunyai alasan yg terbaik utk anaknya :)
Selamat hari ibu
Ada darah menado ya mas..
ibu,
sedemikian agung dan luhurnya
dan berani menanggung apapun supaya anak-anaknya bahagia
cerita di atas menyadarkan saya, betapa isteri saya sekarang, melakukan itu, mengalah apapun demi anak-anak. alhamdulillaah saya mendapatkannya
doa saya untuk ibunda Mas Hary,
semoga beliau bahagia di sana selamanya. aamiin.
Selamat Hari Ibu, khususnya untuk ibunda Almarhum Christina Nanti Manikallo semoga bahagia di sisi-Nya, dan berbahagia menyaksikan putra-putrinya sukses dan menjadi kebanggaan bangsa dan negara...aaaamiiiiin
Selamat Hari Ibu Khususnya untuk Ibu Christina Nanti Manikallo
Tulisannya mak jleb.. seketika mood saya berubah..... Tak ada hari khusus Ibu... IBU milik kita selamanya :)
Wuih ceritanya menyedihkan. Gak kuat bacanya pak :(
Ada alasan kenapa seorang mama berbohong kepada anaknya. Yang jelas mereka sayang kepada anaknya dan tak ingin anaknya mengkhawatirkannya.
New comments are not allowed.