Kecapi Bukan Alat Musik

Kecapi Bukan Alat Musik

Sahabat-sahibit blogger se-dunia, kali ini postinganku masih berkisah tentang touring ke Marabahan, ibukota Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, setelah sebelumnya saya memposting dua artikel terkait Marabahan yaitu http://hariyantowijoyo.blogspot.com/2015/01/komidi-putar-hidup-segan-mati-tak-mau.html dan http://hariyantowijoyo.blogspot.com/2015/01/wow-ternyata-penjual-kerak-telor-bukan-dari-jakarta.html.

Dari kota Banjarmasin menuju Marabahan (07012015), saya bersama istriku “Wieka Wintari" dan rekan sekantornya “Mas Fajar”, setelah melintasi sebuah jembatan yang mirip Jembatan Sydney Harbour di Austrlia, yaitu Jembatan Rumpiang yang panjangnya sekitar 753meter, kami melihat banyak pedagang yang menjajakan "Kecapi". Sebagaimana sahabat-sahibit blogger se-dunia mengetahui, bahwa Kecapi adalah nama salah satu jenis alat musik berdawai tradisional Indonesia yang dimainkan dengan cara memetik dawai-dawainya.

Suara yang dihasilkan oleh kecapi tergolong lembut dan mendayu-dayu. Namun kali ini saya tidak akan membahas mengenai alat musik kecapi, karena ada juga yang memiliki nama serupa,”Kecapi”, tapi tidak tergolong sebagai alat musik.

Kecapi bukan alat musik ini berbentuk bulat pipih agak gepeng, dan memiliki warna kulit kuning keemasan serta terdapat bulu halus yang melapisi kulit luarnya seperti beludru. Kecapi yang diperkirakan berasal dari Indocina dan Semenanjung Malaya ini dimensinya berukuran sekitar 5~6 cm. Kemudian Kecapi dibawa dan masuk ke Kalimantan, Maluku dan Tapanuli serta kenegeri India, Mauritius dan Philipina.

Kecapi bukan alat musik ini juga ditanam, loh kok ditanam, lah iya lah, karena Kecapi yang satu ini sebenarnya adalah nama buah yang pernah populer pada periode tahun 1970 hingga 1980-an. Yuk.. sahabat-sahibit blogger se-dunia, mari kita kembali ke laptop, kecapi ditanam dengan harapan bisa menghasilkan buah yang memiliki rasa manis dan agak masam, sepertinya cocok banget untuk ibu-ibu yang lagi ngidam dech :-)

Kulit buahnya juga bisa dimakan dalam keadaan segar, atau bisa dijadikan semacam manisan bernama Marmalade setelah memasaknya terlebih dahulu. Selain buah, batang pohon kecapi juga bisa dijadikan sebagai bahan bangunan, atau untuk benda kerajinan tangan, karena mutunya baik dan pengerjaan serta pemolesannya sangatlah mudah.

Meskipun saat ini buah Kecapi sudah tergolong langka dan sulit untuk mendapatkannya, namun sepanjang jalan masih banyak terlihat pedagang yang menjajakan buah kecapi ini. Hal itu membuat hasrat traveller blogger-ku jadi tergoda, membuat kami menjadi tertarik dan berniat untuk membelinya, dan rupanya harga-nya pun cukup terjangkau dan pas dengan kondisi keuangan saat itu.

Untuk buah kecapi sebanyak tiga tumpuk atau tiga tempat keranjang plastik mini, dihargai sebesar Rp. 10.000,-. Setelah terjadi tawar menawar yang berlangsung secara kekeluargaan, akhirnya terbeli juga buah kecapi sebanyak lima tempat keranjang pelastik, dengan membayar sebesar Rp. 15.000,-.

Kecapi Bukan Alat Musik
Istriku lagi asyik memilih buah kecapi yang akan dibeli

Kecapi Bukan Alat Musik

Cara memakan buah Kecapi ini cukup unik, bisa dengan memotong kulit luarnya, atau menjepitnya di pintu hingga terbelah dan kelihatan isi buah kecapi. Daging buah kecapi pada bagian luar agak tebal dan rasanya agak masam, sedangkan bagian dalamnya agak lunak dengan rasa manis ke asam-asaman.

Tahukah sahabat-sahibit blogger se-dunia, dari informasi berbagai sumber dan penelusuran oleh Mbah Google, ternyata buah kecapi itu mengandung beberapa manfaat yang sangat berkhasiat, antara lain :
  • Daun kecapi segar, bisa dijadikan obat penurun demam, dengan cara meminum air rebusan daunnya.
  • Serbuk kulit batang pohon kecapi bisa mengobati orang yang terkena serangan cacing gelang.
  • Akar pohon kecapi bisa digunakan sebagai obat diare, selain itu bisa menyembuhkan sakit perut, perut kembung, dan membantu menguatkan stamina bagi wanita setelah melahirkan.
  • Buah kecapi bisa berguna bagi penderita leukemia, sebab mengandung senyawa anti-oksidan yang disebut asam sentulic.
  • Batang dan Kulit pohon kecapi juga bersifat anti-inflamasi yang bisa meredakan radang telinga, mencegah aktifitas sel tumor serta mencegah berkembangnya kanker kulit
Kecapi Bukan Alat Musik

Kecapi Bukan Alat Musik
At least, apabila sahabat-sahibit blogger se-dunia mengkonsumsi langsung buah kecapi yang memiliki nama ilmiah Sandoricum koetjape (Burm.f.) Merr, berarti kalian telah merasakan asupan vitamin nan segar, yang mana pada setiap 100gram buah kecapi itu mengandung kalori 247 kJ/100gram, air (83,9gram), protein (0,7gram), lemak (1gram), karbohidrat (13,7gram), serat (1,1gram), abu (0,7gram), kalsium (11mgram), fosfor (20mgram), besi (1,2mgram), kalium (328mgram) dan vitamin C (14mgram).

Kalau di Banjarmasin, Banjarbaru, dan Marabahan, pokoknya di seluruh Kalimantan Selatan sich buah ini namanya bukan Buah Kecapi, tapi disebut dengan nama Buah Ketapi. Mirip-mirip juga yach namanya, mungkin karena faktor pengaruh bahasa Melayu di Kalimantan Selatan.

Barangkali ada juga buah serupa buah Kecapi atau buah Ketapi ini di kota, di kabupaten atau di manapun sahabat-sahibit blogger se-dunia berdomisili, dan bila ada, apakah namanya sama disebut juga sebagai buah kecapi atau buah ketapi, atau mungkin memiliki nama lain, selain nama buah kecapi dan buah ketapi. Kasih tahu dong buat kita-kita semua sesama blogger se-dunia.....semoga bermanfaat.

Tabe, salama’ ki’
Keep Happy Blogging Always, mari’ ki’ di’ :-)

20 comments:

Indra Kusuma Sejati said...

Buah kecapinya sangat enak tuh Mas sepertinya. :D

"Titik Asa" said...

Aih Mas Har ngajak bermemori ini mah...
Waktu kecil rasanya saya sering banget makan buah ini.
Sekarang sudah lamaaa banget gak lagi makan buah kecapi.

Salam,

Mitra Nusa Marketika said...

waduw, ternyata banyak yang sama. Coba dilempar pak, klo bunyi bisa jadi termasuk alat musik (lemparnya pakai nada ya) ha ha ha

Nunung Yuni Anggraeni said...

Waah bafu tau nih ada namanya buah kecapi.Nice info pak.

Anisayu Nastutik said...

Membaca tentang kecapi bukan Alta musik
gigiku serasa terusik
rasa kecut buah kecapi yang menarik
Bermanfaat untuk tubuh agar sehat dan cantik...

My Micro World said...

Wah, mas... Kayaknya aku pernah makan buah ini deh... Cuma ya aku ketemunya di Kalbar, bukan di Kalsel :)

Arman Mulyadin said...

Saya suka bingits mas ma kecapi yang ini.... Endoll kalo kata anak2 sekarangmag...

ndop said...

Obat mujarab selalu yg dari bahan alami yaaaa

Mang Lembu said...

kecapi buah simalakama, dimakan ibu ketawa, ngga dimakan bapak yang ketawa, maka jadilah kecapi yang bulat- dan bunder-bunder itu tak bisa dipetik.
kecapi oh kecapi kenapa engkau sedemikian manis?

Edi Padmono said...

Mirip buah duku ya....? sepertinya saya belum pernah makan deh....

Mita said...

Aku kangen makan kecapi, disini udah jarang banget~ :(

Tira Soekardi said...

saya belum pernah makan buah kecapi, wah terimakasih info menariknya. Apa di kotaku juga ada ya?? Belum pernah lihat

www.sitilatifah.com said...

saya belum pernah makan buah kecapi ini, memang jarang trelihat di pasaran, di supermarket pun blm pernah menjumpai buah ini.

Ninik Setyarini said...

wah pasti bisa ngilangin ngantuk ya makan buah ini, lha rasanya kecut2 seger

Ninik Setyarini said...
This comment has been removed by the author.
Indah Nuria Savitri said...

saya juga pernah nyobain nih...rasanya enaak..seger :)...dapetnya jauh juga ya mas :)

Ibrahim said...

walah-walah, rupanya buah ya kang, heeheee

Zizy Damanik said...

Saya pikir juga tadi alat musik ternyata buah ya. Belum pernah coba sih. Ternyata banyak ya macam buah yang belum pernah kita rasa.

Rawins said...

berarti kebalik pak
dulu aku taunya kecapi itu buah bukan alat musik

Beby said...

Kok mirip sama buah kesemek ya, Bang.. ._.