Tatang Koswara The Best Indonesian Sniper

Tatang Koswara The Best Indonesian Sniper

Buku berjudul Sniper Training, Techniques and Weapons terbitan tahun 2000, karya tulis Peter Brookesmith, mengulas tentang sniper atau penembak jitu terbaik dunia mengegerkan seantero negeri Indonesia. Sebab dalam buku tersebut tercantum dalam daftar 14 besar Sniper’s Roll of Honour di dunia nama salah satu anak bangsa Indonesia yaitu Tatang Koswara.

Dalam aksi pertamanya sebagai seorang Sniper, Tatang Koswara dibekali 50 buah peluru saja. Dan dari 50 peluru tersebut, 49 peluru berhasil membunuh musuh, sementara satu peluru sengaja disisakan untuk digunakan membunuh dirinya sendiri bila dalam keadaan terdesak oleh musuh, dan itu adalah prinsip utama seorang sniper yang selalu pantang menyerah.

Dalam empat kali peperangan, Tatang Koswara mengakui telah menghabisi nyawa musuh sebanyak 80 orang. Karena kelihaian dan keberhasilannya itulah maka Tatang Koswara dinobatkan sebagai salah satu sniper terbaik dunia. Rekornya tercatat mencapai 41 yang diperoleh dalam perang Timor Timur tahun 1977-1978, dibawah sniper Philip G Morgan [5 TH SFG (A) MACV-SOG] dengan catatan rekor 53 dan sniper Tom Ferran [USMC] dengan catatan rekor 41.

Di negaranya sendiri, Indonesia, tak banyak yang mengenal nama Tatang Koswara, bahkan mungkin ada diantara sahabat-sahibit blogger se-dunia yang juga tak mengenal nama Tatang Koswara ini. Namun dalam dunia militer internasional, khususnya dunia para “Sniper” nama Tatang Koswara sudah tak asing lagi, dan dia sudah berhasil sebagai salah satu anak bangsa yang mengharumkan nama Indonesia dalam kancah dunia elite “Sniper” yang tidak setiap orang mampu memasukinya.

Pada umumnya seorang Sniper memang harus merahasiakan identitas jati dirinya, ini untuk menghindari agar tak terjadi aksi balas dendam oleh kerabat korban yang tewas terkena peluru yang ditembakkannya. Adapun bila identitas mereka terbuka dihadapan publik, itu biasanya dilakukan oleh pihak lain. Namun bisa juga hal itu dilakukan oleh sniper itu sendiri bila mereka sudah pensiun, meskipun hal itu sangat jarang terjadi.

Berikut ini data Biography dari Tatang Koswara :

Nama : Tatang Koswara
Kelamin : Pria
Lahir : Tahun 1947
Wafat : Di Jakarta, Tanggal 3 Maret 2015
Dimakamkan : TPU Sayuran, Desa Cangkuangkulon, Kecamatan Dayeuhkolot.
Nama Istri : Tati Hayati (61 tahun)
Anak : Empat Orang
Cucu : Tujuh Orang
Nama Angkatan : TNI Angkatan Darat
Tahun Mulai Bergabung di TNI AD : Tamtama, Tahun 1966
Pensiun dari TNI AD : Tahun 1994
Pangkat Terakhir : Pembantu Letnan Satu (Purnawirawan)
Keahlian Khusus : Sniper (spesialis Menembak Runduk)
Nama Sandi : S-3 (siluman 3)
Senjata : Senjata Laras Panjang Winchester M-70 ("Bolt-action Rifle of the Century"), senjata ini memiliki keakuratan sasaran 900~1000 meter.
Pendidikan Sniper : Mobile Training Teams (MTT)Tahun 1974-1975
Pelatih Sniper : Kapten Conway, Green Barets Amerika
Trik Khusus : Membuat Sepatu Khusus dengan alas posisi terbalik menyebabkan jejak yang ditinggalkan menjadi berbalik arah, ini dilakukan untuk mengelabui pasukan patroli musuh.

Aktifitas Setelah Pensiun :
Memberikan latihan tembak kepada prajurit di kesatuan elite Angkatan Darat dan Angkatan Udara.

Testimonial :
1.Mantan Inspektur Jenderal Mabes TNI, Letnan Jenderal (Purnawirawan) Geerhan Lantara : “Pak Tatang adalah salah satu pelatih menembak runduk terbaik yang dimiliki Indonesia. Mungkin saya salah satu murid terbaiknya.”

2.Mantan Ahli Senjata di Pindad, Kolonel (Purnawirawan) Peter Hermanus : “Dia hidup sederhana karena tidak pandai korupsi, tapi itu lebih baik ketimbang punya rekening gendut”.

Pengalaman berkesan dalam tugas sebagai sniper :
1.Perang di Timor Timur
Pada suatu hari dalam perang di Timor Timur, Tatang Koswara mendapat tugas masuk ke jantung pertahanan musuh, sehingga tanpa sadar ia sudah berada di tengah kepungan 30 orang pasukan musuh bersenjata lengkap. Prinsipnya hanya satu, sebelum kematian mendatangi, ia harus bias membunuh komanda musuh terlebih dahulu.

Sejak pukul 10.00 WIB, posisi komandan musuh sudah dikuncinya, namun karena ingin selamat, maka ia menunggu saat yang tepat, hingga akhirnya pukul 17.00 WIB, komandan itu tewas ditembak di kepalanya oleh peluru Tatang Koswara. Mengetahui sang komandan tewas, pasukan musuh memborbadir tempat persembunyian Tatang Koswara, dan dua “Richocet” atau pantulan peluru dari pohon berhasil melukainya.

Darah mengucur deras, namun ia tak berani bergerak, karena gerakannya akan memicu perhatian musuh untuk menembakkan senjatanya. Malam hari barulah ia bisa bergerak, dengan bantuan gunting kuku dicongkelnya ke dua peluru yang bersarang di betisnya. Dicobanya ikatan tali bambu untuk menghentikan darahnya, namun darah masih mengucur.

Tatang Koswara pun melepaskan syal merah putih tempat ia biasa menyimpan foto keluarganya. Lalu sambil bermunajat ke hadirat ALLAH SWT, ia mengikatkan syal tersebut ke kakinya yang terluka. Prinsip Tatang Koswara, hidup mati selalu bersama keluarga meskipun itu hanya berupa foto keluarga.

Ia pun berdoa memohon diberi keselamatan agar bisa bertemu dan melihat anak ke empatnya yang masih ada dalam kandungan, lalu perlahan ia mengikatkan syal merah putih tersebut. Alhamdulillah, ternyata darahnya berhenti mengalir, ALLAH SWT sudah meolongnya melalu syal merah putih tersebut.

2.Pengalaman dengan KSAD Jenderal Wismoyo Arismunandar
Setahun sebelum pension, Tatang Koswara sempat memperlihatkan kemahirannya sebagai Sniper dengan menembak pita balon yang berada tepat di atas kepala Jenderal Wismoyo Arismunanda. Pita pun putus terkena peluru yang ditembakkannya, Bapak Jenderal Wismoyo Arismunandar tak marah, malahan memberinya uang.

Itulah sekilas ulasan tentang Tatang Koswara, The Best Indonesian Sniper. Namun bukan hanya Indonesia saja, karena Tatang Koswara juga menjadi salah satu sniper terbaik kelas dunia internasional. Wow!!! tentunya hal ini benar benar mengagumkan dan membuat bangga bangsa dan negara Indonesia.

Kini Tatang Koswara telah tiada, dia meninggal karena serangan jantung usai syuting acara infotainment "Hitam Putih" di Trans7 yang dipandu oleh pesulap Deddy Corbuzier.  Namun ia pergi dengan meninggalkan nama harum bagi bangsa dan negeri Indonesia. Dan saya sebagai anak bangsa Indonesia sangat bangga akan keberadaan-mu duhai Tatang Koswara, selamat jalan wahai pahlawan bangsa, semoga ALLAH SWT melapangkan jalan-mu menuju surga-NYA.

Tabe, salama’ ki’
Keep Happy Blogging Always, mari ki’ di’ :-)

14 comments:

HM Zwan said...

kapan hari juga lihat di hitam putih,kaget jg pas lihat berita pagi,meninggal....bener2 membanggakan ya,sniper lo...kayak di film2 itu heheh

Ade Anita said...

Jadi inget film Taken. Hehehehe

Crecester said...

mungkin bisa di filmkan nie ya, selama ini kesannya sniper hanya ada di negeri paman sam saja

Dwi Puspita said...

salut banget aku ama pak tatang, mengapa baru setelah detik2 terakhir dikenal orang....

Rita Asmaraningsih said...

Aku baru mendengar nama beliau pas membaca berita tentang wafatnya beliau.. Aku juga salut sama beliau atas dedikasinya selama ini menjadi sniper sejati.. sayangnya profil beliau koq gak dikenal banyak orang ya?

Susindra said...

Almarhum pak Tatang hebat ya mas. bangga rasanya punya sniper handal.

Mari Tertawa said...

saya baru tau ini alm. Tatang Koswara... hehe, trnyata memang harus dirahasiakan ya biar gak banyak orang tau...

ndop said...

Aku baru kenal sama pak tatang. Sayangnya telat ya, beliaunya udah meninggal..

angkisland said...

wah keren ya bapak ini.. smeoga amal ibdah diterima aamiin....

Anonymous said...

Assalaamu'alaikum wr.wb, mas Hariyanto... kerja ini sangat bahaya dan banyak musuh. Tidak semua yang mampu menyandang tugas snipper seperti pak tatang, ya. malah ramai yang takut pegang pistol dan melihat pistol sahaja sudah kecut. Salut buat Indonesia yang mempunyai rakyat yang boleh dibanggakan dalam pertahanan negara. Salam takzim dari Sarikei, Sarawak.

mank solin said...

Apa Kamu tau ?

Barrack Obama tidak dapat menggunakan Teknology Terbaru?

Salman Faris said...

Keren banget ya Bang, kita ternyata punya sniper yang mendunia juga

islam di dadaku said...

suka banget nonton film kalau temanya sniper cuma kadang kalau amerika yang bikin terlalu di dramatisir

Taqorrub said...

keren juga yak tatang koswara, bisa jadi ahli sniper terbaik di Indonesia, ane juga pengen tuh bisa jadi sniper kayak getu, sehingga bisa terkenal ya gan :D