Mengejar Matahari Terbit di Punthuk Setumbu

Assalamualaikum sahabat-sahibit blogger sedunia di manapun kalian berada di bumi ALLAH yang maha luas ini. SUNRISE atau MATAHARI TERBIT adalah pemandangan visual duniawi dengan keindahan memukau luarbiasa yang selalu mengundang hasrat untuk menikmatinya,, karena setiap SUNRISE pastilah memiliki kesan tersendiri bagi yang melihatnya. Dan demi memenuhi hasrat tersebut maka saat berada di Kota Jogyakarta saya pun bertekad sekuat baja untuk bisa Mengejar Matahari Terbit di Puthuk Setumbu .


Kota Jogyakarta,  tanggal enam belas Februari tahun dua ribu tigabelas, saya dan rombongan yang terdiri dari mbak Ika, mbak Huda, Mas Unggul dan istrinya beserta anaknya Noval, beranjak meninggalkan Hotel PoP Jogyakarta seusai sholat subuh. Langit Kota Jogyakarta masih gelap saat mobil rental yang kami tumpangi mulai melaju kencang menelusuri jalan menuju bukit Punthuk Setumbu di Desa Karangrejo, Magelang Jawa Tengah. Bukit Punthuk Setumbu juga terkenal dengan nama Borobudur Nirwana Sunrise. Kami berpacu dengan waktu agar tak ketinggalan moment keindahan saat matahari mulai membagi senyumnya kepada dunia.

Kami tiba di kaki bukit Punthuk Setumbu saat langit masih gelap gulita belum tersapa dengan kehangatan pelukan mentari pagi. Dari areal parkir kami musti berjalan menapaki jalan setapak yang agak mendaki menuju puncak bukit Punthuk Setumbu, di kiri kanan tumbuh pepohonan yang rindang. Jalanan yang konon kabarnya sering dilalui oleh para wisatawan asing maupun lokal ini betul-betul masih alamiah, hanya tebuat dari material tanah yang dipadatkan, tanpa kerikil ataupun ciping, apalagi semen dan beton. Walau demikian jalanan tersebut dibuat berundak-undak seperti anak tangga, dan untuk jalan yang agak curam ada pagar yang terbuat dari bambu sebagai pengamannya. Saya membayangkan bila hujan turun membasahi jalan ini, maka tentunya jalanan akan menjadi becek dan berlumpur serta licin, sehingga sulit dilalui oleh wisatawan, bahkan oleh penduduk setempat. Sehingga rejeki yang diharapkan juga bakalan sirna, karena tak ada wisatawan yang akan berkunjung bila musim penghujan tiba.

Udara pegunungan yang dingin menjelang fajar sepertinya tidak terlalu terasa bagi kami, hingga akhirnya setelah berjalan sekitar lima belas menit, saya dan rombongan tiba di puncak bukit Punthuk Setumbu, persis ketika mentari mulai menampakkan senyumnya berhias sinar putih keperakan di ufuk timur.

...naik naik ke puncak gunung...tinggi tinggi sekali.....

Para Fotographer Pemburu Matahari Terbit Lagi Siap Action

Aksi Fotographer Dengan Aneka Gaya Masing-Masing

Di atas ketinggian 400 meter dari permukaan laut ini sudah banyak wisatawan yang hadir, sepertinya semua merangkap sebagai fotographer, siap tempur dengan segala macam senjatanya berupa kamera dari aneka merek dan lensa yang beragam untuk membidik saat matahari terbit. Aneka macam gaya dari para fotographer itu saat mengabadikan pemandangan nan eksotik yang disajikan oleh alam. Saya pun tak mau ketinggalan, meski hanya berbekal kamera saku digital merek casio, namun saya tetap selalu siap in action untuk Mengejar  Matahari Terbit di Puthuk Setumbu ini.

Ketika sang surya mulai perlahan mengintip malu dan memendarkan cahaya keemasan mewarnai seluruh alam yang terjangkau oleh cahayanya, maka mata ini seakan-akan menjadi terhipnotis karenanya dan menjadi takjub saat melihatnya. Hati berdecak kagum akan kebesaran dan keagungan ALLAH SANG MAHA PENCIPTA, betapa lukisan alam yang tersajikan sungguh indah dilihat, menyejukkan jiwa, menentramkan hati…Subhanallah, Alhamdulillah, Allahuakbar.

Saking begitu tentram dan damai suasana yang hadir saat matahari terbit itulah sehingga salah seorang turis wanita dari negara matahari terbit alias negara Jepang memanfaatkannya untuk bermeditasi.

Pemandangan Matahari Terbit di Punthuk Setumbu

Coba Tebak..Saya Lagi Foto Bernarsis Ria atau Lagi Kedinginan

Puncak Stupa Candi Borobudur di Balik Tirai Kabut Jelang Pagi Hari

Turis Wanita Asal Jepang Sedang Bersemedi Saat Matahari Terbit

Mejeng Ramai Ramai Sebelum Pulang, mbak Huda, Saya, mas Unggul dan mbak Ika

Detik demi detik berlalu dengan berjuta pesona keindahan yang tak terlukiskan oleh kata-kata. Laksana negeri di awan semua itu kunikmati dengan sensasi kenikmatan tersendiri. Rasanya seakan tak ingin pemandangan matahari terbit itu berlalu begitu saja. Namun begitulah, tak ada yang abadi di dunia ini. Semua ada masanya, hingga kabut berarak perlahan menyingkir dan tabirpun laksana tirai yang terangkat pelan tapi pasti sehingga Puncak Stupa Candi Borobudur mulai terlihat dalam gradasi warna ke abu-abuan dengan latar belakang Gunung Merbabu dan Gunung Merapi pertanda bahwa hari telah mulai pagi.

Dan itu artinya saya beserta rombongan harus segera meninggalkan Borobudur Nirwana Sunrise ini, karena masih banyak lagi tempat yang akan kami kunjungi termasuk Candi Borobudur, tentunya dalam kisah dan postingan lainnya.

Salama' ki'..mari ki' di.
Keep Happy Blogging Always. Salam :-)

71 comments:

Tarry Kitty said...

mengejar sunrisenya sampai ke jawa ya pak? Sunrise memang selalu indah untuk dinikmati.
Kalo saya biasa liat sunrise di jalanan tengah sawah sekalian pergi ke pasar belanja pak. Gratis tis ehehe
maaf lahir batin ya pak. Maaf telat

Indra Kusuma Sejati said...

Tempat yang keren untuk hunting photo di sana, lain kali kalau ke arah sana bisa mampir deh. Terimakasih atas infonya Kang.

Salam wisata

Kang Muroi said...

wah kayanya pekerjaan yang cukup susah tapi mengasyikan ini mas, mengejar matahari hehe...

Mus Jono said...

Saya ganti disni jadi menjeput mentari tebit di bukit setumbu bukan setompo apalagi setenggok. Dengan bernarcis ria karna kedinginan dengan latar mentari terbit di merapi balik merapi merbabu. Kalau di tempatku merapi merbabu meruat semburat saat matahari pulang ke peraduan

Juniyarsa said...

Memang indah yah sunrise itu. Pas abis Sholat langsung dehh ke Puthuk Setumbu.

Mang Lembu said...

ngga ada lukisan alam yang terindah kecuali lukisan buatan-NYA.
tapi gara-gara ada gambar yang bercelana pendek pake jaket item, yang narsis padahal kedinginan itu, lukisan yang seharusnya sempurna..jadi kacau balau....hehehe

Unknown said...

oalah abis dari magelang toh.. kok ga bilang2 sih.. kan bisa mampir ke kampungku. Bisa ketemuan di punthuk setumbu.. pasti romantis tuh.. hihihi..

Ryo Venom said...

Petualangannya seru. :)

Beben Koben said...

taqabbalallaahu minna wa minkum

Rony wahyudi said...

wah kapan ya saya bisa seperti mas harianto berpetualang memang seru tapi tetep jaga keselamatan ya mas
minal aidin walfaizin mohon maaf lahir dan batin
tetap semangat buat blog ini semoga makin sukses :)

lang lang blog said...

Puthuk Setumbu, mungkin artinya puthuk itu puncak/bukit dan setumbu berarti seperti tempat nasi yang terbuat dari anyaman bambu pada jaman dulu,
baru dengar mas, ternyata di magelang ada puncak yang bernama Puthuk Setumbu

SAZLINA COMP said...

salam sobat...
ramai ya banyak bulenya :)

Santi Dewi said...

Saya baru tahu ada daerah yg namanya puthuk setumbu. Keren :)

Unknown said...

jauh dari kota makasar ke magelang demi mengejar mentari pagi... mejeng sana-sini jeprat-jepret.? Kayaknya foto Om hariyanto itu lg kedinginan deh.. magelang kan daerah dingin.... sekalian main ke wonosobo dong om ,bikin cerita juga :)

Anisayu Nastutik said...

dingin-dingin empuk
bisa motret mentari mulai menjenguk
mata-mata tahan ngatuk

wah indahnya didapat bertumpuk-tumpuk

Ahlun Nazar said...

Pengen ikutan mas ... :D

Agus Setya said...

senjatanya keren banget kang har, kamera tele , hii ngeri....

Unknown said...

moment sunrise pas banget diliat dari puncak gunung
kalo sunset betahnya di pantai hehe :D

zachflazz said...

wahh, iya, bener, ini sih sealanya banget. saya pun mau jika diajak Mas Hary kesana.

My Daily Workout Progress said...

saya pernah nih mas kesana udah keluar mataharinya haha.. tapi itu ga mengurangi keindahan disana malah makin keren

Jery Yanuarlan said...

wah kalau ini benar-benar mengejar matahari ya mas hehe...

ndop said...

Aaak kepingin punya badan sebesar mas unggul..

Merdeka adalah ketika mas ndop punya badan sebesar mas unggul haha..

Budhi Insan said...

waau.. photographernya sampai berjajar begitu..
tetapi kalau berhasil mengabadikan bisa lega dan bangga

Mugniar said...

Saya suka postingan travelling yang banyak foto2nya seperti ini :)

Unknown said...

Wooooowwwwww petualngan sejati,, rupanya sudah merambah sampai puthuk setumpuk ya pak,, memang mantab pak har..

kalau mau mengejar matahari pagi dari daerah tidak jauh dari lokasi punthuk juga ada tempat yang eksotis banget,, seperti gambar profil borobudur yang saya pakai di fanpage fb. namanya bukit suroloyo

wilayah ini belum banyak dikenal para pecinta wisata gunung. karena selain lokasinya terpencil.. sarananya juga kurang memadai, walau jalan menuju lokasi sudah baik termasuk jalan setapak menuju bukit suroloyonya

3 bulan lalu saya kesana, cuma sayang cuaca lagi kurang bersahabat, jadi ga dapat foto yang bisa dipublikasikan

keren pak har..

ayo terus berburuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu. hahaha. mantaaaab

Lina CahNdeso said...

Alhamdulillah.... sungguh beruntung Ki Daeng bisa menikmati keindahan panorama yang disajikan oleh Yang Maha-Agung. Saya yakin, Ki Daeng adalah sosok yang mencintai kedamaian dan selalu humanis... Salam dari Abah تَقَبَّلَ اللّهُ مِنَّ وَ مِنْكُمْ صِيَمَنَا وَ صِيَمَكُمْ كُلُّ

Wahyu Eka Prasetiyarini said...

Selamat hari raya idul fitri Pak Har, minal aidin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin. Semoga di bulan syawal ini dan ke bulan-bulan yang akan datang, kita bisa lebih baik dari bulan sebelumnya dalam hal apa saja, terutama ibadah kita :)

Saeful Rahman said...

Sunrise keindahan yg luar biasa. Para fotografer diatas juga lagi siap-siap buat cari angel yg bagus. hehe

Ika Koentjoro said...

Kalau ke Borobudur sekalian cobain Rafting di sungai Elo pak. Deket kok dari borobudur

backpackerborneo.com said...

Dulu pas di Jogja mau kesini..tapi males bangun paginya..:-)

Rohmad Nur Hidayat said...

Suasananya keren banget bos. Jadi pengen.

Anonymous said...

Pemandangannya sungguh indah sekali... tapi kayaknya dingin ya Bang

pututik said...

ternyata puthuk setumbu banyak juga ya pengunjungnya, malah baru tahu ada daerah yang secantik dan tampak masih seasri ini disana.

Yanuar Catur said...

Orang jepang tuh ngapain ya om, jauh2 dari jepang untuk semedi di sini. hehehehe

Anonymous said...

hobi yang satu ini memeng sangat menyenangkan dan memiliki kepusan tersendiri,walaupun harus merogoh kocek cukup dalam ya mas..

Rahasia Hidup Sehat said...

keunikan orang jepang menikmati sunrise dengan bersemedi di bukit Punthuk Setumbu, sedangkan yang lain pada sibuk mengejar matahari hehe...

boni kacak said...

harap masih belum terlewat untuk ucapkan selamat hari raya aidilfitri ye bang.. mana-mana yang tersalah dan tersilap haraplah dimaafkan.. :)

zasachi said...

wuiiii.. aku baru tau ada tempat berburu sunrise di jogja.. keren banget yaa :)) apalagi bisa ngeliat puncak stupanya borobudur. tapi agak buram apa mgkn krn kabut ya..

r10 said...

Mengabadikan sunset, sunrise dapat dilakukan dimana saja yang penting niat :D

BangAjie said...

Aiih jogja memang selalu punya tempat yang menarik dan cantik.
semoga ada kesempatan kesana.

Anonymous said...

seperti pesawat ufo mau mendarat dari langit.

Payz0 said...

keren pak... saya juga suka dengan pertualangan, cuma gak ada modal tuk berkeliling hehehe mantab

Payz0 said...

pak.. mau tukar link sama blog saya boleh gakk .. bog gaptect ..?

Cupit said...

aku di jogja belum sempat kesanaaaa .. :(

Fahri Samudra said...

Wah, kereeenn banget Mas pemandangannya, ajakin ane dong ke sana, hehehe

Dwi said...

Wah mantaf, ternyata selain sebagai blogger juga merangkap jadi fotografer to, ... atau sekedar hobby aja.

"Selamat Idul Fitri 1434H Mohon Maaf Lahir & Batin".

vlog media news said...

Wah pada nguber-nguber matahari nih ceritanya gan... Penampakanya sungguh menakjub kan ya

kuya028 said...

Edasss Pemandangannya Keren Bangett Bang (Y)

ohsasaja said...

menikmati alam nan indah, jangan lupa perlengkapan keselamatannya pak dikala melakukan perjalanan.

Idah Ceris said...

Gunung, Bukit, Danau, Pantai, terus apalagi ya? :) Menjadi tempat pemburu sunrise ya, Pak. Banyak banget potograpernya. . .

Obat Sakit said...

wah lagi asyik foto2 ya mas, kayaknya meriah banget

elmoudy said...

seru banget..mengejar sunrise...waktu di jogja ga kepikiran utk pergi ke punthuk setumbu...maklum waktu itu masih mahasiswa jadi ga ada peralatan apa2 hehe

Djangkaru Bumi said...

Kagak ada yang pakai hape ya ? wah kalau aku kesana pasti dibuat malu.

dedetea66 said...

enaknya bisa ketemu sesama pecinta sunrise,andai saya punya camera bagus seperti mereka pasti sudah ikutan hehehe,,,selama ini saya hanya menggunakan camera hp saja,,,hadeuhhh

abang ichal said...

wehhh orang luar juga adaa...
dah kurang asyik kok matahirnya kepela awann

Ən Yeni Mahnı Sözləri 2 said...

wah, ada bule nya juga...

itulho kabutnya yang bikin bagus mas

Lisa Tjut Ali said...

tulisan dan foto-fotonya sangat bagus
jadi betah mampir kemari

Mang Lembu said...

saya kalau kesini, pasti berhenti cukup lama guna mandangin poto narsisnya bang har...dalam hati suka nanya...ko' abang hobi banget narsis sih bang....?

#lariiiiiiiii.....

fb said...

keren foto-fotonya

agusbg said...

jangan dijawab pertanyaan kang cilembu mas hari, biar dia mikir sendiri hikhik...

Hermanbagus said...

asyik nih foto foto, pengen hehe

Anonymous said...

Assalaamu'alaikum wr.wb, mas Hariyanto...

Subhanallah, pemandangan indah yang tidak semua orang bisa menikmatinya. Cantik ya kerana jarang sekali kita melihat matahari terbit samalah jarang juga melihat matahari terbenam.

Wah, pasti mengujakan bagi para fotografer yang harus susah payah dengan tripodnya untuk mengabdikan lukisan alam yang berwarna jingga saat matahari melebarkan senyumannya untuk dunia.

Salam hormat dari Sarikei, Sarawak. :D
SITI FATIMAH AHMAD

Unknown said...

wah pengen deh ngalamin kaya gitu,, ajak" dunk mas . hehhee

Rengga said...

Waaah

Unknown said...

keren banget pemandangan nya mas

Ummu El Nurien said...

wa 'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh..

subhanallah, Robbanaa maa khalaqta hadza bathila, subhanaka faqina 'adzabannaar.., indah sekali,, beruntung sekali ya bisa "mengabadikannya"..

Nulis Post said...

Sepertinya asik tuh pak :D

Penghuni 60 said...

kok poto2 matahrinya sedikit sih mas?

E. NoviaMF said...

Wah, keren banget tempatnya, Pak.

Baru tau kalau di Yogya ada wisata begitu (efek kudet alias kurang update).

Makasih kunjungannya diblog saya, Pak. Makasih juga sharing ceritanya ^^

Dihas Enrico said...

tahun 2009 sampai tahun 2010 saya sering banget tiap pagi bawa turis buat nonton sunrise...
saya punya banyak foto tentang setumbu...
:)

kapan-kapan saya bahas di blog mas...

Aul Howler's Blog said...

Baguuussssssssss!!

Duh jarang-jarang bisa liat sunrise kayak gitu di padang :(