Arogansi Kekayaan

Dengan kekayaanmu berapapun mobil mewah bisa terbeli, namun sebenarnya dirimu tergolong miskin bila tidak memiliki garasi untuk menyimpan mobil mobil anda, apalagi bila anda memarkirnya di depan pintu pagar orang lain [hw28102013]
Assalamualaikum sahabat-sahibit blogger sedunia di manapun kalian berada. Saat ini negeri tercinta Indonesia sedang ramai dengan pemberitaan mengenai Ratu Atut Chosiyah, Gubernur Propinsi Banten yang membangun dinasti politiknya untuk menguasai seluruh Propinsi Banten. Itu baru satu orang Ratu Atut Chosiyah, sementara di negeri yang kaya raya gema ripah loh jinawi ini sebenarnya sangat banyak dinasti politik yang terbentuk demi mempertahankan kekuasaan.

Arogansi Kekayaan

Kalau di kalangan pejabat pemerintahan ada nama Ratu Atut Chosiyah, maka di kalangan rakyat biasa ada juga Ratu-Ratu dan Raja-Raja kecil yang berusaha menampakkan dan menonjolkan dirinya dengan cara memperlihatkan kekuatan ekonominya. Yang mampu beli sepeda memperlihatkan dominasi kekuatannya kepada yang hanya mampu berjalan kaki. Bagi yang sanggup membeli sepeda motor, akan memperlihatkan sisi gelap kekuasaannya kepada yang hanya mampu membeli sepeda dan yang berada dalam strata ekonomi lebih kebawah lagi.

Demikian juga bagi yang mampu membeli mobil, akan memperlihatkan kekuatan ekonominya kepada yang hanya mampu membeli sepeda motor, demikian juga kepada pemilik sepeda dan yang hanya mampu berjalan kaki saja. Maka lahirlah apa yang saya sebut sebagai Arogansi Kekayaan. Dengan kekayaan yang mereka miliki, maka muncullah nafsu bawah sadar yang selalu ingin menguasai, menekan dan menjajah orang-orang dengan status ekonomi di bawah mereka, sehingga mereka bersikap seolah-olah menjadi Raja dan Ratu kecil.

Kekayaan itu mereka tonjolkan dan perlihatkan dengan membeli berbagai barang mewah, dan mengenakan baju mewah yang harganya sungguh fantastis. Menikmati liburan setiap akhir pekan ke luar negeri, kemudia meng-upload foto-fotonya di jejaring social. Dan yang paling gampang untuk menunjukkan status social mereka, agar mereka diakui sebagai orang-orang kaya dan termasuk golongan “The Have”, adalah membeli mobil. Bukan hanya satu, namun kalau mampu dan sanggup mereka akan membeli dua atau tiga, bahkan mungkin lebih banyak lagi mobil yang akan mereka beli demi menampakkan bahwa mereka sebenarnya layak diakui sebagai orang kaya.

Memang tidak semua orang yang tergolong kaya bersifat seperti demikian. Namun pada umumnya itulah yang sekarang banyak terlihat di kota-kota besar di Indonesia, terutama di Kota Makassar. Arogansi Kekayaan dari Raja-raja dan Ratu-Ratu kecil itu telah menulari para orang-orang kaya tersebut seperti virus computer yang begitu cepat menyebar bagaikan tak terbendung. Bila berjalan di jalan raya, mereka bersikap seakan-akan penguasa jalanan, tak ada yang bisa menyingkirkan mereka dari jalanan. Menyalip tanpa aturan adalah hal yang lumrah bagi mereka. Menghalangi pengendara lain adalah salah satu kebijakan mereka, menerobos traffic light adalah hobby mereka. Arogansi Kekayaan telah membuat diri mereka dikuasai oleh hawa nafsu yang sifatnya ingin menonjolkan kekuasaan dan kekuatan serta power yang mereka punyai terhadap sesamanya.

Dalam kehidupan bertetanggapun Arogansi Kekayaan itu mereka perlihatkan dengan sikap yang sangat jumawa. Mobil-mobil mewah yang mereka miliki diparkir sembarangan, tak ada yang diparkir dalam garasi, karena garasi sudah penuh dengan aneka barang mewah mereka. Maka di depan rumah tetanggapun jadi sasaran tempat parkir mobil-mobil mereka. Apalagi bila tetangganya ternyata tak memiliki mobil, karena hanya mampu membeli sebuah sepeda motor, maka Arogansi Kekayaan itupun semakin menjadi-jadi. Hingga depan pintu pagar tetangga pun dijadikan lahan parkir mereka, tanpa mau peduli, bahwa pintu dijadikan jalan untuk keluar rumah dan masuk rumah oleh tetangganya. Yang penting mereka puas dan senang melampiaskan Arogansi Kekayaannya, maka pengzaliman terhadap tetangga pun dianggap hal yang biasa-biasa saja.

Meskipun semua Arogansi Kekayaan itu diperlihatkan hampir setiap hari, namun hal itu tidaklah membuat saya kagum dan tidak juga membuat saya iri akan kekayaan yang mereka miliki, karena rejeki setiap orang sudah diatur oleh ALLAH SWT. Malahan sebenarnya saya menjadi kasihan dengan orang-orang seperti itu. Apakah mereka tidak menyadari bahwa perbuatan mereka itu adalah suatu kesalahan besar dan menjadikan kekayaan yang mereka miliki itu tidak memperoleh barokah dari ALLAH SWT. Mungkin saja mereka mengganggap dengan status ekonomi yang demikian tinggi maka mereka tergolong orang-orang kaya. Walau sebenarnya hal itu menunjukkan bahwa dengan kekayaan itu , meskipun berapapun mobil mewah bisa terbeli, namun sebenarnya diri mereka tergolong miskin bila tidak memiliki garasi untuk menyimpan mobil mobil mereka, apalagi bila mereka ternyata memarkirnya di depan pintu pagar orang lain yang nota bene adalah tetangganya sendiri, sehingga motorpun sulit untuk keluar masuk. Dan itulah yang terjadi dengan sikap dan ulah tetanggaku di Perumahan Lili Catalya II Kota Makassar, mobilnya banyak, ada Toyota Fortuner, Honda Freed, dan Toyota Yaris, namun tidak memiliki tempat parkir, sehingga parkirnya di jalanan, dan juga di depan pintu pagar tetangga-nya.
kekayaan tanpa barokah membuat nurani jadi mati dan otak jadi tumpul
[hw28102013]
Bagaimana dengan sahabat-sahibit blogger se-dunia, adakah kalian melihat bahwa Arogansi Kekayaan telah menular dan muncul juga disekitar kehidupan kalian ??? Atau jangan-jangan kalian sendiri yang telah mempraktekkan Arogansi Kekayaan itu dalam berkehidupan di tengah masyarakat. Berjalan di jalan raya dengan gaya slonong boy, tidak mau antri, parkir di sembarang tempat, menerobos lampu merah, berkendara melawan arah..dan masih banyak lagi sikap Arogansi Kekayaan yang sering kita temui di negri tercinta Indonesia ini. Jangan sampai karena Arogansi Kekayaan itu kita dijadikan pertunjukan oleh Sang Khaliq dengan maksud menjadi contoh bagi yang lainnya bahwa kekayaan tanpa barokah membuat nurani jadi mati dan otak jadi tumpul.

Tabe…salama’ ki’
Keep Happy Blogging Always…salam :-)

47 comments:

Kang Muroi said...

alhamdulillah saya belum ketularan daeng...semoga tidak
kekayaan sejatinya bukan untuk disombongkan, itu semua adalah sebuah titipan yang akan diambil lagi oleh yang maha kaya Allah SWT

Niken Kusumowardhani said...

Kalau disekitar saya sepertinya tidak ada. Saya sendiri malah gak tau apa yang harus diarogansikan. Bukankah rejeki kita adalah yang habis kita makan, habis kita pakai dan habis kita sedekahkan.

wewengkon sumedang said...

semoga kita tidak termasuk orang2 yang mengidap arogansi kekayaan ini ya mas...
supaya harta yang kita miliki tidak kehilangan barokahnya

Anonymous said...

Salam....

Pada hakikatnya..apa yg kita miliki di dunia ini bknlah hak kita...ianya cuma dipinjamkan semata2...YG Maha Kuasa bisa aja mengambilnya kembali dr kita dgn berbagai cara...mengapa harus bersikap sombong bila berada di atas....kita patut melihat yg di bawah supaya kita insaf..bkn supaya kita bermegah2....harta yg kita miliki adalah sedekah jariah kita...itu sj yg sebenarnya kita punya...bekalan utk di akhirat sana....wallahualam.....

Mang Lembu said...

emang bener banget bang, si atut itu emang kelewatan ngga cuman arogansi kekayaan, tapi arogansi kekuasaan juga.
tentu dimana-mana selama masih dalam batas teritorial negeri ini, arogansi kekayaan itu selalu ada, sifat dan sikap orang negeri ini emang gitu....semoga saya kelak ngga begitu ah...kalau bisa mah yu...kita arogansi kekayaan hati azh yu...!!

Anonymous said...

wah parkir sembarangan, tidak melaksanakan salah satu dari 8 kewajiban yg tertuang di UUD 45, "menghargai hak orang lain".

Anonymous said...

semoga saya tidak termasuk orang yang arogansi kekayaan ...

Adhy Suryadi said...

Sepertinya kita semua harus selalu mawas diri, tidak ada orang yang bersih di dunia ini. Kita harus selalu belajar untuk jadi lebih baik lagi. Kita menuduh orang lain buruk belum tentu kita lebih baik darinya. Arogansi atau kesombongan adalah salah satu sifat yang dibenci Allah SWT. Kita hanya mahkluk kecil dihadapan Allah, jadi apa yang harus disombongkn? Semoga kita semua selalu berada dalam lindungan-Nya...amiin.

AZLA said...

wah mantap sekali sobat
Memang kalau saya perhatikan disekitar kita saja banyak yang seperti itu, Na'udzubillah...... "Arogansi Kekayaan ini melambangkan seseorang yang dirinya tidak pernah dibahagiakan atau karena merasa tidak bahagia dan itu terjadi secara spontanitas, makan sebaiknya kita ini semua orang perlu instrospeksi dulu seharusnya apakah kita akan hidup selamanya???? ".
terima kasih infonya

zachflazz said...

ya Mas, banyak keadaan di negeri ini yang memprihatinkan. tidak sejalan dengan nilai2 dan budaya bangsa, tapi tetep ditabrak juga. jadilah chaos dimana2. yuk kita mulai dari diri kita dan lingkungan terdekat kita untuk membenahi ini semua.

Indra Kusuma Sejati said...

Semoga terhindar dari sifat seperti itu Kang untuk saya pribadi, Karena hal seperti itu melambangkan orang yang masih kurang Kang. belum tentu apa yang di milikinya orang lain bisa ikut menikmati, adapun bisa, pasti ada nilai pamrihnya.

Salam,

Unknown said...

kekayaan yang malah tidak membuat nyaman :)

obat stroke herbal said...

sebenarnya kita menilai orang lain arogan/sombong itu karena kita iri pada kekayaan mereka dan mereka tidak mau berbagi dengan mereka, yang menyebalkan itu kalau mereka pada suka pamer alias banyak gaya..

Unknown said...

Semoga kalau kita kaya tidak seperti itu :)

Lieshadie said...

Selalu bersyukur saja ya Pak...kalo liat yg seperti..doakan saja mereka langgeng dan barokah.. :)

Blogspot Pemula said...

Semoga kita senua tidak tergolong kepada orang yang termasuk arogansi kekayaan.

okedeh said...

Kekayaan kalau didapat dari kerja keras yang halal dan sebagian hartanya disumbangkan maka bisa lebih bermanfaat.

Mas Albar said...

wah benar pak. saya sering melihat ini, sunguh ksihan

Albarnation said...

Opini yang bagus, kenapa selama ini saya ngak kepikiran hal yang beginian ya

SoleildeLamer said...

ah itu benar... banyak yg kaya gitu...

Mizz Aiza said...

semuan yang kita miliki hanya pinjaman dari Allah.. jadi tidak seharusnya kita bersikap sombong (arogansi)..

Damar said...

menurut yang saya dengar, kekayaan itu sebenarnya bukan yang kita miliki sekarang tetapi apa saja yang telah kita sedekahkan, kita infaqkan secara ikhlas.

Ninda said...

wah... lebih baik terus bermuhasabah saja ya bang kita sebagai manusia :)

Andi Hasbi Jaya said...

Kutipan yang Cukup menarik Mas " Kekayaan tanpa barokah membuat nurani jadi mati dan otak jadi tumpul " (Y)

duniaely said...

wah .. aku sering nampilin Foto sepedaku di blog itu gmn mas ? :)

Boku no Blog said...

Sampai saat ini saya meskipun pas-pasan, tapi masih bersyukur atas nikmat dan rezeki yan Allah berikan, karena yang merasa dibawah pas-pasan masih banyak. Jadi intinya kita harus senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang Allah berikan. Janganlah menjadikan kita sombong, lupa diri akan kekayaan yang kita miliki saat ini..

Anonymous said...

Punya mobil tidak salah hanya memang sikap tenggang rasa dgn warga lainnya hrslah dikedepankan.. bila sikap ini diabaikan tentunya orang lain jga tidak akan suka dengannya.

Trims utk postingannya !

Unknown said...

sudah jadi kebiasaan, untuk pecinta dunia ak, harap maklum. dikira harta itu segala galanya. hehe

vlog media news said...

Arogansi kekayaan dan arogansi kekuasaan kini sepertinya kian merebak melanda negeri ini dengan kekayaan dan kekuasaan yg merekah miliki dengan seenaknya menyuapi uang para penegak hukum.

zigzoor said...

saya heran dengan mereka, sebenarnya meraih jabatan menjadi pemimpin manfaatnya pa, kalau hanya untuk menjadai pemimpin garong. ampyun dah...

munir ardi said...

Dan sesungguhnya setiap perbuatan akan dimintai pertanggung jawaban di akhirat nanti , salam Pak

Sopala Multapa said...

ya seperti itulah sifat alami manusia .. ketika taraf'y naek langsung segalanya naek ..gak heran saya mas hehe

Mang Lembu said...

saya pagi ini kesini cuma mo tanya ilustrasi gambarnya, abang suka warna merah ya?

Anonymous said...

Assalaamu'alaikum wr.wb, mas Hariyanto...

Sungguh memalukan apabila hidup menyusahkan orang lain. Sepatutnya dengan kekayaan yan dimiliki kita semakin bersyukur dan berhemah dalam kehidupan agar bisa diteladani. Sebanyak manapun kekayaan kita, semua itu milik Allah SWT. Mudahan semua yang dikurniakan Allah SWT tidak menjadikan kita riyak dan takbur terhadap apa yang dijalani dalam kehidupan ini, malah semakin meningkatkan iman dan takwa kita kepada-NYA. Mohon keampunan Allah SWT jika terdetik rasa kemewahan itu untuk dipertonjolkan. Aamiin.

Kisah pengalaman yang menarik buat ingatan semua yang mempunyai ciri-ciri sedemikan. Kasihan kepada yang terpaksa menanggung kesakitan hatinya atas perbuatan yang tidak berperi kemanusiaan itu.

Salam hormat takzim dari Sarikei, Sarawak

SITI FATIMAH AHMAD

TUKANG CoLoNG said...

semoga kita selalu diberi rasa syukur dan rendah hati ya mas :)

Mugniar said...

Ndak minta izin parkir depan rumah orang? ck ck ck (geleng2 kepala)

wongcrewchild said...

kekayaan yang melunturkan nalar sosial, bnyak ditemui disekitar kita..
menjaga diri tetap kaya hati...semoga diberikan kesabaran atas arogansi kekayaan tetangganya bang..

Lidya Fitrian said...

pemimpin yang tidak memikirkan rakyatnya

Unknown said...

begitulah harta duniawi hehee

Dee said...

pengennya sih hidup sederhana aja, berkah dan serba terpenuhi, hehe... :D

Inam Achsan said...

Dan kekayaanya akan sia-sia apabila mendapatkan kekayaan itu sendiri dengan cara yang salah. harta di dunia boleh banyak tapi akan dipertanggung jawabkan di akhir nanti. ya semoga saja para koruptor segera sadar dan bertaubat supaya tidak menghabiskan uang rakyat.

mampir ya mas di postinganq :)

Akhmad Muhaimin Azzet said...

Bila seseorang cerdas dalam arti yang sesungguhnya, biasanya akan terhindar dari arogansi kekayaan. Hanya orang-orang yang --maaf-- bodoh yang melakukannya.

Unknown said...

memang bikin sewot jika ditindas diremehkan si kaya yg sombong tapi menyenangkan jika berteman dg si kaya yg dermawan bisa ditraktir tiap hari hehe..

Jiah Al Jafara said...

tapi aku masih berniat jadi org kaya yg barokah :D

Anonymous said...

Wah, saya benci banget sama orang-orang kaya yg arogan. Seolah-olah kekayaannya itu mereka raih tanpa campur tangan Tuhan.....

Unknown said...

Di hati manusia pasti ingin kaya namun, jika berniat ingin kaya, niatlah karena ingin berbagi atas rejeki yang di dapat'' :D

Miftahgeek.com said...

Perasaan ga ada yang nyalahin pemilih nya ya? Mereka bisa jadi kan karena ada yang milih juga. Gimana tuh?