Last Sunset on Friday in June

"ALLAH-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian DIA bersemayam di atas 'Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. ALLAH mengatur urusan (makhluk-NYA), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-NYA), supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan TUHAN-mu" [QS Ar-Ra'd 13:2]

...tubuhku terguncang di hempas batu jalanan, hati tergetar menampak kering rerumputan..perjalanan ini pun seperti jadi saksi gembala kecil menangis sedih..lantunan lagu Berita Kepada Kawan, dari Ebiet G Ade teringat saat menikmati jalanan yang berbatu karena sementara dalam perbaikan di Kabupaten Jeneponto, saat perjalanan pulang dari Bulukumba menuju Makassar.

Perjalanan sore yang enjoy dan sangat kunikmati, gas motor yang kukendarai berusaha kustabilkan pada batas enam puluh kilometer per jam. Kabupaten Bulukumba, Kabupaten Bantaeng dan ketika masuk ke Kabupaten Jeneponto..tak terasa hari sudah beranjak menuju senja.

Di Kabupaten Jeneponto, sejenak ku-terpana menatap langit... Subhanallah Alhamdulillah Allahuakbar, tertegun ku-menikmati pemandangan langit-NYA yang sungguh menakjubkan.

Menjelang dua puluh kilometer sebelum kota Takalar atau enam puluh dua kilometer sebelum kota Makassar, ALLAH menampakkan kebesaran-NYA dengan visualisasi cakrawala yang luarbiasa...saat itu saya melihat matahari bentuknya sangat bulat...sempurna..dan warna-nya merah jingga keemasan..warna yang sangat khas ketika matahari mau terbenam.

Saya-pun tak mau ketinggalan moment indah ini, segera saja ku-keluarkan Casio ,kamera digital saku-ku yang setia selalu menemani kemana saja saya pergi.

Sebelum senja benar-benar berlalu , maka ku-abadikanlah beberapa moment sunset di Kabubaten Jeneponto, dan saya baru sadar , ternyata ini adalah peristiwa sundown atau sunset terakhir di bulan Juni 2012, Jum'at di hari ke dua puluh sembilan.

Alhamdulillah, saya sempat mengambil beberapa gambar..sebelum matahari akhirnya benar-benar terbenam di ufuk Barat.

MENGAPA MATAHARI TERBENAM BERWARNA MERAH ATAU JINGGA ?

Dari hasil surfing saya mendapatkan jawabannya sebagai berikut, pada sore hari, ketika matahari terbenam sering matahari berubah warna menjadi merah. Pada saat itu, sinar matahari yang sudah miring menempuh jarak yang lebih jauh untuk mencapai retina mata kita, sehingga semakin banyak cahaya yang terhamburkan. Ketika berkas sinar matahari melewati panjang atmosfer maksimum, maka sebagian besar dari warna biru yang telah dikeluarkan dengan penghamburan, cahaya yang mencapai permukaan bumi berarti kekurangan biru, yang merupakan alasan matahari terbenam berwarna kemerahan. 

Selain itu TYNDALL EFEK juga bisa memberikan penjelasan mengapa ketika matahari terbenam berwarna jingga atau merah. Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika Inggris. Oleh karena itu sifat itu disebut efek tyndall. Penyebabnya matahari berwarna merah atau jingga adalah dikarenakan adanya partikel-partikel koloid di angkasa yang menyebabkan penghamburan cahaya matahari, hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut dan tidak semua frequensi cahaya matahari dihamburkan dengan memiliki intensitas yang sama. 

Karena intensitas cahaya berbanding lurus dengan frequensi, maka ketika matahari hampir terbenam, hamburan cahaya yang frequensinya rendahlah yang lebih banyak sampai ke retina mata kita, sehingga matahari terlihat berwarna jingga atau merah......salam :-)