Hariyanto Wijoyo
|
79
komentar
Assalamualaikum.
Kabupaten Jeneponto, salah satu daerah tingkat dua yang terletak di propinsi Sulawesi Selatan, Indonesia, dengan. BONTOSUNGGU sebagai nama Ibu Kota Kabupaten Jeneponto.
Kabupaten Jeneponto, Berdasarkan topografi, maka Kabupaten Jeneponto pada bagian utara terdiri dari dataran tinggi dengan ketinggian 500 s/d 1400 m, dan Jenponto bagian tengah ketinggian 100 s/d 500 m , kemudian Jeneponto bagian selatan memiiki ketinggian 0 s/d 150 m di atas permukaan laut. Sedangkan secara geografis Kabupaten terletak pada koordinat antara 5o16’13” sampai 5o39’35” Lintang Selatan dan 12o4’19” sampai 12o7’51” Bujur Timur.
Memiliki geografis topografi kombinasi dataran tinggi dan pesisir pantai, dan dikenal sebagai kawasan yang gersang dan tandus, apalagi pada saat musim kemarau tiba.
Namun tidak semua itu benar, karena Jeneponto memiliki dua type wilayah yakni wilayah pesisir pantai yang alamnya sering nampak tandus pada saat musim kemarau dan wilayah dataran tinggi yang subur menghijau.
Dibalik semua itu, Jeneponto sebenarnya memiliki potensi keindahan alam yang luarbiasa, kombinasi antara dataran tinggi yang menghijau dan pesisir pantai yang kecoklatan membiru , sehingga menghadirkan kesan tropis yang sangat eksotik.
Suasana eksotik itulah yang saya rasakan hadir melalui panorama alam yang terekam oleh lensa kamera digital saku-ku sekitar bulan September tahun 2011 lalu.
Para sahabat-sahabit blogger se-dunia dapat melihat beberapa foto hasil potret memotret-ku di Kabupaten Jeneponto pada postingan ini.
Kabupaten Jeneponto, dikenal juga dengan nama julukan BUMI TURATEA, yang mana kalimat julukan ini akan menyambut terpampang gagah di pintu gerbang saat hendak memasuki wilayah Kabupaten Jeneponto.
Perjalanan ke
Jeneponto dari kota
Makassar kan melewati dua kabupaten, yaitu
Kabupaten Gowa dan
Kabupaten Takalar, dengan jarak tempuh kurang lebih dua jam dengan menggunakan angkutan umum.
Masyarakat umum penikmat wisata memang pada umumnya lebih mengenal keberadaan
TORAJA dan
PANTAI BIRA di BULUKUMBA, sebagai destinasi wisata di
Sulawesi Selatan.Padahal semua kabupaten yang ada di Sulawesi Selatan juga mempunyai potensi yang tak kalah menariknya sebagai salah satu tujuan wisata, termasuk
Kabupaten Jeneponto.
Apabila sahabat-sahibit blogger sedunia mengunjungi
Pantai Bira di Kabupaten Bulukumba yang terkenal dengan keindahan pasir pantai-nya yang putih lembut, maka pastilah kan melewati Kabupaten Jeneponto bila melakukan perjalanan melalui darat dari
Kota Makassar, kearah selatan pulau Sulawesi yang berbentuk
huruf “K” ini.
Dan sepanjang jalan poros Jeneponto menuju Bulukumba kan melintasi zona pesisir pantai sepanjang 114 kilometer, maka, SUBHANALLAH, sepanjang mata memandang terhamparlah keindahan pemandangan alam khas karakteristik Jeneponto yang sangat eksotik, sehingga menjadikan suatu pengalaman wisata alam yang tak kan terlupakan.
SENTRA JAGUNG SULAWESI SELATAN
JAGUNG juga merupakan salah satu komoditas unggulan yang masih dijadikan sebagai sumber pendapatan yang cepat bagi masyarakat Jeneponto. Hingga saat ini produksi Jagung Jeneponto mencapai 2.100 ton per tahun, dan Jeneponto termasuk salah satu kawasan sentra produksi Jagung di Sulawesi Selatan, bersama dengan
Kabupaten Bulukumba,
Kabupaten. Bantaeng dan
Kabupaten Bone. Karena itulah, maka pemerintah membuat
PATUNG SEPASANG PETANI PANEN JAGUNG yang berdiri di pertigaan jalan poros sebelum memasuki pusat Bontosunggu Ibu Kota Kabupaten Jeneponto.
RINGKIK KUDA DI ANTARA POHON LONTAR
Di tengah IBU KOTA KABUPATEN JENEPONTO,BONTOSUNGGU, berdiri megah PATUNG KUDA sebagai symbol hewan khas kebanggaan masyarakat Jeneponto, karena kuda memiliki populasi habitat yang cukup besar di wilayah ini. Masyarakat Jeneponto pada umumnya memang menjadikan hewan kuda sebagai ternak peliharaan, disamping digunakan sebagai salah satu sarana angkutan pedesaan, daging kuda juga menjadi salah satu sumber komsumsi pangan masyarakat di Jeneponto. Bahkan hampir dalam setiap acara pesta yang dilaksanakan, menu makanan berbahan baku daging kuda ini seolah menjadi kewajiban untuk dihidangkan. Karena hal ini juga memperlihatkan symbol strata sosial bagi tuan rumah pelaksana hajatan acara pest, bahwasanya hanya masyarakat yang memiliki strata social yang tinggilah yang mampu menyediakan menu makanan berbahan daging kuda bagi para tamunya, karena mereka-lah yang memiliki kemampuan ekonomi untuk hal tersebut.
Bila sudah berada di
Kabupaten Jeneponto, tidak lengkap suasananya bila belum mencicipi masakan khas Jeneponto yang berbahan baku daging kuda, misalnya
Konro Kuda ataukah
Coto Kuda. Dan masyarakat umum beranggapan bahwa dengan mengkonsumsi masakan daging kuda, sangat bermanfaat untuk kesehatan, dapat menambah semangat dan vitalitas, terutama bagi pria.
Hewan Kuda ini diternakkan dan dipelihara sama seperti memelihara hewan ternak lainnya. Oleh pemiliknya biasa di bawa dan di lepas ke tanah lapang yang luas untuk memakan rumput ataukah ilalang. Dan di tanah lapang tempat kuda mencari makan, banyak pula tumbuh POHON LONTAR, salah satu pohon khas yang banyak berada di Jeneponto. Sehingga menjadi pemandangan tersendiri yang unik saat melihat sekelompok kuda berlari, bermain dan meringkik di antara rimbunan pohon lontar. Saya jadi teringat dengan suasana yang ditampilkan dalam FILM-FILM KOBOI.
POHON LONTAR yang oleh masyarakat lokal Jenponto disebut juga dengan nama POHON TALA’, sejak zaman dahulu DAUN LONTAR berfungsi sebagai material pengganti kertas untuk menulis dan bahan anyaman. Selain itu POHON LONTAR adalah salah satu sumber komoditas penunjang ekonomi bagi masyarakat Jenponto. Karena dari pohon lontar ini bisa menghasilkan NIRA yang disadap untuk dibuat menjadi TUAK atau BALLO', yaitu minuman tradisional Jeneponto. Tuak atau Ballo' ini adalah minuman tradisionil yang banyak dijual dipinggir jalan poros Takalar – Jeneponto. Ada dua jenis yang di jual, yaitu Tuak Manis atau Ballo Manis yang dalam bahasa lokal disebut BALLO' TANNING, rasanya memang manis bercampur asam dengan aroma khas, dan jenis ini banyak dijajakan di warung-warung sepanjang poros jalan Takalar – Jeneponto. Kemudian ada juga Tuak atau Ballo yang tidak manis, karena mengandung alkohol kadar tinggi. Tuak atau Ballo jenis ini lebih banyak dijual secara sembunyi-sembunyi ke kota sekitar Jeneponto, seperti Bantaeng, Takalar dan Makassar. Kenapa di jual secara sembunyi-sembunyi, karena kalau ketahuan, penjualnya bisa ditangkap oleh aparat hukum.
Tuak atau Ballo, selain dijual dalam bentuk minuman, juga dijadikan sebagai bahan baku industri untuk membuat GULA MERAH (Gula Jawa), dimana hasil produksi Gula Merah Jeneponto sudah banyak beredar memenuhi kebutuhan Gula Merah masyarakat Sulawesi Selatan.
Salah satu kawasan yang terkenal sebagai kawasan industri pembuatan gula merah adalah daerah UJUNG GENTENG di BALANDANGAN , JENEPONTO. Kawasan ini juga terkenal dengan keindahan alam yang penuh pesona, dengan RIBUAN HEKTAR POHON LONTAR yang sepanjang mata memamdang tumbuh membentang menghiasi bukit dan tepian pantai eksotik yang ada di Jeneponto.
Selain hal tersebut di atas, sebenarnya ada juga sebahagian masyarakat di Indonesia yang pernah memanfaatkan bagian-bagian dari Pohon Lontar untuk
Pengobatan Herbal, misalnya :
- ARANG KULIT BATANG LONTAR untuk menyembuhkan sakit gigi, dan rebusan-nya dicampur garam sebagai obat pembersih mulut.
- BUAH LONTAR (TALA’) yang tua untuk obat kulit
- EKSTRAK AKAR MUDA LONTAR untuk melancarkan kencing dan juga sebagai obat cacing, serta rebusan akar muda lontar sebagai obat untuk penyakit pernapasan
- BUNGA LONTAR untuk pengobatan sakit lever.
KOMUNITAS NELAYAN DAN PANTAI UJUNG TIMUR YANG EKSOTIK
Karena letak geografis Jeneponto yang berada di sepanjang pesiri pantai, maka sebahagian masyarakat Jeneponto menjadikan nelayan sebagai mata pencaharian , yaitu nelayan rumput laut dan nelayan penagkap ikan. Rumah-rumah para nelayan jeneponto sebahagian besar masih mempertahankan cirri khas bangunan asli, yaitu jenis RUMAH PANGGUNG, yang terbuat dari bahan material kayu, dengan sudut atap segitiga identik dengan cirri khas rumah adat Bugis Makassar pada umumnya.
Kabupaten Jeneponto banyak memiliki potensi
pantai tropis yang eksotik yang bisa dijadikan sebagai salah satu target tujuan wisata dengan panjang zona pantai yang sangat fantastis yaitu sekitar 114 kilometer. Dan keindahan pesisir pantai-nya tidak kalah dengan keindahan wisata pantai yang ada di Indonesia. Lagipula, sebagian besar pesisir pantai Jeneponto masih asri alami, belum terkontaminasi oleh moderenisasi industri saat ini. Salah satunya adalah kawasan
PANTAI UJUNG TIMUR, selain alam pantainya sangat indah, juga kaya dengan tanaman kelapa yang tumbuh disepanjang pesisir pantai di jalan poros Jeneponto - Bantaeng, sehingga bisa dijadikan sebagai
AREAL WISATA KELAPA MUDA di
JENEPONTO.
BUKIT KERAMAT DAN RUMAH ORANYE DI BUKIT BERBUNGA, SERAM TAPI INDAH
Melintasi perjalanan sepanjang jalan poros di Jeneponto, pasti akan melewati dataran tinggi sekitar kilometer 61-62 , dengan jalan belokan yang tajam dan menurun serta jurang terjal yang berada di sisi jalan. Dataran tinggi ini namanya adalah BUKIT KERAMAT, entah mengapa dinamakan demikian. Menurut informasi, di daerah ini sering terjadi kecelakaan yang telah banyak memakan korban jiwa. Salah satu tetangga saya di Makassar juga mengalami kecelakaan motor di tempat ini dan meninggal dunia di lokasi kecelakaan.
Konon kabar-nya menurut cerita dari mulut ke-mulut, di poros jalan Bukit Keramat ini ada mahluk dari dunia lain yang sering muncul dan melintas, salah satunya adalah mahluk dengan rupa penampilan tujuh wanita ayu yang berpakaian tradisional . Dan apabila sang pengendara melihat-nya, maka akan hilang kesadarannya, sehingga jalan nampak terbagi dua, lalu kendaraannya berbelok dan pada saat kesadaran-nya mulai muncul ternyata kendaraannya sudah meluncur menuju jurang yang dalam dan terjal, sehingga berakibat bisa menghilangkan nyawa bagi korban yang kecelakaan.
Oleh karena itu dipasanglah tugu peringatan oleh Polres Jeneponto, dengan bunyi kalimat peringatan “Bukit Keramat, Perhatian ! Antara KM 61-62 Rawan Kecelakaan Lalulintas”.
Nama Bukit Keramat memang menyeramkan, tapi inti sebenarnya adalah, bahwa pengendara harus ekstra hati-hati saat melewati jalan ini, karena memang belokan jalannya sangat tajam dengan jurang yang dalam disisinya, maka sebaiknya laju kendaraan dilambatkan pada saat melewati jalan ini.
Sehingga pada saat laju kendaraan melambat, maka saya-pun bisa melihat dan menikmati keindahan pemandangan sebuah rumah berwarna orange beratap biru yang berdiri disebuah bukit yang penuh dihiasi Bunga Liar berwarna Merah Jambu yang tumbuh sepanjang tepi jalan.
TAMBANG GARAM KOLOSAL JENEPONTO
Semua orang pasti tahu tentang apa itu GARAM, yakni mineral bumi yang pertama kali bisa dimanfaatkan untuk berbagai macam hal, seperti pengawetan makanan, penyedap rasa, bahkan sebagai pengganti mata uang untuk alat pembayaran perdagangan pada masa lalu.
Sumber Utama Garam dapat diperoleh dari dalam tanah dan lautan. Sebagai Negara kepulauan, Indonesia sangat beruntung, karena mineral garam mudah di dapat di seluruh pantai yang ada di Indonesia. Namun tidak semua wilayah pantai Indonesia memiliki sumber mineral garam yang sudah dikelola menjadi sebuah TAMBANG GARAM. Salah satu TAMBANG GARAM INDONESIA yang ada terletak di kawasan pesisir pantai yang terdapat di Kabupaten Jeneponto, Propinsi Sulawesi Selatan – Indonesia.
Tambang Garam di Jeneponto termasuk kategori TAMBANG GARAM KOLOSAL, karena luas areal penggaraman-nya sekitar 556 hektare dan memiliki 800 unit usaha industry penggaraman. Dan sebagian besar berada pada wialayah Kecamatan Arungkeke, Kecamatan Tamalatea, Kecamatan Bangkala, dan Kecamatan Bangkala Barat.
Saat melintasi ruas jalan poros Takalar – Jenponto, di pesisir pantai di wilayah tambang garam – Jeneponto, maka sebatas pandangan mata kan terlihat banyak hamparan petak-petak menyerupai sawah, dengan kincir-kincir angin berdiri tegak menghiasi tepian pematang-nya dipinggiran parit-parit kecil, serta pondok-pondok beratap rumbia. Selain itu kan nampak
PEMANDANGAN KHAS TAMBANG GARAM berupa gundukan kecil kerucut berwarna putih memenuhi pematang jalan setapak areal tambang garam. Gundukan itulah garam hasil panen tambang garam yang siap diolah dengan menambahkan zat mineral tertentu sesuai standar kesehatan yang berlaku, seperti Yodium untuk pencegahan penyakit gondok, kemudian baru dipasarkan ke masyarakat. Dimana sepanjang pinggir jalan terlihat deretan warung dan kios dengan
tumpukan karung berwarna putih menghiasi warung dan kios mereka yang khusus menjual
GARAM PRODUKSI JENEPONTO, kebanyakan para peminat GARAM JENEPONTO ini datang dari sejumlah kota, seperti
Makassar,
Bulukumba,
Takalar, dan
Palopo. Dan hasil produksi garam Jenponto tidak hanya untuk menyuplai propinsi Sulawesi Selatan saja, melainkan juga
Kawasan Timur Indonesia.
Di JENEPONTO , bagi masyarakat penambang garam, GARAM IBARAT EMAS. Mereka mengadu nasib, seiring irama KINCIR-KINCIR berputar mengalirkan air laut ke areal tambang garam melalui PARIT-PARIT KECIL, kemudian men-TAMPING sehingga menghasilkan KRISTAL GARAM sempurna
Akhirul kata, bahwasanya semua Kabupaten yang ada di Sulawesi Selatan sebenarnya memiliki potensi keindahan dan keunikan alam yang luarbiasa untuk dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata. Bahkan Kabupaten Jeneponto yang dikenal sebagai daerah kering tandus ternyata memiliki panorama alam kombinasi pesisir pantai dan dataran tinggi yang sangat eksotik, dan tak kalah elok dengan daerah destinasi wisata lainnya yang ada di Indonesia. Potensi wisata di Kabupaten Jeneponto ibarat Mutiara Yang Terpendam, tinggal menunggu siapa yang mau mengambilnya kemudian memolesnya hingga berkilau dan akhirnya memiliki nilai jual yang tinggi.
Semoga bermanfaat.
Wassalam
Postingan Blog ini diikutkan pada Lomba Konten Blog Bertema
Category
:
Celebes
,
INDONESIA RAYA
,
Kabupaten Jeneponto
,
My Life
,
Sulawesi Selatan
,
tour and travelling
,
Tour of Duty
wah Sulawesi Selatan kapan2 mampir ahh k sana :D
btw : mampir jg k sini Sidoarjo kota lumpur lapindo :D
itu gambar bunga-bunga, bunga apa pak?
baruku liat penambangan garam.. bagus pale jeneponto.. (beginimi kalau tidak pernah keluar makassar :D)
semoga sukses lombanya pak, mari visit south sulawesi 2012
wah terlihat mengasikan ya dari foto fotonya...
jadi pengen kesana ni pak..
hmmm kudanya tu kren banget. sepertinya ternak kuda disana masih lestari ya.. nice share sob happy blogging
nampak menarik! teringin melawat ke indonesia =D
kereeeennnn.... mau mau mau.. ikut
lihat dari foto-fotona sangat sejuk
Keren Postingannya Om,
turut mendoakan biar menang dalam Lomba Konten Blog nya ya Om. Salam
kaya...sangat kaya dan beragam kekayaan dan budaya wisata kita ni...lanjutkan bang.
indah.....banyak tempat wisata yang eksotis di Indonesia
Wah ternyata ada Lomba ya hemm aku gak pernah tau hehe
Lengkap ulasannya ttg jeneponto, asli baru dengar daerah ini...begini neh kalau pelajaran Geografi gak bisa 'baca' peta.
Beneran banyak Kuda ya di sana? kereennn banget, pengen liat peternakan kuda.
Okey, sukses utk GAnya ya..
kapan ya bisa ke jeneponto... ehmm..jadi pengin... terima kasih telah berkenan berkunjung... bro..
ingin berwisata kesana
hilangkan stres rasa
nyaman sekali nampaknya…
izin bengong lima menit lagi, sekalian berkhayal , sezuk zekali hehe
jadi pengin belajar berkuda lagi :D
makasih sharenya bang, met liburan :)
waah, ada km 61-62-nya ya. km97-nya sulawesi
semoga sulawesi selatan terus berkembang maju dan makin makmur ya sob, sukses untuk kontesnya ya :D
Cantik gambar2 disini terutama sunset di kolam air garam.
Dua bulan lalu aku kesana, pengalaman pertamaku berkendara sendiri.
Pemandangannya memang sangat indah karena sepanjang perjalanan akan disuguhi oleh panorama-panorama khas...
Semenjak sekolah keinginan untuk keluar menyebrang pulau masih ada sampai saat ini, smoga Sulsel dan Jenepoto bisa jadi salah satu tempat tujuan menyebrang pulau suatu saat nanti...
nice share sobat Hariyanto....
Artikelnya Mantap Om. Sukses ya..
Informasinya lengkap dan menarik, Pak. Mudah2an saya bisa berkunjung...
Sukses dengan lombanya :)
mantab nih.... nice share sob.
hmm.. happy blogging uy :D
rasa coto kuda kayak apa ya mas hehe aku gak berani mau nyobanya :P
good luck ya mas lombanya ^^
asalamualaikum
kesannya serem baru baca namanya bukit keramat, tetapi indah setelah lihat fotonya apalagi bisa wisata kesana
wew,postingan yang panjang,pengenalan wisata yang menarik:)
klo tanjung bira dulu jaman kuliah sering kesana,,emank indah banget,sampai kangen kapan bisa kesana lagi...
sukses ya kak,.
Kombinasi alam Jeneponto yang unik dan memikat,semakin besar rasa ingin berkunjungku kesana Gan,sayang waktu belum berpihak,hehe.
Nice share,thanks ya,semoga sukses,amin.
wah , emang jeneponto terkenal dengan kudanya yah kang hehehe
wahh...saya doakan insya allah menang ya, akan selalu support disini bang...
pengumumannya kapan nih bang *smile
Kabupaten yang baru kali ini aku tahu namanya dan pantai timur lautnyapun sungguh sangat eksotis ya :)
Gudlak ya GAnya...
waduh pemandangannya jadi mengingatkan saya akan kampung saya :)
weh wehhhh,, emang ajib kalo udah nikmatin suasana alam, bkin sejuk jasmani n rohani
Keren Postingannya :)
turut mendoakan biar menang dalam Lomba Konten Blog nya ya!
nice pict gan...... itu kuda kuda liar ya
lagi musim kemarau po mas...
susananya kayak di jawa...
:)
Buzz Buzz Buzzz
Waduh jadi pengen Jalan Jalan ke Sulawesi Selatan, bagus banget euy
Salam MAdu Juga Sengat
wah sy belum pernaj tuh ke Jenneponto daeng,, jadi kepengen ikutan jalan-jalan juga daeng...
Indah pemandangannya kawan, semoga dilain kesempatan bisa berkunjung ke Sulawesi.
Kotanya indah. Mirip dengan kota saya Cirebon, sama-sama terletak di pesisir pantai :)
aku juga pernah ke Jeneponto temanku banyak disana...
Yuk jalan-jalan bareng aja kak.... itu daerahnya asik bgt, adem...indah...menyejukan hati juga
dulu waktu saya mau ke bira, kan lewat jeneponto nih, pengeeen banget foto di depan kebun jagung yang warnanya sudah keemasan semua, keren banget. sayangnya ga sempat hiks ...
Hello!
Welcome guest or received at any time with me, I would like to come here, a nice day!
tempat yang nyaman untuk plesiran nih, banyak tempat2 indah ya di jeneponto jadi pengen kesana...
sukses selalu sobat, bantu do'a aja biar menang lomba blog wisata sulawesi selatan nya :)
Sungguh panorama alam yang sangat indah, saya suka pantainya sangat romantis buat bereduaan ma sang kekasih hahay, mantep sharenya bang
wah jadi pengen ikutan kesana dan jalan-jalan sob :)
Nice share
Jadi semakin mengenal janeponto sahabat.
Ternyata indah yah bila cerita digabungkan dengan gambar, jadi serasa berkunjung ke sana sendiri
Kunjungan silaturahmi pagi di sini sahabat
wah unik bgt nih.. ada konro kuda ma coto kuda segala.. eh tp enakkah..? keliatannya daging kuda tuh alot ya..
yang difoto, kuda siapa?? pak kusirnya mana?? :D
Wahhh kereen.. jadi kepengen ke sana. kapaan yaaaa bisa ke sana.
sepertinya kuda hewan mayoritas yaa di sana? mayoritas? #eh? :D
Jadi pingin ke Sulawesi Selatan bayak juga tempat pariwisata yang bagus hmhm TOP DAH :)
klo lewat jeneponto rasax lama benar.., panjang dudu bela jalan aspalx hehehe.. :)
kebanyakan mahasiswa mengeluh klo KKNx ditempatkan di jeneponto heheh.., tentu tau lah sebabx.., Panassss! & Keringgg ehehe...
wah serasa di mana gitu kalo liat foto2 nya,kerenn bang
boleh enggak mas, nanti saya backpakeran kesana hehehe..
saya follow blognya
senang bisa berkunjung
Berkunjung juga Ke Blog saya juga ya
mampir lagi menyambung silahturahmi sobat....
terlihat pemandangan yang indah dan menarik.. dengan keanekaragaman kekayaan alam dan budaya menjadikan negeri ini kaya akan wisata, semoga semakin dikenal...
sukses dan turut mendoakan agar menjadi bagian dari pemenang dalam Lomba Konten Blog Bertema
"Strategi Pengembangan dan Promosi Wisata Sulawesi Selatan" ini... nice share Sobat..
pengen naik kuda...pasti keren ya :)
wew.. kuda2nya di lepas,,, seru liatnya
Astaga cantik banget tuh bang hari kudanya yang belang putih coklat ituuuuuuuuuuuuu...ckckckckkck...mantef abis dah artikelnya..salut.
wah lengkap bnget, pernik mnarik, bnyak yg bisa dinikmati dijeneponto, smga potensi wisatanya trus berkembang
berdarah Jenneponto tapi tidak tau soal jenneponto selain daging kuda.. hehehehe... pernah ke sana tp masih sangat kecil untuk menyimpan memory tentang kondisi di sana, lagian sekarang pasti sudah lain.. :)
waow.... indah benar pemandangannya, moga menang dech dalam lomba.
ngeliat ladang jagungnya, mantep bener mas.. bisa mabok jagung yaa kalo pas panen, hehe :D
sukses mas kontesnya
berknjung lagi ke blog sobat.. :D
ditunggu sob postingan selanjutnya. hehehee :)
happy blogging :D
kayaknya asyik banget ya gan......
keren banget. kapan ya bisa jalan2 kesana.. :(
Thanks for follow my blog.
I'm following yours now.
See ya!!
Brazil-Rio de Janeiro
http://catiarosaantenada.blogspot.com.br/
informatif sekali tulisannya :)
sy doakan menang yaa
Benar2 kombinasi wisata alam yang pas antara Panorama Alam Khas Jeneponto, tumbuhan dan hewan serta Tambang Garam Kolosal....
semangat k'hariyanto.. semoga jadi pemenangnya.. postingannya berbobot nih..
kembali lagi ke rumah sahabat sembari liat2 pemandangan yang eksotik
Udah banyak yg komentar jdi tidak tau mau komentar bgaimana lagi. Tpi saya juga pernah ke Jeneponto makan coto kuda, dan rasanya memang menarik,sangat bagus ditwarkan ke para penjelajah kuliner. Salam ngeblog dari saya!
gak pernah ke sana, cuma melintas.. hmm... ternyata cantik ya hari
postingannya begitu lengkap
seakan2 aku ada di jeneponto, walau belum pernah
semoga postingan ini memenangkan lomba tsb
pasti je4nneponto coto kudanya enak banget yach sobat???
Siang sahabat...
Sangat bagus... perpaduan keindahan & ke unikan setiap daerah menjadi patokan yg utama.
Mau jalan2 keluar kota gak ada uang, hehehe :)
Salam KKISP :)