Ternyata Nasib Gaji Tiga Belas

Suatu senja si Baco baru pulang kerumah dalam keadaan lelah letih lesu dan kesal. Melihat hal tersebut, sang Istri, yang bernama Becce mencoba menghibur menenangkan hati suami-nya yang nampak risau bin gelisah. 

"Kenapa ki daeng, baru pulang dari kantor tapi kesal sekali ki sampai terlipat mami itu wajah ta." tanya istrinya sambil menyambut suaminya dengan senyum terindah diseluruh dunia. 

Perlahan si Baco mencoba menenangkan dirinya, kemudian berkata dengan suara terbata-bata karena kesalnya "Tadi waktu saya naik "pete-pete" di Pasar Sentral, saya menemukan sebuah amplop yang tercecer , dan ketika kubuka ternyata isinya do'e sebanyak dua juta rupiah".

"E de de..ka itu ji pale' na, seharusnya ber-syukur ki karena dapat rejeki , tapi jangan-jangan itu amplop ada yang punya, harus dikembalikan kepada pemiliknya." kata istrinya. 

"Itu mi, tadi niatku mau kasih kembali itu amplop ke pemiliknya, maka-nya kucari ki' disekitar situ tapi sepertinya tidak ada ji yang kehilangan." lanjut suaminya bercerita. 

"Na terus bagaimana, nu bawa pulang ji itu amplop ka toh. Tidak ada alasan ta' untuk bermuka masam kaya' begini. Kalau dapat rejeki harus-nya bersyukur dan tersenyum." kata istrinya lagi.

"Rencanaku memang begitu, mau kubawa pulang kerumah, tapi ternyata sopir pete-pete itu tahu juga dan melihat kalau saya menemukan amplop itu. Dan ujung-ujungnya dia minta tong bagian, jadi kubagi dua mi uang dua juta rupiah itu. Sopir pete-pete satu juta rupiah dan saya satu juta rupiah" kata suaminya menjelaskan. 

"Masih ada ji satu juta rupiah to, syukur mi ki itu , ka siapa tong mau kasih ki do'e satu juta rupiah di saman sekarang." balas istrinya mencoba membangkitkan rasa senang suaminya.

"Iya itu memang benar." kata suaminya perlahan. "Dan ketika sampai di depan pagar rumah tadi, setelah pete-pete itu pergi jauh, saya baru sadar, ternyata amplop itu amplopku sendiri, dan uang dua juta rupiah itu adalah gaji ke tigabelas yang diberikan kantorku tadi pagi."

Serta merta sang istri mencak-mencak sambil berteriak "Dasar bura'ne tolo !!"

****

Pete-pete = Mobil Angkutan Umum Dalam Kota Makassar, mobilnya seperti Suzuki Carry atau Daihatsu. 
Do'e = Uang 
Itu Ji Pale'na = Itu ternyata 
Bura'ne = Suami 
Tolo  = Bodoh