Jum'at Mubarak di Masjid Agung Kota Mamuju - Propinsi Sulawesi Barat

Assalamualaikum para sahabat-sahibit blogger sedunia.

Sang surya berbagi nikmat panas-nya yang menyengat di hari Jum’at Mubarak. Namun hal itu tak menyurutkan langkah untuk menuntaskan semua urusan duniawi selama berada di Kota Mamuju. Ini adalah kunjungan-ku yang kesekian kalinya di Kota Mamuju, ibukota propinsi Sulawesi Barat. Jarum arloji-ku menunjukkan waktu jam sebelas lewat tiga puluh menit, waktunya ISHOMA. Saya-pun menghentikan salah satu Ojek Motor yang melintas lalu lalang di depanku , untuk mengantar-ku ke Masjid Agung Mamuju untuk melaksanakan ibadah Sholat Jum’at, yang letaknya di lintas poros jalan propinsi, persis di pusat kota, di samping Lapangan Merdeka Kota Mamuju.

Tempat Wudhu dan Toilet Yang Kebersihan-nya Terjaga

Suasana Masjid Agung Mamuju , masih nampak lenggang kala aku menjejakkan kakiku di lantai-nya. Memasuki area lokasi Masjid Agung Mamuju yang pembangunannya di mulai pada tahun 2007, arsitekturnya yang penuh warna-warni menghadirkan kesan nuansa romansa dongeng negeri seribu satu malam. Di depan kedua pintunya yang terletak di sebelah utara dan selatan, masing-masing nampak sebuah kolam dengan air mancur yang mengalir dari kubah berwarna emas seolah-olah menyambut dengan ramah kedatangan hamba ALLAH yang ingin beribadah di masjid ini.

Menurut data historis-nya, masjid yang juga disebut sebagai Masjid Syuhada Mamuju dan berdiri tepat di jalan Kiyai Haji Abdul Ahadi, Kabupaten Mamuju - Propinsi Sulawesi Barat ini selesai dibangun pada tahun 2009, dan fasilitas ibadah sholat berjamaah yang terdapat pada lantai dua dapat menampung lebih dari tiga ribu jamaah. Masjid yang memiliki empat menara yang ketinggiannya masing-masing mencapai 75 meter ini, pada saat pelaksanaan Sholat Ied mampu menampung hingga 20.000 orang jamaah. Selain lantai dua yang digunakan untuk beribadah, pada lantai satu digunakan terdapat berbagai fasilitas penunjang, seperti Tempat Wudhu, Toilet, Perpustakaan, Islamic Centre, Taman Pendidikan Al Qur’an (TPA) dan Poliklinik Mini.

Suasana Saat Khotib Kotbah Jum'at

Saat melangkah naik ke lantai dua, maka yang nampak seluas mata memandang adalah pesona puja-pujian ke agungan ALLAH Subhanahu wa-ta'ala …subhanallah. Ventilasi yang terbuka membuat sirkulasi udara mengalir lancar, menghadir semilir angin nan sejuk berhembus saat saya menjelajahi setiap sudut-sudut masjid yangberhiaskan Kaligrafi Ayat-Ayat Suci Al Qur’an, berpadu dengan ornament-ornamen kaca-kaca penuh warna dan arsitektur khas dari Timur Tengah. Bahkan pada langit-langitnya juga tak ketinggalan di hiasi dengan kaligrafi indah ayat-ayat suci Al Qur’an. Dan benarlah apa yang yang dikatakan orang-orang yang sudah pernah berkunjung ke Kota Mamuju, bahwa bila ke berkunjung ke Kota Mamuju, akan tak lengkap rasanya bila tak mampir ke Masjid Agung Mamuju untuk Berwisata Rohani.

Kaligrafi Penghias Langit-Langit Masjid

Kaligrafi lafadz "ALLAH" dan "Muhammad" terbuat dari Emas Murni

Dibagian atas Mihrab-nya, terdapat dua buah Kaligrafi yang berlafadzkan “ALLAH” dan “Muhammad”, dengan diameter kira-kira 170 centimeter. Kaligrafi yang berkilau sangat indah itu biaya pembuatan-nya mencapai Rp. 1,3 milyar pada tahun 2009. Wow..biaya yang sungguh fantastis, namun ternyata itu bisa di maklumi, karena kaligrafi yang berlafadzkan “ALLAH” dan “Muhammad” itu ternyata bahan bakunya adalah terbuat dari emas murni dengan kandungan 22 karat. Selain kaligrafi tersebut, emas murni juga digunakan untuk menghiasi sejumlah pilar yang menyangga bangunan Masjid Agung Mamuju.

Usai melaksanakan Ibadah Sholat Jum’at (21092012), para jamaah-pun kembali ke aktifitas-nya masing-masing, ada yang langsung pulang untuk melanjutkan kembali aktifitas-nyam dan ada juga yang bertahan sementara di masjid sambil melihat-lihat dagangan para pedagang yang di gelar di lantai satu Masjid Agung Mamuju. Rupanya, sama dengan kegiatan serupa di Masjid Al Markas Al Islami Kota Makassar, aktifitas ini merupakan salah satu tradisi pendukung penggiat ekonomi masyarakat kecil, yang diadakan setiap hari Jum’at di Masjid Agung Mamuju. Beraneka ragam produk yang dijual, mulai dari Buku-buku Islam, Perlengkapan Sholat, Kacamata, Dompet, Ikat Pinggang, Mainan Anak-anak hingga Jamu-jamuan, dan aneka perlengkapan rumah tangga.

Tak lama saya menikmati semua itu, namun cukup puaslah hati ini, setelah berwisata rohani memuaskan hasrat dahaga akan kebesaran ALLAH Subhanahu wa-ta'ala, dan juga sempat berfoto narsis ria, saya-pun kembali melanjutkan tugas dan amanah untuk berwara-wiri mencoba mengais rezeki di bumi ALLAH yang maha luas demi mencari sesuap nasi dan sepiring berlian.

Informasi Penting Yang Mungkin dianggap Penting Bagi Yang Berkepentingan.

Jarak dari Kota Makassar, Sulawesi Selatan ke Kota Mamuju, Sulawesi Barat = +/- 450 Km.

Fasilitas Transportasi Yang Tersedia bila berangkat dari Makassar ke Mamuju adalah :

• Transportasi Darat, dengan menggunakan mobil pribadi atau bus angkutan umum, dengan waktu tempuh sekitar 10 jam.
• Transportasi Udara, dengan menggunakan pesawat udara, waktu tempuhnya sekitar 55 menit dari Kota Makassar untuk mencapai Kota Mamuju.
• Sangat tidak dianjurkan untuk menggunakan transportasi Sepeda dan Bentor atau Becak Motor saat hendak berkunjung ke Kota Mamuju, karena jaraknya yang lumayan jauh...dikuatirkan juga anda akan kecapekan dan berhenti ditengah jalan, sebelum tiba di Kota Mamuju.

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid ALLAH ialah orang-orang yang beriman kepada ALLAH dan hari kemudian, serta tetap mendirikan sholat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada ALLAH, maka mereka-lah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.
[QS. At-Taubah 9 : 18]
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬