Yonif 700 Raider Latihan Gultor

Assalamualaikum para sahabat-sahibit blogger sedunia. Sore itu jalan Jenderal Hertasning di Kota Makassar nampak macet, jejeran mobil dan motor bergerak perlahan sambil tak henti membunyikan klakson, membuat suasana menjadi bising. Jarum jam di arloji-ku baru menunjukkan pukul enam belas lewat tiga puluh menit, ketika motor-ku mencoba menerobos kemacetan yang ada. Di pertigaan Jalan Jenderal Hertasning dan Jalan Adiyaksa, kendaraan yang lalu lalang seolah-olah berhenti bergerak, dan pandangan para pengemudi-nya tertuju pada satu titik pandang yaitu mengarah ke Hotel Pena Mas.

Rupanya di Hotel berlantai sepuluh itu sedang berlangsung Latihan GULTOR oleh Pasukan Yonif 700 Raider Kodam VII Wirabuana. Latihan Gultor adalah singkatan dari Latihan Penanggulangan Teroris yang dilakukan untuk meningkatkan dan memelihara kualitas Prajurit Tentara Nasional Indonesia, serta kesiapan operasional prajurit dalam menghadapi segala bentuk aksi terorisme yang mengancam stabilitas keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Nampak dari puncak Hotel Pena Mas, dengan sangat cepat meluncur turun prajurit-prajurit dengan hanya mengandalkan seutas Tali Nyawa atau Tali Kernmantel, bahkan ada yang berjalan turun secara vertikal seperti manusia laba-laba Spiderman di dinding Hotel Pena Mas sambil menghunus senjata dalam keadaan siap tempur. Latihan Gultor yang diikuti sekitar lima puluh orang Prajurit Yonif 700 Raider itu dan sempat terekam oleh lensa kamera-ku dilaksanakan pada hari Jum’at sore, tanggal Tujuh bulan September tahun 2012. Dan dari informasi yang kudapat bahwa latihan itu berlangsung selama dua pekan, dengan lokasi latihan yang tentunya berbeda-beda setiap kali latihan.

Tak heran, kalau jalanan menjadi macet karena-nya. Sebab para pengendara kendaraan mendapatkan tontonan yang sangat jarang ditemui, jadi ada yang melambatkan kendaraannya sambil menengok keatas untuk melihat aksi-aksi prajurit yang mendebarkan dan sungguh membuat sport jantung, dan ada juga yang berhenti, memarkirkan kendaraannya untuk melihat peristiwa langka tersebut. Dan tepat sekitar jam tujuh belas sore, Latihan Gultor Yonif 700 Raider Kodam VII Wirabuana pun usai sudah, dan berangsur-angsur jalanan di sekitar Hotel pena Mas-pun mulai normal kembali.

Masyarakat Ramai Berhenti Untuk Menonton Aksi Raider Yonif 700

Dan jika para sahabat-sahibit blogger sedunia ingin mengetahui lebih jauh tentang Yonif 700 Raider Kodam VII Wirabuana yang sangat terkenal, maka silahkan baca profil singkat dari sejarah asal usul Yonif  700 Raider di bawah ini.

PROFIL SINGKAT YONIF 700 RAIDER

Raider Batalyon Infanteri 700 Kodam VII/Wirabuana atau biasa disingkat Raider Yonif 700 Kodam VII Wirabuana adalah sebuah pasukan elit infanteri Tentara Nasional Indonesia yang membawahi seluruh wilayah Sulawesi.

Tanggal 28 Maret 1967 merupakan peristiwa penting bagi Yonif 700/R. Hari itu secara resmi di bentuk Batalyon 700 RIT (Raider Indonesia Timur), secara surat Keputusan Panglima Koandait Nomor : Kep-0027/3/1967, tanggal 28 Maret 1967. Peristiwa itu kemudian di jadikan tonggak sejarah lahirnya Yonif 700/R. Bahkan masih dikuatkan dengan Surat Keputusan MenPangab Nomor : Kep-966/8/1967.

Cikal bakal Satuan ini adalah Kompi II Yon 720 Koter VII/Wirabuana yang terkenal dengan kompi Frans Karangan. Karena prestasi satuan yang sangat menonjol dalam stiap operasi, maka dibentuk menjadi Batalyon R. Dalam perkembangan selanjutnya, Batalyon ini beberapa kali mengalami perubahan nama. Berturut-turut adalah Yon 758, Yon 700 RIT, Yon 700 Linud 700/BS dan sekarang Yonif 700/R. Untuk melengkapi pembentukan organisasi Bataliyon, diambil kompi-kompi Raider dari Kodam XII/Merdeka, Kodam XIV/Udayana yang kemudian dibentuk menjadi Kompi-A di Manado, Kompi-C di Ambon, dan Kompi D di Denpasar. Kompi-kompi itu dikembalikan ke Kodam semula pada 1970 dan sebagai penggantinya di ambil dari kompi pengawal Kodam XIV/Hasanuddin. Tahun 1980 Yonif 700/R dinyatakan mantap ,namun tahun itu pula ini satuan dialihkan ke Group 3 Kopassandha dalam rangka regrouping kopassandha. Akibatnya, satuan itu nyaris dilikuidasi. Namun,pimpinan kodam masih membutuhkan Yonif 700/R sebagai pemukul Kowilhan III maupun Kodam XIV/Hasanuddin.

Perubahan itu diatur melalui skep kasad nomor : 64/1/1985, tanggal 28 januari 1985, dan sprin Pngdam XIV / HASANUDDIN Nomor : SPRIN/225/II/1985, tanggal 25 februari 1985. Tahun 1987, sebutan sebagai pasukan pemukul reaksi cepat (PPRC) berubah jadi pasukan mobil kodam VII/wirabuana, sesuai surat telegram pangdam VII/wirabuana nomor : ST/201/1987, tanggal 15 juni 1987. Pada momentum memperingati hari juang kartika di Jakarta, pada 22 desember 2003, Yonif Linud 700/BS berubah nama menjadi Yonif 700/Raider.

Untuk lebih jelasnya mengenai Yonif 700 Raider, para sahabat-sahibit blogger se-dunia bisa membaca-nya di situs Kodam VII Wirabuana.

Apapun bentuk dan wujud dari segala aksi terorisme, terlebih lagi yang sangat berbau kekerasan, memang sepatutnya kita tolak, dan semoga saja Negara Kesatuan Republik Indonesia tetap damai dalam segala masa, Semoga para prajurit-prajurit Tentara Republik Indonesia yang gagah perwira senatiasa tegar perkasa sekokoh batu karang dalam mempertahankan Negeri Indonesia Tercinta ini, karena kami semua anak bangsa negeri ini kan mendukung-mu...wahai para prajurit bangsa.