Berburu Kenikmatan Kaledo Kaki Lembu Donggala

Assalamualaikum para sahabat-sahibit blogger se dunia di manapun kalian berada.
Kota Palu adalah salah satu kota yang ada di Pulau Sulawesi dan merupakan ibukota dari Provinsi Sulawesi Tengah. Nama Kota Palu berasal dari kata Topalu'e yang artinya "tanah yang terangkat". Bila berkunjung di Kota Palu jangan lupa untuk mencicipi Kaledo, salah satu masakan khas yang ada di Kota Palu. Inilah salah satu jargon promosi dari Kota Palu yang memaksa saya dan kawan-kawan untuk berburu sekaligus ber-Wisata Kuliner..mengejar Rumah Makan Kaledo yang menyediakan menu Masakan Kaledo, setelah ber-wisata religi di Masjid Terapung Kota Palu tentunya selepas mengerjakan tugas dan amanah dari kantor dalam rangka tour of duty, padahal jarum arlojiku sudah menunjukkan pukul 21.30 waktu sekitar Kota Palu.

Pertengahan Maret, tepatnya tanggal empat belas malam, mobil Daihatsu-Xenia yang kami tumpangi, saya, ibu Ika dan Pak Sadri meluncur dari Jembatan Ponelele yang berwarna kuning, menyusuri sepanjang pinggiran Pantai Talise, mencari Masakan Kaledo ini. Namun semua warung ataupun rumah makan menyatakan diri tidak menerima tamu lagi dan memasang papan pengumuman dengan tulisan huruf  serba besar di jendela rumah makan-nya dengan kata “HABIS”.

Kaledo Masakan Kaki Lembu Donggala Asli Palu

Sebelum patah arang akhirnya kami mendapat informasi bahwa ada sebuah rumah makan kaledo yang terletak di jalan Basuki Rahmat - Kota Palu, dan konon kabarnya menu Masakan Kaledo Asli Palu-nya malam itu masih ada tersedia.

Dengan diiringi irama merdu keroncongan dari dalam perut yang memompa semangat, kamipun melanjutkan melaju bersama Daihatsu-Xenia menuju ke jalan Basuki Rahmat - Kota Palu demi berburu masakan kaledo. Dan disana kami menemukan sebuah warung yang bernama Rumah Makan Kaledo 77. Entah kenapa namanya Rumah Makan Kaledo 77, padahal nomor rumah merangkap warung-nya adalah 70. Ach biarlah itu urusan selera pemiliki warung, sebagaimana selera perasaan kami saat menanyakan apakah Kaledo-nya masih ada, dan ketika sang pemilik rumah makan mengiyakan, ingin rasanya kami berteriak “YESSSS”, namun karena masih menjaga etika, apalagi ada juga pembeli lainnya disitu akhirnya kami memesan tiga mangkuk dengan suara yang dibuat sesopan mungkin.

Namun keberuntungan belum berpihak sepenuhnya kepada kami, karena rupanya menu kaledo yang tersaji tidak selengkap yang kami harapkan. Dimana tulang sumsumnya sudah out of stock alias habis. Akhirnya yang kami nikmati hanyalah kaledo biasa saja. Dasar niatan menikmati Kaledo sudah merasuk dalam jiwa, akhirnya kami memutuskan untuk kembali siang hari esok, agar dapat menikmati Sajian Kaledo Yang Komplit Plit Plit Plit.

Keesokan harinya, kami bertiga merealisasikan niat kami untuk benar-benar kembali ke Rumah Makan Kaledo 77 dan disambut oleh pemilik-nya dengan wajah senang tentunya karena tahu bakalan minimal tiga porsi lagi kaledo yang terjual hari ini.

Apa sich enaknya kaledo itu, sampai menimbulkan rasa penasaran untuk menyantapnya. Oke dech, saya akan jelaskan secara singkat tentunya dengan pengetahuan kuliner pas-pasan yang saya miliki, agar kalian para sahabat-sahibit blogger sedunia tidak penasaran dibuatnya, setidaknya akan muncul pula rasa ingin mencicipinya setelah mendengar penjelasanku.

Kaledo itu berasal dari bahasa Kaili, salah satu penduduk asli Sulawesi Tengah yang terdiri dari dua kata dan memiliki arti tersendiri, yaitu Ka artinya Keras dan Ledo artinya Tidak. Namun oleh masyarakat Sulawesi Tengah, Kaledo secara umum dianggap singkatan dari Kaki Lembu Donggala. Jadi Kalau ada yang mengatakan Kaledo itu Kaki Lembu Donggala ada benarnya juga. Konon kabarnya asal mula Masakan Kaledo ini berasal dari Kabupaten Donggala, salah satu kabupaten di Sulawesi Tengah, namun kini menjadi salah satu ikon kuliner masyarakat Sulawesi Tengah, termasuk Kota Palu tentunya.

Dari tampilannya Masakan Kaledo Khas Kota Palu ini nampak seperti tulang belulang kaki sapi atau lembu yang sangat besar, biasanya yang dipakai adalah ruas tulang lutut yang penuh dengan sumsum, dan diberi kuah bening kecoklatan sehingga tampak biasa-biasa saja, hampir sama dengan kuah sop kikil. Namun saat mencicipinya, wow, jangan ditanya bagaimana rasanya. Benar-benar segar, fresh from the oven lah, karena Kaledo ini selalu disajikan dalam keadaan panas. Aroma kuahnya saat mampir dilidah terasa asam-asam segar, bercampur dengan rasa pedas yang dapat disesuaikan dengan selera kita. Biasanya Kaledo itu disajikan dengan ubi rebus atau nasi.

Daging yang menempel pada tulang belulang itupun cukup lembut untuk dikunyah pakai gigi, dan ini dia, di dalam tulang belulang kaki sapi atau lembu itu kita akan menemukan rongga yang berisikan sumsum. Ketika kita mengorek-ngorek sumsum tersebut lalu mengisapnya menggunakan sedotan..sruppp sruppp ..sungguh maknyos rasanya, tak dapat dilukiskan dengan kata-kata…benar-benar kenikmatan yang luarbiasa. Rasa kenikmatan yang terasa kuanggap sepadan dengan harga Kaledo yang Rp.35.000,- per satu mangkoknya. Seusai menyantap Kaledo, dan meminum segelas jeruk hangat, kami pun disajikan puding gula merah sebagai penutup dan pencuci mulut...sungguh menyegarkan, apalagi dinikmati dalam cuaca Kota Palu yang cukup panas sehingga membuat sekujur tubuh berkeringat, bajupun ikutan basah karena keringat. namun semua itu menjadi terabaikan karena kelezatan kaledo, Alhamdulillah.

Bagi sahabat-sahibit blogger sedunia yang belum sempat berkunjung ke Kota Palu, namun ingin juga mencoba mencicipi bagaimana sebenarnya kenikmatan Masakan Kaledo Asli Kota Palu itu, dibawah ini ada saya cantumkan resep sederhana cara membuat kaledo. Silahkan dicoba ya, akan tetapi jangan salahkan saya, kalau sehabis mencoba resepnya, tiba-tiba ketagihan dan muncul niatan untuk merasakan Masakan Kaledo di tempat asalnya yakni di Kota Palu.

Kaledo Masakan Kaki Lembu Donggala Asli Palu

Kaledo Masakan Kaki Lembu Donggala Asli Palu



BAHAN dan BUMBU KALEDO :
  • Tulang kaki sapi atau lembu yang berdaging sekitar 1 kilogram
  • Lombok atau Cabe rawit ijo (pedasnya disesuaikan selera)
  • Asam tamarin atau asam jawa secukupnya
  • Serai secukupnya
  • Jahe secukupnya
  • Garam secukupnya
  • Bawang Goreng Asli Palu
  • Jeruk nipis
  • Gorengan Paru
  • Bila diperlukan tambahkan penyedap rasa

CARA MEMASAK KALEDO :
  • Tulang sapi yang masih berdaging dibersihkan atau dicuci hingga bersih
  • Rebus air dalam panci hingga mendidih dengan takaran secukupnya
  • Masukkan tulang sapi berdaging ke dalam air rebusan tersebut, biarkan hingga daging-nya menjadi setengah matang dan empuk
  • Tiriskan air rebusan tualng berdaging tersebut
  • kemudian rebus air lagi dalam panci, masukkan tulang berdaging yang telah matang tadi (hal ini untuk mengurangi lemak pada kuah)
  • Setelah air rebusan mendidih, semua bahan bumbu yang ada dimasukkan antara lain Lombok atau cabe rawit ijo , asam jawa dan garam secukupnya
  • Bila diinginkan silahkan tambahkan penyedap rasa.
  • Tutup pancinya dan biarkan hingga tulang yang masih berdaging itu benar-benar matang
  • Sajikan dimangkok dalam keadaan fresh from the oven atau masih panas.
PERALATAN UNTUK MAKAN KALEDO :
  • Sendok
  • Garpu
  • Pisau
  • Sumpit untuk Adukan Sumsum
  • Sedotan atau Pipet
Untuk menghadirkan aroma khas Masakan Kaledo, berikan perasan jeruk nipis disertai gorengan paru dan taburan Bawang Goreng Asli Khas Kota Palu, agar kuah Kaledo menjadi lebih wangi dan harum. Perlu diketahui bahwa bahan untuk membuat bawang goreng asli khas Palu ini tidaklah sama dengan bawang goreng yang biasa kita dapatkan di pasaran umum.

Bawang Goreng Asli Khas Kota Palu dibuat dari bawang asli khas palu, yang ukurannya lebih kecil dari ukuran bawang biasa, dan saat digoreng maka wangi-nya akan merebak dengan aroma yang sangat luarbiasa, sungguh menggoda iman. Dan bawang goreng ini jugalah yang menyebabkan Masakan Kaledo Khas Palu memiliki aroma khusus plus unik yang sungguh berbeda dengan kuliner lainnya yang ada di Indonesia.

Ada sebuah anekdot yang beredar di tengah-tengah masyarakat Sulawesi Tengah terkait dengan Masakan Kaledo ini, kira-kira beginilah kisahnya. Once upon a time in Donggala ada seorang kaya raya dermawan yang menyembelih seekor lembu miliknya untuk dibagikan kepada penduduk. Karena kisah ini adalah kisah anekdot, maka unsur kebetulan wajib jadi pendukung utama kisah, dan secara kebetulan orang Jawa yang datang lebih awal sehingga mendapatkan dagingnya yang kemudian dibuat jadi Bakso. Lalu menyusul orang Makassar yang mendapatkan jeroan lalu dijadikan masakan Coto Makassar, semua masakan tersebut terkenal kelezatannya.

Terakhir yang paling lambat muncul adalah orang Kaili, sehingga hanya mendapatkan tulang kaki lembu tersebut. Namun setelah orang Kaili itu memasak tulang belulang tersebut, ternyata rasanya juga tak kalah lezatnya. Sehingga akhirnya dinamakan-lah masakan itu dengan sebutan Kaledo, yang merupakan singkatan dari Kaki Lembu Donggala.

Begitulah anekdot tentang Kaledo. Namanya juga anekdot, boleh tertawa saat mendengarnya, boleh juga tidak, tersenyum simpul-pun tidak dilarang, boleh percaya boleh juga tidak asal jangan melakukan demonstrasi, apalagi anarkis,  tetapi yang saya tahu pasti Masakan Kaledo memang kelezatannya menggoda iman......selamat menikmati....salam :-)
[hw032013]

79 comments:

Problem Child said...

Pertamax ya. . . ?

Saya jadi pengen mencoba juga. Hehehe

Kang Muroi said...

Wah KALEDO, baru pertama mendengarnya, mungkin kalo di daerah saya sop kali ya mas, sop tulang hehe...hmmm kayanya enak banget

Unknown said...

wisata kulinernya mantap mas, jadi tau makanan khas kota palu :)

Akhmad Muhaimin Azzet said...

Waaah..., meski belum pernah ke sana, bisa nyoba Kaledo khas Palu ini. Makasih banyak ya, Pak, atas resepnya.

zachflazz said...

saya juga baru mendengarnya nih..
kayaknya menjanjikan banget buat memanjakan fantasi selera makan kita yang masih muda-muda ini ya Mas, yuhuiii

Lidya Fitrian said...

Berminyak ya pak kelihatannya tapi pasti rasanya enak. Terima kasih sudah mengingatkan postingan terbaru saya pak. Gambar sudah saya ganti pak. Karena syarat posting harus ada foto saya pilih pakaian yang panjang tapi tidak ada yang berjilbab. Saya sudah ganti dengan foto asesoris saja. Sekali lagi terima kasih. Jangan sungkan untuk selalu mengingatkan.

Ririe Khayan said...

Apa kabar Bang?

Terima kasih utk doa-doanya buat saya ya? Semoga Bang Hari sekeluarga pun senantiasa berlimpah berkah.

Eh, saya jugak mau tuh Kaledo kaki lembu donggalanya lho?

Agus Setya said...

setelah menyantap masakannya kok ya sempat2 nya kasih resep ke kita2, menambah khasanah tentang masakan Indonesia bagi saya mas.
sekalian minta ijin tukar linknya, linknya mas hari sudah nancap dengan sempurna di blog saya.
terima kasih

Andik Rasida said...

Wah jadi ngiler, dan rasanya jadi kepingin makan Kaledo! kayaknya klo di jawa maskan kaledo mirip kaya Masakan Kikil pak? Mantap deh kelihatannya!

Mugniar said...

Pak, ikut ki' GA ini:
http://tom-kuu.blogspot.com/

Banyak sekali postingan ta' isinya review, seperti ini. Kalo ikut ini ki' barangkali bagus dalle' ta' :)

Oya, tinggal di mana ki' kah? Biasa lewat rappocini?

Anisayu Nastutik said...

jadi pengen makan kaledo, pasti enak dan lezat ya

hmmm ntar aku masak dg resepmu ini

sedap telah membayang..

Kang Yusup said...

haduhhhh,,,,, jadi keroncongan nih perut pengen ngarasain tuh makanan,,,

Mohammad Fanirifanto said...

Kalau di tempat saya namanya Kikil mas.. berasal dari "Sikil" (bhs jawa = Kaki) Sapi... masak pedes enak mas..
Kalau Kaledo belom pernah saya ...

Stiker Jalingkut said...

met sore mas wah jadi laperni berkunjung kesini sikat aja tuh gambar di atas untuk di resepi hahahhahah. trmksih mas dah berbagi

Wong Kampung said...

Aku teringat ketika anak-anak stpdn kkn dikampungku (1998). Salah satu yg nginap di rumahku bersal dari sulawesi. selesai makan dengan pindang tulang(khas palembang), ia cerita tentang kaledo masakan khas sulawesi...., aku hanya plonga-plongo bayangkan lezatnya masakan ini.......

sekarang aku temui resepnya, jelas kubawa pulang...., cuma ga busa pakai bawang goreng asli palu, kalo bawang goreng terus di palu ada barangkali..... prettttt

Mas Hariyanto..... Ibarat ngidam sudah begitu lama ini... hhe Terima kasih ya

Anonymous said...

bahannya tulang yah ... jadi kayak sumsum dong

Yogie Share said...

waduh liat artikel ini jadi ngiler saya, Mau dong mas hehe .

harysukasuka said...

maauu ddoongg,,oh iya,mas haryanto asik yah,,bisa terus berpetualang mengelilingi indonesia,,mampir ke pantai pangandaran mas,terus bikin postingannya...

Zulham Efendi said...

kalau saya perhatikan sepertinya menu di atas mirip dengan menu khas daerah kami cotto makassar,...tapi yang jelas pasti ada ke khasan tersendiri dari masing2 menu ini,..indonesia memang kaya akan menu tradisional yang manknyus,..sukses untuk sahabat ku

Nandar said...

Wow lihat penampakan Kaledonya aja udah bikin ngiler nih mas..

Payz0 said...

menetes air liur melihat gambar makanannya...

tomo said...

lezat pa ndka kaki lembu ini mas

Lanonadio said...

pengen ntar coba tuh resepnya bookamrk dlu

Anonymous said...

oiya gan link agan udah ane pasang disidebar jangan lupa pasang balik ya gan..

Dunia Ely said...

Ngiler lihat foto makanannya :)

Abed Saragih said...

Sedap benar Pak kaledonya,jadi pingin nyobain juga ini hehe :)

zigzoor said...

kaledo,wuih maknyus kayaknya,top markotop.kalau di saya kayak gule yah.

kk ps said...

Baru tau saya sob.jadi pengen nyoba,Btw di bandung ada ga ya?klo bli nya harus di kota Palu lumayan jauh.lebuh mahal ongkos daripada

kk ps said...

kaledonya....

Djangkaru Bumi said...

Rasanya pasti gurih dan nikmat. Jadi pengen mencobanya.

jualan jam tangan online murah said...

sampean yang paling depan itu ya mas..

Staff Administrator said...

kebayang kalo ada di depan hidangan itu sekarang...hmmm
#jadi ngiler nih bang hehe :)

binkbenk said...

wihh.. pasti enak nih... jadi pengen

maaf sobat mau tanya kok area komentarnya ada 2 bagian ya...

Unknown said...

wihh mau dong bang tuh yang foto bawah.... ayam mantap...
jadi ngiler deh

Unknown said...

blogwalking gan..

jngan lupa folbacknya ya gan :)

SitusTopInfo

Hasbi Htc said...

Lama Juga Yach Proses Pembuatannya, Namun jika saya menyimak dari proses pembuatannya kayaknya hampir mirip masakan Kikil.

Masnady said...

wah kaki lembu ya sob, mungkin kalao di daerah saya di sebut kikil atau tetelan nih sobat. memang agak banyak tulangnya, namun nikmatnya ... mak nyuuuussss.....!!

Anonymous said...

enak enak mantap gan maknyos.. tapi sayangnya jauh nih dari tempat tinggal saya, jadi gak bisa nyicipin nih,,

Obat Sakit said...

iya mas, jauh dari rumah.
Surabaya ke Palu ya jauh sekali...

jeBateja said...

Salam dari Malaysia...dan salam kenal...wahh pak Hariyanto....panjang lebar ceritanya ya...saya sudah 2 kali ke indonesia tapi tidak ketemu masakan ini, jika ke sana...harusnya saya mencari...terima kasih atas info...

eksak said...

well emang trapeller sejati ente ni bang! banyak poto2 perjalanannya... dan poto2 kulinernya... hehehehe

boni kacak said...

wah..saya yang hanya melihat gambar pun sudah mengetaui betapa enaknya ia.. pekat kuahnya..

Rawins said...

waduh kolesterol berat nih pak...
belum pernah nyicipin
dulu pernah mau ke palu sayang keburu rusuh di poso makanya batal deh....
kapan ya nyampe kesana..?

metrolisa said...

wah biar dapat ke PAlu rsanya mikir dua kali kalau mau makan ini pak kolestrol dan hipertensi

Kraeng Francisco said...

Resep makanan diatas, jujur saya sendiri belum mencobanya....Mungkin suatu ketika nanti bisa menikmati masakan di palu dan khususnya pada rumah makan diatas hehehe.....

Azim said...

kaledo itu dari kaki sapi,, wah, pasti enak tuh ya pak.. apalagi kalo dapet sum sumnya

Satujuan IM said...

masakan nusantara memang sangat beragam ya sob... tapi ini masakan pedes ato enggak ya, soalnya orang indonesia kan sukanya yg hot2 hehehe

SunDhe said...

Wow! kelihatannya enak banget tu mz.. Segar lagi pedas *aku suka pedas*
Kapan-kapan ajak dunk ke sulawesi. heheheh :D

opik said...

jadi lapar pak.. he

Anonymous said...

Assalaamu'alaikum wr.wb, mas Hariyanto...

Alhamdulillah, senang membaca tentang wisata kuliner mas Hariyanto di atas. Enaknya dapat merasai sup Kaledo sehingga teringin pula untuk ke sana menjejaki rasanya.

Kalau di Malaysia, mungkin namanya lain mas. Jika melihat kepada resepi yang dilampirkan, di sini namanya SUP GEAR BOX. Harganya sesuai dengan besar mangkuk yang dipesan sehingga mencecah RM25.00

Mudahan, ada masanya dan rezekinya, mas bisa ke Kuala Lumpur dan merasai Sup Gear Box ini.

Salam mesra dari Sarikei, Sarawak. :D

buret said...

sepertinya enak kaledo, tapi saya belum pernah mencobanya.. terima kasih telah berkunjug mas Hariyanto

goyang pattah pattah said...

kapan2 boleh juga tuh mkan kaledo di kota palu :)

Susan Lolo Bua said...

Saya jadi lapar membacanya, baca resepnya berulang kali, sampe ngakut di memori, mau nyoba kebetulan ni minggu ada acara dirumah..

kalo kami Toraja, Ledo itu kelelawat, kalo gak salah yaa ^^

Azura Zie said...

Namanya unik, dikira kaledo cuma nama satu daerah, semodel sama soto ya atau sop ya bang kalau keliatan dari wujudnya.

lina@happy family said...

Di Bogor ada Sop Sumsum, tapi kuahnya ngga ada rasanya, jadi tidak berkesan sama sekali.
Berharap bisa nyobain kaledo nih :)

Mohammad Fanirifanto said...

Wah .. ternyata masih Kaledo mas..

robbie.blogger said...

Sepertinya menu makan saiang bang har ini menggugah selera makan saya. hmmm sedapnya

warcoff said...

saya pesen satu mas, paketin ke palembang ya hehehehe

Blog Pendidikan said...

Akhirnya sahabatku nih, sampai juga di sulteng, memang kaledo paling terkenal di donggala. Wah sayang nggak bisa ketemu langsung dengan sahabat dari makasar. ok....sukses nih perjalanannya dan selamat datang di palu (Sulteng)

Vionetpalu.com said...

Selamat datang di sulawesi tengah, Palu dengan mencicipi makanan khas sulawesi tengah, masih ada lagi nih sahabat masakan khas orang palu "UTA KELO DAN PALU MARA" klo sobat coba pasti nggak bisa pulang lagi nih ke makassar. oke salam sukses.

Boby Ramadhan said...

Waw enak bnget makanannya kliatannya pak sob! :D , bpk juga suka traveling ya? Jadi pengen jalan jalan juga saya :D

ceritatugu said...

kelihatannya enak nih tapi sayang tempanya jauh pakai harus seberang laut lagi

stupid monkey said...

wew, saya jdi tau neh arti kota palu dari sini, hmmm ... kirain artinya apa gitu, hehehehe ... ngeri soalnya kalo denger selintas, :p

Unknown said...

Wewww, rupanya raja treveling ni ya...

Unknown said...

hobinya jalan2 ya om?? :D

kapan2 boleh lah ajak gratisan tapi :P


[ Gabung yuk ke Direktori Backlink Gratis Berkualitas No.1 Indonesia ]

Sam D. said...

this dish look yummy! How are you my friend? I'm sorry for replying very late but I'm happy to be here and gave you my honest support. Keep in touch :)

Problem Child said...

Absen pagi sobat. . . Hehehe

alkatro said...

kaledo, baru denger.. ane jadi tambah laper nih bang hihihi
met jalan2 bang :D

Adima bin Iman said...

hmmm saya sampai menelan ludah sendiri nih pak! hehe

Motamatika said...

Terdengar asing tapi terlihat enak :D
Pingin nih :)

Mami Zidane said...

penasaran dengan cara makanannya yang harus pake pipet itu...hehe

Anonymous said...

weeehhh jadi ngiler nih ... nyedot sum-sumnya itu yang enak weh weh ,,,

Resep Masakan said...

omm aku boleh coba resepnya yah
kalo enak aku pasang di websiteku deh
hehe

yuniarinukti said...

Sekilas penampilan Kaledo mirip Soto ya Pak, ato malah Gulai?
jadi penasaran dengan daging empuknya..

catatan kecilku said...

Baru tahu aku ada masakan yang namanya Kaledo.
Betapa banyak dan beragamnya kuliner di Indonesia ya?
Semoga kapan2 bisa ikut nyicipin :D

Haqiqi Softing said...

wahh, mantap kang

Cupit said...

pengen juga kesanaa.. :D
tapi belum ada dana.. hehe

Agung Ak said...

Kaledo ini pindang tulang yah, heee

Hermanbagus said...

wah enak nih ehee