Dalam aktifitas keseharianku berwara-wiri sekaligus jadi traveler blogger di bumi ALLAH yang maha luas ini demi mencari sesuap nasi dan sepiring berlian, membawa diriku bisa menjejakkan langkah kaki di daerah-daerah yang sebelumnya hanya ada dalam angan-angan belaka. Dan yang menyenangkan adalah, bahwa saya bisa melaksanakan kewajiban amanah dan tugas negara serta menikmati hobby travelling dan wisata kuliner secara bersamaan, ibarat pepatah, sambil menyelam minum air, Alhamdulillah :-)
Dari setiap daerah yang pernah kusinggahi, yang paling utama saya cari adalah sajian kuliner khas daerah itu sendiri, bukan apanya, karena ini terkait dengan persoalan mengisi lambung tengah alis perut. Kalau cacing-cacing dalam perut sudah mulai memainkan music keroncong, maka itu artinya saya harus bergegas mencari tempat makan, sebab tenagaku pastilah akan semakin berkurang bila kondisi lapar mulai menyerang, dan tentunya makanan yang saya konsumsi bisa membuat cacing-cacing dalam perutku pulas kembali, dan tubuhku bisa full power lagi.
Lalu apa hubungannya dengan kuliner khas, ya karena saya sudah terbiasa makan makanan yang bersifat umum, jadi sangatlah disayangkan, bila saja saya tidak memanfaatkan saat tour and duty untuk mencoba sajian kuliner khas daerah yang saya singgahi. Kan lebih asyik merasakan kuliner khas, di daerah asalnya masing-masing…iya kan…la iya dong :-)
Salah satu kuliner khas yang bagiku memiliki sensasi tersendiri adalah Nasu Palekko, yaitu kuliner asli yang berasal Kawasan Bumi Ajattapareng yaitu suatu kawasan yang terdiri dari tiga kabupaten dan memiliki ikatan sosial budaya yang serumpun yaitu Kabupaten Sidrap, Kabupaten Pinrang dan Kota Pare-pare, yang terletak di Sulawesi Selatan. Kuliner ini berbahan baku utama daging bebek yang dicincang hingga mencapai ukuran sekitar dua centimeter, sehingga sulit membedakan, yang mana potongan daging, leher dan jeroan, saking kecilnya cincangan itu, apalagi kalau sudah bercampur dengan bumbu-bumbunya.
Kuliner khas Bumi Ajattapareng ini merupakan salah satu kuliner legendaris Sulawesi Selatan, wujud penampilannya, memang tidaklah terlalu menarik dan tidak terlalu menggoda untuk menikmatinya , namun soal rasa, wow, janganlah ditanya lagi, sensasi pedasnya benar-benar bisa membuat sahabat-sahibit blogger sedunia bakalan ketagihan.
Meskipun penampilannya tidaklah terlalu menarik, namun aroma dari minyak kulit bebek, yang digunakan untuk memasak Nasu Palekko sudah tercium wanginya saat memasuki warung atau rumah makan yang menyediakan sajian khas ini. Dan wanginya ini benar-benar menyengat jiwa dan menggoda iman untuk segera menikmati Nasu Palekko.
Saat pertama kali saya menikmatinya, rasa pedas cabe rawit dengan aroma sereh dan lengkuasnya yang telah digiling halus, terasa perlahan-lahan mengusai indra perasa di lidah, ketika suapan pertama Nasu Palekko masuk ke rongga mulutku. Campuran bumbu-bumbu lainya, seperti, merica, daun salam, bawang merah, bawang putih, kunyit, garam, serta cuka yang terbuat dari mangga muda, yang telah diolah jadi satu dengan daging bebek cincang, dan di masak di atas wajan yang terbuat dari tanah liat, semakin melengkapi kenikmatan Nasu Palekko.
Oh iya, salah satu manfaat cuka dari mangga muda, adalah untuk menghilangkan bau amis pada daging bebeknya. Biasanya Nasu Palekko disajikan dalam seporsi mangkok untuk satu orang, dihidangkan dengan sajian Buras’a, salah satu masakan khas Sulawesi Selatan, semacam lontong mini, berbungkus daun pisang, namun bentuknya persegi empat.
Nah, apabila sahabat-sahibit blogger sedunia berkunjung ke Sulawesi Selatan, tak lengkap rasanya, apalagi kalau kalian adalah para penikmat sensasi pedas, bila tak mencoba sajian Bebek Pedas yang bernama Nasu Palekko yang sensasi pedasnya sungguh super nikmat.
Sensasi kenikmatan ekstra pedas Nasu Palekko, kuliner khas Bumi Ajattapareng, benar-benar luarbiasa ekstra pedas, sehingga membuat yang mengkonsumsinya menghadirkan beragam ekspresi wajah saat menikmatinya. Mulai dari mata yang berair, keringat yang membanjir membasahi wajah dan tubuh, hidung meler, hingga bibir yang mendadak terlihat dower mangap komat kamit karena kepedasan. Namun semua itu tidak membuat penikmatnya menjadi kapok menikmati masakan Nasu Palekko.
Jika sudah menikmati Nasu Palekko sekali saja, saya yakin, kalian bakalan mencarinya, untuk mencicipinya lagi, merasakan kenikmatan sensasi pedasnya yang sudah terekam oleh memory di otak dan meninggalkan kenangan kenikmatan yang tak bisa terlukiskan oleh kata-kata. Dan itulah yang saya alami, setiap kali saya melintasi ketiga kabupaten tersebut, yakni Kabupaten Sidrap, Kabupaten Pinrang dan Kota Pare-Pare, maka insya Allah, saya akan menyempatkan diri untuk mampir untuk menikmati sajian Nasu Palekko-nya.
Tabe', Salama' Ki.
Keep Happy Blogging Always, Mari Ki' Di'..salam :-)
46 comments:
Nasu Paleko adalah makanan Favorit saya
Haduh Jadi Pengen, ngiler mas. Kuliner Bebek sekarang memang lagi naik daun sepertinya
Dicincang kecil-kecil jadi mudah makannya ya mas ...
jadi kepengin nih mas, belum pernah makan ...
Wahh ini makanan kesukaan ibuku :)
tapi ekspersinya ngga sampe klamas klemes sambil mesem kaya orang yang lagi tebar pesona karena kepedesan nasu palekko kan bang.?
n'tu tuh kaya yang narsistragis diatas itu tuh...;o)
#cling terbang...
Wah cuman bisa ngeliatin tanpa ngerasain,,, jauh si di sulawesi,, kira kira bisa kirim lewat JNE apa enggk yah hehehee
Assalaamu'alaikum wr.wb, mas Hariyanto....
Sangat mengasyikkan apabila kita bisa menikmati sajian asli dari daerah asalnya. Kerana jika kita merasai sajian ini di luar daerah asal, mungkin rasanya sudah lain dan tidak asli sebagaimana bakso yang dijual di Malaysia tentu tidak sama dengan bakso asli Indonesia. Saya, malah tidak pernah merasai daging bebek. Gimana rasanya ya. Kalau di sini, daging bebek menjadi makanan orang Cina. Pernah dikatakan bahawa daging bebek itu kurang enak baunya.
Salam sejahtera dari Sarikei, Sarawak. :D
SITI FATIMAH AHMAD
hmmmm.. lihat irisan daging bebek yang diberi kecap diatas lidahh langsung ngeces, ,, saya mbayangin mungkin pedasnya seperti ayam rica riica kali ya pak .
mau duuuuunkkkkkk. dilemparin ke jogja sebungkus aja, hahaha
kayaknya bang har
nanggung nih makan nya..
keliatan dari expresinya hehehe :)
baru tau namanya, blom pernah merasakannya
Nasu Palekko terlihat menggoda selera, dan terasa nikmat dari urian mas Har
hmmm, di jawa ada nggak ya..
kalau dagingnya diganti sama ayam kira2 rasanya bisa sama nggak ya mas soalnya saya nggak suka bebek
wah sepertinya mantap pak kalau bebek nya super pedas getu, pasti bikin hot ya kalau kita makan hehehe :D
saya sebenarnya kurang begitu suka pak kalau terlalu pedas, soalnya nanti bikin pilek. tapi penasaran juga nih sama bebek goreng ini. Kapan-kapan boleh mampir kesiitu ya pak :)
Jadi pengen nyobain nih Mas...
Bebek judes saya pernah coba, huaa pedesnya minta ampun.
Mungkin yg inipun mirip ya Mas?
makanan peda seperti yang suka sekali mas, tetapi jauh banget dari daerah saya tinggal mas, mencoba menikmati makanan ini lewat tulisan kang Hariyanto ajah :(
waah, dari nama makanannya saja saya sudah ngiler mas
:D
Wah kalau urusan pedas, seleraku banget tuh pak, maklum lidahku ini sudah kebal sama yg namanya pedes haha.. Sombong sekali saya ya..
Sayang cuma bisa lihat gambarnya doang ya :)
Saya belum pernah makan Bebek Nasu Palekko, Kang Har buat saya penasaran aja nih...... :D
Salam
pengen nyobain.pasti rasa nya gurih2 enyoy
terima kasih untuk partisipasinya. Tercatat :)
waawww saya jadi ngiler nih pak...kebetulan sangat suka sekali sama pedas hehe, terima kasih sudah share
Kalau pas kerja di Kaltim, kami suka makan rica-rica bebek atau entok ke kampung.
wuih dari gambarnya aja udah bikin bgiler mas, apalagi liat langsung...
pasti maknyuss tuh rasanya...
sepertinya belum pernah saya jumpai makanannya disini pak
Penasaran sama nasu palekno pak, Coba googling ah
mau numpang manre nasu palekko ah...;o)
Lebih cocok disebut sensasi klimaks ekstra hot. ^_^
asli ngiler baca postingan ini.. klo di jakarta ada ga ya nasu palekno? pengeen...
kurang suka daging bebek..
Saya juga penggemar makanan pedas pak.. bikin ngiler aja foto bebeknya.. :)
jadi pngin nyoba mas,kayat hot n gurih gurih nyoi
wah..wisata kuliner terus ya mas. mantap...
Bacanya aja sudah bisa ngebayangin sensasi pedasnya Om, bisa kuping berasap nih Om kena pedasnya
Takuutttt, waduh kami ga suka pedas Om, ikut nyimak aja dah
Engga kebayang tuh pedasnya huhahh dorrr!! saya engga kuat kalau makan pedas, itu lontong mininya kalau di Cianjur disebut BURAS, beda dikit ya sama Buras'a, semoga sukses GA nya mas!
Uch mengen-mengenni aku
Apalagi saat jam makan, tambah pengen
wuidiiiiiiih, mantap Nasu Palekko'na. Mampir yuk disini,, sama-sama pedas =>
http://aidamaruf.blogspot.com/2014/02/makan-bebek-judes-masih-perawan.html
makasi :)
maen lagi...ng'grecokin rumahnya bang har...;o)
maen lagi...ng'grecokin rumahnya bang har...;o)
Sama sekali saya belom pernah makan itu .. jadi pengen sayah ... :(
Langsung bikin laper, enak banget kayaknya...
jadi lapar nioh pak :D hehe
waah,,keren kang,,mantap nih kalau bneran dpt sepiring berlian,, hee
jadi pengen hehe
sukses selalu gan, ditunggu postingan postingan selanjutnya.
namanya unik ya Bang,
pedasnya juga unik kayaknya karena dibuat dari cabe rawit, sereh dan lengkuasnya yang telah digiling halus. Kapan2 ta coba bikin sambel dengan sereh dan lengkuas ahh, kira-kira kacau gak ya kalau saya yg mbikin
wadduh mantap ini kang...
mudah2an bisa nyobain nih..^^
New comments are not allowed.