Hariyanto Wijoyo
|
42
komentar
Tanjung Benoa is a marine tourist destination very popular on the island of Bali, located in the village of Tanjung Benoa, District of South Kuta, Badung regency. The distance is about twenty seven kilometers from the city of Denpasar, and only takes about half an hour by using a motor vehicle or car from Ngurah Rai International Airport.
Tanjung Benoa adalah salah satu destinasi wisata laut yang sangat popular di Pulau Bali, terletak di Kelurahan Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Jaraknya sekitar dua puluh tujuh kilometer dari arah Kota Denpasar, dan hanya berjarak tempuh kurang lebih setengah jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan bermotor atau mobil dari Bandara Internasional Ngurah Rai.
But of the many marine tourist attractions in the island of Bali, Tanjung Benoa has unique characteristics that are not owned by the tourist spots in the island of Bali, which is a small delta that is used as a turtle breeding and pr famous as Turtle Island. You're announcing, what is a turtle, if you do not know, really mean too .. said bang haji Rhoma Irama. Just so you know, the turtle is a vertebrate animal, a kind of sea turtles that have been around since the late Jurassic (145-208 million years ago) or the age of the dinosaurs. These animals breathe with lungs and have a diverse nesting cycle, from two years to eight years. Male turtles spend their lives at sea, and female turtles occasionally stop by the sandy land to lay eggs.
Namun dari sekian banyak tempat wisata laut yang ada di Pulau Bali, Tanjung Benoa memiliki keunikan tersendiri yang tidak dimiliki oleh tempat-tempat wisata yang ada di Pulau Bali, yaitu sebuah delta kecil yang dijadikan tempat penangkaran penyu dan terkenal sebutannya sebagai Pulau Penyu. Kalian tahukan, apa yang dimaksud dengan hewan penyu, kalau belum tahu, benar-benar sungguh terlaluu..kata bang haji Rhoma Irama. Asal tahu saja ya, penyu adalah hewan vertebrata sejenis kura-kura laut yang sudah ada sejak akhir zaman Jurassic (145 - 208 juta tahun yang lalu) atau seusia dengan dinosaurus. Hewan ini bernafas dengan paru-paru dan memiliki siklus bertelur yang beragam, dari dua tahun hingga delapan tahun sekali. Penyu jantan menghabiskan hidupnya di laut lepas, dan penyu betina sesekali mampir ke daratan yang berpasir untuk bertelur.
To go to Turtle Island, we use a motor boat, which can accommodate from two to ten people. Motor boat is also unique, because the floor is made of glass that is thick, so that the passengers could see the scenic beauty of the sea off the coast through the glass, during the journey to Turtle Island. While looking at the fish that swim to and fro between shellfish reefs, the passengers can also provide food in the form of bread crumbs to the fish, this would indeed be a very exciting experience.
Untuk menuju ke Pulau Penyu, kita menggunakan perahu bermotor yang bisa memuat dari dua hingga sepuluh orang. Perahu bermotor ini juga unik, karena lantainya terbuat dari kaca yang cukup tebal, sehingga para penumpangnya bisa melihat keindahan pemandangan laut lepas pantai melalui kaca tersebut selama dalam perjalanan menuju Pulau Penyu. Sambil melihat-lihat ikan-ikan yang berenang kesana kemari di antara terumbu kerang, para penumpang juga bisa memberi makanan berupa remah-remah roti kepada ikan-ikan tersebut, tentunya ini menjadi pengalaman yang sungguh sangat mengasyikkan.
Di atas perahu motor yang menuju ke Pulau Penyu, nampak Lantai Kaca ada di tengah penumpang
Alhamdulillah, akhirnya menjejakkan kaki di atas pasir Pulau Penyu di Tanjung Benoa
Pose narsis terlebih dahulu sebelum memasuki area lokasi penangkaran penyu
After traveling about fifteen minutes, the boat finally docked in Turtle Island, the brownish colored sand beaches. At first I thought that this Turtle Island, residents are turtles alone, such as
Pulau Kembang, Monkey Kingdom in South Kalimantan , whose residents are as happy as a large long-tailed monkeys. However, when I visited Turtle Island in 2011, it turns out my guess is not really accurate and not too well. Why so. Let's continue the story of my experience just enjoy the sensation of this Turtle Island.
Setelah menempuh perjalanan sekitar lima belas menit, akhir perahupun berlabuh di Pulau Penyu, yang pasir pantainya berwarna agak kecoklatan. Semula saya mengira bahwa Pulau Penyu ini, penghuninya adalah penyu-penyu semata, seperti Pulau Kembang, kerajaan kera di Kalimantan Selatan, yang penghuninya sebahagia besar adalah monyet berekor panjang. Akan tetapi, saat saya berkunjung ke Pulau Penyu pada 2011 lalu, ternyata dugaanku tidak terlalu benar dan tidak terlalu betul. Kenapa bisa demikian. Mari kita lanjutkan saja kisah pengalaman saya menikmati sensasinya Pulau Penyu ini.
Salah satu kolam penangkaran yang ada di Pulau Penyu
Berfoto bersama seekor penyu hasil penangkaran
In this Turtle Island are holding ponds, created specifically to care for and maintain the existing turtles, ranging from eggs, to when the turtles hatch, until the turtle becomes an adult. The visitors can directly hold these turtles, while feeding and also of course take pictures with the turtles there. Age turtle that is in the Turtle Island turns out there are already nearly reached hundreds of years, it has been said the age of the turtle can reach 200 years ... wow :-)
Di Pulau Penyu ini terdapat kolam-kolam penampungan yang dibuat khusus untuk merawat dan memelihara penyu-penyu yang ada, mulai dari telurnya, hingga ketika penyu menetas, sampai penyu tersebut menjadi dewasa. Para pengunjung dapat langsung memegang penyu-penyu ini, sambil member makan dan juga tentunya berfoto bersama penyu-penyu yang ada. Usia penyu yang ada di Pulau Penyu ini ternyata ada yang sudah hampir mencapai ratusan tahun, konon kabarnya usia penyu bisa mencapai 200 tahun…wow :-)
Turtle Island in Tanjung Benoa Bali is managed by the people of Tanjung Benoa, which were largely of their livelihood as fishermen. The legend says that the origin of Turtle Island that serve as breeding places due turtles including one animal that is protected by the government, but do not have a place or habitat to breed, not to mention the hunting of turtles for meat and eggs is a lot going on and carried by hand-those who only think of financial profit alone, without thinking about the turtle animal preservation.
Pulau Penyu di Tanjung Benoa Bali ini dikelola secara swadaya oleh masyarakat yang ada di Tanjung Benoa,dimana sebahagian besar dari mereka bermata pencaharian sebagai nelayan. Konon kabarnya, asal usul Pulau Penyu sehingga dijadikan sebagai tempat penangkaran disebabkan Penyu termasuk salah satu hewan yang dilindungi oleh pemerintah, namun tidak memiliki tempat atau habitat untuk berkembang biak, belum lagi perburuan penyu untuk diambil dagingnya serta telurnya yang banyak terjadi dan dilakukan oleh pihak-pihak yang hanya memikirkan untung financial semata, tanpa memikirkan kelestarian hewan penyu ini.
It is very ironic, Indonesia, which is famous as a country with a wealth of fauna and flora are very amazing world, but in fact it is one of the countries with a very high extinction of animals, especially species of turtle. This is due to the high turtle hunting of animals, because of the market demand is very high, to be used as food or as an ingredient made pharmaceuticals and various ornaments are very expensive.
Sungguh sangat ironis, Indonesia yang terkenal sebagai negara dengan kekayaan fauna dan flora yang sangat mengagumkan dunia, namun ternyata merupakan salah satu negara dengan tingkat kepunahan hewan yang sangat tinggi, terutama spesies penyu. Hal ini disebabkan tingginya perburuan terhadap hewan penyu, karena adanya permintaan pasar yang sangat tinggi, untuk dijadikan sebagai makanan ataupun dibuat sebagai bahan obat-obatan dan aneka hiasan yang sangat mahal harganya.
Although existing Government Regulation No. 7 of 1999, on Preservation of Fauna and Flora and PP. 8/1999 on the Use of Plants and Animals, Law no. 5/1990 on Conservation of Natural Resources and Ecosystems, ncluding protecting turtles, but poaching of animals slow down this continues. Until finally the people of Tanjung Benoa and their local government and the World Wildlife Fund (WWF) chose a location that beaches are clean, sandy and ramps, so it is suitable to be used as habitat for the turtles to lay their eggs and breed, and all that makes a complete ecological system for the life of the turtles, and they named this place the name of Turtle Island.
Walaupun sudah ada Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999, tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa dan PP No. 8/1999 tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan serta Satwa, UU No. 5/1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, termasuk melindungi semua jenis penyu, namun perburuan terhadap hewan yang berjalan lamban ini terus berlanjut. Hingga akhirnya masyarakat Tanjung Benoa beserta pemerintah daerah setempat dan World Wildlife Fund (WWF) memilih sebuah lokasi yang pantainya bersih, berpasir dan landai, sehingga sangat cocok untuk dijadikan habitat penyu-penyu untuk bertelur dan berkembang biak, dan semua itu menjadikan system ekologi yang lengkap untuk kehidupan penyu-penyu, dan mereka menamakan tempat ini dengan nama Pulau Penyu.
As a supporter of the tourism in Turtle Island also provided restaurant, souvenir shop and souvenirs as well as sights to show various animals. Why you say that, various animals, not just turtles are there? It was he who was I going to say, it turned out in this Turtle Island, friends of blogger aroud worldwide not only get to see the turtles, but also get to see some rare exotic animals typical of Nusantara.
Sebagai penunjang pariwisata maka di Pulau Penyu juga disediakan rumah makan, toko souvenir dan cindera mata serta tempat atraksi untuk pertunjukan aneka satwa. Loh kok, aneka satwa, bukankah hanya penyu saja yang ada ? Itu dia yang tadi saya mau katakan, ternyata di Pulau Penyu ini, sahabat-sahibit blogger sedunia bukan hanya bisa melihat penyu-penyu saja, tetapi juga bisa melihat beberapa hewan langka yang eksotik khas Nusantara.
Exotic animals in large cages on Turtle Island which is decorated with paintings by balinese nature, but even though the animal is in a cage, you can really get into the cage to take pictures with the animals there. Do not worry, the size of a fairly large cage, possibly covering your bedroom, so you want to take pictures freely experiment with whatever force was allowed, even upside balikpun also not banned anyway, which is important not to damage the cage and do not make the animals are there to be threatened by the act of narcissistic guys.
Hewan-hewan eksotik itu ada dalam sangkar-sangkar besar di Pulau Penyu yang dihiasi dengan lukisan alam khas bali, namun meskipun hewannya ada dalam sangkar, kalian bisa kok masuk kedalam sangkar tersebut untuk berfoto bersama hewan-hewan yang ada. Jangan kuatir, ukuran sangkarnya lumaya besar, mungkin seluas kamar tidur kalian, jadi kalian bebas bereksperimen mau berfoto dengan gaya apa saja pun boleh, bahkan jungkir balikpun juga tidak dilarang kok, yang penting tidak merusak sangkar dan tidak membuat hewan-hewan yang ada menjadi terancam oleh ulah narsis kalian.
Seekor Kelelawar Bergelantungan, Koleksi Pulau Penyu
Saya berpose bersama Sepasang Burung Rangkong
Seekor Burung Rajawali, Koleksi Pulau Penyu
Seekor Elang Bondol Kepala Putih hinggap di bahuku
Ular Sanca-nya ogah dikalungkan di leher, jadi kupegang sajalah
The animals varied, ranging from bird eagle Bondol head white , Bats, Condor, Hornbill, Popinjay and Sanca, and more. So if you are visiting the island of Bali, then take the time to visit this
Turtle Island in Tanjung Benoa Bali, a coastal attractions that are educational and can add insight about the existence of fauna that are rare, so hopefully we can realize that the preservation of nature with all its contents is we should keep together.
Hewan-hewannya beraneka ragam, mulai dari burung Elang Bondol berkepala Putih, Kelelawar, Burung Rajawali, Burung Rangkong, Burung Nuri hingga Ular Sanca, dan banyak lagi. Jadi kalau kalian berkunjung ke Pulau Bali, maka sempatkanlah waktu untuk berkunjung ke Pulau Penyu di Tanjung Benoa Bali ini, sebuah obyek wisata pantai yang bersifat edukasi dan bisa menambah wawasan tentang fauna yang sudah langka keberadaannya, semoga dengan demikian kita bisa menyadari bahwa kelestarian alam dengan segenap segala isinya ini patut kita jaga bersama.
Finally, I apologize if this article presents so many narcissistic pictures of myself aka selfie, but what may make, has become a hobby sich .... so just stare with full sincerity and a sweet smile, so be calm and feeling so happy and happily ever after :-)
Akhirul kata, saya mohon maaf, bila artikel ini menghadirkan begitu banyak foto-foto narsis diriku alias ber-selfie ria, namun apa boleh buat, sudah jadi hobby sich....jadi dipandangi saja dengan ikhlas dan penuh senyuman manis, agar hati tenang serta perasaan jadi senang dan bahagia selamanya :-)
Tabe, salama' ki'
Keep Happy Blogging Always, mari ki' di'..salam :-)
Category
:
Bali
,
Flora And Fauna
,
INDONESIA RAYA
,
My Life
,
Tour of Duty
,
Traveler Blogger
,
wisata pantai
Weeeh mantap sob.. wih penyunya lucu banget deh..
hmmm...teryata banyak koleksi disana ya, selain penyu ^^
narsis tak apa-apa pak, yang penting ada pendampingnya tidak sendirian. hahaha
Jadi kangen ke turtle Island di Tanjung Benoa Bali nih....:D
Salam
Burung Rangkong-nya kayaknya jinak ya pak? ga bisa membayangkan kalau sampai di patok :)
Wow... seru! Turtle-nya gede-gede gitu, ya.
Pengen jalan-jalan ke situ juga. :D
Asyik nih bang har....pelesirin trus nih ceritanya :)
sungguh sebuah pulau yang sangat indah ya pak Har , tidak percuma pulau ini di juluki pulau dewata
Wah ketemu mas nakusan apa tidak mas. Kan di bali juga hehe
asyik banget jalan-jalannya bang....hebat lo berani pegang ular, kalau saya lihat aja sudah gemetaran.
Saya belum pernah ke Bali, Pak, semoga suatu saat bila ke sana dapat menyempatkan ke Tanjung Benoa.
Wua.. mata nggak berkedip, ngebayangin kalo kesana berani nggak ya saya megang langsung itu makhluk unyu2, heuheu
waah seruuu... blm pernah kesana pdhl dah bbrp kali ke bali
catet ah buat next trip :D
Destinasi wisata yang sangat menarik ya Bang. Penggemar binatang pasti suka banget tuh. Mudah2an saya bisa sampai ke sana.
Kapan ke Selayar Bang, pingin lihat hasil jepretannya nih.
waoooow keren, benar benar sang petualang namoeh wahid dari makassar. hehe
saya terakhir kesana waktu kasus bom bali pak. dan waktu itu terumbu karang disekitar pantai menuju penangkaran lagi rusak berat.. dan sayangnya waktu itu disana tidak dikasih dermaga, jadi kalau bawa orang tua harus pakai acara menuntun nyebrang dalam air yang harus berbasah ria
memang air pantainya beda ya, terllihat bening kdang semburat berwarna hijau karna pantulan terumbu karang
Jadi ebih dekat dengan hewan yang umurnya panjang ya gan.. kapan ya kira-kira bisa ke turtle island.. :)
Serunya pak. Jadi pengen maen ke sana juga..
meski negara kita mempunyai predikat negeri dengan tingkat kepunahan spesies apapun tertinggi di dunia, tapi dengan liputan Mas Hary ini, saya menjadi optimis, bahwa masih banyak pihak yang peduli untuk menjaga kelestarian satwa. semoga ini akan menginspirasi, untuk siapapun dan dimanapun.
benar-benar terjaga ya, kalau nggak udah punah mungkin ya...
luar biasa ya pak destinasi wisata di bali. ada pulau tersendiri yang menyajikan tempat wisata yang menarik dan layak untuk dikunjungi turis. Kapan-kapan boleh kesitu ya pak :)
Asyik ya mas bisa secara langsung melihat bahkan megang penyu...semoga bisa lestari terus
Nice Inpo gan :) ( Salam Blogger )
Cerita Dewasa Terbaru
Wah.. Hebat ya masyarakat sekitar mau mengurus penangkaran penyu ini, berarti tingkat kepeduliannya terhadap kelestarian penyu masih tinggi ya, Bang.. Semoga menular ke orang banyak..
Jadi inget temen yang pernah cerita, suka banget makanin telor penyu.. :(
jd ingat film kura2 ninja hehe...
turtle island pasti banyak kura2nya ya mas krn disesuaikan dgn namanya, hmmm mas hariyanto keren deh bisa pesiar kemana2, termasuk ke bali :) saya dari dulu ingin tamasya ke bali belum pernah kesampaian sampai skrg, hehehe :)
Wah mas hariyanto benar-benar real traveller. nanti kalau postingannya tentang Bulan, wah berarti mas Hariyanto sudah pernah ke Bulan. kalau saya sudah ke Matahari, beli sendal. hehehehehehe
Kalau di kampung halaman Boku, Banyuwangi ada tempat penangkaran penyu Mas Har, di daerah Sukamade, Banyuwangi.
Nice post Mas Har,
Selamat berakhir pekan..
Gede-gede ya turtlenya..... Kepala dan tempurungnya mengkilat.... cakep...!
Wah, baru tahu neh. Secara berkunjung ke Bali malah belum ke Tanjung Benoanya ^_^
Jepretan fotonya keren2 bos.
Pernah belajar fotografi jg?
Wah asyik nih jalan-jalan, hehehe... Ane juga pernah ke sana Bang, foto megang kelelawar raksasa, ular, dan burung Rangkong, sensasinyaa.... Biasa aja -_- BTW tumben tuh kelelawarnya dikandangin, biasanya boleh dipegang dan difoto
jadi keinget dl waktu kesana pas tahun baru 2008....
semoga penyu dapat lestari
dengan menjaga laut dan lingkungan
salam lestari
belom pernah ke BALI... terasa mau pergi ke sana. melancong ke tempat2 di entri ini. dapat tengok haiwan2 di sana dan penyu
kapan ya bisa ke sana
This comment has been removed by the author.
Keren banget mas, Saya menginjakan kaki ke Bali nya saja belum pernah hehe
Assalaamu'alaikum wr.wb, mas Hariyanto.....
Foto-foto di Pulau penyu keren2 semuanya. Asyik melihat banyaknya hewan yang dipamerkan sehingga bisa dibawa foto bersama. Saya pernah melihat penyu hidup semasa pergi ke taman buaya. kasihan sekali kerana ruang berenangnya sangat terhad. Telur penyu sangat sedap, saya sukakannya. Kini telur penyu menjadi makanan yang di"haram"kan jualannya di khalayak ramai..
Pengalaman di Pulau Penyu tentu sangat indah dalam kenangan sehingga dikongsikan bersama pembaca di sini. Wisatanya sungguh mengasyikkan.
Salam hormat dari Sarikei, Sarawak. :D
SITI FATIMAH AHMAD
Saya penasaran sama penyu .. pingin liat dari dekat Pak. Tapi kapan ya bisa ke sana?
KURA2 NYA GEDE BANGET, AKU SEMPET ANGKAT DAN BERAT HAHAHA
Keren nih dua bahasa...jadi pengen bisa nulis pake English juga...
ituu ularnya jinaak kaan? T_T