Alhamdulillah ALLAH Masih Melindungi Kami

Sepi dan tenang saat meninggalkan kediaman-ku di kala ba’da sholat subuh.

Perlahan ku menyisir jalan yang lenggang dan masih belum ramai oleh kendaraan yang lalu lalang. Sesubuh ini saya sudah menjemput rekan saya “Swastika” di rumahnya dan kami kan menunaikan amanah dari Jakarta untuk disampaikan ke Kabupaten Bulukumba.

Perjalanan ini seperti perjalanan tugas rutinitas yang sering kami lakukan, menyusuri indahnya pagi yang menyapa seiring perlahan sang surya hadir tersenyum pada dunia.

Di Kabupaten Jeneponto kami terpana oleh pemandangan yang terhampar di depan mata,  Merah Kuning Hijau di langit yang biru…pelangi pelangi … SUBHANALLAH alangkah indahnya ciptaan-MU.

Bentangan Pelangi menghias langit…walaupun lingkarannya tidak penuh seperti biasanya, yang ini hanya nampak setengah saja…namun tidak mengurangi ke-elokan-nya...

Somewhere over the rainbow, way up high
There's a land that I've heard of once in a lullaby....

Pagi-pagi perut kami seperti bernyanyi lagu kerocong yang merdu, wah minta diisi rupanya. Tanpa sungkan-sungkan kendaraan segera kubelokkan ke arah Warung Noer, penjual Coto Kuda terbesar yang ada di Kabupaten Jeneponto. Nikmat benar bisa merasakan coto kuda sepagi ini.

Puas menikmati coto kuda,  kembali kami menyusuri jalanan Kabupaten Jeneponto yang sedang dalam perbaikan. Hampir sepanjang jalan , jalanan hanya tanah saja, aspalnya sudah dikupas semua hingga batas Kabupaten Bantaeng. Saat memasuki Kota Bantaeng,  arloji saya menunjukkan pukul 09.30, perlahan terdengar suara Swastika mengingatkan-ku "To, kalau ngantuk bilang-bilang ya..nanti kita gantian bawa mobil."

Tiba-tiba sunyi lalu terdengar suara teriakan Swastika, dan suara benturan benda keras brakk braakk braaakkk serta derit rem mencicit menjejak aspal ...menyadarkan saya, refleks kubanting stir mengarahkan mobil kearah kiri .
ASTAGHFIRULLAH AL'ADZIM  ternyata saya telah tabrakan berturut-turut dengan tiga mobil yang datang dari arah berlawanan.

Yang pertama mobil kijang menyerempet mobil kami, kedua mobil pick-up dan yang paling fatal adalah mobil ke-tiga, sebuah mobil box menghantam mobil kami dengan keras.

-->

Saya menepikan kendaraan dan mencoba turun, pintu sebelah kanan agak susah dibuka, dan benar..mulai dari bumper depan mobil hingga pintu kanan depan mobil ringsek. Dan kaca spion-nya juga patah. 

Saya melihat kondisi Swastika, dia baik-baik saja, meskipun masih kaget. Demikian juga saya. Saya menoleh ke arah mobil box, nampak supirnya juga sedang melihat kerusakan pada kendaraan-nya, sementara mobil kijang dan pick-up sudah kabur entah kemana. Karena merasa masing-masing mengalami kerusakan yang sama parahnya, akhirnya mobil box itu-pun berlalu.

ALHAMDULILLAH, ALLAH masih melindungi kami. Seandainya posisi tabrakan terjadi secara frontal, depan mobil dengan depan mobil ..entahlah apa jadinya kami ini. Kalau mobil yang rusak bisalah diperbaiki atau diganti, tapi kalau badan yang rusak dan binasa..mau diganti dengan apa-pun tak akan bisa mengembalikan-nya seperti semula.

“Demi kejayaan dan keagungan-KU, tidak akan AKU matikan hamba-KU yang telah AKU kehendaki kebaikan baginya, sehingga AKU menghapuskan dosa-dosa yang pernah ia lakukan melalui rasa sakit di badannya, kerugian pada hartanya dan kematian anaknya. Maka apabila masih terdapat dosa padanya, AKU perberat baginya sakaratul maut, sehingga dia menemui AKU seperti saat ia dilahirkan dari rahim ibunya (tidak mengemban suatu dosapun )”. [ Hadis Qudsi ]

Setelah beristirahat sejenak, kami pun melanjutkan perjalanan ,dan Swastika menggantikan saya membawa mobil menuju Kabupaten Bulukumba.
Bila waktu-ku tiba, insya ALLAH ku-menghadap-MU dengan senyuman :-)
[Kamis 03 Mei 2012]