Honeymoon Romantic Menjaga Silaturahim dan Silaturahmi Keluarga

Assalamualaikum sahabat-sahibit blogger sedunia.
Setelah menunggu sekian bulan akhirnya tiba juga tanggal 12 Januari 2013, hari yang dinanti untuk berpetualang menjelajah dengan aroma romantic yang eksotik ke salah satu tujuan wisata terbaik dunia yang ada di Indonesia, yaitu Pulau Bali dan Pulau Lombok. Dan setelah saya dan istriku "Wieka Wintari" menyesuaikan jadwal libur serta cuti, maka kesempatan untuk liburan bersama sekaligus ber-honeymoon romantic-pun akhirnya dapat kami lakukan, setelah melakukan Walimatul'ursy pada 24 November 2012 lalu.

Ticket Promo Super Murah dari pesawat Air Asia dan Merpati Airlines telah kami pesan secara online sejak bulan Juli 2012 yang lalu (wuiiihh lama juga yaa..), karena kalau harga normal, manalah sanggup kantong kami untuk membelinya, bisa-bisa sobeklah kantong baju kami kalau dipaksakan untuk membeli. Persiapan-pun segera dilakukan, tas ransel backpacker, jaket, tas gantung, kamera dan sepatu serta segala perlengkapan sudah disiapkan, demikian juga rencana biaya yang akan dikeluarkan selama perjalanan, tentunya biaya yang sehemat-hematnya. Maka setelah semua siap, dengan mengucapkan Bismillah, perjalanan yang penuh kesan romantic-pun dimulai.

Hari Pertama, Sabtu, 12 Januari 2013.

Sekitar pukul 13.10 WIB pesawat Merpati yang saya tumpangi mendarat di Bandara Internasional Juanda – Surabaya, setelah terbang selama 1 jam 15 menit dari Kota Makassar. Dan di bandara, saya sudah janjian untuk berjumpa dengan istriku, yang tiba dengan pesawat Citilink dari Banjarmasin. Sebenarnya saat itu kami bermaksud melanjutkan penerbangan ke Denpasar - Bali dengan pesawat Air Asia, namun karena Air Asia melakukan perubahan jadwal penerbangan semaunya sendiri tanpa memperhitungkan jadwal para penumpang, betapa tidak jadwal semula seharus Air Asia terbang ke Bali pada pukul 17.30, namun kemudian dirubah mendadak menjadi 12.00 WIB, maka berantakanlah semua schedule yang telah kami susun rapi jauh hari sebelumnya, daripada terkatung-katung tak tentu arah, akhirnya kami melanjutkan penerbangan ke Denpasar – Bali dengan menggunakan penerbangan lain, yakni Wings Air.

Bandara Internasional Juanda - Surabaya

Dan alhamdulillah, sekitar pukul 20,30 pesawat Wings Air yang kami tumpangi mendarat di Bandara Internasional Ngurah Rai – Denpasar, Bali. Kami berdua dijemput oleh “Mamak Ehsan“ yakni paman dari istriku, kemudian kamipun diantar ke rumah “Mamak Zainuri” yang juga paman dari istri-ku untuk nginap semalam di sana. “Mamak” dalam bahasa Lampung artinya adalah Paman atau Om.

Hari Kedua, Minggu, 13 Januari 2013.

Pagi ini saya dan istri-ku, “Wieka” seusai sholat Subuh menyempatkan diri untuk berjalan-jalan kaki di sekitar Perumahan yang terletak di Jalan Gunung Ringin, jalannya kecil dan banyak lorong-lorong yang hanya bisa dilalui satu mobil, namun jalan dan lingkungannya benar-benar bersih. Langkah kaki juga membawa kami berdua ke Pasar Desa Tegal Harum. Pasar tradisional yang tertata rapi ala Bali.

Pukul 07.00 kami kembali kerumah “Mamak Zainuri” untuk sarapan “Nasi Kuning” dan bertemu kerabat yang berjanji kan datang pagi ini, yaitu Rohaini, kakak sepupu dari istriku. Rohaini yang biasa juga dipanggil dengan sebutan “Oan”, datang dengan kedua anaknya, yaitu Nanda dan Bhakta.

Kediaman "Mamak" Zainuri-Nnik Nana di Gunung Ringin - Bali

Setelah saling bercengkrama dan melepas rindu sebagai penguat tali silatruahim dengan keluarga istri-ku, jam 10.30 kamipun diantar Mamak Zainuri beserta istrinya, "Nnik Nana", dengan menggunakan Nissan Terano-nya menuju ke Bandara Internasional Ngurah Rai untuk melanjutkan perjalanan ke Lombok – Mataram, Propinsi Nusa Tenggara Barat. Istri-nya dan Rohaini beserta kedua anak-nya juga turut mengantar. Pukul 13.30 kami sudah takeoff menuju Bandara Internasional Lombok Praya dengan menggunakan pesawat Merpati.

Kami tiba di Lombok setelah menempuh penerbangan dengan waktu tempuh sektar setengah jam, dan disambut dengan hujan, tidak lebat tapi cukup membuat basah seluruh tubuh ini. Untunglah pihak Merpati Airlines menyediakan payung bagi seluruh penumpang gara tidak basah terkena air hujan.

Di Lombok kami dijemput oleh kakak sepupu istriku, yakni "dr. Endro Pranoto" atau yang biasa dipanggil dengan sebutan “Kimas” dan istrinya "dr.Elly Rosilla Wijaya" beserta anak-nya yang nomor dua yang bernama “Ahmad Muqorrobin Huda Tumbuan” atau yang akrab disapa "Denis". Denis adalah owner dari www.sweetlombok.com, yakni Perusahaan yang bergerak dibidang Jasa Tour dan Travel di Lombok, dan sebagai bahgaian dari promosi perusahaannya, kami sempat juga merasakan jasa pelayanan Paket Wisata Honeymoon-nya yang super istimewa.

Ternyata pada hari itu, adik Denis yang bernama “Aden” rencananya juga akan tiba dari Bandung, namun pesawatnya baru mendarat sekitar jam 17.15 waktu Lombok. Jadi untuk mengisi waktu, kamipun diajak menyusuri Desa Sade yaitu perkampungan tradisional Suku Sasak dan Pantai Seger. Dan selanjutnya kamipun menuju Kota Mataram ibukota propinsi Nusa Tenggara Barat, tempat kediaman “Kimas” seusai menjemput Aden. Dan pada malam hari kami diajak untuk mencicipi masakan khas Lombok yaitu Ayam Taliwang dan Plecing Kangkung.

Desa Sade - Kampung Adat Suku Sasak - Lombok

Hari Ketiga, Senin, 14 Januari 2013

Pagi hari seusai sholat Subuh, saat orang-orang sedang bersiap-siap ke kantor, rumah kediaman “Kimas” di Lingkungan Majeluk,tiba-tiba menjadi ramai, disebabkan kedua tamunya, yaitu saya dan istri-ku “Wieka” mengalami insident yang sungguh membuat heboh suasana. Untunglah insident itu berhasil diatasi dalam waktu yang singkat meskipun harus mengorbankan salah satu pintu kamar. Apakah yang terjadi dalam insident itu,…cerita nggak ya, hmmm nanti sajalah akan kukisahkan dalam postingan berikutnya ya, bersamaan dengan cerita dan kisah mengenai tempat-tempat yang kami kunjungi dalam perjalanan ini. Okey …

Setelah insident tadi tuntas, kamipun melanjutkan perjalanan menyusuri tempat-tempat wisata di Lombok. Bersama driver yang menemani kami “Pak Sahnan”, kami diantar menikmati eksotisnya wisata pantai di Lombok. Mulai dari Pantai Senggigi, Pura Batu Bolong, Malimbu I dan Malimbu II untuk menerawang Gili Trawangan dari kejauhan.

Puas menikmati wisata pantai yang begitu mempesona meskipun dalam waktu yang sangat singkat, maka sekitar jam 11.00 kami segera meluncur ke tempat pedagang Sate Rembige, sate khas Lombok buatan Ibu Sinaseh. Disana kami bertemu dengan Pak Suriawan, teman lama kakak perempuan saya , “Triyatni”. Dari Sate Rembige, kami menuju ke RSJ Provinsi NTB untuk berpamitan dengan "dr.Elly Rosilla Wijaya" atau bisa juga dipanggil “Kak Elly”, karena kami akan kembali ke Denpasar - Bali. Selanjutnya kami meluncur ke Fortuna Agung, untuk membeli oleh-oleh khas Lombok, setelah itu kami pun ke Bandara Internasional Praya Lombok.

Pantai Sengigi - Lombok, Nusa Tenggara Barat

Saat kemarin tiba pertama kali di Lombok, kami disambut hujan. Dan kali ini saat hendak meninggalkan Lombok, hujanpun seolah-olah mengantarkan kepergian kami, hingga pesawat Merpati yang kami tumpangi lepas landas menuju Bandara Internasional Ngurah Rai, di Denpasar – Bali.

Di Bali, kami di jemput oleh Rohaini beserta suaminya “Koming”. Dari bandara kami langsung menuju ke lokasi “JOGER”, pabrik kaos kata-kata yang terkenal. Setelah itu kami menuju ke Rumah Makan Loving Hut untuk makan malam. Dan kemudian meluncur kekediaman “Koming” dan “Rohaini” untuk istirahat.

Hari Keempat, Selasa, 15 Januari 2013.

Hari ini jadwal wisata kami adalah ke ERLANGGA 2, tempat penjualan oleh-oleh khas Bali. Setelah menjemput “Nanda” dan “Bhakta” di sekolahnya, kamipun menuju ke Monumen Perjuangan Rakyat Bali. Lalu kami melanjutkan langkah kami menuju Kawasan Wisata Danau Beratan dan Pura Ulun Danu di Bedugul, dan setelah itu kami juga mengunjungi “Kebun Raya Eka Karya Bedugul atau yang dikenal juga dengan nama  Bedugul Botanic Garden”.

Usai menikmati pemandangan di Bali yang benar-benar memukau, kamipun kembali kerumah, untuk selanjutnya ke Bandara Internasional Ngurah Rai esok harinya.

Monumen Perjuangan Rakyat Bali

Danau Beratan dan Pura Ulun Danu di Bedugul-Bali

Hari Kelima, Rabu, 16 Januari 2013.

Usai sholat subuh saat Nanda dan Bhakta masih terlelap dalam tidurnya, mobil Opel Blazer dengan nomor polisi DK 1805 DM milik Koming telah meluncur menembus sepi dan dinginnya udara Bali mengantar kami berdua menuju bandara. Kami akan terbang ke Surabaya, dan selanjutnya dari Surabaya kami akan melanjutkan penerbangan ke Makassar.

Dan Alhamdulillah, akhirnya kami tiba juga di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin – Makassar. Tuntas sudah perjalanan singkat ini. Sungguh dalam waktu yang singkat, ternyata kami bisa mengunjungi beberapa tempat wisata di Bali dan Lombok, serta Surabaya, dengan segala pernak-pernik kejadian yang tak terduga.. Benar-benar perjalanan Honeymoon Romantic yang penuh kesan tak terlupakan.

Kalau dianalogikan dengan peribahasa Sekali Mendayung, Dua Tiga Pulau Terlampaui, maka demikian juga adanya apa yang telah dicapai selama melakukan perjalanan ini, sekali melakukan perjalanan maka wisata homenymoon romantic-nya terpenuhi, demikian juga silaturahmi dan silaturahim antara kami berdua dengan sesama kerabat dan keluarga yang berada di Bali dan di Lombok tetap dapat terjaga dan terpelihara.

Sahabat-sahibit blogger sedunia, postingan ini hanyalah rangkuman singkat catatan kisah perjalanan wisata honeymoon romatic yang kami lakukan, dan untuk kelengkapan kisah yang lebih detail dan mengharu biru, maka saya akan membuat beberapa postingan tersendiri yang berkisah tentang kawasan-kawasan wisata yang kami kunjungi selama melakukan perjalanan ini. Tentunya lengkap dengan segala bumbu aroma kisah suka dan dukanya yang seru, tegang dan lucu….salam.