Pantai Harapan Pomalaa Bertabur Limbah

Assalamualaikum para sahabat-sahibit blogger sedunia.

Saat berkunjung ke Kabupaten Kolaka yang terletak di Sulawesi Tenggara, saya jadi teringat akan suatu pantai yang letaknya di Kecamatan Pomalaa, yang pernah saya kunjungi setahun yang lalu. Kalau dari Hotel Sutan Raja Kolaka menuju ke Pomalaa, menghabiskan waktu sekitar tigapuluh menit perjalanan dengan menggunakan mobil. Tak elok rasanya bila tak berbagi kisah tentang pantai yang menjadi salah satu ikon wisata Kabupaten Kolaka, khususnya di Kecamatan Pomalaa.

Pantai ini sungguh unik, lain dari lain, sungguh sangat berbeda dengan pantai-pantai yang pernah saya kunjungi selama ini. Karena pantai-nya terbentuk dari Limbah Pabrik, di mana setahu saya bahwa konotasi limbah itu menurut Undang-Undang No.23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan/atau proses produksi yang antara lain dihasilkan dari kegiatan rumah tangga, rumah sakit, industri, pertambangan dan kegiatan lain.

Dan bagi Lembaga Swadaya Masyarakat, salah satunya adalah WALHI ( Wahana Lingkungan Hidup Indonesia), limbah merupakan musuh nomor satu. Namun dalam kenyataannya ini limbah bukan sembarang limbah, tapi limbah pabrik yang ternyata bisa digunakan untuk membentuk dan mewujudkan satu pantai yang unik di Kecamatan Pomalaa, dan diberi nama Pantai Harapan.

Pantai Harapan Pomalaa dibangun oleh PT. Aneka Tambang Pomalaa atau lebih dikenal dengan nama PT. Antam Pomalaa, sebagai salah satu sarana rekreasi bagi karyawan PT. Antam beserta keluarganya dan juga untuk masyarakat umum, letak pantai ini, sangat dekat dengan Pusat Perkantoran PT. Antam. Kebetulan sekali PT. Antam adalah perusahaan BUMN yang mengelola Tambang Feronikel di Pomalaa.

Ternyata selama pabrik feronikel beroperasi, telah menghasilkan banyak sekali limbah nikel yang berukuran bulat sebesar kerikil kecil dan berwarna hitam besi dan disebut dengan nama “SLAG”. Tidak seperti limbah pabrik pada umumnya yang kebanyakan kotor dan mengandung zat-zat yang berbahaya buat kesehatan, rupanya “Slag” ini tidak memberikan efek negative dan bisa digunakan untuk keperluan lain, misalnya untuk pelapisan jalan yang bisa bertahan lama, karena rupanya slag lebih keras daripada aspal.

Kalau kebanyakan pantai-pantai yang saya kunjungi, seperti Pantai Bira di Kabupaten Bulukumba atau Pantai Seger di Pulau Lombok, maka sepanjang mata memandang terhampar pasir putih dan coklat yang menghiasi disertai deburan ombak dan nyiur yang melambai , hal ini sangat berbeda dengan yang terlihat di Pantai Harapan Pomalaa, karena Limbah Slag yang dijadikan sebagai material untuk menimbun sepanjang kurang lebih seratus meter menjorok ketengah laut, sehingga terbentuklah Pantai Harapan yang unik. Dan timbunan material slag ini ternyata memberikan kesan dan sensasi tersendiri yang berbeda dari pantai-pantai kebanyakan yang ada di Indonesia. Warna slag yang khas hitam besi, dan juga butiran-butiran-nya yang sebesar kerikil kecil memberikan pesona yang sangat unik yang tak ada duanya. Awalnya pantai yang tidak terbentuk secara alami ini bernama Pantai Slag, namun karena kreatifitas dan pola pikir yang sangat mengharapkan akan kebaikan di masa depan, maka akhirnya dinamakan Pantai Harapan.

Jalan Masuk Menuju Lokasi Pantai Harapan

Timbunan Material Slag Menjorok Ketengah Laut

Timbunan Material Slag Nampak di Bibir Pantai

Saya berkunjung ke Pantai Harapan Pomalaa di bulan Juni tahun Dua Ribu Dua Belas yang lalu, saat melakukan tugas negara Tour Of Duty di Rumah Sakit PT. Antam. Dan saat itu saya melihat bahwa hampir tak ada deburan ombak di Pantai Harapan, air lautnya diam tenang menghanyutkan seperti saya, dan pemandangan khas ala pabrik tambang berupa kepulan-kepulan asap dari cerobong serta kapal pengangkut hasil tambang terlihat dari bibir Pantai Harapan. Air lautnya sebahagian berwarna merah, mungkin karena pengaruh tanah yang juga merah warnanya, namun sebahagian besar berwarna kebiruan sama dengan warna air laut pantai-pantai yang lain.

Keunikan lainnya adalah, hampir sepanjang jalan masuk kearah pantai di kiri kanan terlihat tumbuh puluhan ribu pohon mangrove atau pohon bakau setinggi sekitar satu meter, dan ada jembatan kayu yang dicat warna-warni dibuat melintas di atas hamparan pohon bakau tersebut, sehingga pengunjung dapat bersantai menyusuri jembatan itu sambil menikmati keindahan pohon bakau. Baru kali ini saya menemukan pantai dengan kesan yang sangat unik, khas dan memiliki karakter pantai tersendiri.

Tak ada biaya masuk yang harus dibayar bila berkunjung ke pantai ini, alias GRATIS, atau kalau bahasa Bugis-nya adalah “FREE”. Tetapi bagi para pengunjung yang akan membuat kegiatan atau event di lokasi Pantai Harapan Pomalaa, akan dikenakan charge untuk pemeliharaan sebesar Rp.250.000,- untuk satu kegiatan. Dengan bayaran sejumlah itu fasilitas dan sarana berupa panggung baruga dan sound system bebas untuk digunakan selama kegiatan berlangsung. Dan bagi semua pengunjung waktu untuk beraktifitas di pantai dibatasi mulai pukul 08.00 pagi hingga pukul 22.00 Waktu Indonesia Bagian Tengah.

Dalam lokasi pantai terdapat tiga kolam untuk berenang dengan standar keamanan yang benar-benar safety, lengkap dengan rambu-rambu dan papan peringatan yang menerangkan tentang kedalaman setiap kolam yang ada. Dua kolam diantaranya disediakan khusus untuk anak-anak. Bahkan oleh pihak pengelola, yakni PT. Antam, disediakan petugas keamanan pantai seperti yang ada di film serial Baywatch, yang senantiasa berpatroli, memantau jika sewaktu-waktu ada insiden atau kecelakaan yang tidak diinginkan terjadi.

Pantai Harapan Pomalaa juga dilengkapi dengan fasilitas rest and relax seperti pondokan, baruga dan tempat semacam tribun yang memiliki atap, juga dilengkapi dengan kamar mandi dan toilet yang memadai serta kamar ganti pakaian.

Air Laut Yang Tenang dan Berwarna Kemerahan

Air Laut Berwarna Kebiruan

Jembatan Warna-Warni Melintas Di Atas Puluhan Ribu Pohon Bakau

Salah Satu Sudut Kawasan Pantai Harapan

Fasilitas Baruga Panggung Untuk Pelaksanaan Event Kegiatan Atau Acara

Salah Satu Kolam Renang Yang Tersedia Di Pantai Harapan

Papan Peringatan dan Penjelasan Tentang Kolam Renang

Eskavator Sedang Beraksi Meratakan Material Slag

Penulis Sedang Rest and Relax Di Pantai Harapan Pomalaa

Untuk kebersihan boleh diacungkan dua jempol, hampir tidak ada sampah yang berserakan di Pantai Harapan Pomalaa, dan ini mengingatkan saya akan Pantai Marina di Kabupaten Bantaeng yang juga memiliki standar kebersihan yang sangat terjaga.

Bila sempat berkunjung ke Kabupaten Kolaka, maka mampirlah sejenak ke Pomalaa untuk menikmati keunikan berjalan diatas hamparan biji-biji slag yang menghiasi Pantai Harapan. Memang saat saya berkunjung, Pantai Harapan sedang berhias dan sepertinya sedang dalam taraf penyelesaian, namun sudah terbayang pesonanya bila kelak sudah selesai, dan semoga segala harapan dalam kebaikan, termasuk juga harapan bagi saya yang sedang mencari rezeki di Bumi ALLAH, sesuap nasi dan sepiring berlian, bisa terwujud saat berkunjung ke Pantai Harapan Pomalaa yang sensasional dan sungguh keunikannya benar-benar luarbiasa….salam :-)