Hariyanto Wijoyo
|
55
komentar
Assalamualaikum sahabat sahibit blogger se-dunia. Apa sebenarnya yang paling menyakitkan dalam kehidupan ini ??? Bagi saya pribadi, hal yang paling menyakitkan adalah bilamana kita harus bersikap saling bermusuhan di antara keluarga sendiri yang notabene masih saudara sepupuan, satu garis keturunan darah, masih satu rumpun keluarga besar.
Apalagi ketika bara permusuhan itu mulai berpijar ikut menjalari memanaskan hati para anak keponakan yang sebenarnya tak tahu dan tak mau tahu akan masalah yang terjadi di antara para orang tua saudara bersaudara. Namun karena adanya hubungan batin yang kuat sebagai seorang anak merasa suatu kewajiban untuk membela orang tua, walaupun sebenarnya mereka sendiri tak pernah tahu apakah orang tua yang dibela berada dalam posisi benar atau salah, namun biar bagaimanapun kehormatan keluarga tetaplah harus ditegakkan.
Bagi orang tua kami saudara-bersaudara sebenarnya adalah hal yang lumrah bila terjadi perselisihan paham atau miss komunikasi di antara mereka. Itu sudah terjadi sejak kakek nenek kami yang sering dipanggil dengan sebutan Kakek Puang Dopang Batara dan Nenek Elizabeth Bangun, yang disegani di kampung asal kami semasa mereka masih hidup. Mereka disegani bukan karena sikap jagoan dan sikap jumawanya, namun mereka disegani karena kebijakannya dalam bertutur kata dan dalam mengambil sikap bijak setiap menghadapi persoalan yang muncul di tengah masyarakat.
Dan bila terjadi miss komunikasi antara orang tua kami yang masih bersaudara, maka cepat atau lambat semua persoalan itu bisa diselesaikan dengan baik. Karena pada dasarnya orang-orang tua kami, om dan tante kami merasa tidak pantas dan tidak layak untuk mempertontonkan ketidak akraban keluarga besar kami di hadapan publik, jadi semuanya masih bisa dalam pengendalian diri.
Namun seiring dengan perjalanan waktu, saat usia mulai menggerogoti, ketika kakek dan nenek kami mulai meninggalkan anak dan cucu mereka menuju alam nirwana, maka kami pun mulai merasakan bahwa salah satu pilar dalam keutuhan keluarga mulai goyah. Saat itu kami hanya berharap dan mengandalkan pilar-pilar keutuhan keluarga yang masih terjaga dan terpelihara serta senantiasa ditegakkan oleh sembilan orang anak-anaknya yang tak lain dan tak bukan adalah orang tua kami kakak beradik.
Kembali waktu menunjukkan penaklukkannya akan kehidupan manusia, satu persatu orang tua kami, Tante Mina, Tante Alfrida dan Tante Liku akhirnya pergi juga menyusul kakek dan nenek memenuhi panggilan Sang Khaliq. Dan yang membuat kami merasa paling terpukul adalah saat mama-ku “Christina Nanti Manikallo” akhirnya pergi juga dalam senyum yang damai meninggalkan kami menyusul tiga orang saudari-nya berikut kakek dan nenek yang telah terlebih dahulu meninggalkan alam fana ini menuju alam baka.
Mama-ku adalah anak tertua dari sembilan bersaudara. Sebagai saudara tertua, maka hampir semua persoalan yang muncul dalam keluarga besar kami selalu meminta solusi pemecahan kepada mama-ku, disamping itu ada juga om-ku “Om Pasang” yang merupakan saudara lelaki tertua dalam rumpun keluarga kami. Dari mereka berdua itulah selalu hadir solusi dan jalan keluar untuk mengatasi masalah yang bisa mengancam keutuhan keluarga kami.
Ketika akhirnya mama-ku telah tiada, maka tinggal om-ku seorang diri yang harus menanggung beban sebagai ujung tombak keluarga dalam mencari solusi terbaik bagi rumpun keluarga kami. Di saat itulah kami anak-anak-nya yang lahir dari sembilan bersaudara itu mulai menyadari, bahwa hal ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Kami harus mencoba berani mengambil alih tongkat estafet untuk kembali menegakkan pilar-pilar keutuhan rumpun keluarga besar kami.
Karena biar bagaimanapun, tuntutan hidup yang semakin meningkat, beban ekonomi yang semakin tinggi serta kehidupan sosial yang realitasnya bagi kami masing-masing berbeda bisa menjadi pengaruh yang buruk apabila tidak bisa segera ditemukan jalan untuk mengcounternya. Dan itu benar-benar kami sadari.
Bagi kami saudara-bersaudara dalam rumpun keluarga, masih ada tersimpan benih-benih cinta dan kasih sayang antara sesama saudara sepupu dalam hati kami, karena biar bagaimanapun kami semua ini adalah bersaudara sebab orang tua kami semua memang saudara sekandung. Dan kami tak mau kalau benih-benih cinta dan kasih sayang ini menjadi punah hangus terbakar oleh bara api persoalan-persoalan yang perlahan mulai muncul kembali dalam rumpun keluarga kami.
Dalam rumpun keluarga besar kami ada yang memeluk agama Islam, Kristen dan Katolik, namun perbedaan keyakinan tersebut tidaklah membuat kami menjadi terkotak-kotak, malahan membuat kami semakin bersemangat untuk tetap bisa memperkuat ikatan batin yang penuh dengan cinta kasih sayang antara kami semua bersaudara sepupu. Akhirnya pada malam peringatan hari ke tiga meninggalnya almarhumah mama-ku, kami semua saudara sepupu keturunan langsung dari sembilan bersaudara orang tua kami pun sepakat untuk secara rutin mengadakan Arisan Keluarga setiap bulan.
Bagi kami, bukanlah jumlah uang arisan didapat yang menjadi tujuan utama, namun kerukunan, silaturahmi dan silaturahim serta cinta kasih sayang penuh persaudaraan adalah tujuan utama arisan keluarga itu. Bukannya kami tak peduli akan konflik-konflik yang timbul di antara orang tua kami yang masih bersaudara, namun dengan terbentuknya arisan keluarga ini, kami berharap banyak ini bisa menjadi filter dan penangkal untuk mencari solusi yang terbaik bagi konflik-konflik tersebut.
Sudah terlalu banyak kami menonton televisi dan membaca berita tentang konflik-konflik yang timbul karena masalah keluarga, yang sebenarnya masalahnya hanya sepele namun menjadi besar karena masing-masing pihak tak ada yang mau mengalah, dan juga karena cinta kasih sayang sudah terabaikan oleh mereka. Kami tak mau kejadian tersebut menimpa rumpun keluarga besar kami.
Alhamdulillah, arisan keluarga yang kami namakan dengan nama Arisan Keluarga Besar Cucu Nek Dpopang, yang kami adakan sebulan sekali dan pelaksanaannya dengan cara bergiliran di rumah masing-masing, telah berjalan hampir dua tahun. Pesertanya juga cukup banyak yaitu dua puluh delapan orang, ada yang dari Jakarta, Manado, Depok, Kalimantan, Toraja, Mamuju dan Makassar. Meskipun pada saat arisan diadakan, ada saja yang berhalangan hadir karena kesibukannya ataupun karena lokasinya yang jauh dri Makassar, namun komunikasi tetap kami jaga agar selalu terjalin dengan baik, sehingga arisan tetap bisa terlaksana sesuai dengan yang diharapkan.
Memang selama terbentuknya arisan keluarga ini, masih ada riak-riak yang timbul dalam perjalanannya, namanya juga beda kepala beda kemauan, namun semua itu bisa kami atasi secara perlahan-perlahan, walau tak sempurna, namun kami percaya bahwa cinta kasih sayang antara saudara sepupu yang senantiasa terjaga dan terpelihara akan bisa mengatasi semua itu.
Dan manfaat dari Arisan Keluarga ini ternyata cukup banyak, yakni kami bisa saling mengenal lebih dekat dekat keluarga, bisa saling bertukar informasi mengenai keluarga yang selama ini tak pernah kami ketahui, bahkan kami bisa saling bertukar informasi mengenai bisnis dan usaha apa yang baik dan bisa dilakukan untuk meningkatkan kehidupan yang lebih baik, karena di antara saudara sepupuan tersebut ada yang bekerja di Bank BRI, Dinas Perhubungan, ada yang menjadi dokter, Tentara, pegawai swasta, Dosen, Departemen HAM, Kelurahan, Kehakiman, Departemen Informatika dan masih banyak lagi. Tentunya tak lupa, kami saudara sepupuan bisa saling mendoakan sesama keluarga.
Bahkan, suami dan istri serta anak-anak dari saudara sepupu yang ikut dalam arisan keluarga berkesempatan hadir juga untuk bisa menerima virus-virus cinta dan kasih sayang yang kami coba tularkan perlahan-lahan dengan
Menyemai Cinta Melalui Arisan Keluarga yang kami lakukan.
Kami ingin memperlihatkan dan menunjukkan serta mengajarkan kepada semua anak keturunan kami, bahwa meskipun kami berbeda dalam keyakinan, berbeda dalam status sosial ekonomi, namun kami semua tetaplah berbagi cinta kasih sayang, karena kami semua bukan orang lain, melainkan saudara bersaudara sepupu yang masih keturunan satu darah dari rumpun
Keluarga Besar Puang Dopang Batara Manikallo.
Saya menyayangi keluarga dan seluruh sanak saudara serta saudara sepupuku, dan saya tak mau kehilangan mereka. Saya senantiasa berusaha meyakinkan diri sendiri untuk selalu mencintai seluruh sanak saudaraku, seluruh saudara sepupuku, seluruh keluargaku beserta seluruh keturunannya karena
ALLAH Subhanahu wa Ta'ala semata.
Insya ALLAH melalui Arisan Keluarga ini maka kehormatan keluarga bisa kami tegakkan bersama-sama.
Salama’ ki’..mari ki’ di’.
Category
:
Arisan Keluarga Besar Cucu Nek Dopang
,
INDONESIA RAYA
,
kontes GA
,
Lomba Blog
,
Menyemai Cinta Melalui Arisan Keluarga
,
My Life
,
Puang Dopang Batara Manikallo
Waduh senengnya ya Bang... bisa kumpul sama keluarga besar... kami juga mengadakan dan alhamdulillah juga masih berlangsung meski tidak berjalan sebagaimana mestinya tetapi setidaknya kita tidak kehilangan ajang silaturahmi dan lebih saling mengenal dengan keluarga kita sendiri yang terkadang kita masih sering melupakannya..
wah keren sebuah solusi menjalin silaturahmi ni mas, thank mas dah berbagi artikelnya.
silaturohiim jalan terus kang hari, ini esensi dari arisan walaupun uangnya bukan tujuan utama, tapi sarana merekatkan keluarga, apalagi jika ada konflik di mediasi bareng-bareng jadi reda deh
wih asyek tuh sob.
comment back ya..
Saya juga menyemai cinta dengan arisan keluarga, tapi kami adakan dua bulanan. Memang bukan nilai arisannya, tapi slaturahim yang terjalin karenanya. Membuat persaudaraan menjadi makin kental.
Senangnya melihat foto-foto diatas. Semoga rukun dan bahagia selalu.
Terima kasih pasrtisipasinya, sudah tercatat sebagai peserta.
Sangat indah disaat kumpul2 bersama keluarga besar. Moment ini sangat penting untuk saling berbagi cerita.
silahturahmi keluarga dg mengadakan arisan
memang sangat mengesan
dan bisa kenal antara keponakan
juga pak de bude atau bibi juga paman
walau di keluarga saya hanya tiap lebaran
karena jarak yang berjauhan
tapi bahagia dapat senyuman
wah mengadakan arisan sekalian menjalin tali silaturahmi :) keren pak
wah belum lebaran udah kumpul2 :D
Arisan keluarga yang membawa kompak luar biasa itu, Pak. Bagus sekali bila banyak keluarga melakukan seperti ini.
Senengnya bisa kumpul bareng .. :D
wah berkumpul bersama keluarga, indahnya...itu keluarga bang har yah...banyak pisan. tali kekeluargaan semakin erat.
barang siapa yg memutuskan tali persaudaraan, hohoho sial...kekekeke
wah rame bener asyiknyaaa
kalau bisa mengumpulkan keluarga seperti ini alangkah indahnya sering malah ditengah jaman yang sibuk ini sepupu dua kalu tapi tak saling mengenal
Mak Jleb rasanya membaca tulisan diatas.
tidak mudah mengendaalikan diri, tidak mudah untuk menyamakan frekwensi dari beberapa kepala yang masing2 sudah ada isinya, tapi jika tidak dicoba bahkan dipaksakan tidak akan bisa menjaga keutuhan keluarga besar...
sangat menginspirasi sekali...
Salam dari kota pahlawan untuk kot angin mamiri
Betul Mas Hary, acara seperti ini dulu sama ϑĭ keluarga Ayah saya. Acara ini diselenggarakan satu tahun sekali. Namun sekarang, karena semua anak2, sepupu dah besar dan banyak yang merantau, acara seperti ini dah jarang dilakukan. Namun demikian, kami tetap menjaga kontak tali silaturahmi.
panjang banget gan ,
euyi rame benget om.
kayak arisan RW aja tuh.
mpe nak cucu ikutan arisan :p
indahnya bisa berrangkul ria dengan keluarga, :)
Saya salut dengan keluarga berbeda agama tapi ttp kompak.
2 thumbs for Mas Hary :)
Arisan keluarga memang bisa menjadi pemersatu keluarga besar ya!
Semoga rukun selalu ya Bang.
wah ini acara yang jelas-jelas positif mas, dengan arisan banyak manfaatnya, diisamping seneng kalo dapet arisan, juga bisa mempererat silaturahim seperti yang di uraiakan diatas
arisan keluarga cara efektif untuk mempererat tali silaturahmi ya pak. Smeoga sukses denga GA menyemai cintanya
betul pak, kadang hubungan dalam keluarga itu justru menyimpan potensi perpecahan yang tinggi bila tidak dibiasakan untuk berkumpul bersama.
Salut pak, bisa membuat acara rutin untuk kumpul bersama keluarga. :)
Silaturahmi itu penting.. Orang tua berkata "satu keluarga lepas, umur kita berkurang satu"
rame banget bang keluarganya hhe, mantap juga yah ngadain arisan keluarga hhe
kunjungan perdana mas,
Salam kenal mas hariyanto...
Postingannya mantap..
coba saya tebak, di foto pertama mas yang paling kiri, sedangkan yang foto kedua di sebalh kanan.. bener ngga?
mantab gan hubungan silaturahminya melalui arisan keluargan, kalo keluarga saya tinggal nya pada berjauhan jadi tidak bisa mengikuti apa yang keluargan akang lakukan, mantab deh pokoknya :)
komen balik ya juragan, makasih :D
Waaa.. senangnya bisa kumpul rame-rame seperti ini. memang kalopun beda keyakinan atau paham tapi yang namyanya sedarah tidak akan bisa ditolak, keluarga tetap keluarga.
Salam.
silaturahmi itu ibadah dan wajib.. agar hubungan antar saudara semakin baik, dan masyarakat indonesia akan maju karena bersatu akibat silaturahmi, idup indonesia!! turunkan SBY
saya seneng membaca tentang cerita keluarga sobat, ini adalah suritauladan yang baik untuk jadi panutan trah (keturnan) generasi berikutnya
betapa bahagianya senadainya semua keluarga indonesia punya hati lapang seperti keluarga besar sobat ini
Saya jadi teringat dengan masa kecil dulu saat Hari Raya Idul Fitri tiba. Ketika Lebaran seluruh keluarga dari pihak Ibu berkumpul untuk sungkeman kepada Eyang. Saya bisa ketemu Om, Tante, dan saudara misan. Namun ketika Eyang sudah tiada, maka 'temu kangen' keluarga besar seperti itu di Hari Raya Idul Fitri sudah tidak ada lagi. Berbahagialah keluarga yang terus melestarikan 'acara silaturrahmi' secara rutin dengan segala perniknya. Salam cemerlang.
saya tak berkunjung kembali niliki jajan nya masih ada apa tidak, hehe
keluarga besar Om,,,
good luck, moga menang
Sungguh keluarga yg penuh kehangatan, itu anak kecil yg botak siapa mas? Ngegemesin banget :D
Ah ... kompak sekali. SUngguh, arisan yang menyemai cinta. Semoga bersemi selamanya. Moga menang ya :)
asik ya klo bisa kumpul dengan keluarga setiap waktu.,
Keluarganya buanyak ya. Rukun sentausa. Sehat gemuk gemuk heheheh..
Wuih keluarga besar nih mas bro, akur banget kelihatannya, jadi ngiri..hu hu, salam kenal mas Har..makasih
memang saat-saat bersama keluarga adalah moment yang menyenangkan apalagi keluarga besar seperti itu...!!
#salam terhangat dari Misterdhi
alhamdulillaah, bahagianya.
saya ikut senang menyaksikannya Mas.
besrsyukur sekali atas kerukunannya.
indah.
saya ikut haru.. waktu ada arisan keluarga, sodara yang dari jauh sampe datang juga, jadi sering kumpul sama keluarga.
aw..aw..aw...bikin kangen sama keluarga besar nih...udah dua kali pertemuan keluarga saya ngga bisa hadir...bulan depan mau dateng ah.
hehehe.. sama seperti di desa saya sob... di tempat saya juga ada arisan yang di laksanakan setiap malam minggu.. ya itung itung untuk mempererat tali silaturahim... hehhehehehe
rammeeee mass...eheh
saya juga pernah ikut arisan tapi ada kendala ketika teman saya sudah narik uang arisan eh... dia malah kabur... tapi kalo keluarga kan gak bakal kabur... bener gak om?
biasanya,klo dirumah ku ngumpul saat lebaran.mklumlah orang pdang suka merantau,jdi ngumpul nunggu mudik dulu..
oooh iya ya dengan arisan keluarga silaturahim bisa terjalin.... pokonya mantap deh..... izin praktek mas
Sungguh indah bila kita selalu dapat menjalin silaturahmi agar mengetahui keluarga satu dengan lainnya. Semoga tetpa dapat berjalan semestinya dengan tujuan awalnya.
Salam wisata
wah bener bener keluarga bahagia
dikeluarga saya juga ada arisan keluarga. manfaatnya tak usah repot2 silaturahmi sekaligus mempererat tali persaudaraan. bagaimanapun juga lebih erat yang sering ketemu daripada jarang ketemu :)
datang berkunjung...
senengnya punya keluarga besar. aku juga punya keluarga besar. kalau sudah hari raya, pada tumpah ruah semua kumpul jadi satu. indah bener. apa lagi kalau semua jadi rukun, gak ada yang berselisih, rasanya betah kumpul-kumpul lama lama...
moga menang ya.