Sehari Tanpa Gadget Ternyata Menyeramkan
Suara dering jam weker itu membangunkan diriku yang sedang asyik terlena dalam dekapan hangatnya pulau kapuk pembaringan dalam sebuah kamar hotel di Pomalaa – Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara. Sudah pukul setengah sembilan pagi, aku bangkit dan masuk ke dalam kamar mandi untuk cuci muka dan sikat gigi.
Sudah telat sejam dari janjiku semula untuk menjemput Ibu Tuty, Direktur Keuangan dikantorku yang pagi ini pesawatnya mendarat di Bandara Sangia Nibandera, yang berjarak sekitar satu jam perjalanan dari hotel dimana aku menginap. Kucari I-Phone ku agar aku bisa menelepon Ibu Tuty, namun tak kulihat. Kuobrak abrik seluruh sudut kamar hotel, namun aku tak menemukannya. Loh, kemana gerangan ya, gumamku dalam hati. Kenapa saya tidak miscall saja agar ketahuan di mana, bergegas aku mencari Samsung Galaxy Tabku buat menelepon ke nomor handphone ku itu. Namun seperti si Apple imut, Samsung Galaxy Tab ku juga raib entah kemana. Panik aku dibuatnya.
Kalau begini, kuharus menggunakan e-mail untuk menghubungi ibu Tuty pergi, kutahu dia selalu menggunakan smartphone untukmenerima e-mail. Kubuka lemari hotel untuk mengambil Laptop Dell-ku. Namun lagi-lagi aku kecewa, karena laptop itu beserta tas-nya tidak kutemukan di dalam lemari. Hei, kemana gerangan semua gadget-ku, badanku langsung gemetaran, kuraba dahiku, terasa basah keringat mulai membasahi seluruh tubuhku. Ini salah satu tanda-tanda kalau aku yang biasa tergantung oleh gadget mulai merasa panik membayangkan sehari tanpa gadget ternyata menyeramkan. Ingin rasanya aku berteriak pada saat itu juga.
Bergegas aku keluar hotel, beberapa saat kemudian aku sudah meluncur mengendarai Suzuki Swift menuju bandara. Jalan yang tidak mulus, membuat mobilku tidak bisa melaju kencang. Kulirik arlojiku, sudah hampir jam dua belas siang. Di depan aku melihat antrian truk raksasa menutup jalan, diam di tempat tidak bergerak. Rupanya ada kecelakaan, sebuah mobil truk yang memuat slag atau limbah nikel yang masih membara terbalik di tengah jalan, arus kendaraan macet total dibuatnya. Ini satu-satunya jalanan menuju Bandara, berarti aku harus menunggu, dan pasrah ikut tenggelam dalam kemacetan ini.
Akhirnya jalanan yang semula macet total bisa dilalui kembali tepat jam dua belas malam. Truk-truk raksasa di depanku perlahan-lahan mulai bergerak. Aku pun menjalankan mobil secara perlahan juga, karena badan jalan hanya bisa dilalui oleh dua kendaraan, dan kedua sisi itu penuh dengan truk-truk raksasa, jadi untuk menyalip harus ekstra hati-hati. Saat ini aku benar-benar bingung tak tahu harus bagaimana, untuk menghubungi Ibu Tuty juga tak bisa, karena semua gadget-gadgetku lenyap. Dalam keadaan fisik yang teramat lelah, perut juga belum terisi oleh makanan sedikitpun, membuat mataku mulai terasa berat oleh ngantuk yang menyerangku. Tanpa aku perhatikan sebuah truk raksasa dengan kecepatan tinggi tiba-tiba menabrak mobilku dari samping, melindasnya. seketika itu juga gelap gulita kurasakan menyelimutiku menjelang ketidak sadaranku.
Suara dering jam weker itu membangunkan diriku, aku pun terbangun dan melihat diriku masih utuh, serta menyadari ternyata semua itu hanya mimpi belaka. Pagi ini aku memang berniat hendak menjemput Ibu Tuty di Bandara Sangia Nibandera jam setengah delapan pagi, Aku melirik ke jam tangan yang menempel di pergelangan tanganku, astaga, sudah jam setengah sembilan. Aku benar-benar terlambat, aku harus mengabarkan ibu Tuty tentang keterlambatan ini, aku pun mencari hand phone I-Phoneku, namun meskipun aku mengobrak abrik seluruh kamar, aku tak menemukannya. Kucari juga Galaxy Tab-ku, namun tak kutemukan juga. Aku membuka lemari untuk mengambil laptop Dellku, namun lagi-lagi tak kutemukan. Ada apa ini, aku seperti mengalami Deja Vu.
Aku berdiri menatap cermin besar dalam kamar hotel, kujambak rambutku sendiri dengan kedua tanganku dan berteriak keras sambil menatap ke cermin. Kulihat bayangan diriku dalam cermin, tak nampak gerakan seperi yang kulakukan, yang kulihat bayangan diriku berdiri tegak lurus terdiam menatapku sambil tersenyum yang teramat dingin kepadaku.
|
Category : Gadget , Giveaway , sehari tanpa gadget ternyata menyeramkan
sudah bangun dari tidur, aku masih bingung bang :)
gadget... tidurpun selalu menemaniku di kasur
sukse GA nya
Gadget sepertinya sudah menjadi kebutuhan pokok pastinya ya?
Wau keren banget nih ceritanya, walau cuman mimpi, Gadget memang penting asal jangan menjadi yang terpenting...
Salam dari Surabaya
Mimpinya serem bgt mas :D
Hand phone ini biasa menemani saya kalau nggak ada....pasti kelabakan
salam...
hhahaha. hampir manusia di bumi ini sepertinya sudah pada ketergantungan pada gadget dan listrik ya pak, hehehe,,, sehari ga ngenet aja rasanya pada gatal gatal semua
gadget ibarat nyawa kedua ya mas hehe...sukses ya untuk GA nya
menyeramkaaaan...pakai jambak2an pula :D...sukses GAnya yaaaa...cheers...
Sehari tanpa Gadget? Berat deh kayaknya mas .. :) Sukses ya buat GA nya ...
Iya juga ya pak memang benar bahwa gadget kini menjadi sebuah kebutuhan yang tidak bisa ditinggalkan oleh kehidupan kita :)
serem amat mimpi bang Har, sehari tanpa gadget....wah bisa mati kutu :D
salam mampir sahabat, moga sukses lombanya, bantu sundul...
seharian tanpa cinta....coba sanggup ngga?...;o)
moga menang kontesnya deh yah....jangan lupa bagi dua hadiahnya
pernah saya alami hal seperti ini sob, tapi karena kelalaian akhirnya banyak pekerjaan yang tertunda, jaman sekarang gadget bukan barang mahal lagi, tapi sudah menjadi kebutuhan...
wahahaha aku kalau bangun tidur juga yg aku raih pertama adalah iPadku.. ngecek chattingan, email, mention twitter, komen facebook, habis itu baru mandi haha
sehari tanpa gadget.. Cuma dialam mimpi...
Ketergantungan banget....
Sukses GA nya ya...
hahahaha......masa segitu suramnya pak :D
Woww.. bikin bulu kuduk merinding deh mas ceritanya, meskipun just only dream. Overall it's kereen... sukses untuk GA-nya :)
Wah sampai terbawa mimpi gitu ya gan? haha. . . semoga GA nya sukses buat agan.
Ternyata cuman mimpi ya :)
Imajinasi sebuah tulisan yang membawa pembacanya untuk menyimak kata demi kata kalimat demi kalimat begitu nyata rasanya. Saya ikut terhenyak juga ketika membaca pada bagian ketika seluruh alat komunikasi Gadget tidak ada, entah dimana, panik dan bingung apa yang akan dikerjakan untuk menghubunginya. Ponsel, telepon pintar, laptop, dan internet sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam aktifitas sehari-hari kita. Peranannya begitu penting membantu kita dalam segala hal. Cepat, efisien, dan efektif. Semua orang tentu membutuhkannya. Selamat dan sukses. Salam cemerlang!
hihihi.. sampe kebawa ngimpi gt ya.. saking tergantungnya ma gadget..
smoga sukses ya GAnya ^^
Sekarang banyak orang sudah mengalami ketergantungan dengan gadget. Gadget bukan lagi sekedar alat komunikasi, tapi sudah menjadi gaya hidup. Setiap ada yang baru, yang lama dilupakan, beli lagi yang baru. Tidur pun harus pakai gadget. Hehehe... nice writing
hahaha... iya ya Mas? kalo saya sih sering hp ketinggalan, dan seperti biasa, saya cuek ampun-ampunan. hehe
ini mimpi tau punya ilmu kang... sudah bangun dari tidur koq bayangannya tidak ada di cermin
sy malah blom pny gadget tp sy pny 8 pc komputer hehe *pamer...., sukses buat GAnya pak...! *smile
tanpa gadget emang hidup terasa kurang sempurna hehehe
kalo untuk seorg blogger, kyknya gak mungkin bisa deh sehari tanpa gadget...
tul gak sob?
(oya sob, aku posting tentang permasalahan google ads mu diblogku, mampir ya)
mampir lagi sambil baca in semua komentar yang ada disini....ngga ada kerjaan banget kan?
Kebutuhan dan kerergantungan. Saya pikir pantas membuat pelakunya panik dan bingung.
Kebutuhan dan kerergantungan. Saya pikir pantas membuat pelakunya panik dan bingung.
Kebutuhan dan kerergantungan. Saya pikir pantas membuat pelakunya panik dan bingung.
Gadget sudah merupakan suatu alat kebutuhan dan juga ketergantungan bagi orang-orang yang selalu mobiling. Apalagi yang memiliki akses untuk setiap pekerjaannya yang berhubungan dengan dunia internet. Sukses kontesnya Kang.
Salam,
serem sih gan tapi gimana lagi klo emang gk punya wkwkw :D
sukses untuk GA nya... kalo saya sih ga kebayang gimana rasanya sehari tanpa gadget, walopun hanya dalam mimpi, hehehe... parah banget ya ketergantungannya :D
gadget itu merusak dan banyak pecandunya
tapi untuk pisahin mereka dari gadget ya terlalu sulit
Bisa sakit anggota badan seperti mata dan tangan
Udah bangun dari tidur masih bingung mending tidur lagi aja Bang ^^
aku malah sering berhari hari, pak
rasanya enjoy aja kok kaya sekarang udah 2 minggu lebih hape ga pernah kesentuh sinyal. letop aja sering ga pake gara gara gensetnya ngaco sampe ga berani ngecas tanpa resiko adaptor letopnya meleduk, hehe
sudah menjadi barang wajib ya pak gadget saat ini. Saya baru sekali merasakan sehari tanpa gadget
Assalamu’alaikum,apa kabar mas Haryanto,,,, lama tak berkunjung kesini,semoga dalam keadaan sehat wal afiyat semuanya,,,,salam blogers and salam persahabatan,,,,,,,succes selalu kawan
Jadi merupakan sebuah ketergantungan ya.....
selamat iukutanGAnya ya mas
good luck buat GA nya ya mas :)
Rupanya Gadget sudah memasyarakat yah Mas Hari, sampai-sampai
Artikel Mas juga ngebahas tentang Gadget, tapi saya saluut lho Mas
Ternyata sobat blogging pun sangat anthosias dengan artikel Mas Hari ini
Termasuk saya juga sih? Mungkin boleh yah Mas kecintaan pada Gadget
Asal jangan di no 1 kan karena yang utama di nomor 1 kan hanya 1.jangan lupakan kecintaan kita pada Allah/Tuhan semesta Alam. terima kasih
Atas artikel yang bermanfaat ini Mas Hariyanto salam hormat selalu. :)
walau ada gadget tapi gk ada internetnya sama aja pak :D tersiksa banget :D
Tapi sayang nya saya belum terlalu paham dengan gadget Mas Hari
Jadi belajar deh di artikel Mas ini. terima kasih yah Mas atas infonya
Hehe, malah jadi bikin cerpen, nih! Tapi dari situ gue bisa ngebayangin gimana hari2 Bang Har tanpa gadget! Huft! Ngebayangin kelindes truk aja udah serem bgt. Hihihi
susah memang meninggalkan gadget walau sehari >.<
ada aja keperluan yang menggunakan gadget itu
mungkin sudah zamannya ya pak
hihihihi gak bisa bayangin deh aku sehari tanpa gadget
De Ja Vu. Semua orang pernah merasakan hal itu, terkadang kita pernah memimpikan tentang suatu hal dan terjadi di kehidupan nyata.
Saya sudah memfollow blog ini, artikel di blog ini menarik dan bermanfaat, saya akan kembali lagi untuk mendapatkan update artikel terbaru dari blog ini, senang sekali bila Anda mau memfollow back blog saya. Terimakasih. :)
Iya bener banget, sekarang orang ketinggalan Hape udah kayak kiamat. :D