Hariyanto Wijoyo
|
33
komentar
Beginning in February 2013 ago, I was out with some people taking the ria traveled to Yogyakarta and Central Java province. And one of the tourist destinations that could be recorded in the record of my journey is a temple named Mendut. The location of the temple is approximately three kilometers from Borobudur Temple, precisely in the Major Frame, Mungkid City, Magelang - Central Java. The temple we visited after the activity is over catch the sunrise at Puthuk Setumbu.
Awal Februari 2013 lalu, saya bersama beberapa orang teman menyempatkan diri berwisata ria ke Propinsi Jogyakarta dan Jawa Tengah. Dan salah satu obyek wisata yang sempat terekam dalam catatan perjalanan ku adalah sebuah candi yang bernama Candi Mendut. Lokasi candi ini sekitar tiga kilometer dari Candi Borobudur, tepatnya di Jalan Mayor Kusen, Kota Mungkid, Kabupaten Magelang – Jawa Tengah. Candi ini kami kunjungi setelah usai beraktifitas Mengejar Matahari Terbit di Puthuk Setumbu.
Temple of Mendut is a temple built for the Buddhist community, which, according to historical records, which is listed in the inscription Karangtengah 824 AD, the temple was founded during the Ancient Mataram Kingdom, under the reign of King Indra of Sailendra dynasty, In the ninth century. If in terms of age, this Mendut older than Borobudur temple.
Candi Mendut adalah sebuah candi yang dibangun untuk umat Budha, yang menurut catatan sejarah yang tercantum dalam Prasasti Karangtengah bertarikh 824 Masehi, candi ini didirikan pada masa Kerajaan Mataram Kuno, dibawah pemerintahan Raja Indra dari dinasti Syailendra. Pada abad ke sembilan Kalau dari segi umur, Candi Mendut ini usianya lebih tua dari Candi Borobudur.
The architecture of the temple in the form of a rectangular building, with the construction made up of bricks are coated with natural stone, where its main building was set on a basement high enough, so that the temple is seen as a solid construction and graceful. By building height reaches 26, 5 meters.
Arsitektur candi berupa bangunan segi empat, dengan konstruksi Candi Mendut ini terdiri dari susunan batu bata yang dilapisi dengan batu alam, di mana bangunan utamanya didirikan pada sebuah basement yang cukup tinggi, sehingga candi ini nampak sebagai bangunan yang kokoh dan anggun. Dengan tinggi bangunan mencapai 26, 5 meter.
A hallway that surrounds the temple is on top of the basement, while the stairs up and the entrance facing East like no other temple, but facing the southwest. Small stupas appear numbered 48 pieces adorn the roof of a three-story temple.
Sebuah lorong yang mengelilingi bangunan candi terdapat di atas basement tersebut, sementara tangga naik dan pintu masuk tidak menghadap ke Timur seperti candi lainnya, namun menghadap ke barat-daya. Stupa-stupa kecil berjumlah 48 buah nampak menghiasi atap candi yang bertingkat tiga.
Like the others Buddhist temples,
temple of Mendut also decorated with many ornaments in the form of carved celestial beings in Buddhist belief, namely Bidadari, Apsara, Monkey and Bird Garuda and Gandarwa Gods. There are also reliefs carved in the form of a fable or a story about animals yanag taken from stories of Jataka and Pancatantra.
Layaknya candi-candi Budha lainnya, Candi Mendut juga dihiasi dengan banyak ornament-ornamen berupa ukiran mahluk-mahluk kayangan agama Budha berupa Bidadari, Apsara, Kera dan Burung Garuda serta Dewata Gandarwa. Selain itu ada juga ukiran berupa relief-relief dari fable atau cerita tentang hewan yanag diambil dari kisah Jataka dan Pancatantra.
On the wall temple of Mendut, friends of bloggers worldwide will see Boddhisatwa relief carvings, which consists of Awalokiteswara, Maitreya, Wajrapni and Manjushri, Atawaka, Angels and Kalpataru. In addition to this the wall of the temple there is a relief carving Hariti also known as the Goddess of Fertility, who described the child was sitting lap, there are carved around the children who were playing. You can find inside the main building is a large Buddha statue of three pieces, each statue that is the Dhyani Buddha statue Wairocana, statues and statues Awalokiteswara Wajrapani.
Pada dinding candi Mendut sahabat-sahibit Blogger sedunia akan melihat ukiran relief Boddhisatwa, yang terdiri dari Awalokiteswara, Maitreya, Wajrapni dan Manjusri, Atawaka, Bidadari dan Kalpataru. Selain ini pada dinding candi juga terdapat relief ukiran Hariti yang dikenal sebagai Dewi Kesuburan (Fertility Goddes), yang digambarkan sedang duduk sambil memangku anak, di sekelilingnya terdapat ukiran anak-anak yang sedang bermain. Kalian bisa menemukan di dalam bangunan induk arca Budha yang besar berjumlah tiga buah, masing-masing arca itu adalah arca Dhyani Budha Wairocana, arca Awalokiteswara dan arca Wajrapani.
While visiting these tourist destinations temple of Mendut, which was found in 1836 buried in the circumstances of the bush, and I did not have a party sufficient time to exploit the exotic beauty of the temple is one of our heritage, because we had to visit some other tourist attractions. Even to do a photo shoot in detail I did not have time to do it, so just picture the temple every full moon, in the month of May, held ceremonies are always crowded Vesak celebrations attended by Buddhist pilgrims from Indonesia and abroad, only the outside who had caught by the camera.
Saat mengunjungi destinasi wisata Candi Mendut ini, yang ditemukan pada tahun 1836 dalam keadaaan tertimbun semak belukar, memang saya dan rombongan tak memiliki waktu yang cukup untuk mengekploitasi keindahan yang eksotik dari candi salah satu warisan leluhur kita, karena kami harus mengunjungi beberapa tempat wisata lainnya. Bahkan untuk melakukan pemotretan secara detail saya pun tak sempat melakukannya, jadi hanya foto bangunan candi yang setiap bulan purnama, di bulan Mei, diadakan upacara perayaan Waisak yang selalu ramai dihadiri oleh para peziarah Budha dari Indonesia dan luar negeri, hanya bagian luar saja yang sempat tertangkap oleh kamera.
In the visible, although Mendut is not too crowded like other temples, but the temple was restored since the start of 1897 until the year 1925, apparently still well maintained. Cleanliness of the park and the area around the temple was awake, so even just by looking at the environment Mendut temple and lush green pleasant enough heart and soothe the soul for travel lovers like me.
Secara kasat mata, walau candi Mendut ini tidaklah terlalu ramai dikunjungi seperi candi-candi lainnya, namun candi ini yang mulai dipugar kembali sejak tahun 1897 sampai tahun 1925, rupanya tetap terpelihara dengan baik. Kebersihan taman dan area sekitar candi juga terjaga, jadi walau hanya dengan memandang candi Mendut dan lingkungan candi yang hijau nan asri cukuplah menyenangkan hati dan menenangkan jiwa bagi para penikmat wisata seperti saya ini.
Temple of Mendut is also famous as auspicious, because it has been said, many couples who have not been blessed with children come to visit this temple, and descendant appealed to the Goddess of Fertility, and overhears their request was fulfilled. Maybe next time, if there is a chance and fortune, I will return visit to this Mendut, accomplish all that has not been exploited by the tour and traveling my instincts ..... insya Allah.
Candi Mendut juga terkenal sebagai candi bertuah, karena konon kabarnya, banyak pasutri yang belum dikaruniai anak datang mengziarahi candi ini dan memohon keturunan kepada Dewi Kesuburan, dan dengar-dengar permohonan mereka itu terkabulkan. Mungkin lain waktu, bila ada kesempatan dan rejeki, saya akan kembali berkunjung ke candi Mendut ini, menuntaskan segala apa yang belum terekploitasi oleh naluri tour and travelling ku…..insya Allah.
Tabe..salama' ki'
Keep Happy Blogging Always, mari ki' di'..salam :-)
Category
:
candi
,
Candi Mendut
,
INDONESIA RAYA
,
Jawa Tengah
,
My Life
,
tour and travelling
,
Traveler Blogger
Candi Mendut???
Saya belum pernah kesana, bangunan nya yang unik membuat saya kepingin wisata kesana
Justru saya belum pernah ke candi mendut. nanti jika kesana lagi semoga bisa kopdar ya ?
Baru tahu jika candi mendut lebih tua dari pada canti borobudur.
Kadang candi Mendut dilewati saja karena tujuan utamanya bisanya ke Borobudur. Kalau pas Waisak susah masuk ke sana, banyak banget orang ..
btw kabar bertuahnya candi Mendut untuk permohonan mendapatkan keturunan malah saya baru dengar .. padahal sudah beberapa kali saya ke sana .. hehehe
kayanya saya pernah nih kecandi mendut.. tapi lupa.. soalnya waktu itu pernah study toru ke yogyakarta.. :)
wah fasih sekali pak menceritakan mendut, saya yang berdomisili hanya sekitar 40km arah selatannya walau sudah bebearapa mampir malah lupa belum menulis candi tua ini,, hehe biasa gajah didepan mata tidak keliatan kali falsafah itu berlaku ya.. hehe thx pak dah dishare pengalaman jalan jalan ke jogjanya
salam hangat selalu dari jogja
Selamat Malam Mas Hari, wah bagus candi mendut itu yah Mas
Saya orang jawanya aja belum pernah lihat asli candi mendut itu
Suatu saat saya ingin juga tamasya kesana nih
Terima kasih Mas Hari atas info yang menyenagkan ini
Candi Mendut pernah dengar namanya tapi belum pernah kesana...
Oo candi Mendut lbh tua drpd candi Borobudur ya pak...tp wisatawan lbh banyak berkunjung ke Borobudur, mgkin karena Borobudur lbh megah bangunannya...
saya pernah ke candi mendut ini, memang terlihat lebi sepi dari candi borobudur tapi seingat saya lebih adem dan tenang
Saya belum perah ke situ Mas
Emangnya berhasil yang minta anak?
Semoga tak muslim yang minta2 seperti itu
Salam hangat dari Surabaya
info y sangat bekelas mas salam kenal
saya belum pernah ke candi mendut...
wah saya sendiri yang orang asli jawa ( jawa barat ) belum pernah mengunjungi yang namanya Candi Mendut kalah sama mas Har yang dari makasar hehehe,okay mas Har selamat menikmati liburanya yah hehehe
Saya belum pernah ke Candi Mendut, dulu ke magelang hanya ke Borobudurnya saja pak
Selamat ulang tahun pak Hariyanto :D
pernah piknik ke candi menduttapi 10 tahunan yang lalu, candinya tentu ngga berubah, hanya suasana lingkungannya kayanya mah yang berubah..pasti
informasinya lengkap, jadi pengen main ke candi mendut, salam kenal terima kasih
Jadi pengen maen ke sana juga Pak.
Jadi ingat pada saat berkunjung ke Candi Mendut, memang banyak sisi yang bisa di angkat dari candi ini Kang.
Salam
Sepertinya menyenangkan berkunjung ke sana, semoga nanti sempat mampir ke candi mendut.
Pengen banget ke Candi Mendut, tp belum kesampaian. Makasih mas, artikelnya sangat bermanfaat :)
ternyata lebih tua dr borobudur, sayang sepi pengunjung., makasih infox pak! *smile
Publikasi tempat wisata masih kurang Om Hary, Boleh nih Om hary menjadi duta wisata. Serius loh Om....
candi mendut itu cuma satu tapi lumayan geda
kalau dari tempatku jika menuju ke jogja biasanya juga lewat situ..
indonesia kita ini memang objek wisata yang paling indah di dunia, menurut saya lhoo
ke pengen banget nih mas jalan - jalan ke jogja :)
Belum pernah kesana mas. . Tpi gpplah bisa baca disini sesuai cerita mas hariyanto
This temple is simple and always lack of visitors. When I go there, I just stop for awhile and take a photograph. And the I go home. Haha. No need to buy a ticket because the template clearly visible from the outside.
Wah enak sekali jalan-jalan ke sana ya, semoga dengan artikel ini setidaknya mengobati rasa hati inign pergi ke sana, salam kenal ya mas
wah saya pernah lihat ini candi mendut. Ada di magelang kan mbak hehehe :D
Tapi waktu itu saya cuma lewat di depan nya aja, alias nggak mampir di candi nya hehehe :D
sebenere pengen juga sih mampir ke mendut, sekalian poto-poto hhehehe :D
maaaf pak, maksud saya "PAk", bukan "Mbak" hehehe :D
Hadir kembali dan Kunjungan Rutin Mas Hari
Simak lagi tentang keindahan candi mendut
Menarik yah Mas, semoga saya kapan waktu
Biasa singgah kesana. amin :)
Ah kebetulan saya tinggal di Jogja sekarang. tp belum pernah begitu tau Candi Mendut seperti apa. Nice sharing Mas! Saling berkunjung ya :)
Candi mendut ini selalu diingati dengan cerita rara mendut yang kecantikannya tiada tara