Hariyanto Wijoyo
|
21
komentar
Di Indonesia pada umumnya masyarakat mengenal Tuyul sebagai mahluk halus berwujud anak kecil gundul yang berkeliaran telanjang bulat, serta dipelihara oleh para manusia pecinta tuyul untuk ditugaskan menjadi maling uang secara ghaib. Oleh karena itu banyak orang sangat takut plus benci terhadap mahluk ini, terutama oleh orang kaya yang memiliki harta kekayaan tak jelas asal usulnya. Bahkan mereka berkomitmen akan membinasakannya bila berhasil menangkapnya, sekaligus membasmi manusia yang memeliharanya.
Akan tetapi di Kalimantan Selatan ternyata Tuyul tidak ditakuti dan dibenci, bahkan Tuyul-nya bisa di makan. Dimasak dengan bumbu rica-rica itu paling enak, kata salah seorang pedagang Tuyul. Salah seorang, berarti banyak orang yang memperdagangkan Tuyul ??? Iya benar sahabat-sahibit blogger se-dunia, Tuyul yang ini banyak dijajakan oleh para pedagang di Kalimantan Selatan, demikian menurut pengamatan saya dari sudut pandang kaca mata seorang traveler blogger di sekitar pasar Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Tuyul itu diletakkan dalam kotak kayu, berderetan dengan ikan tongkol, bawal, balanak, patin dan aneka ragam ikan lainnya. Kok, tuyul disandingkan dengan bangsa ikan, apakah tuyul termasuk dalam kategori bangsa ikan-ikanan juga ??? Yups, benar sekali sahabat-sahibit blogger se-dunia, Tuyul ini sebenarnya termasuk dalam kategori spesies ikan-ikanan, tepatnya ikan tuyul ini bernama "Ikan Kurisi”, setelah berselancar di dunia maya, ternyata ikan ini memiliki nama latin “Nemipterus nemotophorus”.
Nama Inggrisnya adalah
Threadfin Breams, sedangkan di Makassar ada juga yang serupa ikan tuyul ini, selain disebut Ikan Kurisi, juga memiliki gelaran nama lain yang berciri khas Makassar yaitu “
Ikan Juku’ Eja”. Sahabat-sahibit blogger se-dunia perlu ketahui bahwa Juku' Eja yang artinya "Ikan Merah" merupakan julukan untuk klub sepakbola legendaris asal Makassar yaitu PSM Makassar.
Pertama kali mendengar bahwa di Kalimantan Selatan Tuyul masyarakat-nya sudah biasa makan tuyul, sempat membuat saya kaget juga, namun setelah mengetahui wujud dan sosok Tuyul sebenarnya, sayapun baru pahami bahwa memang benar
ternyata tuyul bisa dimakan, dan semua itu membuatku jadi
tertawa nafsu ingin mencoba bagaimana rasanya memakan Tuyul.
Ikan Tuyul / Ikan Kurisi dalam Kotak Kayu
Sahabat-sahibit blogger se-dunia, ikan Tuyul atau Ikan Kurisi ini adalah ikan air laut, di mana ikan ini termasuk golongan ikan Demersal yaitu ikan yang secara berkelompok di mana hidup maupun tempatnya untuk mencari makan selalu di dasar lautan atau di dasar perairan yang agak lunak, berpasir serta bercampur lumpur. Bahkan sebagian nelayan memasukkan ikan-ikan yang hanya bisa ditangkap dengan menggunakan bubu, jarring insang dasar (bottom gillnet), trawl dasar (bottom trawl) dan rawai dasar (bottom long line) ke dalam golongan ikan Demersal.
Ikan ini termasuk ikan jenis ikan predator, dengan mangsa utama mereka adalah ikan lain dan makrofauna lain yang ada di dasar lautan. Hasil tangkapan Ikan Tuyul atau Ikan Kurisi ini sangat melimpah serta hampir tak kenal musim dan merupakan salah satu ikan demersal yang memiliki nilai ekonomis penting, serta sebaran tangkapannya banyak terdapat di perairan di Indonesia, akan tetapi kelemahannya Ikan Kurisi adalah mudah menjadi busuk.
Beragam cara untuk menjaga agar ikan ini tahan dari proses pembusukan adalah dengan cara mengolahnya menjadi ikan asin atau membuatnya jadi Surimi beserta produk lanjutannya. Sebagaimana diketahui bahwa Surimi adalah produk olahan perikanan setengah jadi yang sangat populer di Jepang. Selain itu ikan ini dapat juga dibuat menjadi makanan olahan berupa bakso ikan, karena kandungan proteinnya yang tinggi berkisar 16,85prosen.
Ciri dan karakteristik khas ikan Tuyul adalah badannya berwarna merah cerah atau merah kekuningan, tubuhnya agak bulat memanjang serta tertutup sisik yang mudah lepas. Sirip perut dan sirip ekor bagian atas memanjang seperti benang, sedangkan sirip punggung menyatu.
Kalau saya lihat dan terawang secara fisik maupun metafisika, ikan kurisi ini sama sekali tidak memiliki kemiripan dengan mahluk ghaib yang bernama tuyul. Tapi kenapa ikan ini dinamakan ikan Tuyul, saat saya menanyakan hal itu ke beberapa pedagang yang menjual ikan tuyul, mereka pun hanya menjawabnya dengan menggeleng-gelengkan kepalanya.
Ikan Tuyul dalam pertumbuhannya bisa mencapai panjang 20 centimeter. Menurut catatan balai perikanan nasional, di Indonesia jumlah Ikan Tuyul atau Ikan Kurisi yang ditemukan mencapai 20 jenis. Dua diantaranya, yakni Nemipterus gracilis dan N. balinensis adalah spesies ikan Kurisi atau ikan Tuyul endemik Indonesia, seperti ikan Kurisi dengan nama lokal Kambayan, Trisi, Ili Pasir, Kerisi, Tuyul, Gurisi, dan Juku Eja.
Entah sejak kapan masyarakat di Kalimantan Selatan menyebut Ikan Kurisi sebagai Ikan Tuyul, info akurat mengenai hal itu tak bisa saya dapatkan hingga saat ini. Namun yang pasti sekarang saya tak takut lagi menyantap Tuyul selama berada di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Dipanggang, digoreng maupun direbus atau di masak dengan bumbu rica-rica, ayo sajalah, saya tak ragu akan mencicipinya dengan lahap, karena rasa Tuyul ini memang sedap dan nikmat serta gurih, meskipun di masak dengan beragam cara. Kalau digoreng, saat mencicipinya rasanya kriuk kriuk krenyes nikmat dech.
Dijamin bakalan tak ada rasa sesal di hati bila kalian sudah membelinya, apalagi bila si Tuyul sudah menjadi lauk yang tersaji di meja makan, kali ini Tuyul-nya digoreng. Aromanya sungguh menggoda, membuat lidah serasa ingin bergoyang. Apakah sahabat-sahibit blogger se-dunia mau ikutan mencicipi Tuyul goreng yang satu ini ???
Tabe’ salama’ ki’
Keep Happy Blogging Always, mari ki’ di’..salam :-)
Category
:
Banjarbaru
,
Borneo
,
Flora And Fauna
,
Ikan Kurisi
,
INDONESIA RAYA
,
Juku Eja
,
Kalimantan
,
Kalimantan Selatan
,
My Life
,
Traveler Blogger
,
Tuyul
Ikan Tunul kalo di Cilacap kayaknya...
Kalau tuyul yg ini emang enak banget Pak Hari. Apa lagi kalau di masak asem pedas ala Padang, duh, membayangkan saja jadi ngences
judulnya pun belum sempat tak baca.
Mau protes dulu ah.
kenapa gambarnya terguling gituh, coba?..saya kepala sampe mlintir liatnya..huh
ya hiyah-lah wong tuyulnya tidak berkaki tapinya berekor jeh, mantep banget kalau sang tuyulnya garing..krenyes-krenyes rasanya, plus nasinya pulen..ehmmm...lupa deh sama daratan kalau udah begituh
hahaha ikan rupanya ku pikir beneran mau piara tadi rupanya ikan -_-
sempat penasaran juga dengan judulnya mas.
ternyata Ikan Kurisi toh yg dimaksud tuyul itu
wkwkaa... kiraen tuyul beneran Pak, ternyata Sejenis Ikan yah... kalo ikannya dipelihara di Aquarium boleh juga nih pak... :)
Wah ternyata tuyulnya seekor ikan....
Kalo itu mah saya juga doyan....
Jadi laper saya bang...
nah itu dia, jga masih penasaran, kenapa Ikan Kurisi disebut tuyul? Apa karena badanya licin selicin tuyul yg susuah ditangkapnya...
Sekilas ikannya juga mirip dengan tuyul, warna dan tekstur kulitnya... Mau pak Har kalo saya dikirimi hehe
Wah Kok namanya jadi ikan tuyul ya?.. Tapi jadi unik dengan nama seperti itu dan bikin penasaran.
Waah.. ada-ada sajaa... keanekaragaman bahasa jadi bahan tersenyum siang ini..
Saya juga mau mas ikan tuyul gorengnya, plus sambal dabu-dabu :D
Salam hangat dari Bandung. :)
baru tau nih Mas, ternyata Juku Eja nama ikan ya
secara selama ini saya taunya tim PSM berjuluk Tim Juku Eja
Mas, bisa nggak ikan kurisinya dibagi ke saya sekarang? saya lapar nih, pas banget.
Tuyul yang ini sih bikin badan sehat,
Ngeliat gambar yang sudah digoreng bikin laper :)
Terima kasih ucapannya ya Bang, moga sukses dan sehat selalu.
Kirain tuyul beneran bisa dimakan , kalau yg ini tuyul enak dan bergizi
kenapa abang bilang tuyuknya sambil mlirik ke saya sih?
emangnya saya cowok apaan, coba?
kirain tuyul pencuri uang... ternyata tuyuk nama ikan :)
Nama ikannya unik banget mas, kirain tuyul beneran...
kalo ngeliat bentuk ikannya mah kalo di daerah saya seperti ikan tembang mas :D
Walaupun saya gak suka makan ikan, tapi saya suka memelihara ikan.. Ikan tuyul ini enak untuk jd santapan ya mas, Tapi sayangnya cepat membusuk toh.. kasian juga pedagang ikannya kalo gak laku..