Hariyanto Wijoyo
|
10
komentar
Sahabat-sahibit blogger se-dunia, saya benar-benar terkejut, karena menerima kabar duka ini beberapa jam yang lalu. Dikabarkan bahwa Rhoma Irama dinyatakan meninggal dunia dengan tragis sekira pukul 17:30 sore, di RSUD Bima, Nusa Tenggara Barat, karena seluruh leher, kepala dan perutnya penuh dengan luka akibat bacokan pada hari Rabu kemarin (6/1-2016)… innalillahi wa innailaihi rodjiun.
Meskipun telat, namun saya harus memposting juga berita ini, siapa tahu sahabat-sahibit blogger se-dunia belum ada yang tahu. Kabar ini membuat para netizen berduka, dan ucapan duka cita pun mengalir melalui twitter membanjiri dunia maya.
Peristiwa pembacokan yang menyebabkan Rhoma Irama meninggal bukan terjadi di Jakarta dan bukan di studio musik ataupun di panggung hiburan, melainkan di Bima, Propinsi Nusa Tenggara Barat, tepatnya di kampus STKIP Bima. Pelaku dari pembacokan itu adalah mahasiswa yang masih tercatat sebagai mahasiswa STKIP Bima.
Sewaktu kejadian berlangsung, mahasiswa STKIP Bima sedang mengikuti ujian akhir semester, saat itu terlihat Rhoma Irama melerai rekannya yang terlibat pertengkaran hingga adu fisik dengan pelaku tersebut.
Tak terima Rhoma Irama ikut melerai pertengkaran yang terjadi, pelaku pulang ke tempat kos-nya untuk mengambil parang, lalu kembali ke kampus mencari Rhoma Irama, dan langsung membacoknya saat pelaku melihatnya.
Puluhan anggota polisi dari Polres Bima, Nusa Tenggara Barat langsung dikerahkan untuk mencari pelaku yang kabur setelah melakukan pembacokan. Sejumlah saksi tengah dimintai keterangan, rekaman kamera CCTV pun sudah diperiksa. Diduga pelaku penganiayaan lebih dari satu orang.Hingga kini aparat kepolisian masih berjaga-jaga di areal kampus STKIP guna mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Sebab Rhoma Irama yang sering dipanggil dengan sebutan "Oma", semasa hidupnya memiliki banyak teman di kampus STKIP Bima, dan ditakutkan mereka akan membalas dendam atas meninggalnya Rhoma Irama. Perlu diketahui , bahwa Rhoma Irama juga tercatat sebagai mahasiswa semester VII, Fakultas Bimbingan dan Konseling Pendidikan angkatan 2013 STKIP Bima, dan ia berusia 22 tahun sebelum tewas dibacok.
Innalillahi wa innailaihi rodjiun, meskipun yang meninggal bukanlah Raja Dangdut Rhoma Irama, namun saya tetap menyatakan turut berduka cita atas meninggalnya Rhoma Irama,mahasiswa STKIP Bima, smoga ALLAH SWT melapangkan jalan menuju surga-NYA…aamiinnnn
Tabe, salama’ ki’
Keep Happy Blogging Always, mari ki’ di’ :-)
Category
:
Rhoma Irama
Innalilahi, saya baru tahu kabar ini pak. Kalau tidak membaa postingan ini malah belum tahu.
aku juga baca di media online sempat kaget dengan judulnya, tapi setelah baca agak senyun2 mesem. Jadi agak takut ya kalau melerai malah jadi korban
Yaa Allah.. turut berduka :(((
Serius mas?? innalilahi..
yang meninggal bukan bang haji Roma Irama tapi Roma Irama mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP)
Innalillaahi... kaget saya. Dan lebih kaget ketika baca kalimat terakhir
Innalillahi,,, saya kira raja dangdut ternyata oranf lain
ya meskipun bukan bang haji rhoma, tetap saja ini mengenaskan dan keji. dihukum mati sajalah pelakunya. qishash is the best
muantab abang satu ini mengolah artikelnya salut saya bang...saya tadinya terkejut juga....eeehhh ujungnya eng ing eeennnngggg....muantab dan jempol deh bang....heeeeeee #seger
Assalaamu'alaikum wr.wb, mas Hariyanto.... innalillahi wa inna ilaihi raajiiun. Masih mudah belia dan baik hati namun umurnya sekejap sahaja dipinjam Allah ke bumi ini. Semoga rohnya diberkati Allah SWT. Ngeri ya dengan kriminal yang berlaku sekarang. Heheh.... tadinya saya kira ini benar2 Oma ya rupanya siswa yang sama nama dengan Oma. Salam talzim dari Sarikei, Sarawak.