Hariyanto Wijoyo
|
80
komentar
Assalamualaikum sahabat-sahibit blogger sedunia.
Bandara Udara Internasional Ngurah Rai
Kalau sebelumnya, saat dari
Kota Surabaya menuju
Pulau Bali kami menumpang
Pesawat Wings Air ATR 72-500, maka kali ini kami menggunakan
Pesawat Merpati Nusantara Airlines AVIC I Modern Ark-60 atau
Xian MA-60, pesawat dengan kapasitas muat 54 penumpang. Pesawat
bermesin turboprop ini dibuat oleh perusahaan
China Xi'an Aircraft Industrial Corporation di bawah
China Aviation Industry Corporation I (AVIC I). Uniknya pesawat ini, semua penumpang naik dari pintu belakang, sedangkan pintu depan di gunakan untuk memasukkan kargo para penumpang.
Tapi seingat saya pesawat type MA-60, adalah sejenis dengan pesawat Merpati Nusantara Airlines MA-60 yang mengalami Musibah, jatuh di Teluk Kaimana saat akan mendarat di Bandara Udara Utarom, Kaimana – Papua Barat, pada 7 Mei 2011 lalu. Dan seluruh penumpang beserta awak pesawat yang berjumlah 27 orang dinyatakan tewas
Uppss, sejenak ada rasa was-was saat kami mulai naik keatas pesawat, Namun dalam hati saya yakin bahwa kematian itu sudah menjadi ketetapan ALLAH, yang waktunya tak dapat dipercepat dan tak dapat diperlambat. Di manapun semua hamba-NYA bisa menemui ajal-nya, hanya proses dan caranya saja yang berbeda. Maka dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim dan berdoa memohon perlindungan-NYA, kami pun masuk ke dalam kabin pesawat dan kemudian terbang dari Bandara Udara Internasional Ngurah Rai Bali menuju Bandara Udara Internasional Praya Lombok. Di dalam pesawat selama penerbangan, saya menyempatkan diri untuk membuat catatan-catatan kecil perjalanan wisata yang kami lalui, yang kelak kan menjadi bahan untuk membuat artikel ataupun postingan pada blog atau media lainnya.
Alhamdulillah wa syukurillah, setelah menempuh penerbangan dengan waktu sekitar setengah jam, akhirnya kami tiba dengan selamat di Bandara Udara Internasional Lombok dengan disambut oleh rinai hujan yang turun tidak begitu deras membasahi bumi ALLAH ini. Satu persatu penumpang yang turun diberikan payung oleh crew Merpati Nusantara Airlines, untuk digunakan menerobos hujan saat menuju terminal kedatangan. Di gerbang bandara yang sedang dibangun, kami telah di jemput oleh keponakan istriku “
Denis”, yang merupakan owner dari
Lomboksweet.com, beserta kedua orang tuanya yaitu "dr. Endro Pranoto" yang biasa dipanggil “
Kimas” dan istrinya "dr. Elly Rosilla Wijaya" yang lebih akrab dipanggil “
Kak Elly”.
Sedikit ulasan mengenai Lomboksweet.com. Perusahaan Lomboksweet.com adalah perusahaan layanan jasa pariwisata yang ada di Pulau Lombok, dan dari sekian banyak paket wisata yang ditawarkan, ada lagi satu yang menurut kami sangat menarik buat pasangan pengantin baru, yaitu paket Honeymoon di Pulau Lombok. Harga yang ditawarkan relative cukup terjangkau oleh kantong. Dan tempat-tempat wisata yang akan kami kunjungi nanti di Pulau Lombok adalah sebahagian dari Paket Honeymoon tersebut...promosi ni yee.
Bandara Udara Internasional Lombok Praya
Pulau Lombok sendiri bukanlah berarti
Pulau Cabe, dan juga bukan Pulau Penghasil Cabe Terbesar sehingga di sebut Pulau Lombok. Tapi kata
Lombok diambil dari kosa kata Bahasa Suku Sasak, yang berarti "
LURUS". Dan makna dari kata "lurus" ini benar-benar diterapkan dalam kepribadian penduduk asli Pulau Lombok yang masih berpegang teguh pada ada istiadat dan budaya-nya serta sangat taat kepada norma-norma agama.
Kunjungan perdana kami ke Pulau Lombok dimulai dengan mengunjungi
Desa Sasak Sade yang terletak di
Desa Rembitan, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Yaitu suatu desa yang penduduknya masih menjaga
Tradisi Adat Suku Sasak yang sarat dengan balutan budaya serta kearifan lokal hingga saat ini. Lokasi-nya tidaklah begitu jauh, hanya sekitar 10 km atau sekitar 17 menit perjalanan dengan mobil dari Bandara Udara Internasional Lombok Praya.
Melewati jalan beraspal yang cukup mulus, akhirnya kami tiba di Desa Sasak Sade yang terletak persis di tepi jalan poros propinsi. Saat tiba di area parkir yang terletak di seberang jalan berhadapan dengan Desa Sasak Sade, kami di sambut dengan senyum ramah seorang pemandu wisata lokal yang mengenakan sarung hitam khas Suku Sasak bersandal jepit, dan baju kaos abu-abu, namanya “Bapak ENAF” (cara bacanya seperti membaca Enough). Sering bapak Enaf mengeluarkan joke saat memperkenalkan diri kepada wisatawan, terutama wisatawan asing, yakni "I'm Enaf but not Enough". Bapak Enaf adalah keturunan Suku Sasak asli dan salah seorang penduduk asli Desa Sasak Sade, usianya sekitar 30tahunan lebih. Dari pengakuan Bapak Enaf, ternyata semua pemandu wisata lokal adalah warga asli Desa Sasak Sade.
Seperti yang banyak ditulis dalam buku-buku sejarah tentang asal-usul penduduk Indonesia, Suku Sasak adalah penduduk asli Pulau Lombok. Suku Sasak yang menurut sejarah yang terpercaya berasal dari keturunan “AUSTRONESIA” yang bermigrasi dari daratan Asia sekitar lima ribu-an tahun sebelum masehi, sama seperti kelompok suku-suku lain yang ada di Indonesia, dan kemudian menyebar di kawasan Asia Tenggara sampai ke Kepulauan Pasifik Selatan.
Kak Elly, Kimas, Denis, Istriku dan Saya Berpose di Papan Nama Desa Sasak Sade
Pintu Gerbang Desa Sasak Sade Yang Bentuknya Seperti Lumbung Padi
Ketika kami melangkahkan kaki memasuki pintu gerbang
Desa Sasak Sade yang bentuknya menyerupai bangunan lumbung beras, rasanya kami seperti memasuki
Mesin Waktu yang mengantarkan kami menembus
Lorong-Lorong Waktu untuk melihat kembali
Kehidupan Asli Masyarakat Suku Sasak di Pulau Lombok di masa lampau yang konon kabarnya sudah ada sejak tahun 1709 silam. Betapa tidak, suasana perkampungan dan kehidupan di desa yang di huni tidak kurang dari 700 orang ini sangatlah beda dengan kehidupan yang bisa kita lihat di kota-kota maupun desa-desa lainnya yang ada di Indonesia. Saat kami sudah ada di halaman utama Desa Sasak Sade, kami-pun spontan berdiri di depan Bapak Enaf yang dengan lancarnya tanpa ba-bi-bu langsung mengucapkan selamat datang dan kemudian memberikan penjelasan singkat tentang Desa Sasak Sade. Rumah-rumah yang terletak dilahan seluas 5.500 meter persegi itu masih mengikuti gaya arsitektur menyerupai bangunan yang pernah ada di masa silam tanpa mengalami perubahan bentuk dan konstruksi. Rumah-rumah itu di sebut “
Bale”, yang terdiri dari Bale Tani, Bonter, Jajar Sekenam , Beleq, Beruga, Tajuk dan Bencingah., dimana bale-bale itu dibedakan sesuai fungsinya masing-masing.
Rumah-rumah-nya terlihat menyatu dengan alam dan sangat tradisional, dindingnya terbuat dari anyaman bambu, konstruksi atapnyanya juga dari batang-batang bambu, dan bahan penutup atapnya terbuat dari alang-alang yang dikeringkan, dan terdiri dari berapa lapisan ikatan, sehingga air hujan takkan mampu menembusnya. Adapun jumlah rumah di
Desa Sasak Sade berjumlah sekitar 150 rumah, dan tidak bisa ditambah lagi. Jadi pemerintah setempat sudah menetapkan aturan, agar rumah-rumah tersebut tidak terkontaminasi oleh rumah-rumah modern yang ada di sekitarnya. Dan bangunan yang paling nampak menonjol adalah
Lumbung Padi atau
Alang yang didirikan di atas empat tumpukan kayu dengan atap berbentuk topi terbuat dari alang-alang. Ternyata sebutan Alang sebagai lumbung padi di Pulau Lombok sama dengan sebutan di
Kabupaten Tana Toraja - Sulawesi Selatan, hanya bentuk bangunannya yang berbeda.
Berpose sejenak berlatar Bangunan Alang atau Lumbung Padi
Atap Masjid Yang Terbuat dari Alang-alang
Konstruksi Atap Dilihat Dari Dalam Rumah
Berpose Di depan Berugaq Utama Tempat Berkumpulnya Warga Desa
Bangunan Berugaq tapi dalam ukuran lebih kecil
Inilah Romantic Room Ala Desa Sasak Sade
ROMANTIC ROOM ALA DESA SASAK SADE
Ternyata penduduk Desa Sasak Sade itu sangat perhatian kepada sesamanya, buktinya, bila ada pengantin baru yang belum memiliki rumah, maka oleh penduduk disediakan satu rumah khusus yang hanya memiliki satu ruangan saja. Disitulah sang pengantin baru melakukan segala aktifitasnya, berupa memasak, makan, bersantai dan tentunya tidak lupa tidur, apakah tidur sendiri atau tidur bersama. Rumah itu sangat sederhana sekali, bahan dan konstruksi rumah sama seperti juga rumah lainnya yang ada di desa tersebut, hanya ukurannya sangat kecil mungkin luasnya hanya sekitar dua setengah meter persegi saja, dan oleh Bapak Enaf rumah itu dijuluki
Romantic Room.
Setelah pasangan pengantin baru itu bisa memiliki rumah sendiri maka merekapun akan meninggalkan Romantic Room-nya tersebut agar bisa ditempati oleh pasangan pengantin baru lainnya . Hmm, jadi kepikiran nich untuk mencoba menempatinya.
KOTORAN KERBAU YANG MENGEJUTKAN !!!
Kami berjalan perlahan menyusuri lorong-lorong Desa Sasak Sade yang tertata rapi dan asri. Selama menelusuri desa, tak hentinya “bapak ENAF”, sang pemandu wisata lokal menerangkan hal-hal yang nampak oleh mata selama mengunjungi desa tersebut. Dan dalam salah satu keterangannya ada hal yang cukup mengejutkan serta sungguh tidak masuk dalam akal sehat kami. Apakah itu hanya cerita fiktif belaka, ternyata tidak. Bahkan "Bapak Enaf" sangat haqul yakin dengan penjelasannya. Akhirnya karena penasaran, maka kami-pun mencoba melihat secara langsung untuk membuktikan kebenaran cerita tersebut.
Kamipun lalu mengadakan "SIDAK" alias Inspeksi Mendadak ke salah satu rumah yang ada. Ketika hendak masuk ke dalam rumah salah seorang penduduk desa untuk melihat-lihat maka kita harus melalui pintu kayu yang tingginya sekitar semeter lebih, yang membuat kita harus menundukkan badan saat melaluinya. Dan ternyata pintu ini mengandung makna filosofi, bahwa setiap tamu yang datang menghormati si tuan rumah. Rumahnya terbagi dua ruangan, yang pertama di bagian depan dan biasa digunakan untuk menerima tamu, namun menurut Adat Sasak tidak semua tamu bisa masuk kedalam rumah. Kemudian ruangan kedua terletak di bagian belakang dari ruangan pertama. Ruangan di bagian belakang lebih tinggi tiga anak tangga daripada ruangan di depan, dan biasanya Ruangan di bagian belakang ini di fungsikan sebagai dapur. Bagian dalam rumah nampak bersih, dan lantainya seperti terbuat dari plur semen, padahal sebenarnya lantai rumah tersebut terbuat dari campuran tanah liat dan sekam padi serta kotoran kerbau. Dan tahukah sahabat-sahibit blogger sedunia bahwa informasi yang sungguh mengejutkan kami, adalah bahan untuk mengepel lantai tersebut agar tetap bersih ternyata berupa “Kotoran Kerbau” !!!
Ya benar-benar seperti yang dikatakan Bapak Enaf sehingga kami harus membuktikan sendiri perkataannya, bahwa sesungguhnya kotoran kerbau-lah yang dipakai sebagai bahan untuk mengepel lantai rumah yang ada di Desa Sasak Sade, minimal sekali dalam seminggu. Dan kotoran kerbau yang bisa di pakai, adalah kotoran kerbau yang masih “FRESH FROM THE OVEN” alias kotoran yang masih segar baru keluar dari lubang dubur kerbau. Kali ini kami benar-benar harus bilang WOW !!! Seandainya tempatnya memungkinkan maka mungkin saya akan koprol bin bersalto ria seperti Iklan Kartu As di televisi.
Suasana Dalam Rumah Yang Bersih Lantainya
Dari Pintu Menengok Lantai Dapur Yang Bersih
Benar-benar teknologi tepat guna yang mengejutkan dan sungguh luarbiasa, bayangkan saja kotoran kerbau yang bagi orang lain adalah sesuatu yang najis dan menjijikkan, ternyata bisa dipakai membersihkan lantai rumah yang ada di Desa Sasak Sade, dan bahkan tidak meninggalkan bau apapun juga, dan memang kelihatan bahwa lantainya benar-benar bersih serta tak kelihatan satupun lalat yang hingga di lantai. Dan satu hal lagi, ternyata lantai rumah itu memberikan kehangatan di dalam rumah, apalagi pada malam hari atau di musim penghujan. Ini harus jadi bahan penelitian oleh Menteri Kesehatan dan Menteri Riset Teknologi, kenapa bisa terjadi. Kira-kira kandungan zat apa yang terdapat dalam kotoran kerbau tersebut. Bahan kimia pembersih lantai seperti Klin dan Super Pel sepertinya bakalan tidak laku di desa ini. Sekali lagi kami benar-benar harus bilang WOW !!! Suku Sasak benar-benar brilyan dan jenius…luarbiasa.
Pertanyaannya adalah, apakah para sahabat-sahibit blogger se dunia juga mau mengepel lantai rumahnya dengan menggunakan Kotoran Kerbau yang sudah terbukti keampuhan-nya ???
MATA PENCAHARIAN PENDUDUK DESA
Pada umumnya mata pencaharian kaum pria di
Desa Sasak Sade ini adalah bertani, namun karena sekarang desa-nya sudah berubah status menjadi Desa Wisata Adat, maka sebahagian dari mereka beralih profesi menjadi pemandu wisata lokal. Dan perempuannya ternyata sangat mahir bekerja sebagai pemintal dan menenun “
KAIN IKAT” khas Suku Sasak yang sangat indah.
Olehnya itu di arel pemukiman Desa Sasak Sade kita kan melihat para pengrajin kain tenunan khas Suku Sasak yang terdiri dari kaum wanita. Hasilnya mereka pajang untuk dijual kepada para wisatawan yang datang berkunjung, Ada berbagai macam kain hasil tenunan-nya, ada sarung, kain bahan baju, selendang dan juga hasil karya kerajinan-kerajinan lainnya berupa gelang, kalung, patung , gantungan kunci , lukisan dan topeng. Harganya pun bervariasi, mulai dari Rp, 10,000,- hingga ada yang mencapai Rp. 300 ribuan. Tergantung benda apa yang hendak kita beli, dan juga tergantung kepada keahlian kita dalam tawar menawar harga dengan para penjualnya yang semuanya adalah juga wanita. Aktifitas perekonomian yang dilakukan oleh penduduk Desa Sasak Sade, cukup untuk menunjang kehidupan di desa tersebut, tentunya di tambah lagi dengan pendapatan lainnya yang diperoleh saat ada wisatawan lokal maupun luarnegeri, yang datang berkunjung di desa tersebut.
Seorang Ibu Sedang Memintal Selendang Khas Pulau Lombok
Seorang Ibu Yang Menjual Aneka Jenis Kain Ikat Khas Lombok
Bapak Enaf Sang Pemandu Wisata Lokal Desa Sasak Sade
Sebagai desa wisata,
Desa Sasak Sade punya keunikan tersendiri, walaupun terletak persis di samping jalan raya aspal nan mulus, namun penduduk desa masih berpegang teguh menjaga keaslian desa, sehingga masih menyuguhkan suasana perkampungan asli pribumi Pulau Lombok yang memiliki daya tarik sendiri bagi para wisatawan yang datang berkunjung. Tak terasa hampir satu jam kami menjelajahi Desa Sasak Sade, dan setelah puas foto sana foto sini, sebelum melanjutkan perjalanan ke tempat wisata lainnya, kami-pun mengisi buku tamu serta mengisi celengan yang ada di dekat pintu gerbang berbentuk lumbung padi tempat kami semula masuk,. Saat mengisi celengan, tak ada kewajiban besaran uang yang ditentukan,tergantung kerelaan sang wisatawan saja. Akhirnya kami pun pamitan kepada “Bapak Enaf’ dan melanjutkan lagi
Perjalanan Wisata Honeymoon Romantic di Pulau Lombok, yakni mengunjungi
Pantai Seger.
Sekedar catatan sebelum melanjutkan kisah ini di postingan berikutnya, Pantai Seger adalah salah satu pantai yang terletak di sepanjang pesisir Pulau Lombok, dimana pantainya masih natural asli dan belum tersentuh oleh pariwisata modern yang sedang menjamur. Bagaimana kisah dan cerita serta ulasan-nya, silahkan membacanya pada postingan saya selanjutnya.
Keep smile and keep happy blogging always……salam.
Category
:
bulan madu
,
desa sasak sade
,
Honeymoon
,
honeymoon romantic
,
IBADAH
,
INDONESIA RAYA
,
Lombok
,
mesin waktu
,
My Life
,
perjalanan wisata
,
Pulau Lombok
,
suku sasak
,
tour and travel
,
travelling
,
wisata
wow perjalanan yang memukau jilid dua dari sah Perjalanan Wisata Honeymoon di bali dan lombok. tentunya was was sehabis mengeja nomer pesawat itu hanya bisikan manis dari syetan ya, hahahaha. walau secara nalar kita disuruh ihtiar. tapi yang sobat tumpangi itu yang saya dengar adalah produk terbaru..
perjalanan bulan mudu yang mengsankan kawan. thank dah dishare, ini sangat menginspirasi
kapan ya baru bulan madunya berakhir, bikin iri aja nih *smile
izin nyimak d kunjungan perdana...:)
beh, keren keren ... sayang waktu ke lombok cuma sempet nikmatin rinjani doang sob :(
#sorry oot, blog nya terdeteksi malware sama chrome saat saya melaju kesini, mungkin bisa di cek lagi sob ^_^
wah sepertinya asyik banget tuch ikut sobat jalan-jalan. saya mau jujur nih sob, tapi jangan ketawa ya..
seumur hidup saya, saya belum pernah yang namanya naik pesawat sobat, hehehe **"malu saya"...
berkunjung kesini sob,,,
Wah, kaya doraemon donk. :v
wah membaca postingan disini lumayan juga, tapi syukur juga akhirnya selesai, walaupun agak berkeringat kawan, tapi aku suka lihat^ album yg terpampang sangat menarik sekali.
Pokoknya mantap dan sukses selalu untuk sahabatku Mas Hayanto.
Terima kasih sudah berbagi
Saya Lihat Akhir-akhir ini Mas doyan Keliing Nusantara, jangan target dari sabang sampai marauke yach?
wah dokumentasinya makin mantap untuk bulan madunya, Mas. Mas Hary juga telaten banget untuk mengurai dalam kalimat. menakjubkan sekali Mas. ahh, andai saja saya udah baca postingan bulan madu ini saat saya bulan madu dahulu, pasti saya tiru Mas. hehe..
siiplahh, bahagia selalu dengan Mbak Wieka.
Setelah saya menyimak uraian di atas sepertianya saya juga pun harus bilang wow... Karena sangat menarik cerita wisatanya
lombok emang tidak ada duanya :D ada yang bilang juga, apa yang ada di bali bisa ditemukan di lombok, tetapi tidak sebaliknya :D
Kunjungan malam sobat, jika tidak keberatan silahkan mampir, ditunggu
maaf sebelumnya, blog om dicekal oleh google chrome yang katanya blog om ada virus perusak perangkat lunak. Ini saya pakai hape.
iya mas kalau pake google chrome ada peringatan sepertinya ada link yang mengandung malware
Postingan sambil promosi :D
Saya juga pernah melihat kesana, eits melihat lewat televisi swasta. Ukuran pintu yang pendek dan kotoran kerbau tuk lantainya.
Betul sekali marware sepertinya ada di link adsense atau widget.
Aku sudah 2 kali melihat di stasiun televisi kita tentang tradisi mengepel lantai dg menggunakan kotoran kerbau ini. Mereka benar2 menggunakan tangan tanpa sarung tangan dll untuk mengambil kotoran kerbau dan mengoles-oleskannya di lantai... hehehe
Kayaknya aku gak berani deh duduk di lantai rumah orang Desa Sasak Sade karena ingat olantainya bekas kotoran kerbau hehehe
masak bisa bersih gan pake kotoran kerbau, kalo bener2 bersih bisa ditindak lanjuti nih :D
wiihh..seru nih jalan2 nya.. :)
wah.. menyenangkan sekali yah ?? :D ..
Saya mau follow blog sobat bboleh?
Kalau sempat di follow balik yahh ...
:D
Sekalian nitip backlink yah sobat ..:D
Sebuah kisah wisata yang sangat menarik..
Mengikuti alur ceritanya terasa seperti ikut berwisata di pulau lombok..hehe..
saya tunggu" kisah" selanjutnya..
Wah...panjang perjalanan sobat nih, setelah dari Bali sekarang udah di lombok lagi. Banyak cerita dan pengalaman yang didapatkan. ok, sukses untuk sahabat.
Perjalanan di pulau Lombok, tak kala menariknya dengan pulau Bali. dua pulau nih, tempat yang cocok untk berwisata. kayanyan jadi ada niatan nih berwisata.
heheh kirain aku doang yang diingetin ada virus disini
udah bolak balik mau masuk ga jadi jadi dari kemarin
ini nekat niatnya mau ngasih tau
malah dah banyak yang laporan
cek lagi link linknya bos...
mantap yang bisa jalan jalan, kalau saya ga tahu kapan ya bisa ga nih heheheheh, tapi kalau suruh ngepel pakai kotoran kerbau mah ntar aja deh heheheh
setau kami dah kmentar di sini apa di hapus'y
Jalan-jalan terus Om, bikin kita ngiri aja nih. Mantap artikelnya Om. Salam
mantap banged honimun nya kang... asli.. mantep mantep mantep!!! bikin ngiri :(
Beberapa kali aku memang pernah menyimak reportase tentang penggunaan Kotoran Kerbau sebagai bahan untuk memoles lantai rumah disana. Bagainapun itu merupakan salah satu kekayaan budaya yang kita miliki. :)
wah ke desa Sasak, belum pernah daku ke sana sob. Apa di sana banyak produk hasil tenunan kain sob, kok itu gambarnya orang sedang menenun kain
Waaaaw berarti posisi sekarang di lombok ia Sob...??
setelah membaca dan melihat semua Gambar2 di atas saya benar benar jadi kepingin juga Sob.
sukses selalu dech untuk Sobat, dan di tunggu kelanjutan alur cerita nya kembali, heeeee.
.: Indonesia Timur memang bagus2 tempat wisatanya, mudah2an ane sempat kesono...^_^
fotonya bagus-bagus gan
Wah enaknya.. Kapan saya bs jalan2 spt itu jg.. Doakan sukses selalunya.. Visit my site plizz!!!
salam sahabatku
Photonya mengingatkan ku pd jaman remaja ku atau di masa kecilku..kini hanya tinggal memori usang..suasana disana seperti jamaman 80an di tempatku.
Thanks sahabat sudi lapangkan masa di tempatku.
Selamat malam sahabatku, semoga kesuksesan akan selalu menyertai anda...)
liat-liat postingan yang baru, ternyata belum ada ya Mas. hehe
kunjungan lagi dimari sobat. untuk mensuport liburan sobat hehehe.
silaturahim biar lebih akrab sobat.. happy blogging ya..?
silaturahmi sob....
keren nih mas hariyanto... hasil jepretannya buat iri...
Desa wisata yang unik dan menarik. Thanks for the tour :)
Mengenai manfaat kotoran kerbau sebagai pembersih lantai, apakah sudah ada yang meneliti lebih lanjut ya?
wah, enak jalan2 terus pak hehehe... :)
Nginap di rumah tradisional orang Sasak, enak kali ya Pak?
pagi mas Haryanto....maaf nich mas baru sempat ngesot kesini....hmm ada yang lagi berbahagia nich,,,waduh kapan yaa saya bisa married liburan, dan berbulan madu seperti Mas Haryanto....
mampir lagi gan, semoga gak bosan :D
asalamualaikum
Desa Sasak Sade masih klasik sekali,serba alami
dapurnya sederhana dan pakai kayu bakar memasaknya
Sebuah perjalanan wisata yang amat mengesankan dan bermakna. Tidak terasa seakan kita dibawa oleh mesin waktu untuk menyusuri Desa Sasak Sade Lombok. Tentu desa wisata ini patut menjadi 'contoh' bagi daerah lain yang belum memilikinya. Budaya setempat dengan segala pernak-perniknya mempunyai 'nilai yang amat tinggi'. Perlu terus dilestarikan. Selamat berbahagia Sobat.
Seru sekali perjalanannya sob. Selamat bersenang senang ya sobat... :)
Wah bulan madu eksotis bagi pasangan petualang nih....
(Benar, bertawakal sj Pak, ajal sdh diatur, tak dipercepat ataupun diperlambat)
wadu seru kayanya klo bisa kesana...
salam kenal pak, terima kasih sudah berkunjung ke blog saya, hehehehehhe
metode ngepel "FRESH FROM THE OVEN" itu pernah dengar hihihi
bulan madunya luarrr biasa
makasih sharenya bang :)
kapan2 Insya Allah saya agendakan kesana. secara selama ini taunya Rinjani aja, hehe
enak nih jalan jalan hheee
Pengen banget ngerasain naek pesawat nihh.masih belum pernah naek pesawat.
wah sebuah desa yang sungguh masih menjungjung tinggi budaya dan adat istiadat, hampir sama dengan sebuah desa di jawa barat...tepatnya desa...waduh lupa nama desanya, yang pasti mereka masih sangat memegang tata cara kehidupan leluhur, tanpa terpengaruh oleh kemajuan jaman.
salam sehat selalu bang
saiia berhasil mampir lagi nii kang di sini.. ternyata blog nii emang rame bngt iia :) ckckckck.. mantap!!
saya juga harus banyak berdoa tuh kalau naik pesawat merpati... semoga kepercayaan diri bisa meningkat deh.. episode honeymoonnya menari nih...
asiknya, si agan bisa jalan2 terus...
heeeeeee, jadi mupeng...
sayang ane banyak kerjaan :/
wah nice info
wah kotoran kerbau bisa jadi pembersih lantai ya.. sebenernya aneh juga ya..
Selamat malam Mas Hariyanto..
Lihat photo-photonya..
sangat nikmat dilihat.. :)
salam sukses dari saya mas Hariyanto
Laporan aja, baru bisa mampir dimari karena ada malware. Laporan selesai. :D
baca judulnya saja sudah penasaran apa ya isinya.....
perjalanan yang begitu terkesan menarik, jika saya bisa mengikuti jejak mas hariyanto. ditunggu untuk cerita soal pulau lombok dan kebetulan saya juga sudah banyak tahu tentang lombok hehe salam...
wah....pokeknya blm ada daerah yg ga pernah di singgahi sama bang har nih..
pelesiran terus ya bang.. :)
wah....pokeknya blm ada daerah yg ga pernah di singgahi sama bang har nih..
pelesiran terus ya bang.. :)
Jadi inget waktu berkunjung ke Desa Sasak Sade setahun yang lalu. Itinerary-nya sama persis. Dari mulai sidak ke rumah yang beralaskan kotoran kerbau sampai mencoba tenun kain Lombok. Seru :D
masih di lombok ya mas :D
wihh... tempatnya asikk ya, jadi pengen berkunjunga juga deh, apalagi tu liat kain-kainnya bagus-bagus banget :D
eh iya salam kenal yaa...
Melihat foto-foto di sasak sade, berasa beneran lihat featur di pilem yg berlatar tempo dulu, mrip kayak suasa di lost cty atau island getu ya Bang. Rasanya...wow beneran masih ada suasana asri alami d era modernitas.
betewe, oleh2 kan ikatnya masih ada gak neh?
perjalanan yang menarik..melihat foto-foto terasa ingin juga sampai ke sana :)
salam dari Malaysia ^_^
Wah .. jalan2 nya makin asyik saja nih mas .. Bikin iri saja .. Tapi.. ini cerita bikin saya tahu tentang Lombok (belum pernah ke sana saya ) ... makasih mas .. share nya ...
.. wachhhhh,, ternyata perjalanannya masih berlanjut nich. upzZz,, kayaknya seru nich jalan^ kayak gitu. jd pengen nich. apalagi bisa di ajarin bikin itu. he..86x ..
ada yang lagi berhujan-hujan ini sob digambarnya, hehe....
foto-fotonya bagus-bagus
blogwalking gan..
Berkunjung ke Desa itu emang menyenangkan sekali, pemandangannya indah tiada tara, udaranya pun msih sejuk, gk kaya di kota, isinya cuma bangunan beton semua, pohon2nya sedikit.
kalau bukan psawat besar macam boeing bikin kita was-was yah
wah keren sob, jadi ingin pulkam ke desa ^_^
bentuk bangunan di desa sasak sade unik juga ya pak