Hariyanto Wijoyo
|
51
komentar
Assalamualaikum sahabat-sahibit blogger sedunia di manapun kalian beraktifitas. Hari Selasa, 21 Ramadhan 1434H, di pagi hari sekitar jam 10.30 waktu sekitar Kota Makassar, saat kakiku melangkah perlahan memasuki gerbang Rumah Sakit Umum Propinsi Labuang Baji. Setelah bertemu beberapa orang dokter dan peñata anastahesi di Kamar Operasi, akupun melanjutkan ViSite menuju Ruang Baji Ati, salah satu ruang perawatan yang terletak di Lantai 4. Diruangan yang khusus merawat pasien dengan penyakit infeksi paru-paru inilah aku menemui salah seorang pasien bernama Pak Sareng, salah seorang tetanggaku yang akan pulang hari ini.
Belum terlalu lama saya ada di ruangan itu tiba-tiba handphoneku bergetar pertanda ada panggilan masuk. Kulihat layar handphoneku, 081290849344 tercantum disitu, nomor yang sama sekali tidak kukenal. Namun aku tetap meresponnya, dan seketika terdengar suara lelaki muda dari sana yang menyapa dengan sopan. “Selamat pagi pak, saya Bahar dari bagian logistik Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo. Apakah bapak Hariyanto ada?”
“Iya saya sendiri.” Jawabku sesopan mungkin.
“Dr.Kadir, direktur rumah sakit Wahidin Sudirohusodo mau berbicara dengan bapak, mohon ditunggu ya.” Kejutan buatku, apakah pendengaranku tidak salah dengar. Prof.dr.H.Abdul Kadir,Ph.D,Sp.THT-KL(K),MARS, direktur rumah sakit terbesar di Kota Makassar mau berbicara denganku melalui telepon. Memang sebelumnya aku pernah berbicara dengan beliau, tapi itu saat aku ketemu langsung dengan beliau, walau hanya sesaat dan tidak pernah melalui telepon seperti saat ini. Tapi nomornya kok beda ya. Atau apakah beliau punya nomor lain yang aku tidak ketahui. Kudengar lelaki bernama Bahar itu berbicara dengan seseorang, “Sudah tersambung dok.”
“Assalamualaikum pak Hariyanto, apa kabar.” suara tegas dan berwibawa menyapaku.
“Waalaikumsalam prof, Alhamdulillah baik.” jawabku dengan suara agak bergetar, karena antara senang dan tidak percaya ditelpon langsung oleh Prof.dr.H.Abdul Kadir,Ph.D,Sp.THT-KL(K),MARS. Tidak semua orang bisa mendapat kesempatan ini.
Setelah berbasa-basi saling menanyakan kabar, kemudian beliau menyampaikan maksudnya menelponku. “Saya telpon nomor kantor pak Hariyanto, tapi tidak bisa nyambung tadi. Apakah pak Hariyanto sibuk hari ini?”
“Insya ALLAH tidak terlalu sibuk prof, ada apa gerangan?” tanyaku.
“Jam 3 sore hari ini, ada rapat di kantorku.” kata Prof.dr.H.Abdul Kadir menjawab pertanyaanku. “Rapat mengenai pembahasan anggaran untuk medical equipment. Karena Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo baru saja mendapat dana sebesar 4 milyar rupiah dari Bapak Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Sulawesi Selatan.
“Alhamdulillah prof.” tukasku.
“Alhamdulillah ya. Jadi saya mengundang beberapa pihak rekanan termasuk Pak Hariyanto untuk terlibat dalam penyusunan anggaran ini. Siapa tahu Pak Hariyanto mau melibatkan diri dan ikut berkontribusi dalam pekerjaan ini.
“Alhamdulillah, insya ALLAH saya akan hadir prof.” jawabku dengan senang hati. Siang-siang dapat informasi yang menyenangkan, apalagi langsung dari orang nomor satu di rumah sakit Wahidin Sudirohusodo, sungguh luarbiasa sekali.
“Sekarang saya mau ke kampus Universitas Hasanuddin untuk melihat anakku yang di wisuda, karena sudah selesai program S2-nya.” Ujar Prof.Dr.Kadir lagi. “Anaknya prof yang dokter itu ya?” tanyaku, karena kebetulan saya dengar anaknya Prof.dr.H.Abdul Kadir mengambil jurusan kedokteran di Universitas Hasanuddin. “Iya benar.” jawabnya terdengar sangat senang.
Setelah beliau menjelaskan beberapa hal yang akan dibahas dalam rapat sore nanti, akhirnya beliau meminta maaf terlebih dahulu, karena apa yang akan dia sampaikan tidak etis bila melalui telepon. Namun karena bagi saya hal itu tidak jadi masalah, akhirnya beliaupun mengutarakan maksudnya. “Saya dijanjikan oleh seseorang akan diberikan dana esok hari, namun keperluanku sebenarnya pada hari ini. Jadi kalau pak Hariyanto bisa bantu dana 15 juta rupiah sekarang, saya akan sangat berterimakasih. Besok akan saya kembalikan lagi.” kata Prof.dr.H.Abdul Kadir lagi. Lagi-lagi aku terkejut, 15 juta itu bukan jumlah yang kecil. Tapi aku mencoba menepis rasa curiga yang perlahan sudah mulai muncul di hatiku,
“Kalau begitu saya akan hubungi kantorku dulu prof.” jawabku. “Tak usahlah hubungi kantor bapak. Kalau bisa dana pribadi dari Pak Hariyanto saja. Itupun kalau ada. Kalau tak ada juga tak apa-apa.” Kata Prof.dr.H.Abdul Kadir mencegahku untuk menghubungi kantorku.
“Kalau demikian, saya telepon dulu istriku di Banjarbaru Kalimantan Selatan, karena semua finansial keluarga istriku yang urus.” Jawabku perlahan, sementara perasaanku mulai tidak enak. Seakan-akan ada pertentangan batin antara keyakinan apakah memang Prof.dr.H.Abdul Kadir,Ph.D,Sp.THT-KL(K),MARS yang sedang berbicara denganku atau bukan. Kalau memang bukan beliau tak apa-apa, namun bagaimana kalau memang benar dia adalah Prof.dr.H.Abdul Kadir,Ph.D,Sp.THT-KL(K),MARS.
“Pak Hariyanto, tolong hal ini jangan diceritakan kepada siapapun ya demi menjaga kredibilitas saya sebagai direktur. Cukup saya dan pak Hariyanto saja yang tahu. Saya tunggu kabar dari Pak Hariyanto. Kira-kira sepuluh atau limabelas menit lagi, bisa kan.”
“Insya ALLAH prof.” dan teleponpun putus.
Boro-boro menelepon istriku, mungkin karena bad feeling-ku yang begitu kuat, hingga akhirnya saya menelepon seorang sahabat bernama Pak Moses Manurung yang biasa berkomunikasi dengan Prof.Dr.Kadir melalui telepon. Kepada Pak Moses saya menanyakan apakah ada nomor handphone lain yang dimiliki Prof.dr.H.Abdul Kadir selain nomornya yang ada di databaseku. Saya pun mengirimkan nomor 081290849344 kepada Pak Moses untuk dicek. Dan ternyata jawaban dari Pak Moses juga mengejutkanku, bahwa setahu dia itu bukan nomor handphone Prof.dr.H.Abdul Kadir, karena nomor yang ada di Pak Moses hanyalah nomor lamanya saja. Kalau itu ada juga di databaseku. “Coba bapak ke RS Wahidin saja, cari tahu kebenarannya.” usul Pak Moses. Sayapun mengiyakan, karena saya juga berniat langsung ke RS Wahidin Sudirohusodo untuk crosscheck kebenaran informasi yang saya dapat dari orang yang mengaku sebagai Prof.dr.H.Abdul Kadir.
Tiba-tiba sebuah SMS masuk mengejutkanku, rupanya dari Prof.dr.H.Abdul Kadir yang tadi berbicara denganku melalui telepon. Isi sms-nya sebuah nomor rekening Bank BNI, dengan nomor rekening 025 480 7151 atas nama Yulia Sari. Tak lama kemudian masuk telepon dari Prof.dr.H.Abdul Kadir kembali. Dan sayapun segera mengatakan kepada beliau, maaf Prof, saat ini uang direkening kami hanya cukup untuk belanja harian saja, karena dana kami sudah digunakan untuk pemakaman nenek mertuaku bulan yang lalu. “Tidak ada sama sekali ya.” Tanya Prof.dr.H.Abdul Kadir. “Iya Prof, yang ada hanya untuk belanja harian selama sebulan.” Jawabku. “Baiklah kalau begitu Pak Hariyanto. Saya tunggu ya.” Setelah itu, teleponpun seketika terputus tanpa salam apapun.
Akhirnya saya memutuskan untuk segera berangkat ke Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo setelah sholat Dhuhur. Dalam sholat, saya berdoa memohon perlindungan ALLAH dan dijauhkan dari segala marabahaya serta niat jelek orang lain, dan memohon petunjuk ALLAH SWT agar kebenaran bisa terungkap, siapakah sebenarnya yang menelponku dan mengaku sebagai Prof.dr.H.Abdul Kadir.
Di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo saya segera menuju lantai 5 dengan menggunakan lift, tempat ruangan Prof.dr.H.Abdul Kadir berada. Di lantai 5 saya bertemu dengan sahabat lamaku yang juga seniorku, Pak Ruslan Rauf. Sayapun menyampaikan kepada Pak Ruslan, bahwa ada seseorang yang menelponku dan mengaku sebagai Prof.dr.H.Abdul Kadir, tapi bukan nomor Prof.dr.H.Abdul Kadir yang dia gunakan. Apakah Prof Dr Kadir memiliki nomor handphone lain selain yang ada selama ini. Tetapi ternyata jawaban Pak Ruslan Rauf juga mengejutkanku, karena setahu dia tidak ada nomor lain dari Prof.dr.H.Abdul Kadir. Kemudian saya diajak Pak Ruslan Rauf masuk ke dalam ruangan Prof.dr.H.Abdul Kadir dan bertemu mbak Aulia, sekretaris Prof.dr.H.Abdul Kadir.
“Assalamualaikum, apakah Prof ada ditempat.” Tanya Pak Ruslan Rauf kepada mbak Aulia.
“Pak Prof tidak ada di tempat, beliau sejak kemarin keluar kota.” Jawab mbak Aulia sambil tersenyum ramah. Jawaban itu mengejutkanku, aku melihat perempuan muda berhijab itu seakan tak percaya. “Jadi saat ini Prof tidak ada di Makassar?” tanyaku mencoba memastikan apa yang saya dengar. “Iya.” Jawab mbak Aulia pendek tapi pasti. Jawaban singkat namun membuat semuanya menjadi terang benderang. Ternyata yang menelponku adalag seseorang yang mencoba melakukan penipuan dengan mengatasnamakan Prof.dr.H.Abdul Kadir, direktur Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo,,benar-benar kejutan yang luarbiasa buatku.
Sayapun menceritakan semua kronologis peristiwa yang kualami mengenai telepon dari orang yang mengaku sebagai Prof.dr.H.Abdul Kadir. Nomor telepon beserta nomor rekeningnya kuberikan kepada mbak Aulia. Nomor teleponkupun beserta identitasku juga keberikan, agar suatu saat bila kesaksianku diperlukan, mbak Aulia dapat menghubungi saya. Setelah semua menjadi jelas, saya dan pak Ruslan Rauf pun pun pamitan.
Di lantai satu, handphoneku kembali bergetar, ternyata dari Mbak Aulia. Dari seberang sana terdengar suara mbak Aulia memberi salam “Assalamualaikum.”
“Waalaikumsalam.” Jawabku. “Pak Hariyanto, bapak diminta untuk menghubungi Prof.dr.H.Abdul Kadir sekarang.” Kata mbak Aulia. “Di nomor yang mana?” tanyaku . “Di nomor aslinya Prof.dr.H.Abdul Kadir, bukan di nomor yang palsu.” Kata mbak Aulia lagi sambil bercanda.
Sayapun segera menelpon ke nomor handphone Prof.dr.H.Abdul Kadir yang asli. Begitu nyambung, saya segera memberi salam. “Assalamualaikum prof.”
“Waalaikumsalam.” Terdengar suara dari seberang sana menjawab salamku, kalau didengar sekilas memang suara-nya mirip-mirip dengan orang yang meneleponku dan mengaku sebagai Prof.dr.H.Abdul Kadir. Tapi kali ini meskipun mengejutkanku, namun saya percaya sedang berkomunikasi dengan Prof.dr.H.Abdul Kadir yang real asli.
Setelah berbasa-basi sejenak Prof.dr.H.Abdul Kadir berkata, “Saya sekarang berada di Semarang. Sebaiknya pak Hariyanto harus hati-hati, karena sekarang banyak penipuan melalui telepon. Kemarin saya juga ditelpon oleh orang yang mengaku Wakil Gubernur Sulawesi Selatan. Dia mencoba menipu saya. Tapi nomor yang dipakai bukan nomor teleponnya Pak Wagub.”
“Iya Prof, begitu juga kejadian yang saya alami. Orang ini mengaku bahwa dia adalah Prof.dr.H.Abdul Kadir, tapi nomor handphone yang digunakan bukan nomornya Prof.” ujarku. “Jadi saya langsung ke kantornya Prof untuk konfirmasi sekaligus melaporkan hal ini.”
“Yang penting sekarang kita harus hati-hati karena penipuan semacam ini dengan menjual nama pejabat sudah banyak terjadi.” Kata Prof.dr.H.Abdul Kadir lagi.
“Baik prof. Terimakasih atas nasihatnya."
“Sudah dulu ya pak Hariyanto , terimakasih. Assalamualaikum.” Kata Prof.dr.H.Abdul Kadir mengakhiri percakapannya denganku. “Waalaikumsalam.” balasku dengan santun.
Alhamdulillah ternyata ALLAH senantiasa melindungi hamba-NYA, walau peristiwa ini penuh kejutan, namun terjawab sudah semuanya. Lega dan plong perasaanku saat ini, terlebih lagi karena akhirnya saya bisa berkomunikasi langsung melalui telepon dengan direktur Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Prof.dr.H.Abdul Kadir,Ph.D,Sp.THT-KL(K),MARS yang benar-benar asli. Dan semoga kisah kejutan dari Prof.dr.H.Abdul Kadir,Ph.D,Sp.THT-KL(K),MARS gadungan dan asli yang kualami ini menjadi pintu rejeki yang dibukakan ALLAH bagi saya di bulan suci Ramahdan ini…insya ALLAH…aamiiiinnn.
Tips dan Trik Menghadapi Penipuan Melalui Telepon.
Bila sahabat-sahibit blogger menerima telepon yang mencurigakan dari seseorang yang mengatasnamakan pejabat pemerintahan atau orang penting, segeralah melakukan crosscheck kepada pejabat bersangkutan atau ke kantor pejabat bersangkutan untuk mengetahui apakah benar pejabat itu yang menelpon atau bukan.
Tabe’ salama’ ki.
Keep Happy Blogging Always. Mari Ki’ Di’. Salam :-)
Category
:
MARS
,
My Life
,
Ph.D
,
Prof.dr.H.Abdul Kadir
,
Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo
,
Sp.THT-KL(K)
,
TIPS DAN TRIK
Cerita yang sangat menginspirasi kita semua. nice share pak hariyanto :)
hahahahahahahaha...
biarkan saya tertawa bahagia Mas.
saya puas karena Mas Hary diselamatkan Allah, disayang oleh sang Penyayang, sehingga tidak termakan tipuan yang memalsukan sebuah nama besar.
alhamdulillaah ya Mas, saya ikut bersyukur dan seneng banget. selamat Mas. alhamdulillaah.
wahaha ada2 aja ya mas penipuan jaman sekarang :)
harus lebih extra hati2 :)
nice info pak :)
Selalu ada cerita disini ... :D
Memang banyak kejadian seperti ini mas har...baik melalui sms berhadiah, telp langsung atau ditujukan pada web dgn desain tertentu...saya sendiri pun pernah mengalaminya :)
Tapi dgn kejadian ini mudah2an menjadikan kita dan sahabat2 lainnya menjadi lebih berhati-hati.
Saya Aminkan kejadian ini sebagai pintu rejeki yang dibukakan ALLAH buat mas hariyanto bukan hanya di bulan suci Ramahdan ini tapi juga di bulan2 berikutnya...
waduh, semakin beragam nih tipu-menipu..
itu tandanya pak hariyanto orang terkenal. sampe penipu saja tahu nomor dan nama pemiliknya, hehehe...
lho keluarga emang tinggal deket syamsudin noor..?
kirain cuma rumah singgah doang disana
kasian ya sebagian orang zaman sekarang. Mau eksis kok ya pakai nipu.
Btw, untuk nomer telfun, aku curiga kalo dia dapat nomernya bapak dari konter hape, atau mungkin di provider "menjual" data diri penggunanya ke orang2 yg "membutuhkan"..
serem memang.. harus banyak berdoa dan mendekatkan diri. Suka banyak sodaqoh ya, biar harta kita terjaga dari penipuan..
*tumben komenku rada bener dikit*
btw itu pangkat nya panjang amat ya? ^_^
wah semakin marak aja nih penipuan dizaman sekarang, harus lebih hati2 nih.
alhamdulilah ya..
untungnya om hariyanto tidak langsung tranfer .. alhamdulilah YME melindungi dan dapat kejutan 2x
alhamdulillah saya turut bangga punya sahabat blogger saya bermanfaat kontribusi tulisan maupun li[raj didunia nyata.. ini amanah yang sangat penting pak, sekedar mengingatkan jangan lupa bismillah . hehe
slm sukses selalu
datang lagi tetap pakai bismillah. biar tipu tipunya nguap , hahaha
maaf keburu turut senang jadi ga baca sampai akhir,,
btw turut prihatin klo gitu
alhamdulillah sob sob
Alhamdulillah.. terbebas dari penipuan sang profesor ... profesor kok kere hehehe
kalau saya paling dapet telepon atau sms dari mamah minta pulsa ... mungkin sudah tau saya kan ndak punya uang hehehe
kalau uang segitu pasti sudah bad feeling kang har, lebih bad lagi lah pokoknya, masak sekelaas dirut kok minta pinjam uang,
Iya pak, sekarang banyak kasus seperti itu, kemaren teman juga ditelepon orang seperti itu. tapi langsung ditolaknya...
sebaiknya berhati2 di telepon maupun dijalanan...
aku juga sering mendapat telephon yang isinya hampir sama. kalau saya jawab, iya iya saja. biar dia puas hatinya.
Pelajaran yang sungguh berharga. Terimaksih Pak sharingnya :)
Secara langsung aku belum pernah mengalami hal seperti ini, tapi kawanku pernah bercerita bahwa dia pernah mengalami hal serupa. Ampun deh.
terimakasih sharenya Mas, sebagai pelajaran pada kita semua untuk berhati-hati... , semakin banyak modus penipuan mealui telepon selular..
Alhamdulillah Mas Hariyanto msh diselamatkan, setidak2nya diberi pelajaran utk lebih hati2..
Salam dari Surabaya
wah untung aja ya pak hari, sekarang makin banyak penipuan melalui seliler harus lebih hati2..
Modus penipuan makin beragam saja ya pak..Alhamdulillah pak Hari masih diberikan naluri utk berhati-hati dan tidak mudah termakan godaan..tetap cek dan ricek ya pak..
Trimakasih atas sharenya pak, buat pembelajaran bagi kita semua agar berhati-hati...
ikut mengucapkan nice info hehee
hampir aja ya pak. hehe ;)
Untungnya Pak Hariyanto waspada ya tidak mudah tertipu. Terima kasih tipsnya pak
Iya pak harus hati-hati..penipu skrg pinter-pinter. Orang tua saya juga pernah ditelepon oleh seseorang yang mengaku adik saya. Orang itu (yang mengaku sebagai adik saya) bilang bahwa dia ditahan di kantor polisi karena kena narkoba. Anehnya suara dan tangisannya mirip sama adik saya. minta tebusan juga. dll. Hampir saja Orang tua minta bantuan bantuan kepada seorang pengacara kenalan uwak saya. Alhamdulillahnya alloh menolong keluarga kami. Bibi saya segera sms dan menelepon adik yang dimaksud. eh.. Ternyata adik saya sedang ada di kampus bimbingan skripsi.Telpon itu adalah hoax. Kayaknya harus hati2 deh pak. nyimpen profil pribadi, pekerjaan, alamat, no telpon, dan hubungan kekerabatan di medsos. terutama di FB..rentan banget..
syukurlah pak ndak jaid ketipuuu....
emng canggih ya penipu jaman sekarang..
eduun banget...
tp kayaknya dia orang dekat kalo menurut saya, paling tidak kenal dengan bapak..
:)
bapak bisa cek nomor BNI atas nama Yulia itu di BNI dan minta tolong diblokir karena mencoba menipu,,,,
semoga tidak ada korban lainnya...
kejadian setipe pernah juga terjadi di kantor saya Bang, tepatnya pd pimpinan. Saat itu ada yg menelpon, bilang dr kantor gubernur. Setelah basa-basi, eeee....ternyata minta uang. #gubrakkk.
Waduh bahaya penipuan dimana mana
penipuan modus baru nih, harus lebih waspada.
Ngeri juga nih penipuan, moral di negeri kita memang dah rusak...
modus penipuan bermacam-macam
kita harus tetap waspada,,,,
timakasih pak dah berbagi ,,,,
bisa untuk pelajaran buat sesama,,,
alhamdulillah selalu di Lindungi ALLAH
waspadalah waspadalah ... kalo kata bang napi hehe
Alhamdulillah Ikut bersukur pak Har telah diselamatkan dari percobaan penipuan dengan mengatasnamakan orang penting gitu. Semoga selalu dijaga kita semua olehNya dari Dari kejahatan maklukNya.
wah saya juga pernah mendapat penipuan semacam ini pak...? namun karena saya orang ndeso yang nggak begitu peduli dengan begituan.. saya nggak menghiraukannya...? hehehehehe
allhamdullilah gak jadi ketipu ,,,
dulu temen kerja saya pernah kena ketipu sob :( modusnya sama seperti ini mengaku-ngaku orang yng dikenal , dan meminta uang atau pulsa, kalo temen kerja saya ketpu itu di kibulin telpon pura2 dari OP ...
makasih udah berbagi cerita ya pak ... menjadikan pelajaran bagi ku untuk berhati-hati lagi ...
alhamdulilah gak ketipu
tp enipuan semakin canggih, ya, sp tau no telp dan nama kita
jadi...rasa senengnya ditelpon oleh petinggi rumah sakit itupun sirna tanpa bekas setelah yang menelpon itu ternyata orang palsu ya bang...?!
alhamdulillah pak har selamat dari modus penipuan :) hehe
maaf baru bisa berkunjung lama gak blogging kena gangguan koneksi, nih udah ngebut lagi bisa bolak balik kesini lagi deh..
kok bisa tau detail ya ? Berarti orang ini sangat pintar dan ahli.
aduh semakin canggih modus operandi penipuan ya pak saat ini
Alhamdulillah, mas :)
nyaris hilang belasan juga....
hikmahnya jadi makin deket bang har sama prof yang aslinya ya bang...."bertemanlah dengan pedagang minyak wangi, maka akan wangi...kalau berteman dengan prof...jauh kita bisa jadi profesor juga deh bang
alhamdulillah ya gak jadi kena penipuan,,,
Assalaamu'alaikum wr.wb, mas Hariyanto...
benar-benar menakutkan jika termakan kata-kata mereka yang menipu menggunakan nama orang atasan. terima kasih sudah mengingatkan kisah mas Hariyanto untuk berhati-hati jika menerima panggilan seperti ini.
Alhamdulillah, akhirnya Allah menemukan dengan yang aslinya dan terlepas dari musibah. Bersyukurlah kepada Allah yang telah menyelamatkan berkat usaha ingin tahu.
Salam Ramadhan yang mulia dari Sarikei, Sarawak.
SITI FATIMAH AHMAD
benar sekali jangan sembarang menerima telp.
sekarang harus lebih berhati-hati yah mas..
salam :)
Wah info yg bagus mas, lama gak ksini Minal Aidin Wal Faizin aja yah, Sukses selalu!
wah, kaget dong! ^^
Mohon maaf lahir bathin :)
Selamat lebaran bagi yang merayakan, selamat liburan bagi yang tidak :D
Subhanallah... Mas masih diselamatkan oleh Allah... Pantes aja ya no.nya berbeda, ternyata itu cuma modus penipuan, nyaris saja termakan oleh omongannya
Assalaamu’alaikum wr.wb… mas Hariyanto,
Ramadhan membasuh hati yang berjelaga
Saatnya meraih rahmat dan ampunan-Nya
Untuk lisan dan sikap yang tak terjaga
Mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya.
Selamat Hari Raya Aidill Fitri 1 Syawal 1434 H
Maaf Zahir dan bathin & Minal Aidin Wal Faidzin
Taqabalallahu minnaa wa minkum
Salam Ramadhan dari Sarikei, Sarawak. :D
SITI FATIMAH AHMAD