Hariyanto Wijoyo
|
42
komentar
Sahl bin Sa’d as-Sa’idy berkata, “Seseorang mendatangi Nabi dan bertanya, “Wahai Rasulullah, tunjukkan kepadaku suatu amal, jika aku mengerjakannya aku akan dicintai oleh ALLAH dan dicintai pula oleh sekalian manusia.” Rasul menjawab, “Zuhudlah terhadap dunia, niscaya kamu akan dicintai oleh ALLAH. Zuhudlah terhadap apa yang dimiliki manusia, niscaya kamu akan dicintai oleh mereka.” [HR Ibnu Majah, hasan]
Assalamualaikum sahabat-sahibit blogger se-dunia. Artikel ini sebenarnya buat postingan sebelum
Hari Raya Idul Adha, tetapi berhubung PLN menganugrahkan musibah
Pemadaman Total Listrik alias
Block Out di Malam Idul Adha selama tiga jam menimpa seluruh
Kota Makassar, akhirnya artikel ini kena
delay (kok delay sich…memangnya penerbangan yang sering delay), dan di gantikan dengan artikel dadakan mengenai
Block Out Di Malam Idul Adha. Akhirnya setelah delay beberapa hari (lagi-lagi delay), akhirnya artikel ini berhasil dengan sukses meluncur di runway terbang ke angkasa menjadi postingan teranyar
BlogS Of Hariyanto.
Hari Minggu pagi (13 Oktober 2013), setelah sholat subuh, saya dan istriku berniat membeli kulit ketupat di pasar kaget sekitar tembusan pasar terong di jalan Gunung Bawakaraeng, maklumlah, tak afdol rasanya merayakan lebaran Idul Adha tanpa memasak ketupat. Namun kaget juga kami setelah mendengar harganya, untuk seikat isi sepuluh kulit ketupat dihargai dua belas ribu rupiah oleh pedagang yang menjual di atas trotoar jalan. Memang di sepanjang jalan Gunung Bawakaraeng itu, trotoarnya menjadi pasar kaget yang dipenuhi oleh pedagang-pedagang yang menjajakan kebutuhan untuk lebaran Idul Adha, seperti ayam dan kulit ketupat.
Semua pedagang ternyata harganya seragam, tak ada yang mau kurang satu rupiah pun, tetap dua belas ribu rupiah untuk satu ikat isi sepuluh kulit ketupat. Akhirnya istriku menanyakan harga daun janur yang biasa dibuat kulit ketupat, harganya dua ribu rupiah untuk satu ikat isi sepuluh daun janur, lagi-lagi saya terkaget-kaget dibuatnya. Kok harganya berbeda sungguh jauh sekali ya ?? Dua ribu rupiah bisa membeli Sepuluh daun janur itu yang bisa dijadikan sepuluh buah kulit ketupat, benar-benar perbedaan harga yang sangat menyolok. Namun rupanya hal itu tidak terlalu diperhatikan oleh para pembeli yang umumnya didominasi oleh kaum ibu rumah tangga. Dimaklumi juga sich, kaum ibu sekarang lebih suka yang sudah jadi. Meskipun perbedaan harganya sungguh mencekik leher.
Tak percaya kalau itu mencekik leher. Coba dech dihitung-hitung. Hari itu saya berniat membeli lima puluh kulit ketupat. Bila saya membeli yang sudah jadi, maka saya harus mengeluarkan uang lima kali dua belas ribu rupiah, alias enam puluh ribu rupiah. Tetapi, apabila saya hanya membeli daun janur untuk membuat kulit ketupat, maka saya hanya perlu mengeluarkan uang sejumlah lima kali dua rupiah alias sepuluh ribu rupiah. Selisih antara enam puluh ribu rupiah dan sepuluh ribu rupiah itu sama dengan lima puluh ribu rupiah. Lima puluh ribu rupiah itu jumlah yang cukup banyak, apalagi kalau dikalikan dengan dua hari raya lebaran setiap tahunnya, bisa buat belanja kebutuhan lainnya, seperi cabai, bawang dan sebagainya. Bisa bayangkan berapa besar penghematan yang sahabat-sahibit dapatkan dengan membuat kulit ketupat sendiri. Akhirnya saya dan istripun cukup membeli daun janur untuk membuat kulit ketupatnya saja, dan kemudian akan membuatnya jadi kulit ketupat.
Seikat Kulit Ketupat Sudah Jadi Isi 10 buah = Rp. 12.000,-
5 ikat Kulit Ketupat Sudah Jadi isi 50 buah = Rp. 60.000,-
Seikat Daun Janur Untuk Membuat Kulit Ketupat 10 buah = Rp. 2.000,-
5 ikat Daun Janur Untuk Membuat Kulit Ketupat 50 buah = Rp. 10.000,-
Kenapa kebanyakan ibu-ibu hanya membeli kulit ketupat yang sudah jadi ??? Mungkin karena ibu-ibu lebih suka yang praktis, meskipun itu sebenarnya kalau dipikir-pikir dan dihitung-hitung membutuhkan biaya yang besar (namun kebanyakan orang sudah enggan untuk berpikir dan berhitung). Atau mungkin juga mereka tidak tahu cara membuat kulit ketupat. Sebenarnya cara membuat kulit ketupat itu mudah saja kok. Yang penting ada niat dan kemauan untuk belajar. Lagipula waktu yang digunakan untuk membuat kulit ketupat itu sangat singkat, karena untuk membuat kulit ketupat sebanyak lima puluh buah, istri saya hanya menghabiskan waktu tidak sampai satu jam…itupun istriku membuatnya sambil mengajarkan kepada keluarga yang lain cara membuat kulit ketupat.
Asyiknya Belajar Membuat Kulit Ketupat Bersama-sama
hendaklah berhemat secara pintar dan kreatif, bukan dengan cara menderita
Sepertinya saya perlu membuat artikel
Cara Membuat Kulit Ketupat, tapi itu
next time pada postingan berikutnya. Pada intinya, di zaman serba susah ini, terkadang kita harus berhati-hati dalam membelanjakan uang kita, karena harga-harga jauh melambung tinggi, hingga kemampuan ekonomi sudah tidak mampu lagi mengimbanginya. Apabila kita tidak pandai menghemat dan mengsiasatinya, maka bisa-bisa keuangan keluarga akan menjadi berantakan. Bagi yang berkelebihan dalam rejeki memang tidak terlalu merasakannya, namun bagi keluarga dengan daya financial yang pas-pasan, hal itu sungguh terasa. Dan semua itu menjadi pilihan bagi sahabat-sahibit blogger se-dunia, seperti memilih membeli kulit ketupat yang sudah jadi ataukah membeli daun untuk membuat kulit ketupat dan kemudian membuat kulit ketupatnya di rumah. Namun bagi saya dan keluarga ternyata lebih
Hemat Dengan Membuat Kulit Ketupat Sendiri. Oleh karenanya wahai sahabat-sahibit blogger se-dunia ketika kalian berhemat, maka
hendaklah berhemat secara pintar dan kreatif, bukan dengan cara menderita.
Tabe' Salama' ki'.
Keep Happy Blogging Always…salam :-)
Category
:
Doa Ibadah
,
Hemat Dengan Membuat Kulit Ketupat Sendiri
,
My Life
kang hari memang pemain serba bisa. saya kok tidak bisa membuatnya ya kang?mungkin saya tidak memiliki kemauan untuk belajar. seharusnya sih bisa
hehehe...emang berapa seh harga kulit ketupat, 10 ribu juga dapet 50 biji,kale...jadi ngga masuk menghemat deh ih...yang masuk kategori menghemat, kalau temennya ketupat(Daging) nya di ganti oleh sambel dan ikan teri seekor...nah itu masuk kategori menghemat...gituh bang....;o)
Kalau di tempat saya baru booming ketupat kl Idul Fitri aja, Pak Har...
ahai ahai,, share yang menarik dan luput dari perhatian teman2 blogger.. memang budaya ketupat dan cara membuatnya ini sudah berjalan ratusan tahun ya pak, tapi tips cara membuatnya saya jarang nemuin,, posting kreatif pak,, thx sharenya
Sampai saat ini saya belum bisa bikinnnya mas, kebiasaan beli sih hehe..
Kalau ditempat kami murah koq, makanya mending beli daripada ribet.
saya bisa membuatnya mas,,dulu sering bantuin ibu bikin. tapi sekarang belum pernah bikin sendiri lagi,waktunya yg lagi ga ada. masih punya anak batita soalnya,hehehe
saya biasanya juga bikin sendiri, menghemat dan berkreasi, hal seperti ini memang harus dipertahankan, saya juga bosan karena selalu "mendapatkan kekayaan tanpa usaha", bosen juga dibilang sebagai bangsa konsumen. ^^
bukan dengan cara yang menderita. itu point banget Mas, hehe
Biasanya kalau beli karena lebih cepat dan praktis Pak jadi tidak memakan waktu yang lama :)
Selamat merayakan Hari Raya Idul Adha Pak Har, semoga persahabatan antar sesama bogger makin erat untuk ke depannya :)
aku bisa bikin ketupat! ada empat macam yg aku bisa. Heheheh
btw kok adatnya beda ya sama di jawa timur sini. ketupatan itu ya pas lebaran kecil alias Idul Fitri.
Met Hari Raya, Bang! Enak yg bisa makan ketupat, apalagi bikinan sendiri? Hehe, kalo di kampung juga gue bikin sendiri, malah daun janurnya gue metik di kebun sendiri. :-)
Alhamdullilah Saya Belum Mampu Berkreasi Membuat ketupat, Masih Ngadelin Bikinan dan Buatan Ketupat dari Emak ....D
Selamat Merayakan Hari Raya Idul Adha Mas Hariyanto.
Sudah lama malah ndak lihat ketupat :)
Selamat hari raya idul adha..mohon maat lahir dan batin. Maaf juga terlambat ini.
Lebaran haji ini istri tidak buat ketupat
slmat mlm sob wah jadi laper ni heheh..
Kalau dipikir-pikir emang lebih mantep bikin sendiri mas :D
benar juga ya Mas.. listrik sudah mulai naik nih.. juga pinter2 ngatur listriknya ^^
Memang enak kalau bsa buat kulit ketupat sendiri, bisa di kerjakan bersama keluarga dan kita bisa membimbing anak-anak untuk mebuat ketupat ini ya Kang. Hm...... senang banget deh.
Salam wisata
wah inspiratif ini sobb,,, tp asyang susah buat ketupat itu enakan lontong heheh
wah susah juga ya buat ketupan gan :( ,,, mash mencoba ini gan :(
Kebiasaan keluarga kami bikinnya lontong jadi lebih mudah pak
met idul adha mas
mahal amat, pak
peluang bisnis bagus tuh
disini janur ga harus beli tinggal minta ke orang kampung.
wah jauh juga perbandingannya antara beli daun dan bikin sendiri sama dibikinin.
harmonisasi-keluarga :)
jadi cepet2 pengin punya keluarga juga nih saya mas
ehh...
unutk urusan yg beginian kenapa aq ga bisa yaa om, susah bangeets je kerajinan tangan itu. ketupat kan termasuk kerajinan ^_^
Tapi kurang kreatif yah kaya sya hehe..
kaka saya juga bikin ketupat sendiri mas, saya suka diajari, sampai akhirnya sekrang udah bisa
idem mas.. aku ga pernah tuh beli kulit ketupat jadi, pasti belinya yang masih lonjoran panjang2 gitu.. trus dibikin sendiri..
Dulu suvenir pernikahanku jg aku bikin ketupat mini lho bagus banget.., dari pita kecil warna warni yang dalamnya diisi kapas.. lumayan.. irit banget, ga perlu keluarin duit banyak2.. :D
Mahal sekali ya mas di tempat mas ... kalau di tempat saya, murah mas ... Rp. 4000,- udah dapet sebongkok .. :) kadang-kadang .. :(
bikin ketupat sendiri saya sampai sekarang masih belum berhasil mas, padahal sudah di ajarin sama ayah saya
wkt kakek sy masih ada, setiap hari Raya selalu bikinn kulit ketupat sendiri. Kakek, saya, dan salah satu om. Setelah kakek wafat tradisi itu hilang.
Wa'alaikum salam :) Wahhhh ternyata perbedaan nya jauh juga yah antara satu ikat isi sepuluh kulit ketupat. dengan satu ikat isi sepuluh daun, haha
Beruntung banget deh kalo kita bisa membuat ketupat sendiri...
Karna tidak hanya bisa untuk konsumsi sendiri tetapi juga bisa menjadi penambah penghasilan musiman... :)
gak bisa buat ketupat
Selamat hari raya idul adha daeng... Maaf terlambat...
selamat malam ...
begitu jauh berbeza harganya daun yg telah siap dan belum siap tapi kalau tak pandai bikin sendiri seperti saya ini...harus beli juga walaupun berbeza...syukur isteri mas hariyanto pandai...
Daun yg harganya murah, menjadi lebih mahal setelah diberi nilai tambah dengan diolah menjadi kulit ketupat. Mungkin ini ya prinsip dasar dalam berbisnis, hehe....
Sama seperti gan pakies dikampungan saya juga biasa bikin sendiri-sendiri ga pake beli bahkan dari sejak usia SD kelas 4 rata-rata dah pada bisa bikin kulit ketupat dengan berbagai model tapi yg umum dipake sie ya seperti yg dijual dipasar-pasar, kalo dikampung saya namanya ketupat pasar tuh hehehe :D
Sama gan aq biasanya sama ibu juga bikin ketupat sendiri dari pada beli. Awal beljrnya sih aq susah banget, pas pertama kali buat ketupat bentuknya sedikit lonjong, pokokx nyaris hancur lah..