Hariyanto Wijoyo
|
35
komentar
Assalamualaikum sahabat-sahibit blogger se-dunia di manapun kalian berada. Akhir-akhir ini negeri Indonesia yang tercinta tiba-tiba menjadi gempar seantero jagad katulistiwa laksana terkena goro-goro. Berbagai berita dan komentar meramaikan media cetak dan media digital, siaran televisi serentak menyiarkan berbagai liputan dan dialog yang pesertanya adalah para pakar se nusantara. Bahkan media online dan media social seperti Facebook, Twitter dan Blogger juga terkena imbasnya. Maka gegerpun melanda negeri ini gara-gara sebuah benda yang hanya terdiri dari satu kata saja, yaitu “Kondom”.
Kondom sebenarnya tabu dibicarakan oleh bangsa Indonesia yang masih memegang kuat adat ketimuran, namun bagi orang-orang yang berkategori dewasa, apalagi bagi pasangan yang sudah menikah dengan resmi, kata Kondom ini sudah sering terdengar melintasi indra pendengaran dan indra penglihatan mereka, bahkan mungkin juga sudah terdeteksi oleh indra perasa. Jadi sejatinya yang dimaksud dengan Kondom adalah sebuah alat yang terbuat dari bahan karet latex dan berfungsi sebagai alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan pada saat berhubungan badan antara suami istri yang telah menikah secara sah. Dengan demikian kondom mempunyai peranan yang cukup penting dalam program Keluarga Berencana, yakni sebagai alat pembatas kelahiran. Selain itu Kondom digunakan juga sebagai alat pencegah penularan penyakit kelamin.
Berdasarkan Etimologi asal-usul kata “kondom” itu sendiri disebutkan berasal dari Inggris sekitar awal abad 18. Saat itu konon kabarnya Raja Charles II dibuatkan alat kontrasepsi dari kulit hewan oleh "Dr Condom" atau "Earl of Condom. Selain kisah itu, disebutkan juga bahwa seorang penulis bernama “William E. Kruck” menuliskan bahwasanya kondom berasal dari kata Latin, yaitu "condon" (pembungkus), "condamina" (rumah), dan "cumdum" (sarung pedang).
Kita kembali ke laptop, dari penelusuran dan pelacakan historynya, ternyata kondom ini sudah ada sejak seribuan tahun sebelum masehi. Ini berdasarkan penemuan lukisan di dinding batu sebuah gua di Combrelles, Perancis yang
menggambarkan manusia yang menggunakan kondom. Usia lukisan tersebut diperkirakan kurang lebih satu abad sebelum masehi. Wow, ternyata sudah lama juga ya riwayat hidup si kondom ini. Sebelum abad lima belas, sejarah mencatat bahwa bangsawan-bangsawan China sudah memakai kondom yang terbuat dari kertas sutra beroleskan minyak, bahkan ada juga yang menggunakan kondom yang terbuat dari usus kambing. Kondom kuno yang terbuat dari tanduk hewan atau tempurung kura-kura di temukan di negara Jepang Kuno.
Lalu pada abad ke 16, seorang ahli kedokteran dari Italia, “Gabriele Fallopio” mengembangkan kondom dari bahan kain linen yang dibasahi cairan kimia dan kering sebelum digunakan. Fungsinya adalah untuk mencegah penyakit sipilis. Kondom ini kemudian diuji cobakan pada sekelompok pria yang jumlahnya mencapai seribu orang lebih, dan hasilnya, tak satupun dari mereka yang terjangkiti penyakiti sipilis. Pada tahun 1884, Charles Goodyear menciptakan kondom yang terbuat dari karet vulkanisir, lalu bersama seorang investor bernama Thomas Hancock, akhirnya Chales Goodyear kemudian memproduksi kondom karet itu secara massal. Kemudian pada tahun 1912, seorang penemu asal Polandia bernama Julius Fromm menemukan kondom dari bahan karet yang tanpa jahitan dan lebih tipis, dan model kondom buatan Julius Fromm inilah yang kemudian berkembang hingga saat ini dengan pembuatan kondom dari bahan lateks. Penggunaan kondom sempat menurun setelah perang dunia ke dua, namun kembali menggeliat pada tahun 80-an, ketika penyakit AIDS yang menyerang kekebalan tubuh manusia mulai menyebar ke seluruh dunia.
Kondom dengan warna dan aroma yang berbeda-beda mulai diperkenalkan pada tahun 1990-an. Semula kondom diproduksi untuk kaum pria saja, kemudian pada tahun 1992, kondom untuk wanita pertama kali diperkenalkan dengan nama Femidon. Seiring dengan berkembang pesatnya
teknologi, proses pembuatan Kondom bisa menghasilkan kondom yang lebih kuat, lebih tipis, lebih lentur serta aman saat dipakai. Dari uraian di atas, maka saya berani mengatakan bahwa kondom itu ditemukan oleh orang-orang yang sudah dewasa dan seharusnya digunakan juga oleh orang-orang dewasa yang sudah menikah. Karena kondom adalah sesuatu yang sangat rahasia sehingga selayaknya disembunyikan dari indra penglihatan dan pendengaran orang-orang yang belum berhak memakainya. Jangan sampai mereka yang belum memiliki hak tersebut tergoda menggunakan indra perasanya untuk mencoba setiap inci dari karet lateks yang ada pada kondom.
Namun sekelompok orang di Indonesia dengan mengatasnamakan kesehatan meluncurkan kegiatan Pekan Kondom Nasional yang disingkat PKN dengan bus berwarna merah menyolok yang menampakkan seorang artis wanita berpose menantang api neraka, maka sontak bergemuruhlah seluruh langit Indonesia dengan suara-suara yang bernada protes menolak Pekan Kondom Nasional. Pekan Kondom Nasional seakan-akan adalah wujud dari pernyataan jati diri sosok kondom, yang semula hanya kita kenali secara sembunyi-sembunyi, gelap-gelapan dan dari mulut ke mulut demi membuat pengamanan bagi suami istri yang hendak melaksanakan kewajibannya yang sah, tiba-tiba berubah menjadi sosok yang menyatakan dirinya secara terang-terangan. Mungkinkah mereka yang terlibat dalam Pekan Kondom Nasional itu ingin mengatakan bahwa “Habis Gelap Terbitlah Terang”., ibarat prilaku hubungan suami istri yang dilakukan secara gelap-gelapan agar rahasia tempat tidur tidak terdengar oleh yang tidak berhak sehingga segala issue bisa terhindarkan, lalu berubah menjadi prilaku terang-terangan seperti diterangi lampu halogen jutaan watt, bahkan bila mungkin dilakukan oleh pasangan yang bukan suami istri.
Bukankah dalam ajaran agama telah tertulis bahwa perzinaan itu adalah haram hukumnya. Mungkin untuk sementara waktu bisa ditutupi, namun ketika sudah memiliki anak di luar nikah, maka jelas perzinaan itu tak bisa ditutupi lagi. Dan sudah jelas para pelaku perzinaan adalah orang-orang yang berpikiran sesat. Nah, apakah dengan demikian Pekan Kondom Nasional itu sengaja digelontorkan dan dikampanyekan oleh orang-orang yang kemunginan juga berpikiran sesat yang berusaha sekuat tenaga menutupi maksud kesesatannya dengan segala cara, salah satunya adalah dengan mengadakan Pekan Kondom Nasional, membagikan ribuan kondom gratis. Apa maksud dari pembagian kondom gratis itu, kalau bukan menyarankan secara halus untuk menggunakannya. Bagi pasangan suami istri, mungkin dengan gampang menggunakannya. Namun bagaimana dengan orang-orang yang belum menikah ???? Apakah harus berzina, berarti ini sama saja dengan berusaha melegalkan prilaku perzinaan di tengah masyarakat. Sesungguhnya Allah SWT Maha Melihat dan Maha Mengetahui, dan DIA akan mengungkap keburukan sikap dan sifat yang selama ini tertutup dengan manis oleh sebuah jabatan, dengan cara-cara yang tidak pernah diduga sebelumnya. Dan akhirnya terbukti, bahwa sebahagian dari orang-orang itu yang di masyarakat tergambarkan sebagai orang-orang tokoh papan atas dengan segala kehormatannya, ternyata senantiasa berpikiran sesat dalam jabatan yang diembannya. Apakah mereka termasuk pengikut-pengikut setia dari kelompok syaithon laknatullah yang senantiasa berusaha menjerumuskan keturunan nabiullah Adam ke dalam api neraka, wallahualam.
Sesungguhnya Allah SWT Maha Melihat dan Maha Mengetahui, dan DIA akan mengungkap keburukan sikap dan sifat yang selama ini tertutup dengan manis oleh sebuah jabatan, dengan cara-cara yang tidak pernah diduga sebelumnya
Kita sadari bahwa jumlah penderita penyakit kelamin, terutama AIDS dari tahun ke tahun semakin meningkat. Namun solusinya bukanlah dengan mengadakan semacam program Pekan Kondom Nasional. Karena program ini sangat berbahaya dan bisa merusak cara berfikir bangsa Indonesia, seakan-akan dengan Pekan Kondom Nasional pemerintah menganjurkan kepada masyarakat bahwa masyarakat bisa melakukan seks secara bebas saja asal pakai kondom. Pemerintah seakan-akan lupa, bahwa bila masyarakan Indonesia tetap diberi pengajaran dan pemahaman bahwa pernikahan yang sah itu indah adanya, dan perzinaan itu haram hukumnya dan merupakan aib dunia akhirat, maka yakinlah bahwa kondom akan kembali kepada fungsinya semula, yaitu sebagai alat kontrasepsi dan mencegah penyakit menular, serta khusus diperuntukkan buat digunakan oleh pasangan-pasangan suami istri yang sudah menikah secara sah. Sebab bila sahabat-sahibit blogger sedunia ingin merasakan seks yang sehat dengan hasil output yang sehat untuk jiwa yang sehat maka segeralah menikah, sehingga orang-orang pun bisa bernyanyi dengan senang hati sebuah lagu ceria yang liriknya begini …. kondom opo salak, duku cilik cilik……….
Tabe Salama’ ki’
Mari ki’ di’, salam :-)
bila sahabat-sahibit blogger sedunia ingin merasakan seks yang sehat dengan hasil output yang sehat untuk jiwa yang sehat maka segeralah menikah [hw09122013]
Category
:
Doa Ibadah
,
humaniora
,
INDONESIA RAYA
,
Kesehatan
,
Kondom
Bangsa Abang emang suka nyeleneh seperti yang ngga ada kerjaan yang lebih penting dan lebih maslahat untuk rakyatnya ya bang....tentu hasil pemikiran dilingkungan kementrian kesehatan udah kebingungan, dapet sampingan pemasukan dari mana lagi, sementara tahun akan segera berganti....daripada ngga ada pemasukan, mendingan ngerjain pabrik kondom...lumayan kan vie nya bisa buat libran akhir tahun....negara abang emang negara gila.
Komenku ilaaaaang... :((
Sebenarnya aku pribadi gak masalah dengan yg pakek kondom. KALAU tujuannya biar AIDS gak menular. Tapi kalau disalahgunakan, itu yg bikin bete.
Ih risih ah mbahas kondom. hahaha
Pekan Kondom Nasional secara ga langsung menganjurkan untuk menggunakan kondom, klo udah nikah seh kgpp pertanyaanya yang bujangan?
kondom juga ada buat wanita ya pak????maaf nggak tau.....
Mungkin seperti itu bisa dikategorikan legal untuk berhubungan meski bukan pasangannya sah sah...
Semoga ide kondom ini gak disalahgunakan, lebih baik menikah secara resmi kan :)
kondom malah dibagi-bagikan secara gratis oleh ibuk menteri kesehatan, jadinya ya terdengar tabu dan ada yang menentangnya
entah sekarang apa masih dibagi2 gratis
Saya bbaru tahu nih, ternyata kondoom sudah ada sejak seribu tahun sebelum masehi, ckck...lama juga yah, tapi akhir2 ini si kondom terkenal di Indoesia, ada ratu kondomnya sih hehe...
Kalo di negaranya kang Hadi ga kaya gitu yah, perlu dicontoh tuh
Selamat sore Mas Hari simak akh Kondomnya Mas emang sekarang
Ini lagi marak sekali dengan sebutan Nama Kondom di kampus
Tetangga saya juga kondom lagi bahan pembicaraan dan ejekan anak
muda mudi tapi Kondom di artikel Mas Hari ini lain dari yang lain
Nice good keren deh Mas salam sejahtera :)
Mas Hari maaf mau tanya rada oot :
Kolom komentar blog Mas Hari koq ada dua 2 yah? aneh
Sengaja apa gimana yah Mas? Makasih maaf deh nanya
Hot topic...kondom dan sensasinya
Menurut saya, pekan kondom tidak tepat diterapkan di Indonesia. Banyak sekali yang menentang karena kesannya seperti tidak melarang berzinah, padahal zinah kan dosa besar.
kalau saya terus terang menolak dengan ide pembagian kondom tersebut, karena menurut saya yang boleh menggunakan kondom adalah mereka yang sudah sah menjadi suami istri
Mari Sukseskan " Pekan Kondom Nasional"
Kayaknya percuma ajah sih dibagi kondom gratis juga. emangnya pelaku seks bebas mesum cuma sekali doank. harusnya kalo niatnya mau nyegah penularan AIDS, satu orang dikasih minimal 360 biji untuk stock satu tahun :)
Saya curiga jangan jangan ini MODUS
Tetap setia pada pasangan malah jd indah ya bang
Bagi yg belum...mbok ya buruan menikah :)
tapi sayangnya Kondom sudah di perjual Belikan dengan bebas. apalagi dunia ABG sudah mengenalnya. dan faham cara pemakaiannya.
Terkadang antara ide dan penerapan tidak singkron dengan apa yang menjadi tujuan dalam hal sosialisasi di palapangan, tanpa melihat dampak yang lebih laus dari pengimplementasian dari ide tujuan yang diterapkan dalam ide sosialisasi terhadap kalangan masyarkat, hal inilah yang menyebabkan terjadinya gelombang animo yang kurang tepat dari caranya. Semoga para petugas dan pemimpin yang berwenang dapat menosialisasikan dengan cara yang lebih bijak dengan mempertimbangkan efeknya..
Salam,
mlaku opo mbecaak, kondom cilik-cilik..
hihi...
Saya juga sempat mengikuti beritanya Pak. Memang benar dengan adanya PKN akan membuat Bangsa ini mersa tidak takut lagi dalam melakukan sex, namun mengingat tujuan dan visi misi PKN juga tidak ada salahnya. Karena progam tersebut menginginkan Bangsa ini sehat dan meminimalisir penyakit bahaya lainnya.
Terima kasih pak atas postingannya, bagi saya sangat bermanfaat.
Salam hormat selalu.
Islam memberi solusi sangat bijak, jika sudah mampu hendaklah menikah, jika belum mampu maka berpuasa akan bisa membantu mencegah kemunkaran dan perzinahan...
Saya bingung harus komentar apa. PKN ini mungkin bertujuan baik, tetapi imbasnya lebih banyak ke tidak baik.
Apalagi penerjemahan sebagian besar orang yang mengarah ke mereka yang belum menikah.
Menurut saya, program ini masih terlalu dini dikeluarkan, karena kita belum siap. Semua belum siap.
Kondom opo mbecak .. mlaku thimik-thimik ..
Xixixi....
lagu soundtracknya mantaaaap ini :D..memang selalu mengundang kontroversi yaaa...tapi saya masih mencoba melihat kedua sisi, baik dan buruknya...satu sisi berniat mencegah penyebaran HIV/Aids...di satu sisi, jadi terlihat seperti mendukung perzinahan....tidak mudah untuk strike the balance, tapi harusnya memang sensitif terhadap isu sosial budaya dan nilai-nilai agama yang kental di masyarakat kita...TFS mas Har...
Bermanfaat banget bahasannya mas. Dan kenapa harus ada PKN segala di indonesia? Trus bagi-bagi kondom gratis ke kampus segala? Untuk melegalkan free sex? Pacaran aja dilarang dalam islam apalagi free sex.
Mudah-mudahan kita semua terhindar dari adzab Allah.
Even ini telah menimbulkan pro dan kontra di kalangan sebagian masyarakat. Perbedaan pendapat adalah hal yang wajar dalam kehidupan ini. Memang hendaknya segala sesuatu seperti acara 'Pekan Kondom Nasional' ini dilaksanakan dengan bijak dengan memperhatikan kultur setempat.
Memang penderita AIDS/HIV cukup besar di Indonesia. Data terbaru prevalensi HIV dan AIDS dari total populasi 0,43 %, penggunaan kondom pada hubungan seks berisiko tinggi 37,6 %, proporsi jumlah penduduk usia 15-24 tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang HIV dan AIDS 21,25 %, proporsi penduduk terinveksi HIV lanjut yang memiliki akses pada obat-obatan anti-retroviral 84,67 %.
Untuk acara Pekan Kondom Nasional mendatang hendaknya dievaluasi dan disesuaikan dengan budaya setempat.
Ulasan yang menarik dari BlogS of Hariyanto. Terima kasih sharing dan motivasinya. Salam cemerlang!
takutnya, kondom malah familiar bagi anak-anak kecil, dengan menyanyikan kondomku ada lima, rupa-rupa warnanya.
kayanya emang bener deh, Indonesia sekarang kena Goro-Goro pak wkwwkkwk :D
kondom itu bukannya termasuk alat kontrasepsi, eh? saya pikir alat kontrasepsi yang lebih banyak dipakai yang sudah menikah itu pil kb mas.
lumayan ngakak juga komennya mas agus st :3
Kalau seperti ini kayaknya indonesia akan me legalkan free seks, saya juga masih risih dengan hal-hal yang seperti ini :D
Ooo begitu toh asal mulanya
hahaha..lagunya kacau bang..
kondom pintu menuju maksiat yg "legal" (seolah)
iya sih mas. tujuan pembuatan kondom memang bagus, namun untuk suami istri yang sah..
tapi sekarang apa yang terjadi, kondom jadi andalan para remaja untuk berhubungan sex.. hmmm capek deh.... hehehe
mampir lagi kesini, kali ini baca komentar, dan komentar yang paling nyambung selain komentar saya, komentarnya kang Agus Setya...;o)
benern kurang setuju kalo ada yg bagi2 kondom