Hariyanto Wijoyo
|
28
komentar
Minggu pagi, sekitaran jam enam, saya sudah kumpul bersama warga RT 05 dan RT 04, Kelurahan Maricaya Baru, Kecamatan Makassar, untuk ikutan berpartisipasi dalam
Kerja Bakti Lompoa atau Kerja Bakti Massal sebagai wujud nyata aksi bersih kota Makassar yang digelar secara kolosal pada tanggal 22 Juni 2014 kemarin, sepekan menjelang bulan suci Ramadhan.
Tujuannya adalah dalam rangka merealisasikan program
Makassar Tidak Rantasa’, dan tujuan utamanya adalah sebagai pembuktian bahwa warga kota Makassar bukanlah warga yang jorok, melainkan warga kota yang bisa menjaga dan memelihara kebersihan kota Makassar.
Program ini adalah salah satu program gebrakan Walikota Makassar “Ir.H. Mohammad Ramdhan Pomanto” yang dilantik pada tanggal 8 Mei 2014 lalu, di Anjungan Pantai Losari Kota Makassar. Dengan Gerakan membersihkan kota Makassar ini sebenarnya sangat diharapkan sebagai upaya bersama warga Kota Makassar untuk menegakkan siri’ atau rasa malu sebagai warga kota Makassar yang tidak rantasa’ atau dengan kata lain warga yang tidak jorok.
Dalam pelaksanaan Kerja Bakti Lompoa – Makassar Tidak Rantasa’ pemerintah kota Makassar, konon kabarnya melibatkan pengusaha, TNI dan pihak Kepolisian, bahkan masyarakat madani, tokoh-tokoh agama, generasi muda, pelajar, mahasiswa dan pihak pemerintah kota sendiri serta pihak swasta sebagai potensi yang ada demi suksesnya gerakan ini.
Ratusan truk juga disiapkan untuk mengangkut sampah hasil dari Kerja Bakti Lompoa ini, dengan rincian truk dari pengusaha 286 unit, dari pemerintah kota 147 unit dan 50 unit dari pihak TNI dan Kepolisian. Truk-truk itu kemudian didistribusikan ke 145 kelurahan yang ada di Kota Makassar dengan target akan mengangkut sampah kota Makassar sebanyak 300 ton.
Kerja Bakti Lompoa dalam rangka mewujudkan
Makassar Tidak Rantasa’ ini mulai terdengar pada minggu terakhir bulan Mei 2014, dan pada tanggal 15 Juni 2014 mulai diluncurkan pada acara
A’bbulo Sibatang Lompoa atau
Mufakat Akbar di Celebes Convetion Centre, dan kemudian dilanjutkan dengan aksi pertama bagi setiap SKPD Pemerintah Kota Makassar wajib turun pungut sampah, dilanjutkan dengan sosialisasi kepada masyarakat berupa kunjungan "
door to door" oleh pihak kelurahan, penyebaran brosur, iklan media cetak dan elektronik hingga tibanya pelaksanaan Kerja Bakti Lompoa pada hari minggu kemarin.
Program ini adalah program yang sepintas terlihat sungguh ambisius, terkesan bahwa program ini ingin mencapai target yang besar,apalagi setelah kota Makassar tidak mendapat piala Adipura pada tahun ini. Namun waktu pelaksanaannya yang sungguh mepet, hanya sekitar seminggu, dan sosialisasi "door to door" juga tidak berjalan efektif dan maksimal, sehingga banyak masyarakat yang tidak mengetahui akan adanya program ini. Bahkan iklan di media cetak baru muncul pada tanggal 20 Juni 2014, hanya dua hari menjelang hari “H”, dan iklan di media elektronik tidak terlihat sama sekali oleh saya.
Dan fasilitas penunjang seperti sekop, garpu tanah, pacul, kantong sampah dan gerobak pengangkut sampah , semua itu baru dikumpulkan oleh masyarakat pada hari “H”, dan ternyata masyarakat tidak banyak yang memilikinya, alhasil, masyarakat terpaksa berpartisipasi dengan menggunakan peralatan seadanya. Beruntunglah kita, bahwa meskipun semuanya serba dadakan, namun semangat ingin menjadikan kota Makassar sebagai kota yang bersih masih berkobar menyala-nyala di dalam jiwa. Seperti yang terlihat di sekitar tempat tinggalku, yakni di RT 05 dan RT 04, RW 01 Kelurahan Maricaya Baru, Kecamatan Makassar. pada hari Minggu 22 Juni 2014 lalu.
Suasana Kerja Bakti Lompoa di RT 05 dan RT 04, RW 01 Kelurahan Maricaya Baru
Terlepas dari segala kelebihan dan kekurangannya, program
Makassar Tidak Rantasa’ ini memang harus, bahkan wajib kita dukung bersama, agar kita bisa mewujudkan Kota Makassar yang bersih, indah, damai sentosa dan layak huni. Dan harapan berikutnyanya adalah, semoga program ini tidak berjalan hanya sekali saja dan sesudah itu kemudian tidak ada lagi gaungnya alias mati suri. Program ini haruslah berkelanjutan, dan jangan lupa untuk menyiapkan segala fasilitas pendukung-nya, setidaknya ada pendistribusian ke setiap RT dan RW, berupa alat-alat penunjang untuk kebersihan, seperti sekop, pacul, garpu dan gerobak sampah.
Program
Makassar Tidak Rantasa’ ini haruslah menjadi sebuah langkah awal yang bagus untuk merubah pola pikir dan perilaku masyarakat Makassar untuk lebih disiplin dan peduli pada kebersihan kota. Dan diharapkan ini bisa menjadi batu loncatan untuk mendapatkan kembali Piala Adipura, sebagai lambang penghargaan kebersihan kota se-indonesia.
Kota Makassar adalah tempat tinggal kita, tempat kita menghirup dan menghembuskan nafas, tempat kita mencari nafkah kehidupan, tempat kita menempuh pendidikan dan tempat kita berkehidupan. Kalau bukan kita sebagai warga kota Makassar yang membersihakannya, dan menjaga serta memelihara kebersihannya, lalu siapa lagi, kalau bukan sekarang lalu kapan lagi.
Tabe’ Salama’ Ki’
Keep Happy Blogging Always, Mari’ Ki’ Di’ :-)
Category
:
Celebes
,
humaniora
,
Makassar
,
My Life
,
Sulawesi Selatan
Mudah2an pelan2 warga kota ta' bertransformasi dari rantasa' menjadi tidak rantasa' di' Pak ... :)
kerja bakti harus jadi tradisi nasional dan terus dikampanyekan kayaknya, dengan tanpa pengecualian bagi warga, saya pikir ini bisa jadi bagian dari pembelajaran hidup tertib
Kerja bakti bersih2 lingkungan sekitar penting untuk menjaga kesehatan lingkungan... lingkungan bersih, penghuninya pun sehat...
Bersih2 mumpung sekalian menyambut bulan suci ya pak..supaya Makassar kian cantik dan bersih... btw kpn ya aku nyampe son0?pengeen bgt :(
Semoga sukses pak mewujudkan makasar tidak rantasa nya.. aamin :)
Saya sependapat dan perlu ditegaskan bahwa Makasar atau kota lainnya di Indonesia harus BERSIH dan Indah...
Salam blogwalking dari Pulau Dollar
Semoga menular ke kota Bogor...
Bagus ya programnya, Bang.. Jadi semua masyarakat ikutan, ada andil.. :D
Mantapnya Program"ta Bang, sangat menginspirasi, semoga saya dapat menerapkannya di lingkungan tempat tinggalku. :D
yupz. gagasan cerdas dan harus di dukung oleh semua eleman masyarakat ya pak.. karena setidaknya kebersihan itu pangkal dari iman
Mmg aslinya jorok yaaa ??? Tp mmg iya sech kl nongkrong di pantai losari itu bau pesing banget disetiap sudut bikin eneg #Maaf
Mudah2an makassar makin bersih rapi dan berjaya hehe
ia bener pak, kalau bukan kita ya siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi. Inggat slogan Partai.....hehehehe
cakep mas. keren programnya. memang harus begitu koq ya dalam rangka mewujudkan manunggalnya masyarakat sekaligus menciptakan kesuksesan pada lingkungan. saya mendukung dan sangat menginspirasi.
dua jempol tuk pak Mohammad Ramdhan Pomanto, baru 2 bulan menjabat langsung lorong sy dikasi papin blok!, dgr2 katax kanal2 dimakassr akan dibersihakn n dijadikan taman, jd nantix org ndk perlu lg ke pantai, cukup ke kanal sj, salut! :)
Keren mas programnya :)
lingkungan bersih dan sehat adalah lingkungan yang nyaman.
Semangat untuk seluruh warga Makassar
eh mau tanya, mas. ini kenapa kolom komentarnya kok ada 2 ya?
Setuju!! lingkungan sehat dan bersih itu penting banget, pengen juga lah program ini bisa terealisasi di kompek rumah ku :)
luar biasa ya program walikota nya, semoga program ini bisa berjalan dengan lancar dan tata kota bisa bersih rapi dan lestari dan berkesempatan mendapatkan penghargaan adipura dari pemerintah :)
program yang sangat bagus pak, dengan program Makasar tidak rantasa semoga menjadi contoh untuk semua warga agar menjaga kebersihan lingkungannya masing-masing... :) salam lestari buana nusantara dari Karawang :)
Salut untuk makassar, perlu dilaksanakan dengan program seperti ini, agar seluruh masyarakan sadar akan kebersihan dan menjaga kebersihan lingkungannya. salam...
semoga tidak hanya sekali saja acara bersih2nya yapak. selanjutnya kesadaran masing2 untuk menjaga kebersihan
Sangat bagus sekali nih programnya :D. Patut dicontoh :)
wah bagus kalau begitu, jadi tempt bersih dan pengunjungpun jadi nyaman :D
wah, subhanallah :D program yang menarik :D
dan saya baru tahu kalau rantasa artinya jorok/gak resik ya? :D
program yg bisa ditiru untuk daerah lainnya ya bang
dan semiga hasilnya sesuai dg harapan :)
Assalaamu'alaikum wr.wb, mas Hariyanto....
Satu usaha yang baik sempena Ramadhon dan berharap akan berterusan menjadi satu keperluan dalam diri penduduk Makassar. banyak juga sampahnya ya sehingga 300 ton. Memang patut dibuang dan dibersihkan agar alam sekitarnya terjamin bersih dari pelbagai jenis penyakit. Kempen kebersihan ini juga patut diajar di rumah dan di sekolah serta boleh dikenakan denda kompaun jikan membuang sampah secara leluasa.
Salut buat semua yang mendokong semangat gotong royong ini. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Bulat buluh kerana pembentung, bulat manusia kerana muafakat.
Salam hormat takzim dari Sarikei, Sarawak. :)
SITI FATIMAH AHMAD
Suatu program yang sangat baik tuh gan pada ikutan bersih-bersih para warga di makasar, semoga bisa jadi contoh untuk di daerah lain.