Hariyanto Wijoyo
|
71
komentar
Assalamualaikum sahabat-sahibit blogger sedunia di manapun kalian berada di bumi ALLAH yang maha luas ini.
SUNRISE atau
MATAHARI TERBIT adalah pemandangan visual duniawi dengan keindahan memukau luarbiasa yang selalu mengundang hasrat untuk menikmatinya,, karena setiap SUNRISE pastilah memiliki kesan tersendiri bagi yang melihatnya. Dan demi memenuhi hasrat tersebut maka saat berada di
Kota Jogyakarta saya pun bertekad sekuat baja untuk bisa
Mengejar Matahari Terbit di Puthuk Setumbu .
Kota Jogyakarta, tanggal enam belas Februari tahun dua ribu tigabelas, saya dan rombongan yang terdiri dari mbak Ika, mbak Huda, Mas Unggul dan istrinya beserta anaknya Noval, beranjak meninggalkan Hotel PoP Jogyakarta seusai sholat subuh. Langit Kota Jogyakarta masih gelap saat mobil rental yang kami tumpangi mulai melaju kencang menelusuri jalan menuju bukit
Punthuk Setumbu di Desa Karangrejo, Magelang Jawa Tengah. Bukit Punthuk Setumbu juga terkenal dengan nama
Borobudur Nirwana Sunrise. Kami berpacu dengan waktu agar tak ketinggalan moment keindahan saat matahari mulai membagi senyumnya kepada dunia.
Kami tiba di kaki bukit Punthuk Setumbu saat langit masih gelap gulita belum tersapa dengan kehangatan pelukan mentari pagi. Dari areal parkir kami musti berjalan menapaki jalan setapak yang agak mendaki menuju puncak bukit Punthuk Setumbu, di kiri kanan tumbuh pepohonan yang rindang. Jalanan yang konon kabarnya sering dilalui oleh para wisatawan asing maupun lokal ini betul-betul masih alamiah, hanya tebuat dari material tanah yang dipadatkan, tanpa kerikil ataupun ciping, apalagi semen dan beton. Walau demikian jalanan tersebut dibuat berundak-undak seperti anak tangga, dan untuk jalan yang agak curam ada pagar yang terbuat dari bambu sebagai pengamannya. Saya membayangkan bila hujan turun membasahi jalan ini, maka tentunya jalanan akan menjadi becek dan berlumpur serta licin, sehingga sulit dilalui oleh wisatawan, bahkan oleh penduduk setempat. Sehingga rejeki yang diharapkan juga bakalan sirna, karena tak ada wisatawan yang akan berkunjung bila musim penghujan tiba.
Udara pegunungan yang dingin menjelang fajar sepertinya tidak terlalu terasa bagi kami, hingga akhirnya setelah berjalan sekitar lima belas menit, saya dan rombongan tiba di puncak bukit Punthuk Setumbu, persis ketika mentari mulai menampakkan senyumnya berhias sinar putih keperakan di ufuk timur.
...naik naik ke puncak gunung...tinggi tinggi sekali.....
Para Fotographer Pemburu Matahari Terbit Lagi Siap Action
Aksi Fotographer Dengan Aneka Gaya Masing-Masing
Di atas ketinggian 400 meter dari permukaan laut ini sudah banyak wisatawan yang hadir, sepertinya semua merangkap sebagai fotographer, siap tempur dengan segala macam senjatanya berupa kamera dari aneka merek dan lensa yang beragam untuk membidik saat matahari terbit. Aneka macam gaya dari para fotographer itu saat mengabadikan pemandangan nan eksotik yang disajikan oleh alam. Saya pun tak mau ketinggalan, meski hanya berbekal kamera saku digital merek casio, namun saya tetap selalu siap in action untuk
Mengejar Matahari Terbit di Puthuk Setumbu ini.
Ketika sang surya mulai perlahan mengintip malu dan memendarkan cahaya keemasan mewarnai seluruh alam yang terjangkau oleh cahayanya, maka mata ini seakan-akan menjadi terhipnotis karenanya dan menjadi takjub saat melihatnya. Hati berdecak kagum akan kebesaran dan keagungan
ALLAH SANG MAHA PENCIPTA, betapa lukisan alam yang tersajikan sungguh indah dilihat, menyejukkan jiwa, menentramkan hati…
Subhanallah, Alhamdulillah, Allahuakbar.
Saking begitu tentram dan damai suasana yang hadir saat matahari terbit itulah sehingga salah seorang turis wanita dari
negara matahari terbit alias
negara Jepang memanfaatkannya untuk
bermeditasi.
Pemandangan Matahari Terbit di Punthuk Setumbu
Coba Tebak..Saya Lagi Foto Bernarsis Ria atau Lagi Kedinginan
Puncak Stupa Candi Borobudur di Balik Tirai Kabut Jelang Pagi Hari
Turis Wanita Asal Jepang Sedang Bersemedi Saat Matahari Terbit
Mejeng Ramai Ramai Sebelum Pulang, mbak Huda, Saya, mas Unggul dan mbak Ika
Detik demi detik berlalu dengan berjuta pesona keindahan yang tak terlukiskan oleh kata-kata. Laksana negeri di awan semua itu kunikmati dengan sensasi kenikmatan tersendiri. Rasanya seakan tak ingin pemandangan matahari terbit itu berlalu begitu saja. Namun begitulah, tak ada yang abadi di dunia ini. Semua ada masanya, hingga kabut berarak perlahan menyingkir dan tabirpun laksana tirai yang terangkat pelan tapi pasti sehingga
Puncak Stupa Candi Borobudur mulai terlihat dalam gradasi warna ke abu-abuan dengan latar belakang
Gunung Merbabu dan
Gunung Merapi pertanda bahwa hari telah mulai pagi.
Dan itu artinya saya beserta rombongan harus segera meninggalkan
Borobudur Nirwana Sunrise ini, karena masih banyak lagi tempat yang akan kami kunjungi termasuk
Candi Borobudur, tentunya dalam kisah dan postingan lainnya.
Salama' ki'..mari ki' di.
Keep Happy Blogging Always. Salam :-)
Category
:
Borobudur Nirwana Sunrise
,
INDONESIA RAYA
,
jogjakarta
,
Magelang
,
Mengejar Matahari Terbit
,
Punthuk Setumbu
,
tour and travelling
,
Traveler Blogger
mengejar sunrisenya sampai ke jawa ya pak? Sunrise memang selalu indah untuk dinikmati.
Kalo saya biasa liat sunrise di jalanan tengah sawah sekalian pergi ke pasar belanja pak. Gratis tis ehehe
maaf lahir batin ya pak. Maaf telat
Tempat yang keren untuk hunting photo di sana, lain kali kalau ke arah sana bisa mampir deh. Terimakasih atas infonya Kang.
Salam wisata
wah kayanya pekerjaan yang cukup susah tapi mengasyikan ini mas, mengejar matahari hehe...
Saya ganti disni jadi menjeput mentari tebit di bukit setumbu bukan setompo apalagi setenggok. Dengan bernarcis ria karna kedinginan dengan latar mentari terbit di merapi balik merapi merbabu. Kalau di tempatku merapi merbabu meruat semburat saat matahari pulang ke peraduan
Memang indah yah sunrise itu. Pas abis Sholat langsung dehh ke Puthuk Setumbu.
ngga ada lukisan alam yang terindah kecuali lukisan buatan-NYA.
tapi gara-gara ada gambar yang bercelana pendek pake jaket item, yang narsis padahal kedinginan itu, lukisan yang seharusnya sempurna..jadi kacau balau....hehehe
oalah abis dari magelang toh.. kok ga bilang2 sih.. kan bisa mampir ke kampungku. Bisa ketemuan di punthuk setumbu.. pasti romantis tuh.. hihihi..
Petualangannya seru. :)
taqabbalallaahu minna wa minkum
wah kapan ya saya bisa seperti mas harianto berpetualang memang seru tapi tetep jaga keselamatan ya mas
minal aidin walfaizin mohon maaf lahir dan batin
tetap semangat buat blog ini semoga makin sukses :)
Puthuk Setumbu, mungkin artinya puthuk itu puncak/bukit dan setumbu berarti seperti tempat nasi yang terbuat dari anyaman bambu pada jaman dulu,
baru dengar mas, ternyata di magelang ada puncak yang bernama Puthuk Setumbu
salam sobat...
ramai ya banyak bulenya :)
Saya baru tahu ada daerah yg namanya puthuk setumbu. Keren :)
jauh dari kota makasar ke magelang demi mengejar mentari pagi... mejeng sana-sini jeprat-jepret.? Kayaknya foto Om hariyanto itu lg kedinginan deh.. magelang kan daerah dingin.... sekalian main ke wonosobo dong om ,bikin cerita juga :)
dingin-dingin empuk
bisa motret mentari mulai menjenguk
mata-mata tahan ngatuk
wah indahnya didapat bertumpuk-tumpuk
Pengen ikutan mas ... :D
senjatanya keren banget kang har, kamera tele , hii ngeri....
moment sunrise pas banget diliat dari puncak gunung
kalo sunset betahnya di pantai hehe :D
wahh, iya, bener, ini sih sealanya banget. saya pun mau jika diajak Mas Hary kesana.
saya pernah nih mas kesana udah keluar mataharinya haha.. tapi itu ga mengurangi keindahan disana malah makin keren
wah kalau ini benar-benar mengejar matahari ya mas hehe...
Aaak kepingin punya badan sebesar mas unggul..
Merdeka adalah ketika mas ndop punya badan sebesar mas unggul haha..
waau.. photographernya sampai berjajar begitu..
tetapi kalau berhasil mengabadikan bisa lega dan bangga
Saya suka postingan travelling yang banyak foto2nya seperti ini :)
Wooooowwwwww petualngan sejati,, rupanya sudah merambah sampai puthuk setumpuk ya pak,, memang mantab pak har..
kalau mau mengejar matahari pagi dari daerah tidak jauh dari lokasi punthuk juga ada tempat yang eksotis banget,, seperti gambar profil borobudur yang saya pakai di fanpage fb. namanya bukit suroloyo
wilayah ini belum banyak dikenal para pecinta wisata gunung. karena selain lokasinya terpencil.. sarananya juga kurang memadai, walau jalan menuju lokasi sudah baik termasuk jalan setapak menuju bukit suroloyonya
3 bulan lalu saya kesana, cuma sayang cuaca lagi kurang bersahabat, jadi ga dapat foto yang bisa dipublikasikan
keren pak har..
ayo terus berburuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu. hahaha. mantaaaab
Alhamdulillah.... sungguh beruntung Ki Daeng bisa menikmati keindahan panorama yang disajikan oleh Yang Maha-Agung. Saya yakin, Ki Daeng adalah sosok yang mencintai kedamaian dan selalu humanis... Salam dari Abah تَقَبَّلَ اللّهُ مِنَّ وَ مِنْكُمْ صِيَمَنَا وَ صِيَمَكُمْ كُلُّ
Selamat hari raya idul fitri Pak Har, minal aidin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin. Semoga di bulan syawal ini dan ke bulan-bulan yang akan datang, kita bisa lebih baik dari bulan sebelumnya dalam hal apa saja, terutama ibadah kita :)
Sunrise keindahan yg luar biasa. Para fotografer diatas juga lagi siap-siap buat cari angel yg bagus. hehe
Kalau ke Borobudur sekalian cobain Rafting di sungai Elo pak. Deket kok dari borobudur
Dulu pas di Jogja mau kesini..tapi males bangun paginya..:-)
Suasananya keren banget bos. Jadi pengen.
Pemandangannya sungguh indah sekali... tapi kayaknya dingin ya Bang
ternyata puthuk setumbu banyak juga ya pengunjungnya, malah baru tahu ada daerah yang secantik dan tampak masih seasri ini disana.
Orang jepang tuh ngapain ya om, jauh2 dari jepang untuk semedi di sini. hehehehe
hobi yang satu ini memeng sangat menyenangkan dan memiliki kepusan tersendiri,walaupun harus merogoh kocek cukup dalam ya mas..
keunikan orang jepang menikmati sunrise dengan bersemedi di bukit Punthuk Setumbu, sedangkan yang lain pada sibuk mengejar matahari hehe...
harap masih belum terlewat untuk ucapkan selamat hari raya aidilfitri ye bang.. mana-mana yang tersalah dan tersilap haraplah dimaafkan.. :)
wuiiii.. aku baru tau ada tempat berburu sunrise di jogja.. keren banget yaa :)) apalagi bisa ngeliat puncak stupanya borobudur. tapi agak buram apa mgkn krn kabut ya..
Mengabadikan sunset, sunrise dapat dilakukan dimana saja yang penting niat :D
Aiih jogja memang selalu punya tempat yang menarik dan cantik.
semoga ada kesempatan kesana.
seperti pesawat ufo mau mendarat dari langit.
keren pak... saya juga suka dengan pertualangan, cuma gak ada modal tuk berkeliling hehehe mantab
pak.. mau tukar link sama blog saya boleh gakk .. bog gaptect ..?
aku di jogja belum sempat kesanaaaa .. :(
Wah, kereeenn banget Mas pemandangannya, ajakin ane dong ke sana, hehehe
Wah mantaf, ternyata selain sebagai blogger juga merangkap jadi fotografer to, ... atau sekedar hobby aja.
"Selamat Idul Fitri 1434H Mohon Maaf Lahir & Batin".
Wah pada nguber-nguber matahari nih ceritanya gan... Penampakanya sungguh menakjub kan ya
Edasss Pemandangannya Keren Bangett Bang (Y)
menikmati alam nan indah, jangan lupa perlengkapan keselamatannya pak dikala melakukan perjalanan.
Gunung, Bukit, Danau, Pantai, terus apalagi ya? :) Menjadi tempat pemburu sunrise ya, Pak. Banyak banget potograpernya. . .
wah lagi asyik foto2 ya mas, kayaknya meriah banget
seru banget..mengejar sunrise...waktu di jogja ga kepikiran utk pergi ke punthuk setumbu...maklum waktu itu masih mahasiswa jadi ga ada peralatan apa2 hehe
Kagak ada yang pakai hape ya ? wah kalau aku kesana pasti dibuat malu.
enaknya bisa ketemu sesama pecinta sunrise,andai saya punya camera bagus seperti mereka pasti sudah ikutan hehehe,,,selama ini saya hanya menggunakan camera hp saja,,,hadeuhhh
wehhh orang luar juga adaa...
dah kurang asyik kok matahirnya kepela awann
wah, ada bule nya juga...
itulho kabutnya yang bikin bagus mas
tulisan dan foto-fotonya sangat bagus
jadi betah mampir kemari
saya kalau kesini, pasti berhenti cukup lama guna mandangin poto narsisnya bang har...dalam hati suka nanya...ko' abang hobi banget narsis sih bang....?
#lariiiiiiiii.....
keren foto-fotonya
jangan dijawab pertanyaan kang cilembu mas hari, biar dia mikir sendiri hikhik...
asyik nih foto foto, pengen hehe
Assalaamu'alaikum wr.wb, mas Hariyanto...
Subhanallah, pemandangan indah yang tidak semua orang bisa menikmatinya. Cantik ya kerana jarang sekali kita melihat matahari terbit samalah jarang juga melihat matahari terbenam.
Wah, pasti mengujakan bagi para fotografer yang harus susah payah dengan tripodnya untuk mengabdikan lukisan alam yang berwarna jingga saat matahari melebarkan senyumannya untuk dunia.
Salam hormat dari Sarikei, Sarawak. :D
SITI FATIMAH AHMAD
wah pengen deh ngalamin kaya gitu,, ajak" dunk mas . hehhee
Waaah
keren banget pemandangan nya mas
wa 'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh..
subhanallah, Robbanaa maa khalaqta hadza bathila, subhanaka faqina 'adzabannaar.., indah sekali,, beruntung sekali ya bisa "mengabadikannya"..
Sepertinya asik tuh pak :D
kok poto2 matahrinya sedikit sih mas?
Wah, keren banget tempatnya, Pak.
Baru tau kalau di Yogya ada wisata begitu (efek kudet alias kurang update).
Makasih kunjungannya diblog saya, Pak. Makasih juga sharing ceritanya ^^
tahun 2009 sampai tahun 2010 saya sering banget tiap pagi bawa turis buat nonton sunrise...
saya punya banyak foto tentang setumbu...
:)
kapan-kapan saya bahas di blog mas...
Baguuussssssssss!!
Duh jarang-jarang bisa liat sunrise kayak gitu di padang :(